Archive for Januari 2017

Pengakuan Mengejutkan FPI: Website Resmi DPP FPI Telah Dirampas

Website FPI
Website fpi.or.id




Sejumlah netizen menanyakan mengapa ada yang aneh dengan website resmi DPP Front Pembela Islam (FPI). Tidak seperti biasanya, website yang beralamat di fpi.or.id itu kini jarang aktif.

Netizen akhirnya mendapatkan jawaban mengejutkan dari Markaz Syariah (MS) FPI Banten. Melalui fan page yang beralamat di @msfpibanten, MS FPI Banten menginformasikan bahwa website resmi DPP FPI telah dirampas.

“Waspada...!!! Website resmi DPP FPI yakni www.fpi.or.id telah dirampas oleh pihak kepolisian tadi pagi,” kata MS FPI Banten, Selasa (31/1/2017).

“Diharapkan agar berhati-hati dengan website tersebut, jangan sampai menimbulkan fitnah dan adu domba di kalangan umat Islam,” lanjutnya.






Belum ada informasi lebih detil pihak kepolisian mana yang merampas website tersebut, bagaimana kronologisnya, apa latar belakang dan motifnya.



Sumber Tarbiyah.net di FPI Banten juga memberikan informasi serupa.

“Website resmi FPI telah diambil alih oleh pihak Polri, jadi segala isi konten sekarang bukan tanggung jawab FPI,” katanya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Di Depan Aljazeera Ahok Nyatakan Tak Menyesal, Doa Ulama Ini Bikin Merinding

Ahok tak menyesal




Tidak sedikit ulama yang bersabar dan menunjukkan kasih sayang dengan mendoakan agar Ahok mendapatkan hidayah meskipun telah menistakan Al Quran. Namun, wawancara terbaru Ahok dengan Aljazeera membuat sejumlah ulama mengubah doanya.

Di antara ulama yang melakukan hal itu adalah Ustadz Fahmi Salim Zubair MA. Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini sebelumnya mendoakan agar Ahok mendapatkan hidayah. Namun, pernyataan Ahok bahwa dirinya tidak menyesal atas ucapannya di kepulauan seribu yang kini menyeretnya menjadi terdakwa, membuat Ustadz Fahmi Salim Zubair mengubah doanya.

Sekretaris Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini pun mendoakan Ahok di-abulahab-kan.

“Tidak menyesal..! Padahal kita sudah doakan semoga dia diberi hidayah. Nampaknya dia memilih lain. Ya Rabb abulahab-kan dia dengan kuasa-Mu..,” tulisnya melalui akun Twitter @Fahmisalim2, Senin (30/1/2017).








Ratusan pengguna Twitter meretwit doa Ustadz Fahmi Salim tersebut. Ratusan komentar pun tertulis menanggapi, yang sebagiannya mengaminkan doa tersebut. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Mengapa Para Ulama Utus Habib Rizieq Kawal Kasus Ahok? Jawaban Ketua MUI Ini Bungkam Ahoker

Habib Rizieq dan KH Ma'ruf Amin
Kapolri Tito Karnavian, Ketua MUI KH Ma'ruf Amin dan Habib Rizieq




Dalam sidang kedelapan kasus Ahok hari ini (31/1/2017), Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin menegaskan bahwa pihaknya yang telah mengutus Habib Rizieq Shihab untuk mengawal kasus tersebut.

Pernyataan itu dilontarkan sebagai jawaban atas pertanyaan penasihat hukum Ahok.

"Betul (Rizieq diutus kawal penistaan agama)," kata KH Ma'ruf Amin menjawab pertanyaan pengacara Ahok.

KH Ma’ruf Amin juga menjelaskan mengapa MUI mengutus Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu untuk mengawal kasus Ahok.






Alasan MUI meminta Habib Rizieq untuk mengawal kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok, menurut KH Ma’ruf Amin, lantaran ‎Habib Rizieq dinilai menguasai kasus tersebut.

"‎Beliau menguasai itu, tamatan dari S1 di Arab Saudi dan beliau doktor," tandasnya seperti dikutip Republika.

Penjelasan ini sekaligus menjadi jawaban atas sejumlah Ahoker yang bersuara di media sosial yang mempertanyakan mengapa Habib Rizieq yang mengawal kasus Ahok. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Habib Rizieq Tersangka, Ini yang Langsung Dilakukan FPI

Habieb RIzieq




Polda Jawa Barat menetapkan Habib Rizieq Syihab sebagai tersangka atas kasus dugaan penodaan Pancasila dan pencemaran terhadap Soekarno, Senin (30/1/2017) petang.

Menanggapi penetapan status tersangka itu, Front Pembela Islam (FPI) langsung mengambil tindakan.

Sebagai ormas Islam yang taat hukum, FPI segera menghubungi kuasa hukum.

"Nanti bagian penasihat hukum akan ambil keputusan. Karena menyangkut persoalan hukum. Saya harus koordinasi dengan penasihat hukum," kata juru bicara FPI Slamet Ma’arif seperti dikutip Detik.






Langkah hukum yang akan ditempuh FPI adalah mengajukan praperadilan.

"Secepatnya akan mengajukan praperadilan," tandasnya.

Sementara itu, umat Islam menyuarakan protes atas penetapan tersangka itu dengan menggunakan tagar #UmatIslamSiaga1 di Twitter. (Baca: Habib Rizieq Tersangka, Tagar #UmatIslamSiaga1 Jadi Trending Topic)

Dengan tagar yang tegas tersebut, umat Islam pun diminta agar menahan diri, tidak terpancing provokasi dan hanya bertindak sesuai dengan jalur hukum. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Habib Rizieq Tersangka, Tagar #UmatIslamSiaga1 Jadi Trending Topic

Habib Rizieq tersangka - tagar UmatIslamSiaga1




Polda Jawa Barat menetapkan Habib Rizieq Syihab sebagai tersangka atas kasus dugaan penodaan Pancasila dan pencemaran terhadap Sukarno, Senin (30/1/2017) petang.

Menanggapi penetapan status tersangka yang dinilai sebagai kriminalisasi terhadap ulama itu, umat Islam menyuarakan protes melalui Twitter dengan tagar #UmatIslamSiaga1.

Banyaknya netizen yang menggunakan tagar #UmatIslamSiaga1 membuat tagar itu dengan cepat menjadi trending topic.

