Archive for Januari 2019

Detik-Detik Kubu Jokowi Potong Pernyataan Mardani Soal Aktor Utama Sandiwara Pembebasan ABB

Mardani Ali Sera vs Kapitra

Mardani Ali Sera menyebut Presiden Jokowi merupakan aktor utama sandiwara pembebasan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.

Kapitra Ampera tak terima pernyataan itu. Ia pun memotong pernyataan Mardani hingga kemudian terjadi perdebatan seru.






“Saya menilai pemain utama sandiwara ini adalah Pak Jokowi karena urut-urutannya jelas. Sementara pemain penderita adalah Ustadz Abu Bakar Baasyir. Kasihan sekali, Bang Karni. (Beliau) sudah umum 80, quote and unquote, sedang dijadikan komoditi karena ada satu hal. Kenapa saya katakan demikian karena tidak ada permintaan dari pihak Ustadz Abu Bakar Ba’asyir untuk pembebasan bersyarat,” kata Mardani yang kemudian dipotong oleh Kapitra.

Kapitra menilai pernyataan itu tendensius dan dipolitisir.

“Ini sudah tendensius,” kata Kapitra.

Mardani menambahkan, hal itu tidak bisa dilepaskan dari momen menjelang pemilu. Ia juga membawa bukti print out berita pernyataan TKN menanggapi kabar pembebasan itu sebagai bukti Jokowi cinta ulama.

“Padahal sudah jelas dikatakan, ini ada pernyataan dari TKN, bukti Pak Jokowi cinta ulama. Karena mungkin dianggap pak jokowi selama ini tidak cinta ulama maka perlu ada bukti,” kata Mardani sembari menunjukkan lembar print out berita.





“Kalau kita urut-urut lagi, Bang Karni, maka aktor utamanya, Pak Yusril juga sudah menyatakan bahwa beliau dua kali konsultasi dengan Pak Jokowi,” tandasnya.

Analisanya, Jokowi hendak membebaskan Ba’asyir namun ketika sambutan publik tidak seperti harapan, balik badan atau mengambil jalan keluar. Polanya, menurut Mardani, sama dengan saat mencabut Perpres nomor 39 tentang DP 30% mobil pejabat dan pembatalan kenaikan tarif STNK yang cukup tinggi.

Karenanya Mardani berharap Presiden Jokowi sebagai pemimpin tertinggi di Republik Indonesia memberi penjelasan apakah mau pembebasan bersyarat atau tidak terkait kasus ini.









Anies Baswedan Ungkap Berkah Setelah Tutup Alexis

Anies Baswedan dan Aa Gym

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat ditakut-takuti bahwa pendapatan Pemprov DKI Jakarta akan turun jika ia menutup Hotel Alexis. Jejak digitalnya masih bisa ditemukan dengan mudah di internet.

Namun kini yang terjadi justru sebaliknya. Hal itu diungkap Anies Baswedan bersama KH Abdullah Gymnastiar.

“Alhamdulillah kalau bicara tentang rezeki, banyak yang waktu itu bilang, ‘Pak Anies, menutup prostitusi, menutup tempat hiburan seperti itu nanti pendapatan Pemda DKI turun. Nanti pendapatan pemerintah turun. Itu dikatakan semuanya. Anda boleh cek sosmed, boleh cek media online. Sekitar akhir Oktober. Semuanya bilang pendapatan turun,” kata Anies Baswedan.






Tapi apa yang kemudian terjadi?

“Sebaliknya, Allah mentakdirkan DKI tahun ini pertama kalinya target pendapatan naik dan melampaui target sampai 103 persen,” lanjut Anies Baswedan disambut tepuk tangan hadirin.

“Alhamdulillah,” sambut Aa Gym.

“Jadi, sumbernya diganti!” tandas Anies.

Aa Gym menambahkan bahwa yang membuka dan menahan rezeki adalah Allah.

“Alhamdulillah. Yang membuka, menahan, mengunci rezeki itu cuma satu, Allah Subhanahu wa Ta’ala,” terang Aa Gym.









Raffi Ahmad Hijrah, Videonya Bikin Editor Menangis

Raffi Ahmad hijrah
Raffi Ahmad hijrah. Videonya menjadi salah satu trending di Youtube dan membuat editornya berlinang air mata.

Rumah Raffi Ahmad untuk kali pertama ditempati kajian Musyawarah (Muda Sakinah Mawaddah Warahmah). Bersama sederet artis yang telah hijrah, ia mengikuti kajian yang diisi oleh Ustadz Abu Fida.






Dalam kajiannya, Ustadz Abu Fida menjelaskan tentang tingkatan taubat.

Yang paling menyentuh dari video itu, saat Raffi Ahmad berkisah tentang hidayah hijrah yang diterimanya. Ia telah memiliki semuanya tapi merasa hampa.

“Apa yang saya mau itu semuanya dapet, tapi itu semua malah membuat saya kosong, terasa hampa,” kata Raffi Ahmad.

Raffi Ahmad takut kalau itu adalah istidraj. Allah membiarkannya bergelimang harta dan makin jauh dariNya, lalu suatu saat diazab dengan tiba-tiba. Itu yang ditakutkannya.









Argumen Wasekjen MUI Soal Pernyataan Prabowo Ini Tak Bisa Dibantah

Tengku Zulkarnain

Debat Capres pertama yang dihelat pada 17 Januari lalu rupanya masih menjadi bahan pembicaraan di lini masa. Sejumlah netizen masih mempersoalkan kalimat Prabowo. Menurut mereka, besar sama dengan luas.

Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain pun melontarkan argumen baru sebagai jawaban telak hingga mereka pun bungkam.






“Istilah TERBESAR juga ternyata mengacu pada jumlah penduduk bukan LUAS WILAYAH. Kalau luas wilayah maka Propinsi Papua lah yang paling luas, bukan Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Masih mau dibantah? Semoga pendukung seberang, khususnya yang nangkring di sini masih punya MALU,” kata Tengku Zulkarnain melalui akun Twitter pribadinya, @ustadtengkuzul, Kamis (24/1/2019).

Ia juga menyertakan berita yang menyebut provinsi terbesar untuk provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak.



Hingga berita ini ditulis, dari puluhan komentar tak ada satu pun yang bisa membantah argumen Tengku Zulkarnain tersebut. [Ibnu K/Tarbiyah]







Tawakkal Sumber Kesuksesan

tawakkal sumber kesuksesan


Di antara sumber kegelisahan utama manusia adalah tentang masa depannya. Karena masa depan itu adalah sebuah hal yang ghaib, yang tidak bisa diketahui oleh manusia, siapa pun orangnya, sekokoh apa pun ilmunya, sebanyak apa pun hartanya, setinggi apa pun jabatannya. Masa depan adalah hal yang ghaib. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [QS Luqman ayat 34]

Namun demikian, sebagai seorang muslim hal tersebut tidak boleh dan tidak layak untuk membuat kita menjadi pesimis dan berpangku tangan. Masalah masa depan yg masih tidak jelas ada solusinya di dalam Islam, sebuah solusi yang bisa membantu membuat masa depan tersebut menjadi lebih baik hasilnya dan membuat hati menjadi lebih tenang saat memikirkannya. Solusi tersebut adalah tawakkal kepada Allah Ta’ala.

Manfaat Tawakkal Kepada Allah Ta’ala


Makna tawakkal sudah ma’ruf di kalangan ummat Islam, yakni menyerahkan urusan kepada Allah semata. Menyandarkan hasil dari usaha dan harapan kita kepada kehendak Allah Ta’ala, setelah sebelumnya diiringi kesungguhan hati dalam mengusahakan hasil yang terbaik.

Secara visi keimanan, yang pertama dengan bertawakkal kita akan semakin kuat dalam bertauhid kepada Allah. Di samping itu pula, kita akan mendapatkan ganjaran pahala dari tawakkal itu sendiri.

Secara psikologis, tawakkal ini akan meningkatkan iman kita kepada Allah Ta’ala. Bagaimana tidak, kita menggantungkan hati dan harapan kita kepada Allah yang merupakan satu-satunya pemilik alam semesta, yang berkuasa terhadap segalanya? Bagaimana tidak, kita menyandarkan diri kepada yang Maha Gagah Perkasa, yang di tangannya segala urusan dapat terjadi? Dengan bertawakkal kepada-Nya, sudah barang tentu hati kita akan menjadi sangat tenang dan sangat merasa terjamin.

Secara perhitungan hasil dari usaha, orang yang bertawakkal bukannya akan melemah, justru akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari usahanya. Dan hal ini sudah dijamin oleh Allah sendiri dalam kitab-Nya yang mulia:

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar”. [Ath-Thalaq/65 : 2]

“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. [Ath-Thalaq/65 : 4]

Hati menjadi lebih tenang, urusan menjadi lebih baik hasilnya, ditambah lagi kita pun mendapat pahala dari tawakkal yang kita lakukan. Apa lagi yang kurang? Sungguh, semua kebaikan dunia dan akhirat didapatkan di sini.

Bukan Hanya Urusan Dunia


Tawakkal ini mencakup segala urusan dunia dan akhirat, bukan hanya masalah dunia saja. Jadi tidak hanya mereka yang bekerja, belajar dan berusaha yang perlu untuk menerapkan tawakkal. Mereka yang sibuk beribadah dan mengejar urusan akhirat pun perlu bertawakkal.

Dalam artian bukan bermalas-malasan dan tidak optimal dalam beribadah, akan tetapi maksudnya adalah setelah beribadah sesuai dengan kemampuan maka dia berdo’a meminta kepada Allah agar ibadahnya diterima, lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah. Bukan terus-menerus memikirkan bagaimana hasil ibadahnya, apalagi memastikan ibadahnya diterima atau tidak.

Hikmah darinya adalah hati menjadi tidak sibuk dengan memikirkan apa yang sudah tidak bisa dirubah (amal yang telah dilakukan), lalu menjadi luanglah waktunya untuk mempersiapkan dan memperbaiki apa yang masih bisa dirubah (amal yang belum dilakukan). Ini adalah manfaat tawakkal dalam urusan akhirat.

Maka wahai saudaraku, hendaklah engkau kuatkan tawakkalmu kepada Allah Ta’ala. Dan semoga engkau mendapatkan segala manfaat dari menyerahkan segala urusan kepada-Nya Ta’ala.

Inilah Abdul Raouf Mohtaseb yang Tolak USD 100 juta dari Zionis, Alasannya Membanggakan

Abdul Raouf Mohtaseb

Abdul Raouf Mohtaseb membuat kaum muslimin bangga. Demi kesetiaannya kepada Allah dan umat Islam, ia menolak uang 100 juta dolar AS dari zionis.






“Saya tolak semua uang di dunia daripada berkhianat,” tegasnya.

Abdul Raouf Mohtaseb memiliki sebuah rumah di depan Masjid Ibrahimi di Al Khalil/Hebron. Rumah itu hendak dibeli oleh zionis. Mereka menawarkan harga yang sangat tinggi yakni 100 juta dolar AS.

Semula rumah itu ditawar 6 juta dolar AS, naik menjadi 7 juta dolar AS, lalu dilipatgandakan dengan ditawar 40 juta dolar AS.

“Jika kamu takut pada Hamas, kami bisa membantumu pergi ke kota manapun yang kamu kehendaki. Bahkan kamu bisa tinggal di Amerika atau Australia dan memulai proyek baru di sana dengan uang itu,” demikian tawaran menggiurkan dari Zionis.





