Archive for September 2019
Jika Pelaku Dihadapkan, Ini yang Akan Dilakukan Ibunda Faisal Amir
Ibu mana yang tidak sedih saat putranya ditemukan dalam kondisi tengkoraknya retak. Karenanya, ibunda Faisal Amir, meminta insiden yang menimpa putranya diusut dan pelakunya dihadapkan kepadanya.
Apa yang akan dilakukan oleh ibunda Faisal Amir jika pelaku pemukulan dihadapkan kepadanya? Jawabannya mengejutkan.
Siti Ratu Agung, ibunda Faisal Amir, menegaskan dirinya akan menempuh jalur hukum untuk mencari keadilan bagi anaknya. Kendati demikian, jika pelaku di hadapkan kepadanya, ia akan memaafkannya.
“Hadapkan orangnya dengan saya, saya akan maafkan. Saya anggap dia khilaf. Mungkin dia lupa kalau punya anak juga, kalau masih bujang mungkin dia lupa kalau punya adik, atau dia punya ponakan. Apa dia tega?” kata Siti Ratu Agung di kantor Komnas HAM, Jumat (27/09/2019) sore.
Ratu Agung juga mengaku curiga bahwa pelaku kekerasan yang memukul Faisal sedang dalam pengaruh obat-obatan terlarang saat melakukan aksinya.
“Kok sekejam ini gitu lho, ya kan. Kalau orang gak pakai ‘dopping’ gak mungkin sekejam ini. Coba diusut tuntas, ini pasti pakai ‘dopping’. Ini orang gak punya kemanusiaan. Kok sampai belah, tengkoraknya belah,”ujarnya.
Sebelumnya, Faisal Amir ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dan tengkoraknya retak. Mahasiswa Al Azhar itu ditemukan tergeletak di Jalan Gatot Subroto di sekitar depan Gedung DPR, Selasa (24/9/2019) malam. [Ibnu K/Tarbiyah]
Tayangkan Film G30S/PKI Siang Hari, SCTV Dipuji
SCTV menuai pujian netizen. Pasalnya, televisi nasional itu menayangkan film G30S/PKI pada Ahad (29/9/2019) siang. Penayangan pada siang hari, dinilai lebih banyak yang menonton dan bisa belajar dari tragedi bersejarah itu.
“Pertama kalinya, setelah 28 thn hidup bisa ngeliat film #g30Spki ditayangin di TV. Sebelumnya ntn di youtube aja. Luar biasa @SCTV_ !,” kata @lusioctavian
Pertama kalinya, setelah 28 thn hidup bisa ngeliat film #g30Spki ditayangin di TV. Sebelumnya ntn di youtube aja.— F.D.L.O (@lusioctavian) September 29, 2019
Luar biasa @SCTV_ !
“Terimakasih @SCTV_ sudah mengingatkan dulu ada penghianat #g30Spki,” kata @icank_fm
“sumpah saestu mari delok sctv #g30Spki langsung wong omah delok kabeh:’. g bygno bpkku dewe dingunukno nak ngarep motoku dewe.stres paling ak,” kata @yoesngeneiki
Artinya kurang lebih, “sumpah beneran setelah menonton sctv #g30spki langsung orang serumah menonton semua. Tidak bisa membayangkan jika bapakku sendiri yang dibegitukan di depan mataku sendiri, mungkin aku stres.”
“Libur dulu nonton acara highlights sepakbola nya.. Nonton G30S/PKI dulu biar tidak gagal paham
😁 @SCTV_ #G30SPKI,” kata @Trysetiaku [Ibnu K/Tarbiyah]
BEM Mau Bertemu Jokowi Jika Terbuka, Ngabalin: Nggak Usah Bikin Persyaratan-Persyaratan
Ngabalin memberi salam ke Presiden Jokowi (Twitter) |
BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) menolak bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara. BEM SI hanya mau bertemu dengan Jokowi jika dilangsungkan di tempat terbuka dan disiarkan secara langsung di televisi nasional.
Selain itu, Presiden harus menyanggupi permintaan mahasiswa yang membawa aspirasi masyarakat dalam Maklumat Tuntaskan Reformasi.
Menanggapi persyaratan yang diajukan oleh BEM SI itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyayangkannya.
"Nggak usah bikin persyaratan-persyaratan, yang bisa saja nanti kalau persyaratan itu tidak terbuka, kami tidak mau. Intinya bukan itu, intinya kau menyampaikan pesanmu, paham tidak," kata Ngabalin.
Sebelumnya, diberitakan Presiden Jokowi akan mengundang perwakilan mahasiswa ke istana negara pada hari ini, Jumat (27/9/2019). Namun BEM SI mengajukan dua syarat tersebut.
Sementara itu, Mensesneg Pratiko mengatakan pertemuan tersebut tidak diagendakan hari ini. Alias tidak jadi ada agenda pertemuan.
Menurut Pratikno, batalnya pertemuan tersebut lantaran Jokowi memiliki agenda lain. Ada sejumlah tamu yang hendak ditemui Jokowi.