Tercatat sedikitnya 15 ribu twit terekam serentak menggunakan tagar #UmatIslamSiaga1 dalam waktu berdekatan. Isinya pun bermacam-macam, namun intinya merupakan bentuk protes atas apa yang disebut “kriminalisasi ulama” dan “ketidakadilan.” Pasalnya, saat seorang artis menista Pancasila ia malah dijadikan duta. Saat seorang Gubernur menista Al Quran, perlu jutaan massa yang turun menekan baru ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan untuk Habib Rizieq, proses penetapan tersangka dinilai sangat cepat.






“Hastag #UmatIslamSiaga1 Menggambarkan bagaimana perasaan umat Islam dan kesiap-siagaannya. Menunggu komando!,” kata @PrijantoRabbani.

“Semua ada batas-nya. Dan ini sudah keterlaluan ... #UmatIslamSiaga1,” kata @aditnamasaya.



“Di masa lampau kakek2 kita pun pernah bersiap siaga seperti ini #UmatIslamSiaga1,” kata @mahendradatta sembari mengunggah foto koran dengan headline “60 Miljoen Kaoem Moeslimin Indonesia Siap Berdjihad Fi Sabilillah.” [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Jagoan GMBI Pingsan Saat Minta Ampun ke Jawara Bekasi, Netizen Ngakak

Jagoan GMBI minta ampun pada Jawara Bekasi Damin Sada
Jagoan GMBI saat makan paku dan saat minta ampun pada Jawara Bekasi Damin Sada




Beberapa waktu yang lalu, seorang pria mengaku sebagai anggota GMBI menantang FPI sembari menunjukkan “kesaktiannya” di Youtube dengan memakan paku. Namun, kini ia bertekuk lutut sampai pingsan di depan Jawara Bekasi Damin Sada.

Ini video saat pria tersebut beraksi memakan paku sembari sesumbar “Nih, orang GMBI nih. Sembarangan lo!”



Belakangan, pria tersebut minta ampun kepada Jawara Bekasi Damin Sada yang menantang duel sampai mati kepada anggota GMBI.

Berkali-kali, pria pemakan paku itu meminta dimaafkan hingga merengek-rengek sembari memeluk Damin Sada. Sementara Damin Sada hanya menasihatinya.

"Satu agama, gue mah enggak mau ribut," kata Damin Sada.

"Ya ampun, Om," kata pria pemakan paku itu sambil menangis.






Damin Sada terus menasihati. Jawara Bekasi itu berpesan agar ke depannya tidak berlaku sembarangan. Damin Sada memahami bahwa pria pemakan paku itu hanya dimanfaatkan.

"Ya, gue maafin. Kita kan sama-sama masih keluarga, yang penting bagaimana ke depan jangan sampai salah langkah kita," kata Damin Sada. Beberapa saat setelah itu, pria pemakan paku tersebut pingsan.

Sejumlah netizen yang melihat kejadian itu dari video Youtube mengaku tak bisa menahan tawa.

Ini video saat pria pemakan paku meminta ampun ke Damin Sada hingga pingsan:







Jamaah Shalat Isya’ Ditembaki, Enam Muslim Kanada Terbunuh

Masjid Quebec
Kondisi Masjid Quebec setelah penembakan




Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Gelombang kekerasan terhadap umat Islam mengalami peningkatan di benua Amerika. Setelah kasus-kasus kekerasan menimpa muslim Amerika Serikat (AS), kini muslim Kanada juga menjadi korban.

Sejumlah orang menembaki Masjid Kota Quebec, Kanada, Ahad (29/1/2017) malam. Sedikitnya enam muslim dilaporkan terbunuh dalam serangan bersenjata itu.

Aljazeera melaporkan, sedikitnya enam orang terbunuh dan delapan lainnya mengalami luka-luka setelah Islamic Center Quebec ditembaki. Sekitar 40 jamaah shalat Isya’ berada di dalam Masjid tersebut saat serangan terjadi pada pukul 20 waktu setempat.






Polisi mengatakan, dua dari tiga orang pelaku penembakan telah ditangkap.

Imam Masjid, Mohamed Yangui, tidak mengerti mengapa masjid menjadi sasaran tembak.

“Apa yang terjadi? Ini tindakan barbar,” ujarnya seperti dikutip Aljazeera.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengutuk penembakan itu sebagai "serangan teroris pada umat Islam di pusat ibadah dan berlindung". [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Menggetarkan! Pidato Jenderal Nasution Saat Pelepasan Jenazah Pahlawan Revolusi Korban Kebiadaban PKI

Pidato Jenderal Nasution




Sebuah video pidato Jenderal Nasution menjadi viral. Pidato saat pelepasan jenazah pahlawan revolusi korban kebiadaban Partai Komunis Indonesia (PKI) itu juga menggetarkan banyak netizen yang menontonnya. Terlebih saat Jenderal Nasution mengingatkan tentang iman dalam menghadapi fitnah komunis.

Jenderal Nasution mengawali pidatonya dengan membaca basmalah.

“Para prajurit sekalian, kawan-kawan sekalian, terutama rekan-rekan yang sekarang kami sedang melepaskan. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Hari ini, hari angkatan bersenjata kita, yang selalu gemilang tapi yang kali ini hari yang dihinakan oleh fitnahan, dihinakan oleh khianatan, dihinakan oleh penganiayaan. Tetapi, hari angkatan bersenjata kita, kita setiap prajurit tetap rayakan dalam hati sanubari kita dengan tekad kita, dengan nama Allah yang Mahakuasa bahwa kita akan tetap menegakkan kejujuran, kebenaran, keadilan,” kata Jenderal Nasution.






Di bagian akhir, Jenderal Nasution mengingatkan bahwa Allah adalah panglima tertinggi dan Dialah yang akan memenangkan kebenaran.

“Rekan-rekan, adik-adik saya sekalian, saya sekarang sebagai yang tertua dalam TNI yang tinggal bersama lainnya akan meneruskan perjuangan kamu. Membela kehormatan kamu. Menghadaplah sebagai pahlawan. Pahlawan dalam hati kami seluruh TNI. Sebagai pahlawan menghadaplah kepada asal mula kita, yang menciptakan kita, Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena akhirnya Dialah panglima kita yang paling tertinggi. Dialah yang menentukan segala sesuatu. Juga atas diri kita semua. Tetapi dengan keimanan ini juga, kami semua yakin bahwa yang benar akan tetap menang. Dan yang tidak benar akan tetap hancur,” kata Jenderal Nasution dengan nada tercekat, menggambarkan duka berat kehilangan para pahlawan revolusi.

Jenderal Nasution juga menandaskan pola komunis yang mendahului pembantaiannya dengan melancarkan fitnah-fitnah terlebih dahulu.






