Posted by : Slamet
Minggu, 06 Agustus 2017
Patung Jenderal Cina di Tuban (Republika) |
Patung Dewa Perang yang disebut juga Jenderal Cina Kong Co Kwan Sie Teee Koen di Tuban, Jawa Timur, menuai kontroversi. Banyak protes terkait patung setinggi 30 meter itu.
Guna meredam suasana, patung yang diresmikan pada bulan Juli itu untuk sementara ditutup. Penutupan patung tersebut atas permintaan pengurus klenteng setempat.
Kepala Badan Kesbangpol Pemkab Tuban Hari Sunarno mengatakan penutupan patung di kelenteng itu dengan memanfaatkan kain putih dilakukan sejak Sabtu (5/8/2017).
Kronologisnya, pengurus kelenteng mendapat masukan dari Forpimda dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FUB) yang menggelar rapat untuk mengatasi gejolak di masyarakat yang menolak keberadaan patung itu.
"Forpimda juga FUB meminta pengurus kelenteng bisa meredam memanasnya penolakan patung kelenteng yang terus bergulir di media sosial. Oleh karena itu caranya patung ditutup dengan kain putih," kata Sunarno, Ahad (6/8/2017) seperti dikutip Antara.
Sebagai pelaksana teknis penutupan, ditunjuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban. BPDB kemudian menutup patung tersebut dengan kain putih.
Kepala BPBD Tuban Joko Ludiono, menjelaskan pekerjaan penutupan hanya menjahit kain putih sebanyak 40 gelundung masing-masing gelundung panjangnya sekitar 35 meter.
Sebelumnya, patung itu diresmikan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan pada 17 Juli 2017. Sedangkan pembangunannya sudah dimulai sejak September 2016. [Ibnu K/Tarbiyah.net]