Posted by : Slamet
Minggu, 05 Agustus 2018
Relawan ACT membantu di daerah gempa (ACT) |
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Kita semua berdua dengan gempa yang mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB) malam ini. Kali ini gempa berpusat di Lombok dengan kekuatan 7,0 Skala Ricther (SR).
Sebelumnya pada 29 Juli lalu, NTB juga dilanda gempa. Namun kekuatannya tidak sebesar malam ini.
Mengapa sering terjadi gempa bumi? Pertanda apa?
Syaikh Dr Muhammad Al Arifei menjelaskan, sering gempa merupakan salah satu tanda kiamat. (Baca: Sering Gempa Tanda Kiamat)
Hal itu didasarkan pada sabda Rasululllah shallallahu ‘alaihi wasallam:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ
“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi” (HR. Al Bukhari)
Namun, gempa bumi juga bisa merupakan rahmat Allah kepada kaum muslimin sebagai sarana untuk menghapus dosa-dosa mereka sebagaimana dalam sabda Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Musa Al Atsari.
أُمَّتِي هَذِهِ أُمَّةٌ مَرْحُومَةٌ لَيْسَ عَلَيْهَا عَذَابٌ فِي الْآخِرَةِ عَذَابُهَا فِي الدُّنْيَا الْفِتَنُ وَالزَّلَازِلُ وَالْقَتْلُ
“Umatku adalah umat yang dirahmati Allah. Mereka tidak akan mendapat azab di akhirat. Allah menjadikan azab mereka di dunia dengan fitnah (musibah), gempa bumi dan peperangan.” (HR. Ahmad dan Hakim. Shahih menurut Hakim)