Archive for 2020
Indonesia Tak Bisa ke Mars karena Agama? Ini Jawaban Warganet untuk Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko mengkritik pendidikan di Indonesia karena tertinggal dari negara-negara yang telah meluncurkan misi ke Mars. Politisi PDIP itu mempertanyakan apakah karena Indonesia sibuk debat tentang bahasa di surga.
Awalnya, mantan Ketum PRD itu membandingkan Indonesia dengan Amerika Serikat, Rusia, India, Uni Emirat Arab dan China yang sudah meluncurkan misi ke Mars.
“Ok lah AS dan Rusia memang sudah dr Abad ke 20 jauh di depan kita. Tapi India, China, Uni Emirat Arab? Come on, sampai 30 tahun lalu masih setara atau bahkan sedikit di belakang kita...,” kata Budiman melalui akun Twitter pribadinya, @budimandjatmiko, Jumat (24/7/2020).
Ia pun memastikan ada yang salah dalam pendidkan dan cara berimajinasi manusia-manusia Indonesia.
“Ada apa dengan (pendidikan) matematika kita? Ada apa dengan fisika kita? Ada apa dengan teknik mesin kita? Ada apa dengan teknik elektro kita? Ada apa dengan aeronautika kita? Ada apa dengan filsafat kita? Ada apa dengan bangsa kita? Apa karena kita sibuk debat tentang bahasa di surga?” lanjutnya.
Ada apa dgn (pendidikan) matematika kita? Ada apa dgn fisika kita? Ada apa dgn teknik mesin kita? Ada apa dgn teknik elektro kita? Ada apa dgn aeronautika kita? Ada apa dgn filsafat kita?— Budiman Sudjatmiko (IG: budimaninovator) (@budimandjatmiko) July 24, 2020
ADA APA DGN BANGSA KITA?
Apa krn kita sibuk debat ttg bahasa di surga?
Kalimat terakhir itulah yang memancing banyak tanggapan pengguna Twitter.
“”apa krn kita sibuk debat tentang bahasa di surga"???? Narasi loe gue perhatiin ngarah ngarah ke sana mulu ye Bud. Maksus loe apa ya Bud?? Tolong jawab. Harus nya loe bertanya, ada apa dengan pemerintah ini, kenapa pada sibuk ngurus kantong masing-masing,” kata @Santuy_cuuy
“Wadduh, jangan sok2 bicara sains, riset atau teknologi deh om. Didepan mata sendiri nih, wabah covid, ini perihal sains dan ilmu, tp yg di endorse oleh pemerintah malah artis. Hahahahah, protesnya kesana aja om. Biar ente ga ngawur,” kata @man_tagi
“lah anda dan temen-temen anda kan yang lagi megang ini negara. pertanyaan nya ada apa dengan bapak dan temen temen bapak?,” kata @naufaloco
“Kadang musti diliat juga pak budiman @budimandjatmiko, Dari hal paling sederhana, anggaran Badan yg menaungi Industri ini aja boro2 bersaing sama China UAE dll, bandingin sama rata2 aja masih 1/50, Lah terus gimana mau berkembang? Smua pusing deh sama perut sendiri,” kata @iot_patriot
“Percuma ahli bidang yg kau sebutin tadi banyak melimpah di indonesia kalau anggaran "dingin" nya sering di "korup" sama kenalan kenalan mu, ya wajar indonesia ga akan bisa kayak gitu, soalnya dah pas pasan,” kata @Regga
Ini Jadwal Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah 2020
10 hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan waktu yang paling agung di sisi Allah dan paling dicintai-Nya.
Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih disukai untuk digunakan beramal di dalamnya sebagaimana sepuluh hari awal Dzulhijjah ini. (HR. Ahmad)
Memenuhi 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dengan ibadah dan amal shalih merupakan amal yang tidak ada bandingannya. Bahkan bisa melebihi jihad fi sabilillah.
“Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih disukai oleh Allah Azza wa Jalla dari pada hari-hari ini, yakni hari pertama hingga kesepuluh Dzulhijjah.” Para shahabat pun bertanya, “Ya Rasulullah, meskipun dibandingkan dengan berjihad fi sabilillah?” Beliau menjawab, “Memang, meskipun dibandingkan dengan berjihad fi sabilillah, kecuali seorang yang pergi membawa nyawa dan hartanya, kemudian tidak satu pun diantara keduanya itu yang kembali (mati syahid).” (HR. Jamaah kecuali Muslim dan Nasai)
Salah satu amal pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah memperbanyak puasa sunnah. Kecuali tanggal 10 Dzulhijjah yang haram berpuasa karena idul adha. Puasa sunnah yang paling utama pada bulan Dzulhijjah adalah puasa arafah yakni puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Keutamaan puasa arafah ini, orang yang menunaikannya akan dihapus dosanya setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)
Pada tahun 1441 hijriyah ini, puasa arafah jatuh pada hari Kamis tanggal 30 Juli 2020. Penjelasan lengkap mengenai tata cara, niat dan keutamaannya bisa dibaca di artikel Niat Puasa Arafah.
Selain puasa arafah, juga ada puasa tarwiyah yang dikerjakan sehari sebelumnya. Yakni tanggal 8 Dzulhijjah yang pada tahun 1441 hijriyah ini jatuh pada hari Rabu tanggal 29 Juli 2020.
Jika puasa arafah hukumnya sunnah muakkadah bagi kaum muslimin yang tidak sedang berhaji, puasa tarwiyah hukumnya sunnah ghairu muakkadah bagi kaum muslimin yang tidak sedang berhaji.
Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam Fiqih Empat Madzhab menjelaskan: Menurut madzhab Hanafi, dimakruhkan bagi jamaah haji untuk berpuasa di hari Arafah apabila puasa tersebut membuat tubuhnya menjadi lemas, begitu pula dengan puasa Tarwiyah yaitu berpuasa pada tanggal delapan Zulhijjah. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]
Roy Suryo Bongkar KulTwit Dirut Baru TVRI tentang Gerwani
Dalam 59 twit itu, Iman Brotoseno menyebut bahwa berita-berita hoaks telah digunakan untuk menghancurkan Gerwani.Tweeps,
— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo2) May 29, 2020
Masih soal "Rekam Jejak" Dirut baru @TVRINasional
Terusterang "salut" saja Mas @imanbr bisa panjang & detail Menuliskan KulTwit ttg GERWANI (Gerakan Wanita Indonesia PKI, Wikipedia) sampai 59 (Lima puluh sembilan) pages pada tgl 30-Sep-2018 / 53th G30S
Apa maksudnya ya? https://t.co/Gp6p2MAOny pic.twitter.com/AbcyfaS2Ds
Viral, Ini Kurva New Normal yang Dibikin Sujiwo Tejo
Twit itu pun viral. Ia telah diretwit lebih dari 1,4 ribu kali dan difavoritkan 2,3 ribu pengguna Twitter.Karena gak ada yg mau bikin, ini kurva yg aku bikin bila dipaksakan New Normal.
— Jack Separo Gendeng (@sudjiwotedjo) May 28, 2020
Garis kuning: Pertumbuhan ekonomi
Garis merah: Kesehatan masyarakat
Garis putih: Kebahagiaan warga pic.twitter.com/pFSBJFRFV8
Waketum Gerindra: Negara Tak Mungkin Terus Menerus Membiayai Rakyat
Menurutnya, New Normal adalah bagian dari amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.Negara tidak mungkin terus menerus membiayai rakyatnya, sekaya apapun sebuah negara, negara pasti tidak akan mampu. Rakyat harus bekerja mencari nafkah, tapi tetap berhati-hati, pakai masker ,sering cuci tangan dengan air sabun tetap jaga jarak dan jangan meremehkan virus ini.
— Dr.Sufmi Dasco Ahmad (@Don_dasco) May 26, 2020
Agar Surabaya Tak Jadi Wuhan, Ini Arahan Presiden Jokowi
Joni menyebutkan 65 persen angka kasus Covid-19 di Jawa Timur berasal dari Surabaya Raya. Yakni Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
Karenanya ia meminta agar penanganan kasus corona di Surabaya Raya, terutama di Kota Surabaya, tidak setengah-setengah. Masyarakat juga harus disiplin dengan prosedur kesehatan yang telah ditetapkan dan sesuai dengan rekomendasi WHO.
“Ini tidak main-main, kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan,” kata Joni, Rabu (27/5/2020).
Baca: Peringatan Gugus Tugas: Surabaya Bisa Jadi Wuhan
Berdasarkan data Covid-19 Jawa Timur per 26 Mei 2020, total kasus positif di Jatim sebanyak 3.939 kasus. Kota Surabaya menyumbang tertinggi dengan 2.118 kasus dengan Rate of transmission 1,6.
“Artinya, ketika ada 10 orang (positif Covid-19), dalam satu Minggu jadi 16 orang (positif Covid-19),” tandasnya.
Merujuk kasus Covid-19 di Jatim, Presiden Joko Widodo secara khusus memerintahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk melimpahkan perhatian kepada Provinsi Jatim.
"Di Jawa terutama agar dibantu diberikan dukungan penuh untuk Provinsi Jawa Timur, terutama yang berkaitan dengan kesiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit daruratnya. Pak Menkes juga Ketua Gugus Tugas betul-betul saya minta Jatim menjadi perhatian," kata Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas, Rabu (27/5/2020).
Selain kesiapan rumah sakit rujukan dan darurat, kemampuan uji spesimen Covid-19 juga menjadi perhatian. Jokowi meminta Menkes dan gugus tugas untuk mempercepat pengujian sampel dan memasifkan pelacakan atas seluruh kasus positif Covid-19 yang ada.
"Pelacakan yang terpapar di Jatim betul-betul dilakukan langkah pengendalian," tandasnya seperti dikutip Republika. []
Peringatan Gugus Tugas: Surabaya Bisa Jadi Wuhan
![]() |
Surabaya (SS) |
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, khawatir Kota Surabaya bisa menjadi seperti Kota Wuhan, China. Hal itu bila warga Surabaya tetap tetap nekat dan tidak disiplin dengan prosedur kesehatan.
Joni menyebutkan 65 persen angka kasus Covid-19 di Jawa Timur berasal dari Surabaya Raya. Yakni Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
Karenanya ia meminta agar penanganan kasus corona di Surabaya Raya, terutama di Kota Surabaya, tidak setengah-setengah. Masyarakat juga harus disiplin dengan prosedur kesehatan yang telah ditetapkan dan sesuai dengan rekomendasi WHO.
“Ini tidak main-main, kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan,” kata Joni, Rabu (27/5/2020).
Berdasarkan data Covid-19 Jawa Timur per 26 Mei 2020, total kasus positif di Jatim sebanyak 3.939 kasus. Kota Surabaya menyumbang tertinggi dengan 2.118 kasus. Kemudian Kabupaten Sidoarjo dengan 542 kasus dan Kabupaten Gresik 134 kasus.
Dari data tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur melihat bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan hingga selesai jilid kedua, belum begitu efektif.
Ia pun menyarankan agar Surabaya bersabar dulu untuk tidak menerapkan protokol tatanan normal baru atau new normal.
