Posted by : Slamet
Minggu, 01 Desember 2019
Wapres Ma'ruf Amin |
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebutkan, banyak sekolah terpapar radikalisme, bahkan termasuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal itu diketahuinya saat melakukan kunjungan ke berbagai daerah.
Ma’ruf Amin menjelaskan, banyak sekolah yang masih menggunakan bahan ajar yang di dalamnya mengandung unsur radikalisme. Bahan ajar itu lolos hingga ke tangan anak-anak, bahkan tak jarang dijadikan sebagai bahan atau soal ujian.
"Banyak tulisan, gambar ataupun video tersedia dengan mudah untuk diakses melalui media sosial yang isinya menganjurkan kekerasan," kata Ma'ruf saat membuka Dies Natalis ke-39 Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur, Rabu (27/11/2019) lalu, seperti dikutip Kompas.
"Bahkan beberapa pesan tersebut dapat lolos masuk dalam materi bahan ajar disekolah. Ini banyak juga sekolah-sekolah menggunakan ajaran-ajaran radikalisme," lanjutnya.
Ma’ruf pun minta perhatian karena ajaran radikalisme juga masuk PAUD.
“Bahkan sejak masih PAUD itu ada ajaran radikalisme, itu yang menjadi perhatian kita bersama,” kata Ma’ruf pada wartawan seperti dikutip Indopolitika, Sabtu (30/11/2019).
Ma’ruf menambahkan, agar paham radikal itu tidak berkembang di dunia pendidikan, maka elemen masyarakat perlu bersama-sama mengawasinya mulai dari hulu hingga ke hilir. Sehingga tidak ada celah bagi penganut paham radikal untuk berkembang.
Ia juga meminta seluruh kementerian memberikan sanksi tegas kepada ASN yang diketahui terpapar paham radikal. Jika sudah ada ASN yang masuk perangkapnya, maka harus segera dilakukan upaya deradikalisasi.
“Maka perlu ditangkal pemahaman dan argumen yang mempengaruhi mereka dalam radikalisme,” terangnya.
Selain itu juga, ia mendorong agar perguruan tinggi turut mengambil peran menangkal radikalisme. Sebab radikalisme bisa tumbuh di lingkungan akademis. [Ibnu K/Tarbiyah]