“Fitnah. Fitnah berkali-kali. Fitnah lebih jahat dari pembunuhan. Fitnah lebih jahat dari pembunuhan. Kita semua telah difitnah dan saudara-saudara telah dibunuh. Kita diperlakukan demikian. Tapi jangan kita, tapi jangan kita dendam hati. Iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, iman kepada-Nya, meneguhkan kita. Karena Dia perintahkan. Kita semua berkewajiban untuk menegakkan keadilan dan kebenaran,” tandasnya.

Sejumlah pengguna Youtube mengaku teriris menonton video tersebut.

“Melihat dan mendengar pidatonya hati saya pilu dan teriris.. marilah kita merapatkan barisan bersatu bersama para ulama.... waktunya kita bangkit.... Allahu akbar,” kata Bunda Pebry mengomentari video yang diunggah akun Aksi Bela Islam III tersebut.

“Mari kita kenang para pahlawa yang telah berjuang demi negeri ini mari kita bangkit bersama para ulama demi negri ini,” kata Muhammad Mas’ud.

“Sakit melihatnya.. yaa Allah jangan biarkan PKI menguasai negara ini,” kata Badriyah.








Pidato Mengejutkan Menteri Pertahanan Soal PKI Saat Ini: Lebih Bahaya dari 65

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu




Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyampaikan pidato mengejutkan mengenai bahaya Partai Komunis Indonesia (PKI). Pihaknya telah mendapatkan bukti bahwa komunis telah muncul dengan bahaya yang mengerikan. Ia mencurigai pihak yang mengatakan komunis sudah tidak ada, sebenarnya adalah komunis.

Hal itu disampaikan Ryamizard pada acara pertemuan dengan persatuan purnawirawan TNI Aangkatan Darat serta Organisasi Masyarakat anti-PKI di Balai Kartini, Jakarta, Mei 2016, dan kini videonya viral di media sosial.

"Dulu, sering sekali kita dengar, bahaya laten. Ditertawakan. Nggak ada itu bahaya laten, bahaya laten. Kemudian, komunis. Komunis sudah nggak ada lagi, ngapain disebut-sebut. Ternyata sekarang muncul," kata Ryamizard dalam pidatonya yang dihadiri sejumlah tokoh Islam itu.

"Jadi, kita patut curigai juga yang bilang-bilang begitu. Yang (bilang, red) nggak ada nggak ada. Mungkin dia juga yang komunis kali," tandas Ryamizard disambut tepuk tangan.






“Saya sebagai menteri pertahanan tentunya menginginkan negara ini tidak ada ribut-ribut. Damai. Kalau Menteri Pertahanan mengajak ribut-ribut, Menteri Pertahanan nggak bener itu. Saya tidak ingin ribut-ribu apalagi ada pertumpahan darah. Tapi kalau cara-cara yang sebelumnya, ada pertemuan dan lain-lain, menghasut sana menghasut sini, nanti timbul pertumpahan darah ini. Dan lebih bahaya dari 65. Saya ingatkan. Berkali-kali saya ingatkan. Ingatkan. Ingatkan. Tapi kalau terjadi bagaimana? Yang penting saya sudah ingatkan. Saya di sini tidak memprovokasi. Megingatkan. Ya sudahlah yang dulu-dulu. Sudahlah. Mari kita hidup ke depan, damai, membangun bangsa, membangun negara. Ini orang ribut tidak membangun negara. Merusak negara ini. Saya berkali-kali mengingatkan, jangan ada pihak memancing-mancing. Memancing-mancing untuk membangkitkan emosi. Ini lama-lama ya terpancing juga ini,” imbuhnya.








Donald Trump Bekukan Dana Rp 2,9 Triliun untuk Palestina

Donald Trump tanda tangan
Donald Trump membubuhkan tanda tangan (Independent.co.uk)




Beberapa jam sebelum lengser, Barack Obama mengeluarkan kebijakan untuk menyumbangkan dana pemerintah Amerika Serikat sebesar USD221 juta (sekitar Rp2,9 triliun) kepada Otoritas Palestina.

Namun, dana itu hampir dipastikan tidak akan sampai ke Palestina. Pasalnya, Presiden baru Donald Trump dilaporkan telah membekukan transfer bantuan dana tersebut.

Seorang sumber senior Palestina menyebutkan bahwa pejabat AS telah memberitahu bahwa Palestina jangan berharap dana bantuan itu sebab Trump telah membekukannya.

Sebelumnya, pada 20 Januari 2017, Obama memutuskan menyumbangkan dana tersebut ke Palestina meskipun ditentang kubu Partai Republik. Dana bantuan itu sebenarnya telah disetujui oleh Kongres pada tahun fiskal 2015 dan 2016.

Namun sejumlah anggota parlemen dari Partai Republik menentangnya karena khawatir dana sebesar itu akan jatuh ke tangan yang salah. Ed Royce, salah satu dari dua anggota parlemen yang menentang kebijakan itu beralasan, ia khawatir dana tersebut jatuh ke keluarga tahanan atau pelaku bom bunuh diri. [Ibnu K/Tarbiyah.net]







Mengejutkan, Ini Tanggapan Cak Nun Soal Pidato Megawati tentang Akhirat

Cak Nun - Megawati




Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) memberikan tanggapan mengejutkan soal pidato Megawati beberapa waktu lalu yang menyindir ideologi tertutup dengan ciri "meramalkan" akhirat padahal belum pernah melihatnya.

“Nah, kalau kemarin Bu Mega pidato di ulang tahun PDIP yang mengatakan banyak teman-teman dari ideologi tertutup itu yang mengklaim tentang masa depan yang notabene mereka belum pernah mengalaminya. O.. dadi kudu ngalami sik akhirat kaet kondho nang dunyo ngunu... ubeng-ubengan la’an rek,” kata Cak Nun disambut tawa hadirin.

Kalimat berbahasa Jawa yang dikatakan Cak Nun itu kurang lebih artinya: O... jadi harus mengalami akhirat dulu baru memberitahu ke dunia... muter-muter dong.

Menurut Cak Nun, orang yang berpemahaman demikian secara resmi adalah kafir.

“Kalau resminya ini kafir lho, kalau resminya. Kalau resminya orang yang tidak percaya kepada akhirat itu sebenarnya logis bahwa dia juga tidak percaya kepada Allah. Kan itu,” lanjut Cak Nun.

Namun, menurut budayawan kelahiran 27 Mei 1953 itu, Megawati hanya tidak tahu. Dan orang yang tidak mengerti, ia tidak salah.