"Belum ada jadwal. Ada beberapa pertemuan hari ini, tapi dengan BEM kayaknya belum," ujarnya. [Ibnu K/Tarbiyah]
Wiranto: Kita Menyesal Ada Satu yang Meninggal, Tapi Semuanya Tak Direncanakan
Menko Polhukam Wiranto (Kompas) |
Menko Polhukam Wiranto meminta publik tidak terpancing terkait meninggalnya Randi, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara. Ia meminta masyarakat menunggu hasil investigasi Polri.
"Itu polisi sekarang jelaskan sedang melaksanakan investigasi. Kenapa, pelurunya kaliber berapa, tembakannya dari mana, oh berarti yang nembak tuh siapa, tunggu dulu. Polisi butuh keputusannya, nggak bisa, nanti tunggu investigasi lengkap dari kepolisian," kata Wiranto di kantor Menko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jumat (27/9/2019).
Ia meminta masyarakat tidak langsung menyimpulkan pelaku di balik peristiwa itu. Menurut Wiranto, semua itu tidak direncanakan dan tidak ada maksud dari polisi untuk membunuh masyarakat.
"Jangan sampai kita terpancing. Ada yang meninggal satu, kita menyesal sekalilah ya, tapi itu kan semuanya tidak direncanakan, nggak ada maksud polisi membunuh masyarakat, nggak ada sama sekali," kata Wiranto seperti dikutip Detik.
Lebih jauh Wiranto mengatakan memang ada kelompok tertentu yang menginginkan jatuhnya korban agar massa tersulut emosinya.
"Tapi yang ada memang ada, adalah memang ada niatan kelompok tertentu untuk menimbulkan korban. Korban jadi martir, martir jadi salah satu penyulut dari emosi massa. Massa kemudian nanti ya emosional, terjadi satu kerusuhan massa, yang rugi negara, yang rugi masyarakat. Saya itu memperingatkan seperti itu," tandasnya.
Namun Wiranto tidak menjelaskan kelompok yang dimaksudkannya. [Ibnu K/Tarbiyah]
Polisi Akui Keliru Tuduh Ambulans DKI Bawa Batu
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono (CNN Indonesia) |
Polda Metro Jaya mengakui telah terjadi kekeliruan informasi soal ambulans milik Pemprov DKI Jakarta dan Palang Merah Indonesia (PMI). Sebelumnya disebutkan bahwa ambulans itu membawa batu dan bensin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono meluruskan, mobil ambulans yang dimaksud tidak membawa batu maupun bensin.
Argo menjelaskan, waktu itu anggota Brimob sedang bertugas menghalau massa pelajar. Brimob dilempari batu serta benda lainya. Perusuh yang melakukan aksi pelemparan itu mencari perlindungan dengan masuk ke dalam mobil ambulans.
"Perusuh itu pun membawa alat ini, ada batu, dia itu mencari perlindungan masuk ke mobil PMI membawa batu dan ada kembang api juga, jadi dia masuk ke mobil," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/9/2019), seperti dikutip CNN Indonesia.
Setelah itu, muncul anggapan di kalangan anggota Brimob yang bertugas bahwa ambulans itu digunakan para perusuh. Padahal yang terjadi, perusuh itu yang memanfaatkan ambulans untuk berlindung.
Sebelumnya, akun twitter @TMCPoldaMetro menginformasikan tentang lima mobil ambulans yang diamankan karena membawa batu. Namun, cuitan itu telah dihapus. Namun di Instagram, postingan itu masih ada dan bisa diakses hingga kini.
Faizal Assegaf: Oknum KPK Dalang Penggerak Demo Mahasiswa
Aksi mahasiswa meletus di sejumlah daerah. Tak hanya di Jakarta yang berpusat di Gedung DPR RI, mahasiswa juga menggelar aksi di Surabaya, Malang, Solo, Jogja, Bandung, Jambi, Makassar hingga Poso.
Faizal Assegaf menuding, aksi mahasiswa itu dalang penggeraknya adalah oknum KPK dan LSM anti korupsi. Ia menyertakan video sebagai buktinya.
“Oh ternyata oknum KPK & LSM berkedok anti korupsi jd dalang penggerak demo anarkis mahasiswa. Makin terungkap KPK telah jd sarang gerakan politik radikalis utk menipu rakyat. Memalukan!” kata Faizal Assegaf melalui akun Twitter pribadinya, @faizalassegaf, Selasa (24/9/2019).
Oh ternyata oknum KPK & LSM berkedok anti korupsi jd dalang penggerak demo anarkis mahasiswa. Makin terungkap KPK telah jd sarang gerakan politik radikalis utk menipu rakyat. Memalukan!#JokowiMendengarRakyat #SayaBersamaJokowi pic.twitter.com/0q8wsYW0At— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) September 24, 2019
Twit itu pun viral. Sekitar satu jam sejak diunggah, ratusan pengguna Twitter telah meretwitnya.
Namun, banyak komentar yang justru menolak tudingan Faizal Assegaf.