Abdul Raouf Mohtaseb bersikukuh tidak mau menjual rumahnya. Kemudian Zionis meningkatkan lagi tawarannya menjadi 100 juta dolar AS.

“Jangankan 100 juta dolar AS, bahkan saya akan menolak seluruh uang di dunia daripada berkhianat,” ketegasan Abdul Raouf Mohtaseb ini membuat Zionis tidak menawar lagi.

Ia tak mau menjual rumahnya kepada Zionis. Sebab melepas rumah itu untuk dibeli Zionis, menurutnya adalah bentuk pengkhianatan kepada Allah dan kaum muslimin. [Ibnu K/Tarbiyah]









Penyebab Maksiat yang Paling Berbahaya

sombong
ilustrasi (Upswardsleader)

Ada orang-orang yang bermaksiat karena menuruti syahwatnya. Tentu ini dosa dan berbahaya. Tetapi ada yang lebih dosa dan lebih berbahaya.

Apa itu? Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu mengungkapkannya.






“Barangsiapa yang maksiatnya karena mengikuti syahwat maka berharaplah pelakunya bertaubat. Karena Nabi Adam itu bermaksiat disebabkan menuruti syahwat lalu ia bertaubat dan diampuni,” kata khalifah keempat yang juga menantu Rasulullah ini.

“Barangsiapa yang maksiatnya karena kesombongan maka ancamlah ia dengan laknat. Karena iblis bermaksiat disebakan kesombongan, kemudian ia dilaknati.”

Ini yang lebih berbahaya dari kemaksiatan karena menuruti syahwat. Yakni bermaksiat kepada Allah karena kesombongan.

Maksiat Nabi Adam adalah memakan buah di surga yang Allah telah melarangnya.

Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman:"Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan". Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Rabb-nya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Baqarah: 35-37)





Maksiat kepada Allah dengan memakan buah dari pohon terlarang itu dilakukan Adam karena terpedaya syetan yang menggoda syahwatnya. Nabi Adam kemudian bertaubat dan Allah menerima taubat itu.

Ini berbeda dengan iblis yang bermaksiat kepada Allah karena kesombongannya. Iblis diperintah Allah untuk sujud kepada Adam tetapi iblis tidak mau. Ia beralasan dirinya lebih baik daripada Adam karena ia diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah.

Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS. Al A’raf: 12)

Maka waspadailah sekecil apapun kesombongan dalam diri kita. “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun sebesar biji sawi,” sabda Rasulullah dalam hadits shahih yang diriwayatkan Imam Muslim. [Muchlisin BK/Tarbiyah]







Terlanjur Dituduh Hoax, Ternyata Prabowo Tak Sebut Jawa Tengah Lebih Luas dari Malaysia

Prabowo debat Capres
Prabowo - Sandi saat debat capres (Tirto)

Prabowo Subianto dituduh hoax telah menyebut Jawa Tengah lebih luas dari Malaysia. Tetapi setelah dicek ulang videonya, ternyata Prabowo tidak menyebut demikian.

Prabowo menyebut “lebih besar” bukan “lebih luas.”

“Kami menilai perlu ada langkah-langkah yang lebih kongkret, praktis dan segera. Sebagai contoh, bagaimana bisa seorang Gubernur gajinya hanya 8 juta. Kemudian dia mengelola provinsi umpamanya Jawa Tengah yang lebih besar dari Malaysia. Dengan APBD yang begitu besar,” kata Prabowo dalam debat capres perdana, Kamis (17/1/2019) malam.






Tak hanya netizen, bahkan Sekjen PPP Arsul Sani pun termakan hoax tersebut.

“Jokes Siang lho 😀 PM Malaysia Mahathir Mohamad akan panggil Dubes RI untuk Malaysia, guna tegaskan bhw luas wilayahnya jauh lbh besar dari Jateng. “Saya khawatir terjadi salah persepsi ttg batas2 negara yang berpotensi memicu konflik,” kata Mahathir,” kicaunya melalui akun Twitter @arsul_sani, Jumat (18/1/2019) siang.

Twit itu pun dibalas Dahnil Anzar Simanjuntak.

“Bang Arsul kok Hoax sih? Emang ada statement Pak @prabowo menyebut luas wilayah? Yg ada jateng lebih besar dibandingkan Malaysia. Penduduknya lebih besar 34 juta, Malaysia 31 juta. Jd tdk ada spesifik menyebut luas. 😀. Begitu lho bang” kata Dahnil melalui akun Twitter pribadinya, @Dahnilanzar.



Lebih detil seorang kompasianer menjelaskan, “lebih besar” maksudnya adalah administratif kewilayahan.





“Prabowo menyatakan "lebih besar" dan tidak pernah menyebut Jawa Tengah "lebih luas: dibanding Malaysia. Kata "lebih besar" yang dimaksudkan oleh Prabowo lebih bersifat administratif kewilayahan, bukan pengertian wilayah secara umum yang meliputi daratan dan lautan. Lebih fatal lagi jika disamakan dengan "luas". Inilah kekeliruan utama mereka yang mengkritik Prabowo. Mereka seenaknya mengartikan kata "lebih besar" itu sama dengan "wilayah yang diartikan luas”” tulis Erwin Alwazir.

Ia pun menyodorkan data jumlah penduduk Malaysia pada 2015 sebanyak 30.697.000 jiwa dan Jawa Tengah 35.557.249 jiwa.

“Dari segi jumlah penduduk, faktanya memang : Jawa Tengah "lebih besar" dibanding Malaysia, bukan lebih luas!” tandasnya.

Ia juga menampilkan data wilayah administratif. Malaysia terdiri dari 13 negara bagian, sedangkan Jawa Tengah terdiri dari 35 Kabupaten/kota.