Saat ini Gugus Tugas sedang fokus untuk menurunkan rate of transmission atau tingkat penularan Covid-19, terutama di Surabaya yang saat ini masih 1,6. Karena itu perlu dipastikan PSBB berjalan dengan baik.
“Rate of transmission Covid-19 di Surabaya masih 1,6. Artinya, ketika ada 10 orang (positif Covid-19), dalam satu Minggu jadi 16 orang (positif Covid-19),” tandasnya seperti dikutip Viva. []
Indobarometer: 53,8% Warga Tak Puas dengan Cara Jokowi Tangani Pandemi Corona
![]() |
Presiden Joko Widodo (Antara) |
53,8 persen warga tidak puas dengan kinerja pemerintah Jokowi – Ma’ruf dalam menangani pandemi virus corona. 45,9 persen menyatakan puas dan sisanya abstain. Demikian hasil survei yang dirilis Lembaga Indobarometer.
Secara rinci, 53,8 persen yang tidak puas terdiri dari 48,5 persen yang tidak puas dan 5,3 persen yang tidak puas sama sekali. Sementara itu, dari 45,9 persen, sebanyak 43,9 persen merasa puas dan 2 persen sangat puas.
Ada sejumlah alasan mengapa mayoritas warga tidak puas dengan cara Jokowi menangani wabah corona. Pertama, 17,3 persen warga menilai kebijakan Jokowi tidak konsisten.
"Alasan kedua, pemerintah dianggap lambat dalam mendistribusikan bantuan sosial. Ketiga, data penerima bantuan juga tidak akurat. Kemudian alasan keempat masyarakat menilai penanganan secara umum lambat," kata Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodari.
Sementara itu, warga yang puas juga memiliki alasan tersendiri. Sebanyak 31,1 persen warga puas karena merasa penanganan PSBB sudah baik. Alasan kedua, mereka menilai penanganan wabah corona oleh Jokowi sudah cepat tanggap.
"Kemudian, alasan lain mereka melihat mulai banyak yang sembuh. Ada pula yang menilai kebijakan PSBB sudah tepat dan terlihat kerja nyata," jelas Qodari seperti dikutip Kumparan.
Indobarometer juga memberi rekomendasi ke Jokowi. Berkaca dari survei tersebut, harusnya Jokowi mengubah kinerja dalam penanganan wabah COVID-19 karena mayoritas tidak puas.
"Khususnya bila terkait masalah pengangguran dan kemiskinan. Dua masalah pokok terlihat benang merahnya dari jawaban responden yang tidak puas, yakni soal bantuan sosial dan kebijakan yang tidak konsisten. Ini harus diperbaiki," tutup Qodari.
Survei digelar di tujuh provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Tujuh provinsi ini setara dengan 64.9% populasi nasional.
Survei digelar pada 12 – 18 Mei 2020. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah quota & purposive sampling dengan 400 responden yang tersebar secara proporsional. Margin of error sebesar ± 4.90%, pada tingkat kepercayaan 95%. Teknik pengumpulan data dengan wawancara via telepon seluler menggunakan kuisioner. []
Adzan Berkumandang di AS Saat Kematian Akibat Corona Tembus 100.000 Jiwa
Adzan menyayat hati berkumandang di Amerika Serikat (AS) saat kematian akibat virus corona di negeri itu tembus 100.000 jiwa. Berbeda dengan adzan biasanya, adzan kali ini dikumandangkan langsung oleh Imam Shamsi Ali dari luar masjid dengan pengeras suara yang terdengar hingga 5 blok.
“Pada hari Senin kemarin, kami para Pimpinan agama di kota New York melakukan pertemuan secara virtual untuk menyikapi jumlah kematian karena Corona yang hampir memasuki angka 100,000 (seratus ribu). Dan pagi ini telah menembus angka 100,000 lebih,” kata Imam Shamsi Ali melalui akun Facebook pribadinya, Selasa (26/5/2020) waktu setempat.
Pertemuan itu menyepakati agar pada Selasa 26 Mei, pada jam 1 siang, hendaknya dilakukan pemanggilan kepada peribadatan.
“Untuk itu pada Selasa siang tadi, 1:15 siang bersamaan dengan masuknya waktu sholat Zhuhur di kota New York, saya secara khusus mengumandangkan azan di luar masjid dengan pengeras suara yang dapat didengar hingga 4-5 blok,” lanjutnya.
Kumandang adzan itu, kata Imam Shamsi Ali, merupakan panggilan hati untuk tawadhu kepada Allah serta bentuk harapan dan doa.
“Harapan kita tentunya semoga panggilan azan ini dimaknai sebagai panggilan hati untuk lebih tawadhu kepada Pencipta langit dan bumi. Sekaligus mengingatkan manusia bahwa dalam kelemahan dan keterbatasan mereka, Allah Yang Maha Kuat dan tiada batas selalu berada di atas sana untuk menolong hamba-hambaNya.”
“Dengan panggilan azan ini juga sekaligus sebagai bentuk harapan dan doa kiranya Dia yang menguasai alam semesta, Yang di TanganNya terletak segala kekuasaan kiranya mengangkat segera wabah yang menimpa dunia kita dan telah mengorbankan begitu banyak manusia.”
Kumandang azan itu juga disiarkan secara langsung (live) oleh Islamic TV USA dan FB live secara serentak.
Mahfud MD: Mati Karena Corona Cuma 17 Per Hari, Karena Kecelakaan 9x Lebih Banyak
![]() |
Mahfud MD (CNN Indonesia) |
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD meminta masyarakat tidak takut berlebihan dengan virus corona. Ia pun membandingkan angka kematian karena corona dan angka kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas.
"Yang mati karena Corona, dari tanggal 1 Januari sampai dengan akhir April, 131 hari itu, sehari rata-rata cuma 17," kata Mahfud dalam acara Webinar Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta secara virtual, Selasa (26/5/2020).