“Demo terjdi di bbrp kota besar di indonesia. Oknum kpk ini membelah diri utk jdi dalang ditiap² kota itu.. Anda cerdas!!! 😂 😂 😂 😂,” kata @IphankSukri
“ini pertemuan pada tanggal 12 September, bahkan di publish juga oleh KPK...” kata @IswantoMuhamad
“Orang kayak gini nih yang bikin pecah belah bangsa. Woi bgsatt! ini pertemuan pada tanggal 12 September, bahkan di publish juga oleh KPK,” kata @Efghij3 [Ibnu K/Tarbiyah]
Mulai 2020, Pengangguran Dapat Rp 500 Ribu/Bulan dari Pemerintah
Moeldoko (Liputan6) |
Di tengah ramainya berita demonstrasi, pemerintah menyampaikan berita gembira. Bahwa pelaksanaan program Kartu Pra Kerja akan diberikan ke 2 juta orang, dimulai pada awal tahun 2020. Dalam RAPBN 2020, anggaran yang disediakan untuk program ini sekitar Rp 10 triliun.
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, para peserta program Kartu Pra Kerja nantinya akan mendapat insentif sebesar Rp 300-Rp 500 ribu per bulan.
"Sambil mencari pekerjaan itu lah nanti akan menyiapkan insentif kepada mereka, kurang lebih antara sekitar Rp 300-Rp 500 ribu paling lama 3 bulan," kata Moeldoko usai rakor di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (24/9/2019), seperti dikutip Detik.
Lebih jauh Moeldoko menjelaskan, program Kartu Pra Kerja merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan keterampilan bagi masyarakat Indonesia. Tidak ada batasan usia masyarakat untuk mengakses program tersebut.
"Jadi terhadap masyarakat Indonesia yang belum punya pekerjaan atau yang kena PHK dan seterusnya nanti ini akan disiapkan untuk bisa mendapatkan pekerjaan," ujar dia.
Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan menjelaskan ada tiga kelompok yang bisa mengakses program Kartu Pra Kerja. Pertama, para pencari kerja dalam hal ini masyarakat yang baru lulus sekolah baik SMA maupun perguruan tinggi. Kedua, mereka yang membutuhkan peningkatan keterampilan (upskilling). Dan ketiga, para korban PHK. [Ibnu K/Tarbiyah]
Wiranto: Demo di DPR Tak Penting Lagi, Hanya Kuras Energi
Demo mahasiswa di depan gedung DPR (Detik) |
Menko Polhukam Wiranto mengatakan aksi demonstrasi tak penting lagi dan hanya akan menguras energi. Sebab, DPR telah menunda pengesahan RUU KUHP, Pertanahan, Pemasyarakatan, dan Ketenagakerjaan.
Wiranto menyarankan mahasiswa untuk menghentikan demo dan menempuh dialog dengan DPR periode selanjutnya atau dengan pemerintah.
"Maka sebenarnya demonstrasi-demonstrasi yang menjurus kepada penolakan Undang-Undang Kemasyarakatan, KUHP, Ketenagakerjaan itu sudah nggak relevan lagi, nggak penting lagi, karena bisa diberikan masukan kan lewat jalur-jalur yang tidak boleh di jalanan," kata Wiranto dalam jumpa pers di gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019), seperti dikutip Detik.
Wiranto juga menilai demo juga akan mengganggu masyarakat
"Saya betul-betul mengimbau di sini agar rencana demonstrasi yang menyangkut penolakan tentang undang-undang yang saat ini ditunda itu lebih baik diurungkan karena hanya akan menguras energi kita akan membuat masyarakat tidak tentram, mengganggu ketertiban umum," ujarnya.
Seperti diketahui, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menggelar demo besar-besaran di gedung DPR RI.
Selain itu, aksi mahasiswa juga digelar di berbagai daerah. Antara lain Makassar, Surabaya, Malang, Solo, Jambi, dan kota-kota lainnya. [Ibnu K/Tarbiyah]
Petani Demo ke Istana: Cukup Dibohongi di Periode Pertama
Aksi massa KNPA (CNNIndonesia) |
Selain aksi mahasiswa di DPR, ada aksi lain di sekitar Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/9). Mereka adalah para petani dari berbagai elemen.
Ratusan petani itu menentang RUU Pertanahan yang liberal dan meminta penuntasan reformasi agraria. Massa yang tergabung dalam Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA) itu mulai ramai mendatangi lokasi demo sekitar pukul 09.00 WIB.
Dikutip dari siaran persnya, elemen-elemen yang tergabung dalam KNPA antara lain Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Serikat Petani Pasundan (SPP), Serikat petani Karawang (Sepetak), dan Forum Kesejahteraan Petani (Forma Tani).
Dikutip dari CNNIndonesia, massa menuntut Presiden Jokowi agar memenuhi janji politiknya.
"Presiden Jokowi tidak pernah memenuhi janji untuk menyejahterakan petani," cetus seorang orator demo.
"Sampai hari ini Nawa Cita itu duka cita untuk kita semua. Kita tidak ingin termakan janji-janji Jokowi peroode kedua. Karena kita sudah cukup dibohongi di periode pertama," lanjutnya.
Ia juga menyinggung soal pembagian sertifikat tanah oleh Jokowi yang tak mengubah nasib petani dan masyarakat kecil.
"Jokowi selalu membanggakan sertifikat padahal itu pembohongan publik. Jangan sampai jutaan petani turun ke ibu kota karena merasa tersakiti oleh janji-janji palsu pemerintah," ucapnya.
