Posted by : Slamet
Selasa, 08 Agustus 2017
Masjid Manarul Ilmi ITS (panoramio.com) |
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tak kuasa menahan air mata saat menyaksikan seorang mahasiswa baru melantunkan adzan di Masjid Manarul Ilmi. Bukan hanya suaranya yang berkumandang indah dan fasih, namun kisah di balik mengapa ia meminta diizinkan adzan mendatangkan keharuan.
Berikut ini tulisan Rektor ITS Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES. Ph.D sebagaimana beredar di grup-grup WhatsApp dan dikonfirmasi oleh alumni ITS:
Menjelang magrib, Selasa 8 Agustus 2018, tiba-tiba saya ingin lebih awal tiba di mesjid Manarul Ilmi kampus ITS yang adem oleh rimbun pepohonan.
Ketika masuk di ruang utama yang berlantai granit itu, suasana masih sepi. Saya lalu memilih tempat di shaf pertama, yang baru terisi dua orang di sebelah kiri dan kanan saya. Sebelah kiri, seorang bapak pengunjung setia mesjid yang selalu saja diposisi yang sama saat berjamaah. Sedangkan di kanan saya, duduk bersila seorang mahasiswa baru ITS yang sekilas nampak dia juga sedang khusuk berzikir.
Setelah saya selesai melakukan shalat Tahiyatul Masjid, saya melirik ke jam dinding... Tiba-tiba muazzin mesjid mengampiri mahasiswa baru ini lalu berkata:"Beneran saudara mau nazar?" Sepintas si maba langsung mengangguk lalu maju ke depan mike.... Saya menoleh ke arah muazzin yang baru saja merelakan tugasnya diambil alih maba. Seakan mengerti bahasa tubuh, ia lalu menjawab tanpa ditanya, "Iya Pak, dia bernazar akan azan di Masjid ITS jika dia diterima jadi mahasiswa ITS!"
Lalu berkumandanganlah suara adzan magrib dari mulut sang maba yang kemudian saya tahu bernama Wildan angkatan 2017 dari Departemen Desain Produk dan hafal 20 juz itu.
Suara adzan yang dilantunkan dengan suara kokoh, jernih dan tinggi nadanya sungguh terasa indah. Tak terasa saya mulai brebes mili. Andai saja semua mahasiswa baru muslim dengan semangat keislaman seperti dirinya, alangkah damai dan sejahteranya bangsa Indonesia ke depan. Sebab lahir generasi yang tidak saja cerdas, tetapi juga pintar memilah mana yang baik dan benar, serta mana yang sebaliknya. Semoga ini jadi pertanda baik baik kejayaan ITS dan Indonesia ke depan.