“Itu nek ukuran resmi syar’i-nya kafir. Tapi saya tidak akan menyebutnya kafir. Gak ngerti, me’an. Wong gak ngerti yo gak salah,” kata Cak Nun, kembali disambut tawa hadirin.






Tanggapan Cak Nun itu disampaikan di majelis Padhangmbulan di Surabaya dan dapat disimak di video yang diunggah di Youtube pada Ahad (22/1/2017) lalu.

Seperti diketahui, Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidatonya pada peringatan HUT ke-44 PDIP di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2017). Pidato Ketua Umum PDIP itu sempat heboh di media sosial dan mengundang tanggapan sejumlah tokoh karena beberapa hal. Di antaranya adalah terkait kalimat “kalau kamu mau menjadi orang Islam, jangan jadi orang Arab” (baca: Heboh Pidato Megawati “Kalau Mau Jadi Orang Islam, Jangan Jadi Orang Arab”)









ILC Tidak Jadi Tayang, Ini Analisa Mengejutkan dari Fadli Zon

ILC membidik habib rizieq




Malam ini, Selasa (24/1/2017), seharusnya Indonesia Lawyer Club (ILC) tayang dengan topik “Membidik Habib Rizieq.” Namun, program yang dipandu Karni Ilyas tersebut mendadak dibatalkan. Tidak jadi tayang. Padahal jutaan pasang mata telah siap menyaksikannya.

Mengapa ILC mendadak dibatalkan? Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang sedianya menjadi salah satu nara sumber memberikan analisanya.

Politisi Partai Gerindra itu menuturkan, dirinya mendapat telepon mendadak bahwa ILC malam ini dibatalkan.

“Barusan mendadak terima telpon bahwa ILC malam ini dibatalkan. Seharusnya saya menjadi salah satu narsum bertema ‘Habib Rizieq Dibidik’” kata Fadli Zon melalui akun Twitter pribadinya, Selasa (24/1/2017) sore.








Pemilik akun @fadlizon itu pun menuturkan analisanya.



“Alasannya tak jelas, mungkin saja ada “telpon” pada pihak ILC. Jadi ingat zaman dulu,” kata Fadli Zon menjawab pertanyaan @ninuk_pambudy yang menanyakan alasan pembatalan.

Seperti diketahui, ILC sempat terhenti tidak tayang beberapa pekan. Pekan lalu, Selasa (17/1/2017), ILC kembali bisa tayang dan langsung mendapat apresiasi luas dari pemirsa. Namun, edisi bertopik "Hoax vs Kebebasan Berpendapat" itu dinilai terlalu mengkritik penguasa. Terutama pernyataan Rocky Gerung yang membuat Karni Ilyas kaget. [Ibnu K/Tarbiyah.net]







Pengacara Ahok Minta Sidang Dibatalkan Jika Ada Saksi Tak Hadir, Ini Jawaban Hakim

Sirra Prayuna (Istimewa)
Sirra Prayuna (Istimewa)




Kuasa hukum Ahok, Sirra Prayuna, minta sidang hari ini dibatalkan jika salah satu saksi pelapor tidak hadir.

“Jika salah satu saja dari saksi pelapor hari ini tidak hadir maka penasihat hukum akan mengajukan ke majelis hakim agar sidang hari ini tidak dilanjutkan," kata Sirra di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).

Bagaimana tanggapan hakim? Menurutnya, sidang tetap dilanjutkan karena tidak ada aturan seperti itu.

“Tidak ada aturan seperti itu. Sidang tetap dilanjutkan,” tegasnya.

Seperti diketahui, hari ini Selasa (24/1/2017), merupakan sidang ketujuh kasus dugaan penistaan agama yang mendakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sidang hari ini akan menghadirkan lima orang saksi. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Dukung Cuitan SBY, Tagar #NegaraKokJadiBegini Jadi Trending Topic

negara kok jadi begini




Cuitan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghebohkan jagat Twitter. Ribuan netizen pun menggunakan tagar #NegaraKokJadiBegini untuk mendukung cuitan Presiden RI ke-6 itu.

Hasilnya, tagar tersebut menjadi trending topic.

Tagar #NegaraKokJadiBegini diambil dari penggalan cuitan SBY terkait kondisi bangsa saat ini.

“Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*,” tulisnya melalui akun Twitter resmi @SBYudhoyono, Jumat (20/1/2017).



Ketika berita ini diturunkan, twit tersebut telah diretwit 6800 kali dan difavoritkan 5200 pengguna Twitter. Selain itu, twit tersebut juga mendapatkan 3600 balasan.






Para netizen menggunakan tagar #NegaraKokJadiBegini dalam berbagai perspektif. Ada yang menggunakan tagar itu untuk mengkritik pemerintah, ada pula yang menggunakannya untuk membandingkan era SBY dengan era sekarang.

“#NegaraKokJadiBegini 2 tahun tanpa terasa.. Kita di tekan sampai otak kita imun dng tekanan dan jadi masa bodoh dng situasi negara,” kata @bengkeldodo.

“#NegaraKokJadiBegini ? Yaiyalah.. Karena semua diawali dr pencitraan dan haus akan kekuasaan. Bukan karena ingin mengabdi kepada bangsanya..,” kata @boedjohanirawan.

“#NegaraKokJadiBegini. Kebencian trhadap islam semakin menguatkan sinyal siapa sebenarnya yg memimpin kita sekarang. Islamophobia tumbuh subur,” kata @khairulumuri. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






SBY: Ya Allah, Negara kok Jadi Begini, Juru Fitnah dan Penyebar “Hoax” Berkuasa

SBY




Kerisauan terkait hoax terus disuarakan oleh sejumlah tokoh. Setelah Rocky Gerung menyebut “pembuat hoax terbaik adalah penguasa”, kini giliran Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut “juru fitnah dan penyebar “hoax” berkuasa.”

Sontak, twit SBY itu menggegerkan jagat Twitter.

“Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*,” tulisnya melalui akun Twitter resmi @SBYudhoyono, Jumat (20/1/2017).



Ketika berita ini diturunkan, twit tersebut telah diretwit 6800 kali dan difavoritkan 5200 pengguna Twitter. Selain itu, twit tersebut juga mendapatkan 3600 balasan.




Sebagian netizen mendukung pernyataan SBY tersebut. Sebut saja Rizky Corazon yang menilai di era SBY tidak ada kisruh seperti saat ini.