Dikutip dari rilisnya, ada tujuh tuntutan KNPA kepada Pemerintah dan DPR. Pertama, menolak RUU Pertanahan yang berwatak liberal yang mengutamakan penguasaan tanah untuk korporasi.
Kedua, penghentian pengggusuran paksa dan perampasan tanah rakyat oleh pemerintah dan korporasi. Ketiga, mendesak Jokowi melaksanakan reforma agraria secara nasional dan sistematis.
Keempat, menghentikan kriminalisasi dan diskriminasi terhadap petani, masyarakat adat, dan masyarakat miskin yang memperjuangkan haknya atas tanah dan pangan. Kelima, melakukan koreksi kebijakan ekonomi yang melemahkan rakyat.
Keenam, mencabut izi konsesi perusahaan penyebab kebakaran hutan dan lahan. Ketujuh, menolak pengesahan RUU yang anti-kerakyatan, seperti RKUHP, RUU Minerba, RUU Perkelapasawitan, dan RUU Ketenagakerjaan.
Sementara itu, para mahasiswa diketahui telah bergerak menuju Gedung DPR RI. Mereka akan menggelar aksi nasional mulai pukul 12.00 wib nanti. [Ibnu K/Tarbiyah]
Moeldoko Jelaskan Maksud “KPK Bisa Hambat Investasi”
Moeldoko saat dilantik Presiden Jokowi (Liputan6) |
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan maksud pernyataannya yang menyebut KPK bisa menghambat investasi.
Ia meluruskan, bukan KPK yang menghambat investasi. Namun, menurutnya, UU KPK sebelum direvisi selama ini kurang memberi kepastian hukum sehingga hal itu membuat investor lari.
Sementara itu, UU KPK yang baru direvisi dan disahkan lebih memberi kepastian hukum.
“Maksudnya Undang-Undang KPK yang baru memberikan beberapa landasan bagi kepastian hukum, termasuk bagi investor,” kata Moeldoko dalam siaran persnya, Senin (23/9/2019), seperti dikutip Kompas.
Mantan panglima TNI itu mencontohkan, tak adanya mekanisme untuk menerbitkan surat perintah penghentian penyelidikan (SP3) dalam UU KPK yang lama. Orang yang menjadi tersangka dan sudah bertahun-tahun tidak ditemukan bukti, statusnya tidak bisa dicabut. Hal itu dinilai Moeldoko menjadi momok bagi investor untuk menanamkan modalnya.
Dengan UU yang baru, KPK bisa menerbitkan SP3 dan itu menjadi kepastian hukum yang bisa menjadi nilai positif bagi investasi.
“Jadi maksud saya bukan soal KPK-nya yang menghambat investasi, tetapi KPK yang bekerja berdasarkan undang-undang yang lama masih terdapat celah kurangnya kepastian hukum, dan ini berpotensi menghambat investasi,” kata Moeldoko.
Sebelumnya, Moeldoko menyebut KPK bisa menghambat investasi yang tengah digenjot pemerintah. (Baca: Moeldoko: KPK Bisa Hambat Investasi)
"Lembaga KPK itu bisa menghambat upaya investasi," kata Moeldoko di Istana Negara, Senin (23/9/2019) siang, seperti dikutip Detik. [Ibnu K/Tarbiyah]
Hari Keempat, Film Hayya Raih 415.317 Penonton
Film Hayya mendapat sambutan luas masyarakat. Baru empat hari tayang di bioskop, film lanjutan dari sekuel 212 The Power of Love ini telah meraih 415.317 penonton.
Hal itu dituturkan oleh Asma Nadia, novelis kondang yang turut membintangi Film Hayya.
“415.317 orang telah #JagaHayyaDiBioskop. Teirma kasih jika rekan termasuk satu di antaranya.
🙏 Yang belum mumpung masih banyak pilihan bioskop... yuk merapat. Depok Pesona Square XXI saya lagi menemani nobar anak yatim. Insya allah mungkin bs ketemu yang nonton sjow ke-2,” kata Asma Nadia melalui akun Twitter pribadinyam @asmanadia, Senin (23/9/2019).
415.317 orang telah #JagaHayyaDiBioskop. Teirma kasih jika rekan termasuk satu di antaranya. 🙏 Yang belum mumpung masih banyak pilihan bioskop... yuk merapat. Depok Pesona Square XXI saya lagi menemani nobar anak yatim. Insya allah mungkin bs ketemu yang nonton sjow ke-2 pic.twitter.com/K8XAvfzZNM— FilmHayyadiBioskop (@asmanadia) September 23, 2019
Sebelumnya, pada hari pertama, film nasional garapan Jastis Arimba ini meraih 93.276 penonton. Hari kedua meraih 89.060 penonton. Hari ketiga 124.084 penonton. Dan hari keempat 108.897 penonton.
Asma Nadia menjelaskan, Hayya adalah film berisi pesan kemanusiaan dalam konteks Palestina.
“Untuk peduli pada saudara kita di Palestina, kan tidak perlu menjadi Islam. Cukup menjadi manusia. Jadi inti film ini sebenarnya kemanusiaan,” tegas Asma Nadia. [Ibnu K/Tarbiyah]
Mahasiswi Ditarik Mundur, Lalu Ini yang Dilakukan Mahasiswa di Depan Gerbang DPR
Aksi mahasiswa di gedung DPR (Rmol) |
Malam ini, ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jabodetabek menunjukkan strategi demonstrasi di depan gerbang gedung DPR RI.
