Posted by : Slamet
Sabtu, 24 Desember 2016
MAKALAH KONSEP DASAR IPA
CAHAYA
DOSEN PENGAMPU
:
NASYARIAH
SIREGAR, M.Pd.I
DISUSUN OLEH KELOMPOK VII
Ø
SLAMET SUBAGJAØ YUSPITA
SEPTIANA
JURUSAN : PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS : ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Cahaya adalah penting untuk
semua kehidupan di bumi karena ia adalah tenaga dari matahari, yang dipindahkan
ke bumi dalam bentuk cahaya, yang dipakai oleh tanaman-tanaman untuk
mensintensiskan karbohidrat dan karbon
dioksida dan air (fotosintesis).
Cahaya sebagai suatu energy merambat sebagai gelombang. Cahaya
disebut gelombang radiasi. Suatu atom yang elektronnya berkurang akan
mengeluarkan energy. Energy yang dilepaskan dapat saja dalam bentuk energy
cahaya.
Cahaya memiliki beberapa sifat tertentu diantara nya cahaya dapat
dipantulkan melalui sebuah cermin, cahaya dapat juga untuk dibiaskan dan masih
ada beberapa sifat lagi yang akan dibahas pada makalah ini.
Selanjutnya ada beberapa alat optik yang sangat membutuhkan cahaya
diantaranya ada mata, kamera, teleskop, mikroskop dan lain sebagainya. Namun
yang paling ditekankan dalam makalah ini ada alat optik berupa mata. Kita harus
tau apa saja bagian-bagian mata, penyakit mata yang sering terjadi dan cara
menanggulangi penyakit tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
a.
Bagaimana
sifat-sifat yang terjadi pada cahaya?
b.
Apa
saja bagian-bagian mata serta fungsinya?
c.
Bagaimana
solusi bagi yang memiliki gangguan penglihatan?
d.
Apa-apa
saja alat optik yang sering digunakan?
C.
Tujuan
a.
Mahasiswa
dapat mengetahui sifat-sfat yang terjadi pada cahaya
b.
Mahasiswa
dapat mengetahui bagian-bagian mata serta fungsinya
c.
Mahasiswa
dapat mengetahui solusi bagi yang memiliki gangguan penglihatan
d.
Mahasiswa
dapat mengetahui alat-alat optik yang sering digunakan
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Cahaya
Cahaya adalah salah satu dari gelombang elektromagnetik sehingga
dapat merambat dalam ruang hampa yang karena memiliki sifat-sifat tertentu yang
menyebabkan kita dapat melihat berbagai benda serta keindahan alam yang
beraneka warna. Bahkan dengan kualitas yang semakin baik sehingga objek benda tersebut
dapat kita lihat dengan sempurna.
Ada beberapa teori atau pendapat mengenai cahaya diantaranya;[1]
a.
Teori
emisi oleh Sir Isaac Newton (1642-17220)
Menururt teori emisi newton, bahwa partikel-partikel yang
sangat kecil dan ringan dipancarkan dari
sumber-sumber cahaya ke segala arah dengan kecepatan tinggi. Jika
partikel-partkel tesebut mengenai mata kita maka kita akan mendapat kesan
melihat sumber cahaya tersebut.
b.
Teori
gelombang oleh Christian Huygens (1629-1665)
Menurut teori Huygens, cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi,
perbedaannya hanya dalam hal frekuensi dan panjang gelombang.
B.
Sifat-sifat
cahaya
Ada beberapa sifat-sifat cahaya diantaranya;[2]
a.
Pemantulan
(refleksi)
Pemantulan
cahaya dapat terjadi pada bahan yang mengilat. Salah satu contoh benda yang
dapat memantulkan cahaya adalah cermin.
Hukum pemantulan cahaya ;
a)
Sinar
datang,garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
b)
Sudut
datang sama dengan sudut pantul.
b.
Pembiasan
(refraksi)
Hukum pembiasan cahaya ;
a)
Berkas
sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
b)
Perbandingan
sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalah konstan.
c.
Pemaduan
atau penjumlahan (interferensi)
Inteferensi
cahaya adalah perpaduan antara dua buah gelombang cahaya atau lebih. Syarat
terjadinya interferensi cahaya yaitu sumber cahaya harus koheren. Syarat sumber
cahaya koheren yaitu frekuensinya tetap, amplitudonya tetap, dan beda fasenya
juga tetap.
d.
Pelenturan
(difraksi)
Difraksi cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya oleh
kisi atau celah sempit.
e.