“@SBYudhoyono Keliatan sekali emang pak kelasnya, di era pak SBY gak ada kisruh sampai tercerai berai kayak skrg ini... Hoax bikin rusuh,,” kata Rizky melalui akun @corazon_rizky.

Namun, ada pula yang tidak setuju dengan twit SBY tersebut.

“Heran sama pepo. Setiap pak Jokowi habis silaturahmi sama tokoh2 nasional & negarawan, pasti deh pepo bapeerrr.. @rais_banten @SBYudhoyono,” kata @RinjaniJB.

Sebelumnya, peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi Rocky Gelung mengatakan bahwa pembuat hoax terbaik adalah penguasa. (Baca: Ini 5 Pernyataan Rocky Gerung yang Bikin Karni Ilyas Kaget)

“Pembuat hoax terbaik adalah penguasa. Karena mereka memiliki seluruh peralatan untuk berbohong. Intelijen dia punya, data statistik dia punya, media dia punya. Orang marah. Tapi itu faktanya. Hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna. Saya tidak ingin dia berbohong tapi potentially dia bisa lakukan itu,” kata Rocky di acara Indonesia Lawyer Club (ILC) yang disiarkan langsung oleh TvOne, Selasa (17/1/2017) malam.




Rocky juga menyebut Presiden Jokowi menyebarkan hoax.

“Sore tadi saya baca, Pak Jokowi bilang, ‘Jangan membaca Jokowi Undercover karena buku itu tidak ilmiah’. Saya anggap itu hoax,” kata Rocky disambut tawa sebagian peserta ILC.

“Karena yang ngomong itu adalah presiden, memberi penilaian pada buku tidak ilmiah. Tentu kita bisa bikin secaman simulasi dari mana Pak Jokowi tahu. O, pasti kalau ada wartawan tanya dia akan bilang, ‘kata Pak Tito. Kapolri’ Lho, Pak Tito rektor UI atau rektor ITB itu?,” kembali peserta ILC tertawa.

“Jadi Anda lihat bahwa, bahkan presiden menyebar hoax itu. Dari sudut pandang definisi lho,” tegas Rocky disambut tepuk tangan.

Menurutnya, yang berhak menentukan suatu buku ilmiah atau tidak adalah kampus. Sementara buku tersebut justru dilarang dibahas di kampus untuk mengetahui ilmiah atau tidaknya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Awas! Dua Mie Instan Ini Ternyata Mengandung Babi

Mie instan mengandung babi
MUI temukan mie instan yang megandung babi (Jawapos.com)




Dua merek mie instan yang telah beredar di masyarakat ternyata mengandung babi. Hal itu terungkap dalam sidak tim gabungan yang terdiri dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dinkes, satpol PP, disperindag dan mapolres Sumenep, Jawa Timur.

Saat sidak di sebuah minimarket di jalan Arya Wiraraja, Sumenep, Rabu (18/1/2017) lalu, tim gabungan menemukan beberapa produk yang dijual ternyata mengandung babi.

Menurut Ketua MUI Sumenep KH A. Safradji, sebelum sidak itu, pihaknya telah mendapat informasi bahwa mie bermerek Samyang dan Yapoki perlu dicurigai. Untuk mengecek kebenaran informasi tersebut, beberapa hari lalu, pihaknya membeli produk tersebut sebagai bukti dan sampel.

Namun, ada kendala terkait bahasa yang tertera dalam produk mie instan tersebut.






“Berhubung kemasan produk bertuliskan bahasa Korea, kami sedikit kebingungan memastikan apakah ada unsur babi,” terangnya seperti dikutip Jawapos, Kamis (19/1/2017).

Lantas, MUI Sumenep meminta bantuan mahasiswa jurusan Bahasa Korea UGM.

Hasil terjemahannya sangat mengejutkan. Dua merek mie tersebut gamblang menyebutkan mengandung daging babi.

“Atas dasar itu kami harus ambil tindakan tegas. Apalagi yang menerjemahkan bahasa Korea di kemasan itu siap mempertanggung jawabkan dan di atas materai,” tandasnya.

MUI Sumenep khawatir peredaran mie instan yang mengandung babi tersebut sengaja untuk mengelabui konsumen muslim. Apalagi produk Sam juga tidak memiliki label dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Baca Dua Ayat Ini Setiap Malam, Insya Allah Rezeki Mengalir Deras

baca dua ayat rezeki mengalir deras
ilustrasi




Di dalam Al Qur’an ada dua ayat yang jika dibaca setiap malam maka orang yang membacanya akan diberikan kecukupan. Rezekinya mengalir deras. Dua ayat saja? Ya, hanya dua ayat.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ

“Sesiapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah pada malam hari, niscaya ia tercukupi” (HR. Bukhari dan Muslim)

Syaikh DR Mustofa Said Al Khin, Syaikh DR Mustofa Al Bugho, Syaikh Muhyidin Mistu, Syaikh Ali Asy Syirbaji dan Syaikh Muhammad Amin Luthfi dalam kitab Nuzhatul Muttaqin syarh Riyadhush Shalihin menerangkan bahwa salah satu makna tercukupi dalam hadits ini adalah tercukupi keperluan dunia dan akhiratnya serta terhindarkan dari semua keburukan.

Ibnu Katsir juga mencantumkan hadits tersebut ketika menjelaskan keutamaan dua ayat terakhir surat Al Baqarah ini dalam tafsirnya.






Dua ayat terakhir dalam surat Al Baqarah tersebut tidak lain adalah firman-Nya:

آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al Qur’an) dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan seseorang pun di antara rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al Baqarah: 285-286)

Siap mengamalkan dua ayat tersebut? Amalkan secara rutin. Lalu perhatikan keajaiban yang akan terjadi.

Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah.net]






Gara-Gara Kebijakan Ini, Negara Rugi 1 Triliun

Tumpukan uang rupiah
Tumpukan uang rupiah (Aktual/Lindo)




Gara-gara satu kebjakan, negara rugi Rp 1 triliun. Hal itu terungkap dari data Ditjen Imigrasi.

Kebijakan bebas visa terhadap 169 negara membuat pendapatan negara menurun sekitar Rp 1 triliun.

''Bebas visa membuat penurunan PNPB hingga 52 persen, sekitar Rp 1 triliun. Dulu sekitar Rp 2 triliun sebelum ada kebijakan bebas visa. Sekarang hanya memperoleh Rp 1 triliun,'' kata Kasubdit Izin Tinggal Ditjen Imigrasi Hendro Tri Prasetyo, Kamis (19/1/2017), seperti dikutip Republika.