“Dari segi administratif, Jawa Tengah "lebih besar" dibanding Malaysia, bukan lebih luas!” tandasnya. [Ibnu K/Tarbiyah]









Nusron Wahid: Jokowi Unggul karena Berhasil Pancing Emosi Prabowo Saat Debat

Jokowi vs Prabowo debat capres
ilustrasi (Tribunnews)

Nusron Wahid menilai Jokowi lebih unggul daripada Prabowo pada debat capres yang digelar pada Kamis (17/1/2019) malam. Alasannya, Jokowi berhasil memancing emosi Prabowo sehingga Prabowo grogi.






“Pak Jokowi pada malam hari ini memang lebih unggul, menurut saya. Karena apa, karena Pak Jokowi berhasil memancing emosi dari Pak Prabowo sehingga sempat tadi joget-joget secara gestur tadi mengatakan kalau beliau sedang tidak menguasai panggung dan sedang grogi dengan pertanyaan tersebut,” kata Nusron Wahid di CNN, Kamis (17/1/2019) malam.

“Itu tanda grogi?” tanya reporter CNN.

“Iya itu tanda. Itu muncul habbit aslinya, watak aslinya Pak Prabowo muncul di situ. Ketika ditanya tentang masalah mantan napi. Betapa tidak mengertinya tentang fakta-fakta lapangan bahwa mantan napi itu menjadi problem di masyarakat kalau tampil dalam wilayah pejabat publik,” lanjut Nusron.

Baca juga: Jokowi Akui Putuskan Impor Beras, Tanggapan Mardani Ali Sera Langsung Viral





Seperti diketahui, pada debat tersebut, Jokowi ‘menyerang’ Prabowo tentang adanya enam mantan napi korupsi sebagai Caleg Partai Gerindra.

Sebelumnya, pada akhir Mei 2018, Jokowi menegaskan bahwa mantan Napi koruptor punya hak jadi caleg. Hal itu menanggapi rencana KPU melarang mantan napi korupsi menjadi caleg.

Baca juga: [Video] Jokowi Akui Putuskan Impor vs Jokowi Janji Tolak Impor

"Kalau saya, itu hak. Hak seseorang berpolitik," kata Jokowi di Jakarta, Selasa (29/5/2018), seperti dikutip Kompas. [Ibnu K/Tarbiyah]









Amplop Pertanyaan Debat Capres Masih Tersegel? Ini Komentar Menggelitik Tokoh-Tokoh Nasional

Amplop masih tersegel

Salah satu hal yang disoroti saat debat perdana Capres, Kamis (17/1/2019) malam, adalah perkataan moderator saat menunjukkan amplop pertanyaan untuk paslon Capres-Cawapres masih tersegel.

“Para Paslon, hadirin, amplop masih tersegel. Saya akan buka,” kata moderator sambil menunjukkan amplop pertanyaan. Moderator lalu membukanya dan membacakan pertanyaan kepada paslon.






Rupanya, sejumlah tokoh nasional melontarkan tanggapannya terkait amplop pertanyaan yang masih tersegel dalam debat tersebut.

Baca juga: Jokowi Akui Putuskan Impor Beras, Tanggapan Mardani Ali Sera Langsung Viral

Menurut Ustadz Haikal Hassan, hal yang paling konyol dalam debat pilpres tersebut adalah saat dinyatakan pertanyaannya disegel namun jawabannya mencontek teks.

“Yang paling konyol: Pertanyaan disegel, jawaban pakai text. Sedungu-dungunya,” kata Haikal melalui akun Twitter pribadinya, @haikal_hassan, Kamis (17/1/2019) malam.



Tanggapan Mustofa Nahrawardaya tak kalah menggelitik.





“Mestinya peserta debat juga harus teriak. Bahwa contekannya masih tersegel,” kata Mustofa melalui akun Twitter pribadinya, @AkunTofa.



“Jadi, teks jawaban tidak tersegel?” lanjutnya.

Baca juga: [Video] Jokowi Akui Putuskan Impor vs Jokowi Janji Tolak Impor

Sementara itu, meskipun belum menuliskan komentarnya, anggota DPD RI Fahira Idris meretwit pendapat netizen yang menyebut amplop pertanyaan debat capres tersebut.

“Paling greget adalah moderator bilang "Amplop pertanyaan masih tersegel" padahal pertanyaannya udah dibocorin.. Hhe,” kata @NugharaAkbar3 yang diretwit Fahira Idris. [Ibnu K/Tarbiyah]







[Video] Jokowi Akui Putuskan Impor vs Jokowi Janji Tolak Impor

Jokowi impor vs Jokowi tolak impor
ilustrasi

Dalam Debat Pilpres 2019, Kamis (17/1/2019) malam, Jokowi mengakui dirinya lah yang memutuskan impor beras dan lain-lain. Hal itu menanggapi pertanyaan Prabowo terkait pernyataan berbeda menteri-menteri Jokowi soal impor.






“Pak Jokowi yang saya hormati, dengan segala kerendahan hati, yang membingungkan kami adalah, di antara Menteri-Menteri Bapak itu berseberangan. Ada yang mengatakan persediaan beras cukup. Tapi ada lagi yang mau impor beras. Ini yang membingungkan kami. Jadi kami bertanya kepada Bapak, bagaimana pejabat yang Bapak angkat termasuk Biro Bulog, Pak Buwas mengatakan bahwa cukup. Kemudian Menteri Pertanian Bapak mengatakan cukup tapi Menteri Perdagangan Bapak mengizinkan impor komoditas pangan yang begitu banyak,” kata Prabowo.

“Ini yang membingungkan rakyat dan kami. Ini masalah pemerintahan Bapak sendiri, di antara pejabat-pejabat yang Bapak angkat, karena itu kami tanya kepada Bapak apakah Bapak benar-benar yakin tentang tidak ada konflik kepentingan. Itu saja Pak,” lanjutnya.

