Posted by : Slamet
Jumat, 03 April 2020
Negeri-negeri Islam pada masa lalu juga pernah mengalami wabah. Tha’un istilahnya. Bagaimana karakter wabah itu dan bagaimana berakhirnya? Ibnu Hajar Al Asqalani mengupasnya dalam Badzlul Maa'un Fii Fadhli ath Tha'un.
Ulama bergelar al hafizh itu menjelaskan, pada tahun 455 H terjadi wabah di Mesir. Setiap hari, sekitar 1.000 jiwa melayang. Dan itu terjadi selama 10 bulan. Damaskus juga pernah dilanda tha’un hingga menewaskan 496.500 jiwa.
Ada pula tha’un jarif di Kufah di Bashrah yang di hari pertamanya saja sudah merenggut sekitar 70 ribu jiwa.
Lalu kapan wabah itu berakhir, Ibnu Hajar menyebutkan, biasanya wabah tha’un mereda pada awal musim panas.
“Wabah-wabah terdahulu terjadi pada musim semi setelah berakhirnya musim dingin, lalu hilang (mereda) di awal musim panas".
Musim panas tahun ini akan terjadi pada 20 Juni 2020. Namun di Indonesia, Ramadhan tahun ini merupakan musim kemarau, bahkan dalam SuaraMuhammadiyah disebutkan “puasa Ramadhan tahun ini kita tunaikan memasuki musim panas.”
Semoga wabah corona segera berlalu sehingga kita bisa menikmati Ramadhan seperti tahun-tahun lalu. Shalat lima waktu berjamaah, shalat tarawih berjamaah, iktikaf di masjid dengan penuh ketenangan.