Di sisi lain, kebijakan bebas visa yang dulu diwacanakan bisa mendongkrak jumlah wisatawan, ternyata tidak terbukti.

Sebelumnya, kebijakan bebas visa dinilai menimbulkan sejumlah dampak negatif. Di antaranya, maraknya tenaga kerja asing ilegal.

Kementerian Tenaga Kerja dalam beberapa sidaknya menemukan sejumlah kasus tenaga kerja asing ilegal. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Umat Islam Dituduh Antikebhinekaan, MUI: Sungguh Menyakitkan Hati

Din Syamsuddin




Majelis Ulama Indonesia (MUI) merespon tuduhan bahwa umat Islam antikebhinekaan. Tuduhan itu terkait adanya Aksi Bela Islam dan rentetannya akhir-akhir ini.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin menyebut tuduhan tersebut menyakitkan hati umat Islam.

“Sekarang kekuatan itu, the power of money juga memasuki wilayah politik. Umat Islam menjadi tertekan lagi. Bahkan tertuduh. Ketika ada reaksi untuk menghadapi dan menggugat ketidakadilan. Ketika ada reaksi untuk menggugat pengganggu toleransi... seperti di kepulauan seribu itu, itu pangkalnya umat Islam bereaksi namun justru dituduh sebagai anti-kebhinekaan,” kata Din Syamsuddin dalam rapat pleno ke-14 MUI dengan tema "Kerja Sama Ulama-Umara untuk Kemajuan Bangsa" di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2017).

“Tuduhan semacam itu, bahwa umat Islam anti kebhinekaan, itu akan sungguh menyakitkan hati. Padahal yang anti kebhinekaan itu pihak lain,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Din juga menyebutkan bahwa umat Islam tampak sedang terpuruk dalam bidang ekonomi. Umat Islam yang dulunya memiliki banyak sentra perekonomian kini terpuruk sejalan dengan adanya dugaan adanya ekonomi baru yang mendapat dukungan negara. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Ini 5 Pernyataan Rocky Gerung yang Bikin Karni Ilyas Kaget

Rocky Gerung




Presiden Indonesia Lawyer Club (ILC) Karni Ilyas mengaku sengaja mengundang Rocky Gerung setelah membaca tulisannya yang soft. Namun, penampilannya di ILC membuat Karni Ilyas kaget.

Apa saja pernyataan peneliti pendidikan demokrasi itu sehingga disebut Karni Ilyas “hard” dan mengagetkannya? Ini 5 pernyataan Rocky:

1. Rezim ini sedang panik


“Kita mencium ada semacam kepanikan di dalam rezim ini. Orang panik biasanya ingin cari pegangan apa saja. Kayak orang hanyut, dia mau raih apa saja. Entah itu kaleng bekas hanyut, batang pohon. Jadi kepanikan menunjukkan ada krisis, sebenarnya.”

2. Presiden menyebar hoax


“Sore tadi saya baca, Pak Jokowi bilang, ‘Jangan membaca Jokowi Undercover karena buku itu tidak ilmiah’. Saya anggap itu hoax,” kata Rocky disambut tawa sebagian peserta ILC.

“Karena yang ngomong itu adalah presiden, memberi penilaian pada buku tidak ilmiah. Tentu kita bisa bikin secaman simulasi dari mana Pak Jokowi tahu. O, pasti kalau ada wartawan tanya dia akan bilang, ‘kata Pak Tito. Kapolri’ Lho, Pak Tito rektor UI atau rektor ITB itu?,” kembali peserta ILC tertawa.

“Jadi Anda lihat bahwa, bahkan presiden menyebar hoax itu. Dari sudut pandang definisi lho,” tegas Rocky disambut tepuk tangan.

Menurutnya, yang berhak menentukan suatu buku ilmiah atau tidak adalah kampus. Sementara buku tersebut justru dilarang dibahas di kampus untuk mengetahui ilmiah atau tidaknya.




3. Rezim yang mengendalikan kebenaran artinya ada kebohongan yang disembunyikan


“Rezim itu, kalau dia terus menerus mengendalikan kebenaran, artinya ada kebohongan yang hendak disembunyikan,” kata Rocky setelah membahas bukti Presiden menyebar hoax.

4. Pembuat hoax terbaik adalah penguasa


“Pembuat hoax terbaik adalah penguasa. Karena mereka memiliki seluruh peralatan untuk berbohong. Intelijen dia punya, data statistik dia punya, media dia punya. Orang marah. Tapi itu faktanya. Hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna. Saya tidak ingin dia berbohong tapi potentially dia bisa lakukan itu,” kembali tepuk tangan meriah mengiringi pernyataan Rocky.

5. Contoh Hoax Ahok


“Saya kasih contoh cepat-cepat bagaimana statistik berbohong. Kemarin di dalam debat Pilgub DKI, Pak Ahok bilang begini, saya baca tadi di media, ‘Jakarta human development index-nya tertinggi se-Indonesia. 2 tahun berturut-turut.’ Oleh karena itu dia dapat award empat kali. Sebagai fakta benar, tetapi sebagai pesan politik, itu adlah hoax. Karena nggak ada gunanya menyebut itu karena sejak 10 tahun lalu, 15 tahun lalu, Jakarta selalu di atas memang. Karena ibukota. Dengan APBN (APBD, red) 27 triliun,” kata Rocky juga disambut tepuk tangan. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Nukman Luthfie di ILC: Media Mainstream Kacau Tapi Menuntut Publik Benar

Nukman Luthfie




Nukman Luthfie mengingatkan bahwa publik tidak bisa dipaksa untuk mempercayai media mainstream tertentu. Apalagi jika media mainstream masih kacau.

Pegiat media sosial itu mencontohkan berita dari media mainstream bahwa aplikasi Qlue Pemda DKI Jakarta ditutup oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.

“Nyebar udah. Yang benci dengan tetangga sebelah, mengatakan ‘wuh ini, pejabat baru ini kok ngawur ya’” kata Nukman di Indonesia Lawyer Club (ILC) yang disiarkan langsung oleh TvOne, Selasa (17/1/2017) malam.






Padahal yang benar, menurut Nukman, aplikasi Qlue tidak dimatikan. Hanya laporan dari RT dan RW yang tidak ada di aplikasi tersebut.

Siapa penyebar berita hoax tersebut?