Jokowi menjawab, menurutnya tidak masalah Menteri berbeda seperti itu, yang penting setelah ia memutuskan kemudian dijalankan.

“Ya kalau ada perbedaan-perbedaan seperti itu saya kira dalam dinamika sebuah apa, di rapat-rapat saya persilakan kok Menteri-Menteri saling debat saya persilakan, saya dengarkan. Ada yang mau tidak impor, ada yang mau impor. Tetapi, kalau sudah diputuskan ya memang harus dijalankan,” kata Jokowi.





“Bahwa kalau Menteri sama semuanya malah menurut saya malah nggak bagus. Tidak ada saling kontrol. Tidak ada saling ngecek. Tidak ada saling mengawasi. Penting sekali sekarang ini. Tidak usah, Menteri itu harus sama semuanya. Berbeda nggak apa-apa. Debat di rapat saya persilakan kok, nggak ada masalah. Nanti kalau sudah rampung debatnya kan baru saya putuskan impor atau tidak, kita putuskan,” lanjutnya.

Pengakuan Jokowi memutuskan impor itu bertolak belakang dengan janjinya pada 2014 yang menyatakan akan menolak impor jika dirinya terpilih menjadi Presiden.

Bagaimana jika dua video pernyataan yang bertolak belakang itu disandingkan? Ini jadinya:









Jokowi Akui Putuskan Impor Beras, Tanggapan Mardani Ali Sera Langsung Viral

debat capres

Dalam debat Capres, Kamis (17/1/2019) malam, publik mengetahui bahwa Presiden Jokowi lah yang memutuskan impor. Hal itu terungkap saat ia menjawab pertanyaan Prabowo.






“Pak Jokowi yang saya hormati, dengan segala kerendahan hati, yang membingungkan kami adalah, di antara Menteri-Menteri Bapak itu berseberangan. Ada yang mengatakan persediaan beras cukup. Tapi ada lagi yang mau impor beras. Ini yang membingungkan kami. Jadi kami bertanya kepada Bapak, bagaimana pejabat yang Bapak angkat termasuk Biro Bulog, Pak Buwas mengatakan bahwa cukup. Kemudian Menteri Pertanian Bapak mengatakan cukup tapi Menteri Perdagangan Bapak mengizinkan impor komoditas pangan yang begitu banyak,” kata Prabowo.

“Ini yang membingungkan rakyat dan kami. Ini masalah pemerintahan Bapak sendiri, di antara pejabat-pejabat yang Bapak angkat, karena itu kami tanya kepada Bapak apakah Bapak benar-benar yakin tentang tidak ada konflik kepentingan. Itu saja Pak,” lanjutnya.

Jokowi menjawab, menurutnya tidak masalah Menteri berbeda seperti itu, yang penting setelah ia memutuskan kemudian dijalankan.

“Ya kalau ada perbedaan-perbedaan seperti itu saya kira dalam dinamika sebuah apa, di rapat-rapat saya persilakan kok Menteri-Menteri saling debat saya persilakan, saya dengarkan. Ada yang mau tidak impor, ada yang mau impor. Tetapi, kalau sudah diputuskan ya memang harus dijalankan,” kata Jokowi.





“Bahwa kalau Menteri sama semuanya malah menurut saya malah nggak bagus. Tidak ada saling kontrol. Tidak ada saling ngecek. Tidak ada saling mengawasi. Penting sekali sekarang ini. Tidak usah, Menteri itu harus sama semuanya. Berbeda nggak apa-apa. Debat di rapat saya persilakan kok, nggak ada masalah. Nanti kalau sudah rampung debatnya kan baru saya putuskan impor atau tidak, kita putuskan,” lanjutnya.

Inisiator Gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera melontarkan tanggapan terkait jawaban itu.

“Dulu janjinya Tidak Akan Impor, ternyata terbongkar dalam rapat kabinet, hanya melihat debat para menterinya. Lalu bapak yg memutuskan Impor. 😥 tega,” kata Mardani melalui akun Twitter pribadinya, @MardaniAliSera, Kamis (17/1/2019) malam.



Twit itu pun langsung viral, dengan diretwit ribuan kali. [Ibnu K/Tarbiyah]







Debat Capres, Jokowi Ungkap Siapa yang Putuskan Impor Beras

debat capres






Dalam sesi tanya jawab antar paslon saat Debat Capres, Kamis (17/1/2019) malam, Prabowo bertanya kepada Jokowi mengapa Menterinya berseberangan soal persediaan beras. Bulog dan Menteri Pertanian mengatakan persediaan cukup, tapi kemudian Menteri Perdagangan mengijinkan impor.

“Pak Jokowi yang saya hormati, dengan segala kerendahan hati, yang membingungkan kami adalah, di antara Menteri-Menteri Bapak itu berseberangan. Ada yang mengatakan persediaan beras cukup. Tapi ada lagi yang mau impor beras. Ini yang membingungkan kami. Jadi kami bertanya kepada Bapak, bagaimana pejabat yang Bapak angkat termasuk Biro Bulog, Pak Buwas mengatakan bahwa cukup. Kemudian Menteri Pertanian Bapak mengatakan cukup tapi Menteri Perdagangan Bapak mengizinkan impor komoditas pangan yang begitu banyak,” kata Prabowo.

“Ini yang membingungkan rakyat dan kami. Ini masalah pemerintahan Bapak sendiri, di antara pejabat-pejabat yang Bapak angkat, karena itu kami tanya kepada Bapak apakah Bapak benar-benar yakin tentang tidak ada konflik kepentingan. Itu saja Pak,” lanjutnya.





Jokowi menjawab, menurutnya tidak masalah Menteri berbeda seperti itu, yang penting setelah ia memutuskan kemudian dijalankan.