Penguraian
(dispersi)
Dispersi
adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya
berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih yang diarahkan ke prisma akan
terurai menjadi cahaya berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan
ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang
gelomabang meniliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombang,
semakin besar indeks biasnya. Contoh dispersi cahaya yaitu terbentuknya pelangi.
Warna
putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan
panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup menyerap paling tidak
tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi,
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Panjang
gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis parallel, tiap warna bernuansa
dengan warna disebalahnya. Pita ini disebut spectrum warna. Didalam spektrum
warna, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu
disisi lain[3]
f.
Pengutuban
(polarisasi)
Polarisasi
yaitu peristiwa terserapnya sebagian arah getar cahaya. Cahaya uang sebagian
arah getarnya diserap disebut cahaya terpolarisasi. Jika cahaya mempunyai satu
arah getar tertentu disebut cahaya terpolarisasi linear.
Polarisasi cahaya dapat terjadi karena
1)
Pemantulan
2)
Pembiasan
rangkap
3)
Absorpsi
4)
Hamburan
C.
Alat-Alat
Optik
1.
Mata
Mata
merupakan alat optik alamiah, ciptaan Tuhan yang sangat berhargaPerilaku optis
mata serupa dengan perilaku optis kamera. Bagian-bagian pokok mata manusia jika
di tinjau sebagai sebuah system optis, bentuk mata itu hampir merupakan sebuah
bola dan diameternya kira-kira 2,5cm[4].
Bagian-bagian mata.
Mata yang biasa disebut indera penglihatan terdiri atas beberapa
bagian. Adapun bagian bagian mata diantaranya.[5]
a.
Kornea
Kornea
merupakan lapisan luar pelindung mata yang berfungsi membelokkan (membiaskan)
cahaya yang masuk ke mata.
b.
Aqueos
humor
Aques
humor terletak dibelakang kornea; berfungsi membiaskan cahaya yang masuk ke
mata.
c.
Pupil
cahaya
yang datang masuk ke mata melalui pupil. Pupil adalah lingkaran hitam dipusat
mata. Pupil berwarna hitam, karena tidak ada cahaya yang dipantulkan dari
pupil.
d.
Iris
Iris
merupakan daerah sekita pupil yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang
memasuki pupil. Pada keadaan terang (intensitas cahaya besar), pupil mengecil
supaya cahaya yang masuk kemata lebih sedikit dan mata tidak silau. Sedangkan,
dalam keadaan gelap (intensitas cahaya kecil), pupil membesar supaya cahaya
yang masuk kemata lebih banyak.
e.
Lensa
Cahaya
yang masuk ke mata di biaskan dan difokuskan oleh lensa mata (lensa kristalin)
ke permukaan belakang mata.
f.
Retina
Retina
merupakan selaput saraf dalam mata yang menerima bayangan. Retina tersususn
atas beberapa sel sensitive. Berdasarkan bentuknya, sel dalam retina
dikelompokkan menjadi:
1)
Sel
batang peka terhadap cahaya dan gelap
2)
Sel
kerucut berperan untuk melihat warna-wana tertentu
Mata
memiliki daya akomodasi, yakni kemampuan untuk mengubah jarak fokus lensa mata
sehingga bayangan benda yang dilihat selalu jatuh tepat diretina. Jarak fokus
lensa mata diubah dengan cara mengatur ketebalannya (menipis atau menebal) yang
dilakukan oleh otot siliar. Daya akomodasi ini memungkinkan mata dapat melihat
dengan jelas setiap benda yang dilihatnya, meskipun jaraknya berbeda-beda di
depan mata.
Akan
tetapi, meskipun memiliki daya akomodasi, mata meiliki keterbatasan jangkauan
pandang. Mata tidak dapat melihat benda terlalu dekat dan terlalu jauh..
sebagai contoh, mampukah Anda melihat partikel debu yang masuk/menempel pada
kornea mata Anda? Atau sebaliknya, mampukah Anda melihat dengan jelas benda
yang sangat jauh sekali? Tentu tidak, bukan? Jarak titik terdekat dari mata
yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat, sedangkan jarak
titik terjauh dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik
jauh[6].
Ketika mata melihat pada titik dekatnya,
mata dalam keadaan berakomodasi maksimal dan ketika mata melihat pada titik
jauhnya, mata dalam keadaan tanpa akomodasi.
Berdasarkan
jangkauan pandang ini, mata dibedakan menjadi mata normal (emetropi) dan mata
cacat. Mata normal memiliki jangkauan pandang dari 25 cm sampai tak terhingga.
Mata yang jangkauan pandangannya tidak sama dengan jangkauan pandang mata
normal disebut mata cacat, yang terdiri dari miopi, hipermetropi, dan
presbiopi.