Sekitar pukul 19.15, Senin (23/9/2019) malam ini, mobil komando berjalan mundur keluar diikuti para rombongan mahasiswi. Para mahasiswi ditarik mundur, menjauh dari pintu gerbang DPR RI.
Selain memberi instruksi agar para mahasiswi mundur, mobil komando juga menginstruksikan agar para mahasiswa maju ke pintu gerbang utama gedung DPR.
Sembari memadati pintu gerbang DPR, para mahasiswa menyanyikan yel-yel yang berisi kekecewaan kepada DPR. Di sela yel-yel itu, mahasiswa juga meneriakan kata revolusi.
“Revolusi, revolusi, revolusi," teriak para mahasiwa seperti dikutip Rakyat Merdeka.
Dalam aksi ini, mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Indonesia, Universitas Indraprasta PGRI, Universitas Trisakti, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Negeri Jakarta, dan lainnya menyuarakan sejumlah penolakan. Terutama, penolakan pada RUU yang telah disahkan dan dibahas DPR. Di antaranya, revisi UU KPK, RUU KUHP, RUU Ketenagakerjaan, dan RUU Pertanahan. [Ibnu K/Tarbiyah]
Moeldoko: KPK Bisa Hambat Investasi
Istana menjelaskan alasan mengapa mendukung revisi UU KPK. Hal itu disampaikan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/9/2019).
"Hasil survei menunjukkan bahwa yang menyetujui untuk revisi UU KPK itu lebih banyak. Gitu," kata Moeldoko.
Lebih jauh Moeldoko menyebutkan, survei itu dilakukan oleh salah satu media massa.
Moeldoko juga menyebut, kehadiran KPK bisa menghambat investasi yang tengah digenjot pemerintah.
"Lembaga KPK itu bisa menghambat upaya investasi," tandas Moeldoko seperti dikutip Detik.
Ia menampik anggapan bahwa revisi UU KPK membuat lembaga itu menjadi lemah.
"Yang bilang lemah mungkin belum memahami secara utuh. Ya, lemahnya di mana sih sesungguhnya? Jadi seperti pengawasan itu lembaga apa sih yang ga boleh diawasi? Kan gitu," ujarnya.
Sejumlah kalangan, termasuk KPK sendiri menilai revisi UU KPK melemahkan komisi anti rasuah tersebut.
Sejumlah kewenangan KPK seperti penyadapan dilemahkan dengan harus mendapatkan izin dari dewan pengawas. Sedangkan Dewan Pengawas KPK nantinya dipilih oleh Presiden dan bahkan disebut Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly bisa berasal dari lembaga pemerintah. [Ibnu K/Tarbiyah]
Kemarin Shalat Istisqa, Hari Ini Turun Hujan
Warga Pekanbaru bergembira. Hujan mengguyur ibukota Provinsi Riau itu setelah sehari sebelumnya digelar shalat istisqa'.
“Kemarin di tempat ini kami sholat dan berdoa minta hujan kepada Allah. Alhamdulillah hari ini hujan mengguyur Kota Pekanbaru. Lokasi DPW PKS Riau yang juga digunakan sebagai posko kesehatan dan pengungsian korban asap,” kata akun Twitter resmi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), @PKSejahtera, Senin (23/5/2019).
Kemarin ditempat ini kami sholat dan berdoa minta hujan kepada Allah. Alhamdulillah hari ini hujan mengguyur Kota Pekanbaru.— DPP PKS (@PKSejahtera) September 23, 2019
Lokasi DPW PKS Riau yang juga digunakan sebagai posko kesehatan dan pengungsian korban asap. pic.twitter.com/199K208gNZ
Tampak dalam foto itu orang dewasa dan juga anak-anak bergembira menyambut datangnya hujan. Pasalnya, Riau dilanda kabut asap sejak lama akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meluas.
PKS mendirikan posko pengungsian dan posko kesehatan. Puluhan orang, terdiri dari anak-anak, bayi, orang tua, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia telah ditampung di lokasi tersebut. Posko PKS dikenal luas setelah sejumlah korban asap menyampaikannya melalui ILC TV One, Selasa (17/9/2019) lalu. [Ibnu K/Tarbiyah]
Tiga Hari Pertama, Film Hayya Raih 306.420 Penonton
Film Hayya meroket. Baru tiga hari tayang di bioskop, film lanjutan dari sekuel 212 The Power of Love ini telah meraih 306.420 penonton.
Hal itu dituturkan oleh Helvy Triana Rosa, sang penulis novel Hayya.
“Alhamdulillah hingga hari ketiga 306.420 orang telah #JagaHayyaDiBioskop. Terimakasih😍. Terus berkarya, berhenti menyebar hoax, tebar cinta saja 😍,” kata Helvy melalui akun Twitter pribadinya, @helvy, Ahad (22/9/2019).