“Ya kalau ada perbedaan-perbedaan seperti itu saya kira dalam dinamika sebuah apa, di rapat-rapat saya persilakan kok Menteri-Menteri saling debat saya persilakan, saya dengarkan. Ada yang mau tidak impor, ada yang mau impor. Tetapi, kalau sudah diputuskan ya memang harus dijalankan,” kata Jokowi.

“Bahwa kalau Menteri sama semuanya malah menurut saya malah nggak bagus. Tidak ada saling kontrol. Tidak ada saling ngecek. Tidak ada saling mengawasi. Penting sekali sekarang ini. Tidak usah, Menteri itu harus sama semuanya. Berbeda nggak apa-apa. Debat di rapat saya persilakan kok, nggak ada masalah. Nanti kalau sudah rampung debatnya kan baru saya putuskan impor atau tidak, kita putuskan,” lanjutnya. [Ibnu K/Tarbiyah]







Abu Janda Serang Prabowo Soal Rumah Tangga, Tanggapan Netizen Ini Membungkamnya

Abu Janda

Permadi Arya alias Abu Janda kembali menyerang Prabowo Subianto. Kali ini ia juga menyinggung soal rumah tangga Calon Presiden nomor urut 02 itu.






“Kalo ada yang biasa Kerja Kerja Kerja, ngapain pilih yang HOAX HOAX HOAX? Kalo ada yang biasa ngurus negoro, ngapain pilih yang ngurus kudo? kalo ada yang keluarga harmonis, ngapain pilih yang brantakan? Gimana mau jadi macan Asia, jadi macan untuk istri saja tak bisa? nunggu #DebatPilpres2019,” kata Abu Janda melalui akun Twitter pribadinya, @permadiaktivis, Kamis (17/1/2019).



Meskipun tidak disebutkan nama, netizen mengerti bahwa yang diserang Abu Janda adalah Prabowo. Pasalnya pada meme yang disertakan di twit itu, Abu Janda memperagakan salam dua jari namun ditulisi Jokowi Ma’ruf Amin.





Sontak kicauan itu memancing puluhan komentar. Tidak sedikit pengguna Twitter yang membantah Abu Janda.

“Kerja opo, wong ngapusi rakyat wkwkkwkw,” kata Jons_212

Yang paling menarik adalah jawaban dari pengguna Twitter yang melontarkan serangan balik kepada pendukung Ahok itu.

“Apa hubungannya punya istri sama ngurus negara, ahok aja yg dipuja-puja rumah tangganya ancur juga. Gak nyambunglah,” kata @fajj_

Sejumlah pengguna Twitter memfavoritkan jawaban telak @fajj_ tersebut. [Ibnu K/Tarbiyah]







Jika Prabowo Menang Polling di Twitternya, Faizal Assegaf akan Tutup Akun

Faizal Assegaf
Faizal Assegaf (Tempo)

Faizal Assegaf membuat polling Pilpres. Jika yang memilih Prabowo lebih banyak daripada yang memilih Jokowi, ia akan menutup akun Twitternya hingga 17 April nanti.






“Saya buat POLLING ulang dengan posisi terbalik:
1. Pilih @jokowi (Retweet)
2. Pilih @prabowo (Like)
Terhitung dr hari ini hingga 2 minggu ke dpn. Klu oposisi menang, saya tutup akun saya sd/ 17 April. Monggo, saya mau lihat apa masih tuding polling ini hasil rekayasa robot?” kicaunya melalui akun Twitter @faizalassegaf, Selasa (15/1/2019) lalu.



Saat berita ini ditulis, Prabowo menang dengan 42.228 like. Jauh di atas Jokowi yang meraih 15.250 retwit.





Masih ada waktu 12 hari lagi sebelum polling itu berakhir. Namun histeria pengguna Twitter tampak pada komentar-komentar menanggapi polling tersebut.

“Agar Akun ini TUTUP maka pilihlah LIKE di tuit dibawah ini.. Biar TL tak penuh dg SAMPAH SOSMED spt FA ini. Ayo Temans #2019PrabowoPresidenRI kasih FA belajaran berharga!!” kata @RelawanProSandi

“Kesian banget kamu Faiz.. ditabok polling sendiri. Disitu kadang aku merasa sedih.. hik hik hik 😢” kata @opposite6890

“Saya pegang janjimu walau 1000 % pasti diingkari,” kata @BungNox

“yakin kalo kalah mo nutup akun? polling yg pertama aja dihapus... gak heran sih kalo cebong gak konsisten... 😜,” kata jaganegeriku. [Ibnu K/Tarbiyah]







Jelang Debat Capres, Pertanyaan Ustadz Haikal Hassan Ini Belum Terjawab Kubu Petahana

Ustadz Haikal Hassan






Debat Capres akan digelar nanti malam. Pertanyaan Ustadz Haikal Hassan terkait kerja sama dengan China kembali viral di media sosial. Pertanyaan itu belum terjawab oleh kubu petahana.

“Ada nggak satu contoh negara yang sukses setelah kerja sama dengan China (RRC). Coba keluarkan semua datamu.. Ada nggak?” tanya Ustadz Haikal Hassan.

Dalam dua hari ini, pertanyaan via Twitter itu discreenshoot dan dibagikan di Facebook.

“Tidak ada,” jawab Pelitamas Mandiri sambil membagikan screenshoot Twit tersebut.





Status yang diterbitkan pada Rabu (16/1/2019) itu telah dibagikan 984 kali dan mendapat 670 like. Dari puluhan komentarnya, belum ada satu pun yang bisa menjawab negara yang sukses setelah bekerja sama dengan China.

Pertanyaan Ustadz Haikal Hassan


“Ga ada, contoh negara yang hancur banyak,” kata Asep Harun Mia mengomentari status tersebut.

“Ada....sukses menjadi budak di negeri sendiri,” kata Hardy Jikha.

