Posted by : Slamet
Senin, 08 Mei 2017
Warga Muhammadiyah asal Surabaya saat berkumpul di PWM Jakarta untuk Aksi 55 (ROL) |
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengatakan jangan mengajari Muhammadiyah soal toleransi maupun kebinekaan. Sebab, justru Muhammadiyah yang menemukan toleransi dan kebhinnekaan tersebut.
"Insya Allah Muhammadiyah akan memberikan yang terbaik untuk meluruskan perjalanan NKRI. Jangan ajari Muhammadiyah dengan toleransi, kebhinekaan. Karena Muhammadiyah yang menemukan itu,” kata Taufik saat kegiatan 'Apel Menggembirakan Kebangsaan dan Kesiapsiagaan Bencana Nasional’ yang diselenggarakan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Pemuda Muhammadiyah, di GOR Petrokimia Gresik, Ahad (7/5/2017), seperti dikutip Republika.
Dalam orasi tersebut, Taufik menyoroti tentang perjalanan reformasi dan demokrasi di Indonesia.
Reformasi, menurutnya, telah memberi ruang bagi rakyat untuk memilih pemimpinnya sendiri. Namun, banyak hal yang melenceng, di antaranya demokrasi yang “dibeli.”
Ia pun meminta Pemuda Muhammadiyah untuk meluruskan arah demokrasi sehingga tidak hanya segelintir orang yang memanfaatkan kekayaan Indonesia.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai Aksi Bela Islam menggerus toleransi.
"Dua peristiwa penting Aksi 411 dan Aksi 212 walau ditangani dengan baik tapi menimbulkan indikator yang harus diwaspadai bersama. Ini menggerus toleransi, kebinekaan, dan berbahaya bagi NKRI," kata Tito saat memberikan sambutan Rapat Pimpinan Polri 2017 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, 25 Januari lalu, seperti dikutip CNN. [Ibnu K/Tarbiyah.net]