Posted by : Slamet
Senin, 30 Maret 2020
New Scientist melaporkan, jumlah anak kecil yang terpapar virus corona kurang dari satu persen. Bahkan dari 1.023 kematian akibat corona, tidak ditemukan satu pun anak-anak.
Hasil itu didapat dari penelitian Zunyou Wu, MD, PhD dan Jennifer M. McGoogan, PhD, dari Chinese Center for Disease Control and Prevention.
Studi lain yang dilakukan sejumlah ilmuwan di China menemukan dari 745 anak kecil yang menjalani tes corona, hanya 10 yang teridentifikasi positif. Itupun dengan gejala ringan. Tujuh anak mengalami demam. Tiga lainnya batuk-batuk dan sakit tenggorokan. Tidak ditemukan anak yang mengalami gejala berat seperti sesak napas atau pneumonia akibat Covid-19.
Mengapa anak kecil seakan kebal virus corona? Para ilmuwan masih mencari jawabannya. Salah satu hipotesa yang muncul adalah soal perbedaan respon imun tubuh antara anak kecil dan orang dewasa.
Chris van Tulleken menjelaskan bahwa sistem imun pada anak kecil masih terus berkembang, sehingga mereka terlindung dari respons daya tahan tubuh yang membahayakan, yang disebut cytokine storm. Menurut ilmuwan University College London itu, ketika terjadi wabah SARS atau flu burung (penyakit yang disebabkan virus corona jenis lain) beberapa tahun lalu, dua hasil penelitian menunjukkan bahwa tubuh anak kecil hanya memproduksi cytokine dalam jumlah relatif sedikit dan itu lah yang melindungi mereka dari kerusakan paru-paru parah.