“Malah bangkrut banyak...” kata Ibrahim Ambo Tjening. [Ibnu K/Tarbiyah]







Tak Perlu Latihan untuk Debat Capres, Ini Alasan Jokowi

Jokowi bersama Yusril
Jokowi bersama Yusril (Detik)

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan pihaknya tidak perlu latihan untuk persiapan debat.






Pertemuannya dengan seluruh pimpinan partai koalisi pada Selasa (15/1/2019) malam hanya bicara yang ringan-ringan saja termasuk evaluasi kerja-kerja koalisi dalam waktu kampanye 3,5 bulan waktu berjalan. Tidak ada pembicaraan mendalam terkait persiapan debat.

"Bicara yang ringan-ringan," kata Jokowi usai pertemuan di Restoran Seribu Rasa, Jakarta, Selasa (15/1/2019) malam.

Ia pun menyinggung mengapa debat saja harus pakai latihan.

"Tidak, tidak (latihan debat). Debat saja pakai latihan," ujar Jokowi terkekeh, seperti dikutip Viva.





Sedangkan pertemuan Rabu (16/1/2019) malam dengan Yusril Ihza Mahendra merupakan pemantapan guna menghadapi debat Capres yang akan digelar nanti malam.

Menurut Yusril, mereka yang hadir dalam pemantapan debat itu telah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Jokowi dan Ma’ruf Amin tersebut. Untuk kemudian dijawab, dimantapkan jawabannya, serta diberikan masukan oleh Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Sehingga kalau nanti terjadi pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin sebagai paslon, ya Insya Allah kedua beliau mantap menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut," kata Yusril seperti dikutip Viva. [Ibnu K/Tarbiyah]







Kisah Tengku Zulkarnain Terakhir Kali Minum Fanta

Tengku Zulkarnain
Tengku Zulkarnain saat Tabligh Akbar di Masjid Az Zikra (FB)

Sewaktu SD, Tengku Zulkarnain sangat suka minum Fanta. “Merah, rasanya manis, enak,” kenangnya.

Hingga suatu hari saat sedang minum minuman produksi The Coca-Cola Company itu, gurunya lewat.






“Assaalamu’alaikum Pak,” ia mengucap salam kepada sang guru.

“Wa’alaikum salam warahmatullah,” jawab gurunya sambil berlalu.

Besoknya saat sekolah, Tengku Zulkarnain dipanggil ke kantor. Ia takut sebagaimana anak-anak lainnya juga takut kalau dipanggil ke kantor. “Salah apa ya aku?” tanyanya dalam hati.

“Kamu kemarin minum apa?” tanya sang guru.

“Fanta, Pak.”

“Kamu suka?”

“Iya Pak. Enak.”

“Nak, ketahuilah.. Fanta, Coca Cola, Sprite itu produksi Yahudi. Uang hasil penjualannya digunakan beli senjata untuk membunuh orang-orang Palestina.”





Tengku Zulkarnain gemetar mendengar nasehat gurunya.

“Kalau begitu saya sampai mati tidak akan meminumnya Pak,” kata-kata itu meluncur dari lisan Tengku Zulkarnain.

Dan benar, sejak saat itu hingga saat ini, Tengku Zulkarnain tidak pernah minum Fanta, Sprite dan Coca Cola.

“Sampai mati saya tidak akan meminumnya,” kata Tengku Zulkarnain di hadapan umat Islam yang menghadiri Tabligh Akbar di Masjid Az Zikra.

Wasekjen MUI itu pun mengajak umat Islam untuk memperhatikan makanan dan minumannya agar memenuhi unsur halalan thayyiba.

Fanta, Sprite dan Coca Cola memang halal. Tapi menurutnya, tidak thayyiba dari sisi keuntungan penjualannya yang digunakan untuk mendukung zionis Israel menjajah Palestina dan membunuhi umat Islam di sana. [Ibnu K/Tarbiyah]










Masuk Islam Setelah Mimpi Diselamatkan Nabi Muhammad dari Jurang Neraka

pergi ke masjid

Pria itu melihat dirinya berada di tepi jurang api. Hampir saja ia jatuh dalam api yang berkobar-kobar itu. Namun sebuah surban terulur lalu ditangkapnya. Lantas sang pemilik surban menariknya. Ia pun selamat.






Khalid bin Said bin Ash, nama pria itu. Ia terbangun dari mimpi yang terlihat sangat nyata itu. Dan orang yang menyelamatkannya tidak lain adalah Muhammad.

“Aku bersumpah bahwa mimpi itu benar,” simpulnya setelah terjaga. Ia bisa membedakan mimpi yang sekedar bunga tidur dan mimpi yang merupakan pertanda kebenaran.

Keesokan harinya, Khalid bin Said menemui Abu Bakar. Kepada saudagar dermawan itu, ia menceritakan mimpinya.

“Aku memang akan menyampaikan kabar gembira kepadamu. Muhammad adalah utusan Allah. Ikutilah dia. Engkau harus masuk Islam yang akan menjagamu dari api neraka.”





Kabar dari Abu Bakar itu mengejutkannya. Baru saja tadi malam ia bermimpi, dan kini ia berhadapan dengan tafsir yang tak mungkin ditolaknya. Bukankah Muhammad adalah pria terbaik yang paling dipercaya masyarakat Quraisy sehingga mendapat gelar al-amin? Jika beliau mengatakan bahwa beliau adalah utusan Allah, pastilah itu kebenaran karena tidak mungkin beliau berdusta.

Bersama Abu Bakar, Khalid menghadap Rasulullah. Ia merasa ada pertanyaan mendasar yang harus diajukan.

“Wahai Muhammad, kepada siapa engkau mengajak?” tanya Khalid.

“Aku mengajak kepada Allah semata yang tiada sekutu bagiNya, sedangkan Muhammad adalah hamba dan utusanNya,” jawab Rasulullah membuat Khalid menyimak sepenuh hati kata demi kata. “Dan engkau akan melepas apa yang selama ini kau lakukan yakni menyembah batu yang tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, tidak bisa memberi manfaat dan tidak bisa mendatangkan bahaya, tidak mengenal siapa yang menyembahnya dan siapa yang tidak menyembahnya.”