Alhamdulillah hingga hari ketiga 306.420 orang telah #JagaHayyaDiBioskop. Terimakasih😍. Terus berkarya, berhenti menyebar hoax, tebar cinta saja 😍 pic.twitter.com/AuCjNjfEny— Helvy Tiana Rosa (@helvy) September 22, 2019
Sebelumnya, pada hari pertama, film nasional garapan Jastis Arimba ini meraih 93.276 penonton. Hari kedua meraih 89.060 penonton. Hari ketiga 124.084 penonton.
Asma Nadia menjelaskan, Hayya adalah film berisi pesan kemanusiaan dalam konteks Palestina.
“Untuk peduli pada saudara kita di Palestina, kan tidak perlu menjadi Islam. Cukup menjadi manusia. Jadi inti film ini sebenarnya kemanusiaan,” tegas Asma Nadia. [Ibnu K/Tarbiyah]
Langit Jambi Memerah, Ini Penyebabnya Menurut BMKG
Langit Jambi memerah (Istimewa) |
Udara di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, sejak siang hingga sore hari ini terlihat memerah. Hal itu membuat sejumlah warga takut, tidak berani keluar rumah.
"Pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB kondisi cuaca itu masih terlihat menguning, pukul 12.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB ini, cuaca di Desa Mekar Sari, Kecamatan Kumpe Ilir, Kabupaten Muaro Jambi, sudah memerah. Kami tidak berani untuk keluar rumah, warga di sini juga di dalam rumah semua karena takut, melihat cuaca yang merah karena terselimuti asap," kata Mustakim, warga Muaro, seperti dikutip Detik, Sabtu (21/9/2019).
https://ift.tt/32ZxsvB
Selain diselimuti asap, abu dari sisa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi itu tampak berterbangan di jalan.
BMKG Jambi menjelaskan, fenomena langit yang menguning hingga memerah di Kabupaten Muaro Jambi itu merupakan akibat asap tebal yang menyelimuti wilayah itu. Kondisi itulah yang menyebabkan sinar matahari tidak sampai ke bumi sehingga langit terlihat menguning hingga memerah.
Kondisi itu bisa kembali normal jika adanya hembusan angin kencang atau guyuran hujan lebat.
Hingga saat ini, Karhutla di Jambi masih terus terjadi di beberapa titik. Pemerintah setempat dilaporkan tengah berupaya memadamkan kebakaran itu. [Ibnu K/Tarbiyah]
Gibran Ungkap Promosi Bisnis Tanpa Biaya, Komentar Netizen Mengejutkan
Gibran Rakabuming Raka (Detik) |
Gibran Rakabuming Raka, anak sulung dari Presiden Joko Widodo, dikenal sebagai pegiat bisnis startup. Ia berkecimpung mulai dari bidang kuliner hingga fashion.
Dalam promosi bisnisnya, Gibran mengaku hanya memanfaatkan media sosial sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun alias gratis.
Hal itu disampaikannya pada acara Akademi Instagram di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2019). Gibran mengungkapkan bagaimana ia dan teman-temannya melakukan marketing dengan biaya nol.
"Beberapa teman saya itu ada yang benar-benar marketingnya nol jadi gak keluarkan duit sama sekali. Ya saya hanya bergantung pada sosial media salah satunya yang paling berpengaruh adalah Instagram," kata Gibran.
"Jadi kalo kalian pernah dengar Mangkook itu bener-bener marketingnya nol karena dengan Instagram," lanjutnya seperti dikutip Detik.
Yang mengejutkan adalah komentar netizen. Hingga berita ini dimuat, mayoritas komentar netizen mempertanyakan promosi tanpa biaya itu.
“Ah itu karena dia anak Jokowi,” kata Ali Akhmad.
“Bapaknya Presiden coy......hadeuh...,” kata Kryps. [Ibnu K/Tarbiyah]
Hari kedua, Film Hayya Raih 182.336 Penonton
Film Hayya mendapat sambutan luas. Baru dua hari tayang di bioskop, film lanjutan dari sekuel 212 The Power of Love ini telah meraih 182.336 penonton.
Hal itu dituturkan oleh Helvy Triana Rosa, sang penulis cerita Hayya.
“Alhamdulillah hingga hari kedua sudah 182.336 orang ikut #jagahayyadibioskop. Terimakasih y
🤗 Yuk kita terus kembaran rasa dengan anak anak Indonesia dan anak anak Palestina dengan membersamai #filmhayya. Jangan tebar apapun kecuali cinta 😍,” kata Helvy melalui akun Twitter pribadinya, @helvy, Sabtu (21/9/2019).
Alhamdulillah hingga hari kedua sudah 182.336 orang ikut #jagahayyadibioskop. Terimakasih y🤗— Helvy Tiana Rosa (@helvy) September 21, 2019
Yuk kita terus kembaran rasa dengan anak anak Indonesia dan anak anak Palestina dengan membersamai #filmhayya. Jangan tebar apapun kecuali cinta 😍
Sebelumnya, pada hari pertama, film nasional garapan Jastis Arimba ini meraih 93.276 penonton.
Asma Nadia menjelaskan, Hayya adalah film berisi pesan kemanusiaan dalam konteks Palestina.