“Siapa penyebabnya? Media maintream, Bos. Media mainstream-nya saja kacau tapi menuntut publik untuk benar. Kan nggak lurus cara berpikirnya,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ILC kembali tayang di TvOne setelah beberapa waktu tidak tayang. ILC malam ini mengambil tema “Hoax versus Kebebasan Berpendapat” dengan menghadirkan sejumlah nara sumber. Di antaranya Menkominfo Rudiantara, Roy Suryo, Fahri Hamzah, Dewan Pers, Polri dan sejumlah nara sumber lainnya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Mengapa Situs Aa Gym Diblokir? Ini Jawaban Menkominfo di ILC

Menkominfo dan Aa Gym (ilustrasi)
Menkominfo dan Aa Gym (ilustrasi)




Malam ini, Indonesia Lawyer Club (ILC) kembali tayang di TvOne. Mengambil tema “Hoax versi Kebebasan Berpendapat”, program ini banyak menarik perhatian. Khususnya saat Presiden ILC Karni Ilyas menanyakan terkait pemblokiran media Islam.

“Katanya, Aa Gym itu, media online-nya sudah di-ban. Ketika dia protes, disadari bahwa ia tidak perlu diban dan kemudian diijinkan lagi?” tanya Karni Ilyas kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

“Di kami ada proses normalisasi, Bang Karni. Jadi kita ini, menapis ini, bukan hanya menghukum tapi bisa kita gunakan sebagai proses pendidikan. Edukasi,” jawab Rudiantara.

Ia mencontohkan, kalau ada situs dengan 100 konten tetapi hanya satu atau dua konten yang bertentangan dengan undang-undang, Kemkominfo akan bicara baik-baik.






“Turunkan dong, take down kontennya. Kemudian nanti jangan lagi ya. Kalau janji jangan lagi, kita bisa normalisasi. Kecuali melakukan lagi berkali-kali baru kita blok permanen.”

“Terkait dengan Aa Gym, memang kami lakukan itu (pemblokiran, red). Tapi setelah itu kami juga normalisasi. Karena kan kami juga mendapatkan masukan mengenai situs-situs tersebut dari kementerian atau lembaga yang lain.,” lanjut Rudiantara.

Mendengar jawaban itu, Karni Ilyas mengklarifikasi apakah ada kekeliruan saat memblokir situs Aa Gym.

“Saya harus percaya kepada kementerian atau lembaga yang punya otoritas. Kami tidak perlu mempertanyakan lagi dong,” jawab Rudiantara.

Seperti diketahui, menjelang Aksi Bela Islam 4 November 2016, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memblokir 11 situs dengan dalih bermuatan SARA. Salah satu situs yang diblokir adalah smstauhiid.com yang merupakan situs milik KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym).

Setelah Aa Gym menyampaikan protes, situs tersebut kemudian dinormalisasi oleh Kemkominfo. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Panglima TNI: Demo Jangan Langsung Dicap Radikal

Panglima TNI bersama Habib Luthfi bin Yahya
Panglima TNI bersama Habib Luthfi bin Yahya (Dokumentasi nu.or.id)




Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan, aksi demonstrasi merupakan hal yang boleh dilakukan asalkan tertib dan mengikuti aturan hukum yang berlaku.

"Aksi unjuk rasa di sebuah negara demokrasi tentunya diperbolehkan. Asalkan dilakukan menurut koridor hukum yang berlaku," kata Panglima TNI di sela-sela rapim TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017), seperti dikutip Republika.

Karena demonstrasi adalah cara menyampaikan pendapat di negara demokrasi, Jenderal bintang empat itu pun mengingatkan agar demonstrasi tidak langsung dicap radikal.

"Jadi kalau demo-demo jangan langsung dicap itu adalah radikal, itu adalah menyampaikan pendapat. Tidak masalah. Kalau bersikap radikal, itu beda," tandasnya.






Sehari sebelumnya, Senin (16/1/2017), Front Pembela Islam (FPI) melakukan aksi demonstrasi di Mabes Polri menuntut Kapolri mencopot Kapolda Jawa Barat. Hal itu terkait meletusnya insiden kekerasan Kamis (12/1/2017) lalu yang mengakibatkan anggota FPI terluka dan sebuah mobil anggota FPI rusak. Massa pelaku menggunakan atribut Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), sebuah LSM yang ketua dewan pembinanya adalah Kapolda Jawa Barat.

Aksi 161 berlangsung tertib dan damai. Bahkan dalam Aksi itu, tampak harmoni TNI dan FPI dalam video yang beredar luas di media sosial. (Baca: Begini Harmoni TNI-FPI di Aksi 161 yang Tak Diberitakan Banyak Media)

Dalam video berdurasi 1 menit 7 detik, tampak sejumlah anggota TNI membantu anggota FPI. Dari balik pagar, pasukan TNI tampak memberikan sejumlah tas plastik berwarna merah kepada anggota FPI. Tas plastik itu disebut-sebut berisi makanan.

Jenderal Gatot juga menambahkan, saat ini pihaknya sedang mendalami adanya gerakan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang tidak sejalan dengan ideologi Pancasila dan bertindak radikal. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Begini Harmoni TNI-FPI di Aksi 161 yang Tak Diberitakan Banyak Media

Harmoni TNI-FPI




Tidak sedikit umat Islam yang mengeluhkan media di tanah air. Tidak sedikit umat Islam yang merasa diperlakukan tidak adil.

Ketika ada berita yang memojokkan umat Islam, hampir 24 jam sehari berita tersebut diberitakan, meskipun tidak sepenuhnya benar. Namun jika ada berita positif, media-media seakan tidak tertarik untuk memberitakannya.

Salah satu berita positif dalam Aksi 161 yang tak diberitakan media adalah harmoni TNI dan FPI. Hal itu dapat dilihat di video yang beredar luas di media sosial.

Dalam video berdurasi 1 menit 7 detik, tampak sejumlah anggota TNI membantu anggota FPI. Dari balik pagar, pasukan TNI tampak memberikan sejumlah tas kresek berwarna merah kepada anggota FPI.






“Terima kasih, Pak ya,” kata salah seorang anggota FPI yang suaraya disamarkan.

Saat berita ini diturunkan, ratusan pengguna Twitter telah meretwit video tersebut. Ratusan pengguna Twitter juga memfavoritkannya.



Sebelumnya, Humas Polri juga mengunggah foto harmoni Polri-FPI dalam Aksi 161. (Baca: Foto dan Pernyataan Humas Polri Saat Aksi 161 Ini Banjir Pujian)

Dalam foto itu tampak seorang Brimob membantu pendemo merapihkan obat-obatan. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Foto dan Pernyataan Humas Polri Saat Aksi 161 Ini Banjir Pujian

Polri - FPI




Sebuah foto dan pernyataan Humas Polri terkait Aksi 161 menuai banyak pujian netizen. Selain fotonya yang dinilai sangat indah dan menyejukkan, kata-kata yang dituliskan Humas Polri juga sangat bermakna.

