Posted by : Slamet
Minggu, 19 April 2020
Profesor Valter Longo (Prolon) |
Puasa Ramadhan merupakan salah satu kewajiban bagi umat muslim. Bertentangan dengan klaim orang yang mengusulkan puasa diganti fidyah di masa pandemi, hasil penelitian membuktikan, puasa justru meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imun.
Sejumlah peneliti di University of Southern California tertarik mempelajari kaitan antara puasa dan daya tahan tubuh. Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa rasa lapar memicu sel-sel induk dalam tubuh memproduksi sel darah putih baru yang melawan infeksi.
Para peneliti menyebut puasa sebagai "pembalik sakelar regeneratif" yang mendorong sel induk menciptakan sel darah putih baru. Penciptaan sel darah putih baru inilah yang mendasari regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.
"Ini memberi tanda 'OK' bagi sel induk untuk terus maju dan berkembang biak membangun kembali seluruh sistem," ungkap Profesor Valter Longo dikutip dari Telegraph, 5 Juni 2014 lalu.
"Kabar baiknya adalah tubuh menyingkirkan bagian-bagian dari sistem yang mungkin rusak, tua, atau tidak efisien selama puasa," sambungnya.
Gaya berpuasa yang berkelanjutan memaksa tubuh menggunakan cadangan glukosa dan lemak.
Puasa tak hanya membuat cadangan lemak terpakai, tapi juga merusak sel darah putih lama. Hal itu membuat tubuh menginduksi perubahan yang memicu regenerasi sel induk untuk membuat sel sistem kekebalan tubuh baru.
Para peneliti juga menemukan, puasa berkepanjangan juga mengurangi enzim PKA. Enzim ini terkait erat dengan penuaan dan hormon yang meningkatkan risiko kanker dan tumor.
"Kami tidak bisa memprediksi bahwa puasa berkepanjangan akan memiliki efek luar biasa dalam mempromosikan regenerasi sistem hematopoietik (pembentukan sel darah) berbasis sel induk," lanjut Profesor Longo.
Lebih jauh Profesor Longo menjelaskan, saat seseorang kelaparan, sistem mencoba untuk menghemat energi. Di antaranya dengan mendaur ulang banyak sel kekebalan yang tidak diperlukan, terutama yang mungkin rusak.
Berbeda dengan sholat Jumat yang bisa diganti sholat dhuhur, puasa Ramadhan tidak terhalang oleh physical distancing selama masa pandemi covid-19. Sebab puasa adalah ibadah individual. Kewajiban puasa Ramadhan tertuang dalam Surat Al Baqarah ayat 183.
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al Baqarah: 183)