Mendengar jawaban Rasulullah, Khalid pun membaca kalimat syahadat. Ia masuk Islam. Bahkan menurut riwayat, ia merupakan laki-laki kelima yang masuk Islam setelah Ali bin Abu Thalib, Abu Bakar, Zaid bin Haritsah dan As’ad bin Abi Waqash. [Muchlisin BK/Tarbiyah]







BUMN Tidak Cari Laba? Tanggapan Mantan Komisaris BUMN Ini ‘Bungkam’ Orang Istana

Utang BUMN

Dalam pidatonya, Prabowo Subianto menyebutkan kondisi memprihatinkan BUMN yang kini banyak utang. Pidato itu direspon istana dengan menegaskan bahwa tugas BUMN adalah melayani publik, tidak semata-mata mengejar laba.






“Perlu dipahami, mandat utama BUMN adalah pelayanan publik, bukan semata mendorong laba. Yang harus diperhatikan dalam adalah bagaimana peranan BUMN yang semakin meningkat," kata Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika, Selasa (15/1/2019), seperti dikutip Kumparan dalam berita berjudul Istana Jawab Kritik Prabowo: Tugas BUMN Melayani, Bukan Kejar Laba.

Menanggapi pernyataan istana itu, Muhammad Said Didu merasa lucu. Mantan Komisaris Bukit Asam itu pun menjelaskan tujuan BUMN sesuai Undang-Undang.

“Lucu orang istana kok beda dengan amanat UU BUMN. Saya sarankan orang istana baca UU BUMN. Tujuan BUMN sesuai UU BUMN pasal : 1) pertumbuhan ekonomi dan penerimaan Negara, 2) mengelar laba, 3) melaksanakan kemanfaatan umum, 4) kegiatan perintis, 5) bimbingan dan bantuan UMKM,” kata Muhammad Said Didu melalui akun Twitter pribadinya, @saididu, Kamis (16/1/2019).







Paparan Said Didu itu persis dengan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara yang berbunyi:

Maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah :
a. memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;
b. mengejar keuntungan;
c. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak;
d. menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;
e. turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.








Ditanya Apakah Gajinya Lebih Kecil dari Tukang Parkir, Jawaban Dokter Ini Dipuji Netizen

Gia Pratama

Seorang dokter menuai pujian netizen. Pasalnya, meskipun dipancing-pancing dengan pertanyaan apakah gajinya lebih kecil dari tukang parkir, ia menjawab bijaksana.






“Saya tidak akan terpancing mention-mention yang mempertanyakan gaji saya sebagai dokter apakah lebih kecil atau tidak dari tukang parkir, karena buat saya tukang parkir itu orang yang sangat berkuasa, semewah apapun mobilnya kalo dia nyuruh stop pasti stop dan klo dia nyuruh terus pasti terus,” kata dr Gia Pratama melalui akun Twitter pribadinya, @GiaPratamaMD, Selasa (15/1/2019).



Twit itu telah difavoritkan 1000 lebih pengguna Twitter dan diretwit 800 kali. Puluhan komentar meramaikan twitt tersebut. Sebagiannya memuji jawaban bijaksana sang dokter.





“Jawaban cerdas, aman tentram uwuuuuu,” kata @maeymunahh

“Bener banget dok,” kata @asritisthia

“#DokterPanutanQuh,” kata @opiwinataa

“Kalo dokternya ky bgni, pasiennya egk pngen pulang kali yaa,,,” kata @iwano_0i

“Betul dok. Tk parkir mah mobil banyak juga gak sombong. Mobil diambilin orang juga ga marah😏” kata @ulitrisnani

Sebelumnya, pada pidato kebangsaan “Indonesia Menang,” Prabowo Subianto menyinggung soal gaji dokter yang sebagiannya lebih kecil dari tukang parkir. Banyak yang menuduh pernyataan itu hoax, tapi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan memang ada dokter yang gajinya kurang dari Rp 3 juta.

Sedangkan tukang parkir, ada yang penghasilannya melebihi Rp 5 juta. [Ibnu K/Tarbiyah]







Jelang Debat Capres, Mustofa Nahrawardaya Minta Netizen Sebarkan Video Ini

Jokowi meroket

Debat Capres akan digelar mulai tanggal 17 Januari 2019. Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mustofa Nahrawardaya, meminta netizen untuk menyebarkan video pernyataan Jokowi yang menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meroket mulai bulan September.

"Mulai agak meroket September, Oktober. Nah, pas November gini gini (tangan menunjuk ke atas)," kata Jokowi di Istana Bogor, 5 Agustus 2015.






Video Jokowi tersebut pernah viral. Mustofa meminta netizen memviralkan lagi menjelang debat Capres.

“Untuk meringankan kerja Prabowo dalam debat, silahkan viralkan video ini. #2019PrabowoPresidenRI,” kata Mustofa melalui akun Twitter pribadinya, @AkunTofa, Sabtu (12/1/2019).



Twit Mustofa itu telah difavoritkan 950 pengguna Twitter dan diretwit 676 kali.

Banyak pengguna Twitter mendukung Mustofa.

“Cara baca yg bener dr kata ROKET itu bukan dari depan tapi dri belakang cara baca nya ya hahaaha..,” kata @Omphol200.

“Yo sabar... Sekarang kan baru Januari 2019. Mulai agak meroket tuh Oktober.. November... Desember meroket.. Karena pada bulan itu kita Insyaallah sudah punya presiden baru #PrabowoSandiIndonesiaMenang,” kata @Devito137. [Ibnu K/Tarbiyah]







- Copyright © SLAMET - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -