Posted by : Slamet
Rabu, 16 Januari 2019
Tengku Zulkarnain saat Tabligh Akbar di Masjid Az Zikra (FB) |
Sewaktu SD, Tengku Zulkarnain sangat suka minum Fanta. “Merah, rasanya manis, enak,” kenangnya.
Hingga suatu hari saat sedang minum minuman produksi The Coca-Cola Company itu, gurunya lewat.
“Assaalamu’alaikum Pak,” ia mengucap salam kepada sang guru.
“Wa’alaikum salam warahmatullah,” jawab gurunya sambil berlalu.
Besoknya saat sekolah, Tengku Zulkarnain dipanggil ke kantor. Ia takut sebagaimana anak-anak lainnya juga takut kalau dipanggil ke kantor. “Salah apa ya aku?” tanyanya dalam hati.
“Kamu kemarin minum apa?” tanya sang guru.
“Fanta, Pak.”
“Kamu suka?”
“Iya Pak. Enak.”
“Nak, ketahuilah.. Fanta, Coca Cola, Sprite itu produksi Yahudi. Uang hasil penjualannya digunakan beli senjata untuk membunuh orang-orang Palestina.”
Tengku Zulkarnain gemetar mendengar nasehat gurunya.
“Kalau begitu saya sampai mati tidak akan meminumnya Pak,” kata-kata itu meluncur dari lisan Tengku Zulkarnain.
Dan benar, sejak saat itu hingga saat ini, Tengku Zulkarnain tidak pernah minum Fanta, Sprite dan Coca Cola.
“Sampai mati saya tidak akan meminumnya,” kata Tengku Zulkarnain di hadapan umat Islam yang menghadiri Tabligh Akbar di Masjid Az Zikra.
Wasekjen MUI itu pun mengajak umat Islam untuk memperhatikan makanan dan minumannya agar memenuhi unsur halalan thayyiba.
Fanta, Sprite dan Coca Cola memang halal. Tapi menurutnya, tidak thayyiba dari sisi keuntungan penjualannya yang digunakan untuk mendukung zionis Israel menjajah Palestina dan membunuhi umat Islam di sana. [Ibnu K/Tarbiyah]