Kematian akibat kecelakaan lalu lintas, kata Mahfud, jauh lebih banyak.
"Angka kematian karena kecelakaan lalu lintas itu 9 kali lebih banyak dari corona. Berkali-kali lebih banyak orang mati karena AIDS dan karena diare. Di dunia itu yang mati karena diare selama 131 hari itu 560 ribu, yang mati karena corona cuma 280 ribu. Itu seluruh dunia. Yang mati karena kanker itu 3 juta orang," lanjutnya seperti dikutip Kumparan.
Karenanya Mahfud mengingatkan masyarakat agar tidak takut berlebihan.
"Kita tidak menyepelekan, tapi ingin mengatakan jangan takut berlebihan karena kata bapak ilmu kedokteran Ibnu Sina atau Avicenna, itu mengatakan kepanikan itu separuh dari penyakit, kesabaran itu separuh dari kesembuhan, dan doa itu pintu menuju kesembuhan," tandasnya.
Ia juga menegaskan, pemerintah berkomitmen agar pandemi virus corona di Indonesia dapat segera berakhir.
Bahkan sejak awal, kata Mahfud, pemerintah sudah serius mengantisipasi virus corona.
"Tanggal 28 Januari pemerintah sudah mengumumkan tutup penerbangan Jakarta-Beijing. Artinya apa? Serius kita sejak awal," kata Mahfud. Seperti dikutip Suara. [Ibnu K/Tarbiyah]
Tak Mau Dipulangkan, Polisi Butuh 6 Jam Bujuk TKA China Keluar dari Kolong Bus
![]() |
Polisi bujuk TKA China yang sembunyi di kolong bus (Detik) |
Satu tenaga kerja asing (TKA) asal China mengamuk di Bandara Banyuwangi dan melakukan aksi bersembunyi di kolong bus saat akan dipulangkan ke negaranya. Polisi butuh waktu 6 jam untuk negosiasi dengan TKA itu.
Cui Changqing, TKA Asal China itu terus bersembunyi di kolong bus yang mengangkut TKA yang bekerja di Jember. Dia berteriak dan tak mau diterbangkan ke negara asalnya. Polisi sempat kesulitan membujuknya lantaran terkendala bahasa.
Akhirnya, dengan memanfaatkan Google Translate bahasa China, Kapolsek Rogojampi, Kompol Agung Setyo Budi berhasil membujuknya keluar dari kolong bus.
"Mr'Cui mari keluar dari kolong bus, saya Polisi Indonesia. Kami akan melindungi anda," cerita Kapolsek Rogojampi Kompol Agung Setyo Budi saat membujuk TKA tersebut.
Agung mengaku perlu waktu 6 jam untuk meluluhkan hati Cui. Akhirnya TKA China itu keluar dengan sendirinya dari kolong bus.
"Keluar sendiri. Karena memang sudah kelamaan juga dia di bawah bus," lanjut Agung seperti dikutip Detik, Senin (25/5/2020).
Cui bekerja di pabrik semen di Jember. Sedikitnya 150 TKA dipulangkan ke negara asalnya. Namun, yang diberangkatkan hanya 146. Sisanya 3 TKA batal diberangkatkan karena dokumen tidak lengkap dan 1 TKA ngambek. []
Puasa Syawal Harus Qadha Puasa Ramadhan Dulu?
![]() |
ilustrasi (pinterest) |
Apakah puasa Syawal harus qadha puasa Ramadhan dulu? Atau sebaiknya mendahulukan puasa sunnah yang keutamaannya luar biasa ini daripada membayar hutang puasa yang kadang jumlahnya cukup banyak bagi muslimah?
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah istimewa yang khusus disyariatkan di bulan Syawal. Hanya enam hari, tetapi keutamaannya luar biasa.
Apa keutamaannya? Setara dengan puasa setahun penuh! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim)
Puasa Syawal Harus Qadha Puasa Ramadhan Dulu
Jamak diketahui, secara umum muslimah pasti memiliki udzur saat Ramadhan yang membuatnya tidak boleh berpuasa yakni datangnya haid. Karenanya muncul pertanyaan, apakah puasa Syawal harus menunggu qadha puasa Ramadhan dulu? Apakah boleh puasa syawal dulu agar mendapatkan keutamaan di atas?
Dalam hal ini ada dua pendapat. Madzab Hanbali berpendapat, tidak boleh berpuasa sunnah sebelum qadha’ puasa Ramadhan. Sesuatu yang wajib harus didahulukan daripada yang sunnah. Qadha puasa Ramadhan harus diselesaikan baru menjalankan puasa sunnah.
Ibnu Rajab rahimahullah menjelaskan, meskipun puasa sunnah boleh dilaksanakan sebelum qadha puasa Ramadhan diselesaikan, keutamaan seperti puasa setahun penuh tidak bisa didapatkan. Sebab dalam hadits disebutkan:
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim)
Keutamaan seperti puasa setahun itu untuk orang yang “tsumma atba’ahu” (kemudian mengikutinya) dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Sedangkan orang yang belum qadha puasa Ramadhan belum bisa dikatakan telah berpuasa Ramadhan.
Baca juga: Fabiayyi 'aalaa'i Rabbikumaa Tukadzdzibaan
Puasa Syawal Tidak Harus Qadha Puasa Ramadhan Dulu
Pendapat kedua menyatakan boleh puasa sunnah (termasuk puasa Syawal) sebelum qadha puasa Ramadhan. Ini adalah pendapatnya jumhur ulama.
Sedangkan mengenai apakah keutamaan puasa Syawal seperti puasa setahun penuh, sebagian ulama berpendapat seseorang bisa mendapatkan keutamaan tersebut meskipun belum selesai qadha puasa Ramadhan.
Di antara hujjahnya, orang yang terhalang beberapa hari puasa Ramadhan karena haid, ia tetap bisa disebut telah berpuasa Ramadhan. Selain itu, puasa Syawal telah ditentukan waktunya yang terbatas di bulan Syawal sedangkan qadha Ramadhan tidak hanya terbatas di bulan Syawal.
Yang paling ideal, dengan mengkompromikan dua pendapat di atas, sebaiknya mengqadha’ puasa Ramadhan terlebih dahulu lalu mengerjakan puasa sunnah di bulan Syawal sehingga keutamaannya pun bisa didapat. Apalagi jika haidnya hanya beberapa hari.
Kalaupun tidak bisa atau waktunya tidak cukup, hendaknya puasa Syawal didahulukan baru setelah itu qadha’ Ramadhan. Inilah yang dicontohkan oleh Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha. Beliau menuturkan:
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ . قَالَ يَحْيَى الشُّغْلُ مِنَ النَّبِىِّ أَوْ بِالنَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم
Aku punya hutang puasa Ramadhan, aku tak dapat mengqadhanya kecuali di bulan Sya’ban, karena sibuk melayani Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. (HR. Bukhari)
Demikian pembahasan apakah puasa Syawal harus qadha puasa Ramadhan dulu. Pembahasan lengkap mengenai keutamaan, tata cara, niat hingga pembahasan lain tentang apakah harus berurutan atau tidak bisa dibaca di artikel Niat Puasa Syawal. [Muchlisin BK/Tarbiyah]
Malam 27 Ramadhan, Perbanyak Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini
Malam ini malam 27 Ramadhan. Saatnya memperbanyak membaca doa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini. Boleh doa pertama, boleh doa kedua.
Doa tersebut adalah doa lailatul qadar sebagaimana diriwayatkan Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Dari Aisyah ia berkata, “Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah jika aku mengetahui bahwa malam itu adalah lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan waktu itu?’ Rasulullah bersabda, ‘Ucapkanlah: Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku).’ (HR. Tirmidzi; shahih)
Jadi doa pertama yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah:
(Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii)
Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku
Sedangkan doa kedua tanpa ada tambahan kariim, sehingga bunyinya adalah:
(Allaahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii)
Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku
Kedua doa ini sama-sama merupakan doa lailatul qadar yang shahih. Doa yang diajarkan langsung oleh Rasulullah kepada istrinya dan dari hadits-hadits mulia ini kita mewarisinya.
Perbanyak di Malam 27 Ramadhan
Mengapa perlu memperbanyak membaca doa ini di malam 27 Ramadhan? Sebenarnya doa ini perlu dibaca di 10 malam terakhir Ramadhan. Khusus malam 27, sangat tepat untuk memperbanyak membacanya karena ada hadits yang menyebutkan bahwa lailatul qadar jatuh pada malam 27.
Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ubay bin Ka’ab mengatakan:
“Demi Allah yang tiada tuhan melainkan Dia. Sesungguhnya ia (lailatul qadar) terjadi di bulan Ramadhan. Dan demi Allah sesungguhnya aku mengetahui malam itu. Ia adalah malam yang Rasulullah memerintahkan kami untuk qiyamul lail, yakni malam ke-27. Dan sebagai tandanya adalah pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya putih yang tidak bersinar-sinar menyilaukan.” (HR. Muslim)
Mari memperbanyak membaca doa lailatul qadar ini dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menganugerahi kita lailatul qadar. [Muchlisin BK/Tarbiyah]
Lafadz Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri, Anak Laki-Laki dan Perempuan
Zakat fitrah adalah ibadah maaliyah yang menyertai dan menyempurnakan puasa Ramadhan. Bagaimana lafadz niat zakat fitrah untuk diri sendiri, istri, anak laki-laki dan perempuan? Berikut ini pembahasannya.
Pengertian dan Hukum Zakat Fitrah
Secara bahasa, al fitrah (الفطرة) artinya adalah asal penciptaan. Menurut Ibnu Qutaibah, dinamakan zakat fitrah (زَكَاة الْفِطْرَةِ) karena zakat ini adalah zakat untuk badan dan jiwa.
Dalam hadits, istilah yang digunakan Rasulullah adalah zakat fithri (زَكَاةِ الْفِطْرِ). Secara bahasa, Al Fithr (الفطر) artinya adalah berbuka. Dinamakan zakat fitri karena zakat ini wajib dikeluarkan sebab berakhirnya puasa Ramadhan.
Secara istilah, zakat fitrah atau zakat fitri adalah ibadah maaliyah (harta) yang wajib dikeluarkan disebabkan berakhirnya puasa Ramadhan. Dua istilah ini, zakat fitri dan zakat fitrah, sama-sama boleh dipakai dan dibenarkan para ulama.
Hukum zakat fitrah adalah wajib bagi setiap muslim baik pria maupun wanita, kecil atau dewasa, dan budak maupun merdeka. Hukum ini berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mewajibkan zakat fitri dari Ramadhan kepada seluruh jiwa kaum muslimin baik orang merdeka maupun budak, laki-laki maupun wanita, anak kecil maupun orang dewasa sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum. (HR. Muslim)
Menurut jumhur ulama, zakat ini wajib atas orang yang memiliki makanan pokok untuk dirinya dan orang yang ia nafkahi di malam Idul Fitri dan ketika Idul Fitri. Bahkan menurut madzhab Maliki, zakat fitrah tetap wajib meskipun ia harus berhutang. Asalkan diperkirakan bisa melunasi.
Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap jiwa. Karenanya, seorang ayah harus mengeluarkan zakat ini untuk anak-anaknya yang masih kecil dan bayi, seorang kepala keluarga mengeluarkan zakat ini untuk orang yang ia nafkahi. Jika zakat ini sudah dibayarkan oleh suami atau kepala keluarga, istri atau anggota keluarga tidak perlu membayar sendiri.
Baca juga: Ucapan Idul Fitri 2020
Niat Zakat Fitrah
Dalam bab Zakat buku Fikih Manhaji Madzhab Syafi’i ditulis satu sub bab khusus berjudul Hukum Niat ketika Mengeluarkan Zakat.
Seorang muzakki wajib berniat ketika membayarkan zakatnya. Hal ini untuk membedakannya dengan pembayaran jenis lain seperti kafarat sumpah atau infaq. Ketentuan ini berdasarkan hadits yang sangat populer, “Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika muzakki membayar langsung zakatnya, maka ia niat zakat ketika hendak menyerahkan zakat itu kepada mustahiq. Boleh juga ia niat zakat ketika memisahkan bagian zakat dengan hartanya yang lain.
Adapun ketika ia menyerahkan zakat kepada pemerintah atau lembaga amil zakat, maka ia harus niat zakat ketika menyerahkannya kepada pemerintah atau lembaga amil zakat.
Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafadzkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafadzkan niat.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, menurut jumhur ulama selain madzhab Maliki, melafadzkan niat hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.
Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Berikut ini lafadz niat zakat fitrah beserta tulisan latin artinya.
1. Lafadz Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri
Jika seseorang mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya sendiri, maka lafadz niatnya adalah sebagai berikut:
(Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an nafsii fardhol lillaahi Ta’aalaa)
Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah Ta’ala
2. Lafadz Niat Zakat Fitrah untuk Istri
Jika seorang suami mengeluarkan zakat fitrah untuk istrinya dan suami yang melafadkan niat, maka lafadz niatnya adalah sebagai berikut:
(Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an zaujatii fardhol lillaahi Ta’aalaa)
Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardhu karena Allah Ta’ala
3. Lafadz Niat Zakat untuk Anak Laki-laki
Jika seorang kepala keluarga mengeluarkan zakat fitrah untuk anaknya, terutama yang masih kecil dan belum bisa berniat sendiri. Maka lafadz niat zakat fitrah untuk anak laki-laki adalah sebagai berikut:
(Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an waladii … fardhol lillaahi Ta’aalaa)
Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta’ala
3. Lafadz Niat Zakat untuk Anak Perempuan
Jika seorang kepala keluarga mengeluarkan zakat fitrah untuk anaknya, terutama yang masih kecil dan belum bisa berniat sendiri. Maka lafadz niat zakat fitrah untuk anak perempuan adalah sebagai berikut:
(Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an bintii … fardhol lillaahi Ta’aalaa)
Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta’ala
Waktu Mengeluarkan dan Besar Zakat Fitrah
Para ulama sepakat bahwa zakat fitrah wajib dikeluarkan pada akhir Ramadhan. Namun, mereka berbeda pendapat mengenai batas waktu itu.
Menurut Imam Ahmad, Imam Syafi’i dalam qaul jadid dan satu riwayat Imam Malik, waktu wajibnya adalah ketika terbenamnya matahari pada malam Idul Fitri karena saat itulah waktu berbuka puasa Ramadhan. Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i dalam qaul qadim dan satu riwayat Imam Malik, waktu wajibnya adalah ketika terbit fajar pada hari raya Idul Fitri.
Bolehkah zakat fitrah dikeluarkan lebih awal? Menurut jumhur ulama, boleh dikeluarkan satu hari atau dua hari sebelum hari raya Idul Fitri. Menurut madzhab Syafi’i, zakat fitrah boleh dikeluarkan sejak awal Ramadhan. Sedangkan menurut madzhab Hanafi, ia boleh dikeluarkan sebelum bulan Ramadhan.
Besar zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah satu sha’ gandum atau satu sha’ kurma atau satu sha’ makanan pokok lainnya. Dalam Fiqih Sunnah dijelaskan, satu sha’ sama dengan empat mud yakni sekitar 3,33 liter.
Jika ditimbang, satu sha’ setara dengan sekitar 2,7 Kg. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganjurkan agar digenapkan 3 Kg sehingga lebih aman. Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah, satu sha’ sama dengan 3,8 Kg.
Demikian pembahasan lafadz niat zakat fitrah untuk diri sendiri, istri, anak laki-laki dan anak perempuan. Disertai pengertian dan hukum zakat fitrah serta waktu mengeluarkan dan besarnya. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]
*Pembahasan lebih lengkap bisa dibaca di artikel Zakat Fitrah
Jawaban Netizen untuk Pernyataan Sri Mulyani “Kalau Tak Kuat Kelas 2 dan 1, Turun Saja Kelas 3”
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kalau tidak kuat kelas 2 dan kelas 1, turun kelas saja ke kelas 3. Hal itu terkait naiknya iuran BPJS Kesehatan berdasarkan Perpres Nomor 64 Tahun 2020.
Baca juga: Jokowi Naikkan Iuran BPJS Lewat Perpres
Pernyataan Sri Mulyani itu memicu beragam komentar pedas netizen. Salah satu komentar viral dengan ribuan retwit.
“Kalau ga sanggup bayar iuran kelas I dan II silahkan pindah ke kelas III. Kalau ga sanggup jadi menkeu silahkan jadi bendahara RT aja. Deal???” kata akun @D4tuk_T4mburin, Sabtu (16/5/2020).
Akun itu difollow oleh sejumlah tokoh di antaranya anggota DPR RI Jazuli Juwaini dan anggota DPD RI Fahira Idris.
Kalau ga sanggup bayar iuran kelas I dan II silahkan pindah ke kelas III— 𝐃𝐚𝐭𝐮𝐤 𝐓𝐚𝐦𝐛𝐮𝐫𝐢𝐧 (@D4tuk_T4mburin) May 16, 2020
Kalau ga sanggup jadi menkeu silahkan jadi bendahara RT aja
Deal???
Sebelumnya Sri Mulyani menjelaskan, kenaikan iuran harus dilakukan agar BPJS Kesehatan tetap bertahan dan memberikan pelayanan pada masyarakat. Kenaikan itu pun mengikuti hasil penghitungan aktuaria oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN).
"Pemerintah berhadapan dengan kondisi di satu sisi membantu kelompok rentan, tapi di sisi lain BPJS harus sustainable. Kalau enggak bayar RS seperti yang terjadi selama ini, lama-lama enggak akan ada services pada masyarakat juga," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Minal Aidin Fal Faizin
Berdasarkan Perpres tersebut, iuran kelas 1 ada kenaikandari yang semula Rp80.000 menjadi Rp150.000. Iuran kelas 2 naik dari Rp51.000 menjadi Rp100.000. Sri Mulyani menilai peserta BPJS Kesehatan kelas 1 dan 2 sebagai kelompok mampu yang sanggup membayar kenaikan iuran kepesertaan.
"Nanti kalau orang-orang bilang 'Saya kelas 2 sama kelas 1 naik', ya kalau tidak kuat di kelas II dan kelas I, turun saja ke kelas 3, bayar Rp25.500," ujarnya. [Ibnu K/Tarbiyah]
Istana Anggap Kenaikan BPJS Solidaritas ke Negara, Ini Tanggapan Presiden PKS
Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menilai kenaikan iuran BPJS Kesehatan sebagai bentuk solidaritas masyarakat terhadap negara. Sebab, penerimaan negara saat ini sedang menurun drastis.
"Di dalam konteks potret negara juga kita lihat bahwa negara juga dalam situasi yang sulit kan. Artinya penerimaan negara juga menurun drastis. Jadi justru semangat solidaritas kita di dalam situasi ini," kata Plt Deputi II KSP Abetnego Tarigan saat dikonfirmasi, Kamis (14/5/2020) lalu.
Ia menilai sepanjang kenaikan iuran ini untuk kemaslahatan orang banyak, maka tidak ada salahnya pemerintah mengambil kebijakan tersebut.
"Yang menjadi penting itu perlu dimonitor oleh masyarakat setelah ini dijalankan hal-hal buruk apalagi yang masih terjadi. Ini yang mungkin bisa nanti diintervensi kementerian - lembaga terkait dalam pengelolaannya," jelas dia.
Menanggapi pernyataan itu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman me-mention langsung Presiden Joko Widodo.
“Saya baru ngerti kenapa "BBM gak turun malah iuran BPKS naik" ternyata karena cara berpikir orang istana seperti di bawah ini. Kalau pak @jokowi begini juga gak ya?” kata Mohamad Sohibul Iman melalui akun Twitter pribadinya, @msi_sohibuliman, Sabtu (15/5/2020).
Saya baru ngerti knp "BBM gak turun malah iuran BPKS naik" ternyata krn cara berpikir orang istana sprt di bwh ini. Kalau pak @jokowi begini jg gak ya?— mohamad sohibul iman (@msi_sohibuliman) May 16, 2020
Istana Anggap Kenaikan Iuran BPJS Sebagai Bentuk Solidaritas ke Negara #IuranBpjsKesehatan via @jpnncom https://t.co/hoIxpsS1yn
Iuran Naik, BPJS Kesehatan: Ini Aspirasi Masyarakat
![]() |
Presiden Jokowi (Antara) |
Melalui Perpres Nomor 64 Tahun 2020, Presiden Joko Widodo menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Pihak BPJS Kesehatan pun menjelaskan soal kenaikan yang akan berlaku mulai 1 Juli 2020 itu.
Kepala Humas BPJS Kesehatan, M Iqbal Anas Ma'ruf mengatakan kenaikan iuran tersebut untuk membantu peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/mandiri dan Bukan Pekerja kelas III.
"Perpres yang baru ini juga telah memenuhi aspirasi masyarakat seperti yang disampaikan wakil-wakil rakyat di DPR RI, khususnya dari para Anggota Komisi IX, untuk memberikan bantuan iuran bagi peserta PBPU/mandiri dan Bukan Pekerja kelas III," kata Anas melalui keterangan tertulis, Rabu (13/5/2020).
Lebih jauh ia mengatakan, kebijakan baru yang mengatur besaran iuran BPJS Kesehatan itu merupakan komitmen pemerintah dalam menjalankan putusan Mahkamah Agung.
"Pemerintah telah menerbitkan kebijakan baru yang mengatur besaran iuran JKN-KIS yang baru. Langkah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjalankan putusan Mahkamah Agung," lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan menetapkan besaran iuran BPJS sebagai berikut:
- Iuran Kelas I yaitu sebesar Rp 150 ribu per orang per bulan dibayar oleh Peserta PBPU dan Peserta BP atau pihak lain atas nama Peserta.
- Iuran Kelas II yaitu sebesar Rp 100 ribu per orang per bulan dibayar oleh Peserta PBPU dan Peserta BP atau pihak lain atas nama Peserta.
- Iuran Kelas III Tahun 2020 sebesar Rp 25.500, tahun 2021 dan tahun berikutnya menjadi Rp 35 ribu.
Perpres tersebut juga menjelaskan ketentuan besaran iuran di atas mulai berlaku pada 1 Juli 2020. [Ibnu K/Tarbiyah]
Mulai Malam 21 Ramadhan, Perbanyak Baca Doa Ini
![]() |
ilustrasi (hdx) |
Malam ini adalah malam 21 Ramadhan. Malam pertama dalam paket 10 hari terakhir Ramadhan. Sekaligus malam ganjil pertama di paket itu.
Salah satu keistimewaan Ramadhan yang sangat dahsyat adalah lailatul qadar. Yang keutamaannya lebih baik daripada seribu bulan.
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan” (QS. Al Qadr: 3)
Di antara sunnah yang diajarkan Rasulullah pada 10 malam terakhir adalah doa lailatul qadar. Sebagaimana hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:
Dari Aisyah ia berkata, “Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah jika aku mengetahui bahwa malam itu adalah lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan waktu itu?’ Rasulullah bersabda, ‘Ucapkanlah: Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku).’ (HR. Tirmidzi; shahih)
Karena kita tidak bisa mengetahui secara pasti kapan turunnya lailatul qadar, maka sebaiknya kita membaca doa lailatul qadar tersebut di setiap malam pada 10 hari terakhir. Mulai malam ini.
Jadi doanya berbunyi:
(Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii)
Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku
Sedangkan dalam riwayat Ibnu Majah dan Ahmad, doa tersebut tanpa tambahan kariim. Derajat haditsnya juga shahih sebagaimana doa di atas. Sehingga doanya berbunyi:
(Allaahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii)
Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku
Penjelasan lengkap mengenai lailatul qadar mulai dari keutamaan hingga tanda-tandanya bisa dibaca di artikel Lailatul Qadar. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]
Jokowi Naikkan Iuran BPJS Kesehatan Lewat Perpres, Ini Besarannya
![]() |
Presiden Jokowi (Antara) |
Setelah Mahkamah Agung (MA) membatalkan Perpres Nomor 75/2019 untuk mengembalikan iuran BPJS Kesehatan seperti sebelumnya, kini Presiden Joko Widodo mengeluarkan Perpres Nomor 64 Tahun 2020.
Melalui Perpres ini, Jokowi menaikkan iuran BPJS Kesehatan untuk kelas I dan II. Adapun untuk kelas III baru akan naik pada 2021.
Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan menetapkan besaran iuran BPJS sebagai berikut:
- Iuran Kelas I yaitu sebesar Rp 150 ribu per orang per bulan dibayar oleh Peserta PBPU dan Peserta BP atau pihak lain atas nama Peserta.
- Iuran Kelas II yaitu sebesar Rp 100 ribu per orang per bulan dibayar oleh Peserta PBPU dan Peserta BP atau pihak lain atas nama Peserta.
- Iuran Kelas III Tahun 2020 sebesar Rp 25.500, tahun 2021 dan tahun berikutnya menjadi Rp 35 ribu.
Perpres tersebut juga menjelaskan ketentuan besaran iuran di atas mulai berlaku pada 1 Juli 2020.
Untuk Januari, Februari, dan Maret 2020, iuran bagi Peserta PBPU dan Peserta BP yaitu:
Kelas I sebesar Rp 160 ribu
Kelas II sebesar Rp 110 ribu
kelas III sebesar Rp 42 ribu
Untuk April, Mei, dan Juni 2020, sebesar:
Kelas I sebesar Rp 80 ribu
Kelas II sebesar Rp 51 ribu
Kelas III sebesar Rp 25,500
Kenaikan iuran BPJS Kesehatan ini membetot perhatia publik, hingga BPJS menduduki trending topic pertama di Twitter. Tanpa tanda pagar. [Ibnu K/Tarbiyah]
Presiden Jokowi Ajak Berdamai dengan Virus Corona, Ini Tanggapan Presiden PKS
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menanggapi pernyataan Presiden Jokow Widodo yang mengajak masyarakat hidup berdamai dengan virus corona.
“Maaf pak @jokowi apa makna "berdamai dengan virus" itu? Mohon penjelasan. Kalau mau bikin kategorisasi, statemen ini masuk kategori: "pernyataan kalah perang?" Atau "sikap pasifisme?" Atau "kata2 filosofis?" Atau "kepasrahan karena ruwet?" Selamat ibadah Ramadhan pak, semoga sehat selalu,” kata Sohibul Iman melalui akun Twitter pribadinya, @msi_sohibuliman, Jumat (8/5/2020) lalu.
Maaf pak @jokowi apa makna "berdamai dg virus" itu? Mohon penjelasan. Kalau mau bikin kategorisasi, statemen ini masuk kategori: "pernyataan kalah perang?" Atau "sikap pasifisme?" Atau "kata2 filosofis?" Atau "kepasrahan krn ruwet?" Selamat ibadah Ramadhan pak, smg sehat selalu. https://t.co/6Oy9Q1XanM— mohamad sohibul iman (@msi_sohibuliman) May 8, 2020
Hal itu menanggapi pernyataan Presiden Jokowi di Twitter sehari sebelumnya.
“Sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan. Sejak awal pemerintah memilih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar, bukan lockdown. Dengan PSBB, masyarakat masih bisa beraktivitas, tetapi dibatasi,” kata @jokowi, Kamis (7/5/2020).
Pertanyaan Sohibul Iman memancing banyak komentar pengguna Twitter. Di antaranya ada yang menampikan dua tangkapan layar berita pernyataan Jokowi yang sama-sama dilansir @CNNIndonesia.
“Jokowi Bunyikan Genderang Perang Lawan Corona di KTT G20,” demikian judul berita CNN Indonesia tanggal 26 Maret 2020.
“Jokowi Minta Warga Hidup Berdamai dengan Virus Corona,” judul berita CNN Indonesia tanggal 7 Mei 2020. [Ibnu K/Tarbiyah]