Posted by : Slamet
Minggu, 07 April 2019
Non muslim berdoa saat umat muslim sholat di kampanye akbar Prabowo-Sandi |
Jutaan pendukung Prabowo-Sandi berhasil menggelar kampanye akbar yang tertib dan damai, Ahad (7/4/2019). Banyak pihak termasuk sejumlah media memujinya. Namun, ada pula pihak yang menanggapi ‘miring’ kampanye akbar di GBK tersebut.
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menilai kampanye akbar Prabowo-Sandi di GBK “tidak lazim” dan “tidak inklusif.”
Menurutnya, kampanye Prabowo hanya mengajak satu golongan agama meski Indonesia mengakui beberapa agama.
Toni pun menduga langkah tersebut dilakukan oleh Prabowo untuk mempolitisasi agama pada Pilpres 2019. Dengan tujuan memperkuat basis politiknya di kalangan umat Islam.
"Dia (Prabowo) selenggarakan ijtimak ulama untuk mencitrakan dirinya presiden pilihan umat Islam. Jadi sejak awal pencalonan Prabowo tidak lazim dalam konteks negara berdasarkan Pancasila. Tidak inklusif, tidak merepresentasikan kebinekaan kita," kata Toni, Ahad (7/4/2019), seperti dikutip Republika.
Benarkah Prabowo hanya mengajak satu golongan agama? Twit dari Natalius Pigai menjadi jawaban telak.
Anggota Komnas HAM Republik Indonesia periode 2012 – 2017 ini mengundang rekan-rekannya untuk menghadiri kampanye akbar di GBK. Ia juga menjelaskan, saat umat muslim sedang sholat Subuh, non muslim bisa berdoa menurut agama masing-masing.
Saya Natalius Pigai— NataliusPigai (@NataliusPigai2) 4 April 2019
mengajak rekan2 utk hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Sandi:
Di Gelora Bung Karno Senayan.
Minggu 7 April 2019
Mulai jam 3.30 Pagi dilanjut sd 10.00. Bagi yg Muslim bisa ikut Shalat Subuh Berjamah, selain Islam bisa berdoa menurut agama masing2.
Makasih pic.twitter.com/AhgPSIISMu