Posted by : Slamet
Senin, 26 Maret 2018
ilustrasi poligami (Pinterest) |
“Sengkleh” merupakan sebuah istilah dalam bahasa Jawa. Artinya, salah satu bahu miring. Lantas, apa hubungannya dengan poligami?
Ada. Karena dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Rasulullah mengkaitkan poligami dengan sengkleh. Yakni poligami yang tidak adil akan membuat pelakunya menghadap Allah di akhirat nanti dalam kondisi sengkleh.
Berikut ini penjelasan Ustadz Abu Ridho yang dibagikan melalui akun Facebook pribadinya, Abdi Sumaithi Syanwani, Senin (26/3/2018):
Tidak sedikit orang yang ingin sekali berpoligami. Memang tidak ada larangan, apalagi baru ingin. Tetapi dalam Islam, poligami memiliki syarat dan norma yang harus dipatuhi. Misalnya harus adil pada semua istrinya. Jika tidak adil atau berat sebelah maka sebagai hukumannya nanti di Hari Kiamat akan berjalan “sengkleh” (bahunya yang satu miring). Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ كَانَتْ لَهُ امْرَأَتَانِ فَمَالَ إِلَى إِحْدَاهُمَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَشِقُّهُ مَائِلٌ
“Barangsiapa yang memiliki dua isteri, kemudian ia lebih condong kepada salah satu di antara keduanya, maka ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan miring sebelah (sengkleh).” (HR. Abu Dawud).
Al-Quran memberikan jalan keluarnya jika tidak mampu berbuat adil, yaitu satu saja. Agar tidak “Sengkleh” di kemudan hari.
فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً
”Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja.” (QS. Al-Nisa [4]: 3).’:
Jelaskan?