Posted by : Slamet
Sabtu, 02 Juni 2018
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (pks.id) |
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyayangkan pernyataan Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Hamli yang menyebut solidaritas Palestina sebagai salah satu pemicu terorisme. Ia meminta pernyataan itu dikoreksi.
Hidayat juga melontarkan bantahan telak berupa argumentasi historis solidaritas bangsa Indonesia untuk Palestina.
“Klaim BNPT “solidaritas Palestina picu terorisme” perlu dikoreksi. Karena justru Bung Karno lah, tokoh utama NKRI yang mengajarkan dan mempraktekkan solidaritas kepada Palestina: mengundang delegasi Palestina dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955, memilih PSSI tak lolos ke piala dunia 1958 daripada harus main dengan Israel, dan lain-lain,” tulis Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, Sabtu (2/6/2018).
Klaim BNPT “solidaritas Palestina picu terorisme” perlu dikoreksi. Krn justru Bung Karno lah, tokoh utama NKRI yg ajarkan&praktekkan solidaritas kpd Palestina : undang delegasi Palestina dlm KAA 1955, pilih PSSI tak lolos ke piala dunia 1958 daripada harus main dg israel, dll. https://t.co/I4sfqQnYWu— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) 2 Juni 2018
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut solidaritas terhadap Palestina sebagai salah satu penyebab teroris.
“Penyebab teroris adalah ideologi, paham yang salah, solidaritas komunal karena melihat saudaranya didzalimi seperti Palestina, Rohingya, Maluku Ambon,” kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Hamli dalam diskusi Pemberitaan dan Penyiaran Tentang Terorisme di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (30/05/2018).
Lebih jauh Hamli mengatakan, penyebab lainnya adalah sikap balas dendam keluarga yang menjadi korban. Serta aksi balas dendam akibat kekejaman yang dialami oleh suatu kelompok, seperti pembantaian yang dialami etnis Rohingya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]