Miopi
atau rabun jauh adalah mata yang hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda
dekat. Mata miopi memiliki titik dekat lebih dekat dari 25 cmdan titik jauh
terbatas pada jarak tertentu. Miopi biasanya disebabkan oleh bola mata yang
terlalu lonjong, bahkan kadang-kadang lengkungan korneanya terlalu besar. Pada
mata miopi, bayangan benda jauh jatuh didepan retina, akibatnya bayangan benda
jauh akan tampak kabur.
Jika
yang digunakan adalah kata mata atau lensa kontak, maka membutuhkan lensa yang
negatif (makanya disebut dengan mata minus) atau konkaf (lensa cekung) agar
cahaya jatuh lebih jauh, berbeda dengan lensa cembung (konveks) yang membuat
cahanya mengumpul dan jatuh lebih dekat, maka dari itu lensa cembung digunakan
untuk rabun dekat (mata plus) dan sebaliknya lensa cekung digunakan untuk rabuh
jauh (mata minus).
Kekuatan
lensa pada kacamata untuk penderita miopi dapat ditentukan dengan rumus;
100
P=
PR(miopi)
|
Dengan
P adalah kekuatan lensa (dalam satuan dioptrik), sedangkan PR(miopi) adalah jarak
titik jauh penderita miopi (dalam satuan cm).
Hipermetropi
atau rabun dekat adalah mata yang tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan
jelas. Mata hipermetropi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25cm dan titik
jauhnya tak hingga. Meskipun dapt melihat dengan jelas benda-benda jauh, titik
dekat yang kebih besar dari 25 cm membuat mata hipermetropi mengalami kesulitan
untuk membaca pada jarak baca normal. Cacat mata ini disebabkan oleh bola mata
yang terlalu memipih atau lengkungan korneanya kurang. Ketika mata hipermetropi
digunakan untuk melihat benda-benda dekat, bayangan benda-benda ini akan jatuh
di belakang retina, akibatnya bayangan benda dekat menjadi terlihat kabur.
Cara
paling mudah untuk mengoreksi rabun dekat adalah untuk mendapatkan resep
kacamata atau lensa kontak. Lensa korektif yang digunakan bertujuan untuk
mengubah cahaya yang masuk agar bisa fokus pada permukaan retina. Oleh sebab
itu digunakan lensa cembung atau konveks, atau bisa kita sebut sebagai kacamata
plus.
Kekuatan
lensa pada kacamata untuk penderita hipermetropi dapat ditentukan dengan rumus;
100 100
P=
S PP(HYP)
|
Dengan
P adalah kekuatan lensa, S adalah jarak benda dari mata (cm), jika tidak
disebutkan, S = 25 cm, sedangkan PP(HYP) adalah jarak titik
dekat mata hipermetropi (cm).
Presbiopi
memiliki titik dekat lebih jauh dari 25cm dan titik jauh terbatas. Dengan
demikian, penderita presbiopi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh
dan juga tidak dapat membaca dengan jelas pada jarak baca normal. Umunya,
presbiopi terjadi karena faktor usia (tua) sehingga otot siliarnya tidak mampu
membuat lensa mata berakomodasi norma seperti ketika ia masih muda.
Ada
banyak tersedia kaca mata di pasaran yang bisa digunakan untuk memperbaiki
tajam penglihatan atau sering disebut sebagai kaca mata baca. Kaca mata
bentuknya lebih tebal pada bagian bawahnya (konveks) untuk penglihatan jarak
dekat dan datar atau biasa pada bagian atasnya untuk penglihatan jarak jauh.
Kita bisa mendapatkan kaca mata seperti ini dengan mudah tanpa memerlukan resep
dari dokter. Tinggal dipilih mana yang sesuai dengan berat ringannya presbiopi.
Tips aman dalam memilih kaca mata yaitu gunakan ukuran atau derajat yang paling
rendah terlebih dahulu hingga Anda bisa melihat bacaan dengan jelas.
2.
Kaca
mata
Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi
cacat mata. Kacamata terdiri dari lensa cekung dan lensa cembung, dan frame
atau kerangka tempat lensa berasa. Fungsi dari kacamata adalah mengatur supaya
bayangan benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata menjadi jatuh di
titik dekat atau titik jauh mata, bergantung pada jenis cacat matanya.
3.
Kamera
Kamera merupakan alat optik yang menyerupai mata.elemen-elemen
dasar lensa adalah sebuah lensa cembung, celah diafragma, dan film (pelat
sensitive). Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan benda, celah
diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk, dan film
berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa. Pada mata, ketiga
elemen dasar ini menyerupai lensa mata (lensa cembung), iris (celah diafragma),
dan retina (film).
