Posted by : Slamet
Kamis, 09 Agustus 2018
Wasekjen PD Andi Arief |
Pendaftaran Pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) tinggal beberapa jam. Jokowi telah mendeklarasikan KH Ma’ruf Amin sebagai Cawapresnya. Sedangkan Prabowo bersama Sandiaga Uno.
Seluruh partai politik telah bersikap berada di koalisi mana. Namun tidak demikian dengan Demokrat. Akankah Demokrat kembali “netral” seperti Pilpres 2014 dan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua?
Seperti diketahui, Gerindra, PKS dan PAN mengusung Prabowo-Sandi. Sedangkan PDIP, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Hanura, dan PSI mengusung Jokowi-Maruf.
Wasekjen PD Andi Arief mengatakan, partainya tidak akan abstain alias netral.
"Besok pagi 10 Agustus 2018 sebelum pukul 09.00 Majelis Tinggi Partai Demokrat akan bersidang menetapkan kemana Demokrat berkoalisi. Pada pukul 09.00 Pimpinan partai Demokrat akan bergabung dengan partai koalisi lainnya mendaftarkan capres dan cawapres di KPU," kata Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya, Jumat (10/8/2018) dini hari.
Andi Arief juga masih menyebut Prabowo sebagai Jenderal Kardus.
“Jam 00.00 . Partai Demokrat menyatakan tidak berkoalisi dengan Pak Prabowo dalam Pilpres 2019. Penyebabnya karena Pak Prabowo menghianati kehendak dan janjinya di dua hari menjelang 10 Agustus 2018. Jendral Kardus belum berubah, dia masih seperti yang dulu,” imbuhnya.
Akankah Demokrat bergabung dengan Jokowi-Maruf?
Sebelumnya, SBY mengatakan dirinya tidak ada masalah dengan Jokowi. Namun penghalang utama koalisi dengan Jokowi adalah Megawati. Namun, PDIP membantah hal itu. [Ibnu K/Tarbiyah]