“Untuk peduli pada saudara kita di Palestina, kan tidak perlu menjadi Islam. Cukup menjadi manusia. Jadi inti film ini sebenarnya kemanusiaan,” tegas Asma Nadia. [Ibnu K/Tarbiyah]
Terbesar Sepanjang Sejarah Australia! Ratusan Ribu Warga Turun ke Jalan
Aksi warga Australia (AP) |
Sekitar 300.000 warga Australia menggelar aksi unjuk rasa, Jumat (20/9/2019) waktu setempat. Pelajar dan mahasiswa juga terlibat dalam aksi yang disebut sebagai “terbesar sepanjang sejarah Australia” itu.
Bahkan para pengusaha menutup kantor mereka dan memperbolehkan karyawan untuk tidak bekerja demi bergabung dengan aksi tersebut. Dilaporkan, sekitar 2.500 pengusaha Australia bergabung dalam aksi itu.
Aksi yang digelar tiga hari sebelum Pertemuan Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB di New York, AS itu digelar dalam rangka mendesak pemerintah Australia mengambil tindakan guna menghadapi perubahan iklim. Di antaranya adalah menghentikan proyek batubara, minyak atau gas baru.
Aksi berlangsung di delapan kota besar dan memadati 104 pusat keramaian. Aksi tersebut membuat pusat-pusat kota di Melbourne, Sydney dan Brisbane menjadi lumpuh di saat para pengunjuk rasa membanjiri jalanan. [Ibnu K/Tarbiyah]
Imam Nahrawi Akan Dijerat Pasal Berlapis, Dari Suap Hingga Gratifikasi
Imam Nahrawi mengundurkan diri dari Menpora (Detik) |
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa kasus yang membelit Imam Nahrawi bukan hanya terkait dengan korupsi dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tahun anggaran 2018. KPK akan menjerat Mantan Menpora itu dengan pasal berlapis.
Diduga, aliran uang yang diterima Imam Nahrawi juga terkait dengan Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas) yang dibubarkan pada 2017. Serta gratifikasi terkait jabatannya sebagai Menpora.
“Karena itu, pasal yang kami gunakan tidak hanya pasal suap, tapi juga ada pasal gratifikasi,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah Jumat (19/9/2019).
Kapan Imam akan diperiksa, KPK belum bisa memastikan. Namun, penyidik sebut telah menyiapkan rencana pemeriksaan politikus PKB itu.
”Tersangka akan kami periksa, tapi jadwal persisnya bergantung penyidik. Penyidik punya rencana siapa yang akan diperiksa terlebih dulu. Saksi, misalnya,” terang Febri seperti dikutip Jawapos.
KPK juga telah melakukan pencegahan untuk bepergian ke luar negeri terhadap Imam. [Ibnu K/Tarbiyah]
Bikin Haru, Pengemudi Ojol Ini Serahkan Donasi ke Posko Kesehatan PKS Riau
Posko Kesehatan DPW PKS Riau menjadi bahan perbincangan luas netizen setelah namanya disebut-sebut di ILC TV One, Selasa (17/9/2019) malam.
Dalam program yang dipandu Presiden ILC Karni Ilyas itu, tiga korban asap Riau menyampaikan terima kasihnya kepada relawan PKS. Mulai dari nenek, ibu dua anak dan ibu hamil menyampaikan terima kasih atas pelayanan posko kesehatan DPW PKS Riau.
Pagi ini, seorang pengemudi ojek online mendatangi posko kesehatan tersebut dan menyerahkan donasi.
“Pagi ini di Posko Kesehatan DPW PKS Riau yang terus melayani masyarakat korban kabut asap ada Ojol datang dan menyerahkan sejumlah uang, kemudian ia pergi,” kata akun Twitter resmi PKS @PKSejahtera, Rabu (18/9/2019).
“Tak perlu menjadi kaya untuk membantu. Tak perlu jadi pejabat untuk peduli. Terima kasih bang. Semoga Allah berkahi rezekimu,” lanjut @PKSejahtera. [Ibnu K/Tarbiyah]
Minta Perang Dihentikan, Vladimir Putin Kutip Ayat Al Quran
Putin dan Erdogan (GettyImages) |
Vladimir Putin meminta supaya perang di Yaman dihentikan. Presiden Rusia itu pun mengutip sebuah ayat Al Quran, yakni Surat Ali Imran ayat 103.
"dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara," kata Putin seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (17/9/2019).
Pernyataan Putin ini dilontarkan ketika berbicara di Ankara bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani, Senin (16/9/2019) waktu setempat.
Perang di Yaman telah berlangsung selama lebih dari empat tahun. Perang itu telah menelan korban puluhan ribu jiwa dan mengakibatkan krisis kemanusiaan yang parah.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman saling berkomunikasi terkait serangan teroris ke dua kilang minyak milik Aramco, Abqaiq dan Khurais, pada Sabtu (14/9/2019) lalu. AS menuding Iran sebagai pelakunya, meskipun pemberontak Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. [Ibnu K/Tarbiyah]
“Kiamat” Jadi Trending di Twitter, Ternyata Video Ini Penyebabnya
“Kiamat” menjadi trending topic di Twitter, Selasa (17/9/2019) malam. Sebuah video diduga menjadi penyebab trendingnya topic “kiamat” tersebut.
Video itu merupakan potongan liputan upacara pemakaman BJ Habibie pada Kamis (12/9/2019) lalu.
