Posted by : Slamet
Sabtu, 17 Maret 2018
Ahmad Syaikhu bersama KH Hasan Abdullah Sahal (Twitter) |
Video pidato KH Hasan Abdullah sahal viral di media sosial. Video yang mengingatkan bahaya penjajahan di masa kini itu pun mendapat tanggapan dari Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu.
Video itu, menurut Syaikhu, menjadikan masyarakat mewaspadai penjajah dan penjajahan di negeri ini.
“Viral-nya video “Blue Shoes Can’t” Gurunda KH. Hasan Abdullah Sahal sungguh membuat kita perlu mewaspadai Penjajah dan Penjajahan di Negeri kita. Mari sekuat tenaga, kita berjuang memerangi penjajahan di muka bumi sebagaimana amanah Pembukaan UUD 1945. #bersamaulama #JabarAsyik” kata Syaikhu melalui akun Twitter pribadinya, @syaikhu_ahmad, Sabtu (17/3/2018)
Viral-nya video “Blue Shoes Can’t” Gurunda KH. Hasan Abdullah Sahal sungguh membuat kita perlu mewaspadai Penjajah dan Penjajahan di Negeri kita.— Ahmad Syaikhu (@syaikhu_ahmad) 17 Maret 2018
Mari sekuat tenaga, kita berjuang memerangi penjajahan di muka bumi sebagaimana amanah Pembukaan UUD 1945.#bersamaulama #JabarAsyik pic.twitter.com/iGIaCPVTlr
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam video tersebut KH Hasan Abdullah Sahal mengingatkan bahwa pesantren didirikan untuk melawan penjajahan, sehingga seluruh pesantren harus melawan penjajahan yang saat ini sedang dan akan berlangsung.
“Pesantren berdiri berabad-abad untuk membentengi bangsa Indonesia, membentengi umat Islam dari pengaruh-pengaruh kekafiran dan dari pengaruh-pengaruh penjajah dan penjajahan,” kata KH Hasan Abdullah Sahal dalam pidato yang heroik tersebut.
“Maka, kalau ada Kyai, tidak anti penjajah dan penjajahan, itu Kyai palsu. Kalau santri, ada santri tidak anti penjajahan, itu santri palsu. Kalau pesantren tidak anti penjajahan, itu pesantren?” pertanyaan itu dijawab serempak oleh audien: “palsu!”
KH Hasan Abdullah Sahal kemudian mengingatkan bahwa saat ini sedang ada upaya penjajahan.
“Kita ini akan dijajah, Nak. Sedang dijajah dan akan dijajah kembali! Subhanallah. Dengan caranya masing-masing oleh kaum lan tardho,” tandasnya.
Ia juga menyatakan, dirinya datang untuk silaturahim bukan sekedar blusukan.
“Saya datang ke sini silaturahim, silatul amal, silatul aro, silatul informasi. Bukan silatul sepatu biru gak bisa apa-apa, blue shoe can’t.”