Tampak dalam foto tersebut, seorang anggota Polri sedang membantu pendemo merapihkan obat-obatan.

“Tetap Humanis berikan pelayanan,” demikian tertulis dalam foto tersebut. “Personil Brimob yang sedang membantu pendemo ketika merapihkan obat-obatan.”

Bersamaan dengan foto tersebut, Humas Polri juga menuliskan terjemahan hadits Nabi yang menjadi semangat Polri dalam mengawal Aksi 161.

“Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat,” tulis @divhumaspolri, Senin (16/1/2017) siang.






Ratusan pengguna Twitter telah meretwit foto dan tulisan tersebut. Ratusan pengguna Twitter juga memfavoritkannya.



“@DivHumasPolri Terima kasih pak sdh menjaga keamanan bg saudara2 kami. #RakyatBersamaFPI,” komentar @safwansyar.

“@DivHumasPolri Alhamdulillah ini polisi Indonesia yg sebenarnya..Twit yg menyejukkan,” kata @Urbel5.

“@DivHumasPolri Damai itu indah, Polri juga bagian dari rakyat. Sudah seharusnya kita bersatu melawan kejahatan baik narkoba & kriminal. 813,” kata @irwanhernawann.

“@DivHumasPolri Alhamdulillah & terima kasih Pak Polisi..kami cinta polri dan cinta NKRI #RakyatbersamaFPI #StopKriminalisasiUlama,” kata @gkeu212. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






[Video] Ayah Meninggal Saat Imami Shalat, Begini Tangis Haru Istri dan Anak-Anak

ayah meninggal saat imami shalat




Setiap mukmin ingin meninggal dalam kondisi husnul khatimah, di antaranya saat sedang shalat.

Bagaimana jika seorang kepala keluarga meninggal saat mengimami shalat dan seluruh anak-anak serta istrinya menjadi makmum? Inilah video yang sangat mengharukan.

Video ini merupakan cuplikan Film Rudy Habibie. Keluarga Habibie adalah keluarga Islam yang taat. Tinggal di Parepare, Sulawesi Selatan, mereka biasa menunaikan shalat berjamaah dengan seluruh anggota keluarga.

Suatu petang, ketika menunaikan shalat Maghrib berjamaah, sang ayah sujudnya sangat lama. Demikian lama sujud dan tak bangun-bangun, salah seorang anak laki-laki yang menjadi makmum sampai mengucapkan “subhanallah” beberapa kali.

Karena ayah tak juga bangun dari sujud, kemudian disentuh kakinya. Tak disangka, sang ayah terjatuh. Sambil menangis, Habibie kecil menggantikan ayah sebagai imam.






Detik-detik saat menyelesaikan tasyahud akhir merupakan detik-detik yang sangat mengharukan. Sebab semuanya terisak dalam tangis yang dalam.

Setelah salam, pecahlah tangis keras istri dan anak-anak. Termasuk Habibie kecil. Mungkin tangis Anda juga tak tertahan saat menyaksikan video ini.









Jilbab Ditarik, Apa yang Dilakukan Gadis Muslimah Ini Sungguh Menakjubkan

jilbab ditarik




Sebuah video menghebohkan jagat Twitter. Video itu menunjukkan tindak penistaan kepada seorang gadis muslimah akibat islamophobia.

Seorang pemuda berusaha menarik jilbab seorang gadis muslimah asal Somalia. Namun, hal mengejutkan terjadi.

Bukannya ketakutan atau menangis, gadis yang mengenakan jilbab merah itu seketika melakukan perlawanan. Rupanya, ia seorang jago bela diri.

Hal itu terlihat dari gerakannya yang tangkas. Dengan secepat kilat, ia langsung memukul pemuda itu. Sekali, kepala pemuda kena. Sempat mundur beberapa langkah ke belakang, pemuda tersebut berusaha menghindari pukulan berikutnya.






Namun kecepatan dan kekuatan gadis muslimah itu tak dapat dihalaunya. Beberapa pukulan pun mendarat di kepala pemuda tersebut.

“Gadis Somalia vs pria yang menarik jilbabnya,” demikian tulis @robbysnt, Ahad (15/1/2017), tanpa menjelaskan di mana dan kapan peristiwa itu terjadi.

Kendati demikian, video singkat itu membawa pesan berharga bagi kaum muslimah untuk membekali dirinya dengan bela diri. Sehingga setiap muslimah bisa melindungi dirinya –minimal melakukan perlawanan- saat ada penjahat yang berusaha menista kehormatannya.









Video dari Drone, Penampakan Puluhan Ribu Massa Aksi 161

Massa Aksi 161




Meskipun mobilisasinya mendadak karena tidak direncanakan sebelumnya, Aksi 161 ternyata mampu menghadirkan puluhan ribu peserta.

Aksi 161 merupakan Aksi Bela Ulama yang mengajak eksponen 212 untuk longmarch dari Masjid Al Azhar menuju Mabes Polri. Karena diselenggarakan pada tanggal 16 Januari, aksi ini disebut Aksi 161.

“Mengajak eksponen 212 untuk longmarch dalam rangka memelihara spirit 212,” demikian ajakan dalam brosur yang tersebar.

Aksi tersebut tergolong mendadak karena menyikapi insiden kekerasan atas anggota FPI yang terjadi pada Kamis (19/1/2017) lalu, di sekitar Mapolda Jawa Barat. Saat itu ketika Habib Rizeq diperiksa terkait laporan Sukmawati, dua kelompok massa hadir di sana. Massa yang pertama adalah FPI dan umat Islam, sedangkan massa kedua adalah GMBI.






Setelah massa FPI membubarkan diri, terjadi sweeping yang dilakukan oleh massa GMBI. Dari video yang beredar, tampak mobil anggota FPI dirusak. Seorang anggota FPI juga mengalami luka-luka akibat dikeroyok.

Menanggapi insiden tersebut, Aksi 161 digelar dalam rangka menuntut pencopotan Kapolda Jabar yang belakangan diketahui sebagai Ketua Dewan Pembina GMBI.

Berikut ini tayangan video yang diambil dari Drone, menunjukkan puluhan ribu umat Islam peserta Aksi 161.









- Copyright © SLAMET - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -