Posted by : Slamet
Minggu, 28 Januari 2018
Massa PDIP (kiri), Massa 212 (kanan) |
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merasa perlu menjawab Persaudaraan Alumni 212 yang menyebutnya sebagai biang kerok di Indonesia. Sebab pernyataan itu dinilai merupakan upaya menjegal PDIP di Pilkada 2018.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari mempertanyakan dasar tudingan tersebut. Sebab, menurutnya, PDIP menganut ideologi Pancasila.
Karenanya, lanjut perempuan kelahiran 8 Oktober 1965 itu, perlu dilakukan dialog dan diskusi. Namun jika ukurannya selain ideologi Pancasila, maka diskusi demokrasi tidak akan nyambung.
Ia juga menyarankan Alumni 212 belajar politik ke KPU atau partainya terlebih dulu sebelum bicara terlalu panjang.
"Alumni 212 bisa meminta pendidikan politik dari KPU or PDIP terkait demokrasi, terutama pilkada. Hingga saat ini, PDIP leading sebagai partai yang paling tinggi elektabilitasnya. Artinya, PDIP yang paling bagus kinerjanya, internal demokrasinya, maupun kualitas SDM-nya," kata Eva seperti dikutip Detik, Sabtu (27/1/2018). [Ibnu K/Tarbiyah.net]