Dalam video liputan upacara dengan inspektur Presiden Jokowi itu, reporter menyebut bahwa upacara akan diakhiri dengan tiupan sangkakala.
“Nantinya prosesi ini diperkirakan akan berlangsung 30 (menit) sampai satu jam dan nanti akan diakhiri dengan satu tiupan terompet sangkakala,” demikian suara dalam video tersebut.
Tiupan terompet sangkakala pic.twitter.com/LssS7qY9Ql— ₖᵥd (@lerkvd) September 17, 2019
Ribuan orang telah meretwit video tersebut sehingga menjadi viral. Banyaknya pengguna Twitter yang menghubungkan sangkakala dengan Malaikat Israfil dan kiamat membuat topic “kiamat” viral.
Rupanya banyak yang belum tahu bahwa terompet yang digunakan TNI untuk upacara memang disebut sangkakala.
23. Sangkakala kecil terdiri dr: 3 snare drum, 2 tenor drum, 2 bellyra, 3 terompet & 1 bass drum. Biasanya utk apel atau upacara mingguan💂— TNI Angkatan Udara (@_TNIAU) October 11, 2016
500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, Ini Peringkat Presiden Jokowi
Jokowi bertemu Erdogan di Turki tahu lalu (AFP) |
Royal Islamic Strategic Studies Centre Yordania kembali merilis tokoh-tokoh muslim paling berpengaruh di dunia untuk tahun 2019.
Peringkat pertama ditempati oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Lalu disusul Raja Salman dari Arab Saudi di peringkat kedua dan Raja Abdullah dari Yordania di peringkat ketiga.
Presiden Indonesia Joko Widodo juga masuk 50 besar, tepatnya peringkat ke-16. Jokowi masuk tp 50, di antaranya karena dikenal sebagai pemimpin yang membudayakan blusukan.
"Presiden Widodo menjadi dikenal karena kerap melakukan inspeksi mendadak untuk melihat dan mendengar langsung dari masyarakat di suatu daerah. Ini memungkinkan Jokowi untuk mendengar langsung keprihatinan dan keluhan masyarakat, sehingga menjadikannya sebagai sosok yang memiliki kedekatan dengan masyarakat," demikian penjelasan Royal Islamic Strategic Studies Centre Yordania.
Pemilihan tokoh muslim paling berpengaruh didasarkan atas berbagai faktor, tidak hanya popularitas. Meski demikian popularitas di masyarakat menjadi poin tertinggi, oleh karena itu tidak heran jika banyak kepala negara yang bertengger di top 50. Meskipun daftar itu juga mengikutkan politisi, atlet, pemimpin organisasi hingga selebriti.
Royal Islamic Strategic Studies Centre juga tidak menilai apakah tokoh yang masuk dalam daftar 500 muslim berpengaruh kontroversial atau tidak. Tak heran jika di dalamnya juga terdapat tokoh-tokoh Syiah seperti Ali Khomaeni yang menempati peringkat keempat. [Ibnu K/Tarbiyah]
Eks Bupati Bangkalan Fuad Amin Meninggal, Begini Detik-Detik Terakhirnya
Fuad Amin (Detik) |
Mantan Bupati Bangkalan, Fuad Amin Imron, meninggal dunia. Fuad menghembuskan nafas terakhirnya hari ini, Senin (16/9/2019), sekitar pukul 16.12 WIB di RSUD dr Soetomo Surabaya.
"Informasi baru saya terima dari anggota kita yang berjaga di sana dan dari medis kita, itu sekitar 16.12 WIB tadi dinyatakan meninggal dunia di RS Soetomo Gedung Graha Amerta Surabaya," kata Kalapas Klas I Surabaya Tony Nainggolan, Senin (16/9/2019).
Fuad Amin adalah mantan Bupati Bangkalan yang dijerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap terkait jual-beli gas alam di Bangkalan dan pencucian uang. Fuad Amin divonis penjara 13 tahun hingga 9 Januari 2028. Awalnya ia menjalani masa hukuman di Lapas Sukamiskin, tetapi kemudian dipindahkan ke Lapas Surabaya sejak 30 November 2018 atas permintaan keluarga.
Menurut Tony, Fuad sudah lama sakit-sakitan.
"Memang sudah lama, jantung dan banyak komplikasi yang lain," ujarnya seperti dikutip Detik.
Selama sekitar 10 bulan di Lapas Surabaya, Fuad berobat dan menjalan perawatan ke rumah sakit sebanyak tujuh kali. Terakhir ia masuk RSUD dr Soetomo pada 14 September 2019.
Setelah tiga hari dirawat, sekitar pukul 14.00 WIB, Kalapas mendapat informasi dari petugas lapas yang berjaga di RSU dr Soetomo, Fajar Kurniawan, bahwa Fuad dalam kondisi kritis. Sekitar
15.08 mendadak jantungnya berhenti (cardiac arrest).
Tim dokter lalu melakukan tindakan kompresi jantung untuk menstabilkan kondisi. Pukul 16.00 tindakan berhasil dan jantung kembali normal. Namun, 5 menit kemudian, jantung berhenti dan dilakukan tindakan kompresi jantung lagi. Pukul 16.12 Fuad dinyatakan meninggal oleh dokter. [Ibnu K/Tarbiyah]