Prinsip kerja kamera secara umum sebagai berikut. Objek yang hendak
difoto harus berada didepan lensa. Ketika diafragma dibuka, cahaya yang
melewati objek masuk melalui celah diafragma menuju lensa mata. Lensa mata akan
membentuk bayangan benda. Supaya bayangan benda tepat jatuh pada film dengan
jelas maka letak lensa harus digeser-geser mendekati atau menjauhi film.
Menggeser-geser lensa pada kamera, seperti mengatur jarak fokus lensa pada mata
(akomodasi).
4.
Mikroskop
Bila
kita memerlukan perbesaran yang lebi besar dari pada yang kita dapat dengan
sebuah lensa pembesar sederhana, maka instrument yang biasanya kita gunakan
adalah mikroskop. Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua buah lensa positif.
Lensa yang berhadapan langsung dengan objek yang diamati disebut lensa
objektif. Sementara itu, lensa tempat mata mengamati bayangan disebut lensa
okuler. Fungsi lensa okuler ini sama dengan lup (kaca pembesar).
5.
Teleskop
Sistem
optik sebuah teleskop serupa dengan system optis sebuah mikroskop gabungan.
Dalam kedua instrumen bayangan yang di bentuk oleh sebuah objektif di pandang
melalui sebuah lensa mata. Perbedaan kuncinya adalah bahwa teleskop di gunakan
untuk memandang benda-benda besar dalam jarak jauh sedangkan mikroskop di
gunakan untuk memandang benda kecil yang dekat di depan mata.
PENUTUP
Kesimpulan
Cahaya adalah salah satu dari gelombang elektromagnetik sehingga
dapat merambat dalam ruang hampa yang karena memiliki sifat-sifat tertentu.
Sifat-sifat cahaya diantarnya yaitu refleksi, refraksi, interferensi, dispersi dan polarisasi.
Mata merupakan alat optik alami. bentuk mata itu hampir merupakan
sebuah bola dan diameternya kira-kira 2,5cm, ada beberapa bagian mata yaitu
kornea, aquos humor, pupil, iris, lensa, dan retina yang maasing-masing
memiliki fungsi yang sangat dibutuhkan untuk melihat benda.
Ada beberapa gangguan pada mata diantaranya; rabun jauh (miopi)
yaitu mata tidak dapat melihat jarak yang jauh, gangguan penglihatan ini
ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif). Rabun dekat (hipermetropi)
yaitu mata tidak dapat melihat benda yang dekat, gangguan penglihatan ini dapat
ditolong dengan kacamata berlensa
cembung (positif). Mata tua (presbiopi) yaitu mata yang tidak dapat melihat
dengan jelas benda dengan jarak yang jauh dan dengan jarak yang dekat, gangguan
penglihatan ini dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap (bagian atas
berlensa cekung dan bagian bawah berlensa cembung).
DAFTAR PUSTAKA
Abadi,
Rinawan, 2010, buku panduan pendidik fisika, klaten, intan pariwara.
Salim,
Hasan, dkk, 2007, keteraturan alamku, Jakarta, ricardo
Young,
hugh, 2003, fisika universitas, Jakarta, Erlanga
Saripuddin,
aip dkk, 2007, praktis belajar fisika,
Jakarta, pusat perbukuan departemen pendidikan nasional
Purwoko,
dan Fendi H, 2010, Fisika 1 SMA kelas
X, Jakarta, Yudhistira
http://www.slideshare.net/Anesuryani/energi-cahaya-ppt, pada tanggal 1 november 2016 pada pukul 10.47
PERCOBAAN
A.
pemantulan cahaya
Alat dan bahan;
1.
Lampu
laser/senter
2.
Cermin
datar
Langkah-langkah:
1.
Carilah
tempat yang agak gelap
2.
Sorotkan
cahaya laser/senter ke cermin datar
3.
Amatilah
cahaya yang keluar dari senter dan yang terpantul dari cermin datar
B.
Pembiasan cahaya
Alat dan bahan :
1.
Pensil
ataupun pena
2.
Gelas
kaca yang berisi air
Langkah-langkah
1.
Isilah
gelas dengan air
2.
Celupkan
sebagian pensil ataupun pena ke dalam air
3.
Lalu
amatilah yang terjadi pada pensil ataupun pena yang dicelupkan tadi
[3] http://www.slideshare.net/Anesuryani/energi-cahaya-ppt, pada
tanggal 1 november 2016 pad pukul 10.47
[6] Saripuddin,
aip dkk, praktis belajar fisika, (jakarta: pusat perbukuan departemen
pendidikan nasional, 2007), hal 90
jangan lupa tinggalkan komentar kalian
BalasHapus