Posted by : Slamet Sabtu, 02 Mei 2020

cetak uang
ilustrasi (Detik)

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak setuju jika Bank Indonesia (BI) mencetak uang Rp 600 Trilyun. Fraksi PKS pun mengingatkan bahaya yang akan jika BI sampai mencetak uang baru sebanyak itu.

“Desakan agar BI mencetak uang (rp 600 T) itu berbahaya, bisa hadirkan hyper inflasi. Karenanya @FPKSDPRRI menolak usul tersebut,” kata Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, Jumat (1/5/2020).






Hidayat menambahkan, kritik dan penolakan PKS sudah disampaikan langsung saat Raker Komisi XI DPR dengan Menteri Keuangan dan Gubernur BI.

Sikap PKS itu mendapat jempol dari Rizal Ramli.



Sebelumnya, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Bidang Ekonomi dan Keuangan Ecky Awal Mucharam telah mengingatkan, mencetak uang dalam jumlah besar berbahaya bagi perekonomian nasional.

“Ini akan berbahaya karena bisa menjadi inflasi yang sangat-sangat tinggi atau hyper inflasi. Kalau sudah demikian maka akan memukul daya beli rakyat. Jadi pencetakan uang yang berlebihan akan menjadi beban bagi rakyat keseluruhan. Rakyat banyak yang harus membayar, yang menikmati hanya segilintir orang atau kelompok. Ini berbahaya,” tegasnya seperti dikutip Telusur.

Anggota Komisi XI ini menyatakan bahwa usulan agar Bank Indonesia (BI) untuk mencetak uang hingga Rp 600 triliun bukan usulan resmi dari DPR.

“Itu hanya usulan pribadi. Kami tidak sependapat dengan usulan tersebut. Dan dalam pembahasan dengan Komisi XI, Bank Indonesia juga telah menyampaikan tidak mengarah kesana,” tambahnya.

Ecky menekankan bahwa mencetak uang oleh Bank Indonesia hingga Rp 600 triliun justru akan berdampak negatif pada perekonomian, dan berpotensi menjadi penyebab krisis ekonomi baru. Mencetak uang baru dalam jumlah besar juga bisa memperburuk nilai tukar seperti di Zimbabwe. [Ibnu K/Tarbiyah]









Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © SLAMET - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -