Archive for Agustus 2019
Ngabalin: Mahasiswa Papua Tak Tahu Bendera yang Dikibarkannya Bintang Kejora
Tenaga Ahli Deputi IV Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin mengatakan mahasiswa Papua yang demo di depan Istana Negara tidak tahu bahwa bendera yang mereka kibarkan adalah bendera bintang kejora, simbol perlawanan kepada Republik Indonesia.
“Ada sekitar tujuh orang tidak tahu apa itu (bendera) Bintang Kejora. Mereka bilang: O, itu dilarang ya,” kata Ngabalin seperti dikutip Rmol Banten, Sabtu (31/8/2019).
Ngabalin sudah bertemu dengan perwakilan mahasiswa Papua yang sempat berdemonstrasi di depan Istana Negara itu. Pertemuan itu berlangsung di Kantor Staf Presiden.
Ngabalin juga mengatakan bahwa demonstrasi di depan Istana Merdeka itu adalah spontanitas. Karenanya ia memuji strategi Polri.
"Polisi juga memiliki strategi yang bagus. Mereka mengerti psikologi bagaimana menangani demonstrasi seperti kemarin,” puji Ngabalin.
Ditanya teriakan-teriakan “Referendum” dalam aksi tersebut, Ngabalin menjawab bahwa hal itu bisa diartikan meminta agar Jakarta dan Papua melibatkan pihak ketiga, yakni asing, untuk menyelesaikan masalah yang ada. Namun ia mengingatkan jangan ada separatis yang ikut bermain. [Ibnu K/Tarbiyah]
Iuran BPJS Naik Dua Kali Lipat, Pengamat Cemaskan Dua Dampak Ini
![]() |
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Viva) |
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan iuran BPJS Kesehatan untuk kelas 1 sebesar Rp 160.000 per bulan per jiwa. Sedangkan untuk kelas 2 sebesar Rp 110.000 per bulan per jiwa.
Rencana kenaikan mencapai dua kali lipat ini mendapat tanggapan dari BPJS Watch. Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar mengatakan, kenaikan iuran yang mencapai 100 persen itu bisa menjadi kotra produktif dan berdampak besar khususnya bagi peserta mandiri.
Timboel menyebut ada dua dampak buruk yang mungkin bisa terjadi jika besar kenaikan iuran BPJS Kesehatan mencapai Rp 160.000 per bulan untuk kelas 1.
"Saya khawatir, satu akan terjadi tunggakan iuran yang semakin besar. Padahal per tanggal 31 Juni kemarin, besar tunggakan untuk peserta mandiri saja Rp 2,4 triliun, untuk iuran satu bulan," kata Timboel seperti dikutip Detik, Kamis (29/8/2019).
Dampak yang kedua, karena tingginya kenaikan iuran untuk kelas I dan II, Timboel mengkhawatirkan adanya perpindahan kelas peserta menjadi kelas III. Jika itu terjadi, maka potensi yang diterima peserta kelas I pun akan hilang.
"Peserta banyak yang tidak bayar, banyak peserta yang dinonaktifkan, maka tunggakan akan semakin besar. Mungkin nanti yang tadinya Rp 2,4 triliun mungkin bisa Rp 6-7 triliun," lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan mengusulkan iuran BPJS Kesehatan untuk kelas 1 sebesar Rp 160.000 per bulan per jiwa. Sedangkan untuk kelas 2 sebesar Rp 110.000 per bulan per jiwa. Angka ini lebih besar dibandingkan usulan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN).
Baca juga: Sri Mulyani Usul Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1 Rp 160.000
DJSN mengusulkan kepada pemerintah besaran iuran yang akan diberlakukan pada 2020 yakni Peserta penerima bantuan iuran (PBI) sebesar Rp 42.000 per jiwa. Angka ini meningkat Rp 19.000 dari yang berlaku sekarang Rp 23.000 per jiwa.
Untuk iuran peserta penerima upah (PPU) badan usaha sebesar 5% dengan batas atas upah sebesar Rp 12 juta atau naik dari yang sebelumnya Rp 8 juta. Sedangkan iuran PPU pemerintah sebesar 5% dari take home pay (TKP) dari yang sebelumnya 5% dari gaji pokok ditambah tunjangan keluarga.
Selanjutnya, iuran untuk peserta bukan penerima upah (PBPU) untuk kelas 1 menjadi Rp 120.000 dari sebelumnya Rp 80.000 per jiwa. Kelas 2 menjadi Rp 75.000 per jiwa dari yang sebelumnya Rp 51.000 per jiwa. Kelas 3 menjadi Rp 42.000 dari yang sebelumnya Rp 25.500 per jiwa. [Ibnu K/Tarbiyah]
Sri Mulyani Usul Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1 Rp 160.000
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan iuran BPJS Kesehatan untuk kelas 1 sebesar Rp 160.000 per bulan per jiwa. Sedangkan untuk kelas 2 sebesar Rp 120.000 per bulan per jiwa. Angka ini lebih besar dibandingkan usulan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN).
"Untuk 2020 kami usulkan kelas 2 dan kelas 1 jumlah yang diusulkan oleh DJSN perlu dinaikkan," kata Sri Mulyani di ruang rapat Komisi IX DPR, Jakarta, Selasa (27/8/2019).
DJSN mengusulkan kepada pemerintah besaran iuran yang akan diberlakukan pada 2020 yakni Peserta penerima bantuan iuran (PBI) sebesar Rp 42.000 per jiwa. Angka ini meningkat Rp 19.000 dari yang berlaku sekarang Rp 23.000 per jiwa.
Untuk iuran peserta penerima upah (PPU) badan usaha sebesar 5% dengan batas atas upah sebesar Rp 12 juta atau naik dari yang sebelumnya Rp 8 juta. Sedangkan iuran PPU pemerintah sebesar 5% dari take home pay (TKP) dari yang sebelumnya 5% dari gaji pokok ditambah tunjangan keluarga.
Selanjutnya, iuran untuk peserta bukan penerima upah (PBPU) untuk kelas 1 menjadi Rp 120.000 dari sebelumnya Rp 80.000 per jiwa. Kelas 2 menjadi Rp 75.000 per jiwa dari yang sebelumnya Rp 51.000 per jiwa. Kelas 3 menjadi Rp 42.000 dari yang sebelumnya Rp 25.500 per jiwa.
Khusus yang PBPU, Sri Mulyani mengusulkan lebih besar, yakni Rp 160.000 per bulan untuk kelas 1 dan Rp 110.000 per bulan untuk kelas 2.
"Ini berlaku Januari 2020," kata Sri Mulyani seperti dikutip Detik.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memproyeksikan nilai defisit BPJS Kesehatan bisa meningkat hingga Rp28 triliun, seiring terus meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular, salah satu 'penyedot' terbesar dana badan tersebut.
Baca juga: Luhut Minta Bantuan Cina untuk Selamatkan BPJS, Ini Komentar Pedas Rizal Ramli
Dalam rangka menghadapi defisit tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berharap jasa keuangan asal China, Ping An, bisa bekerja sama menyelamatkan BPJS Kesehatan. [Ibnu K/Tarbiyah]
Jokowi Putuskan Ibu Kota RI Pindah ke Kaltim
Presiden Joko Widodo memutuskan memilih Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai ibu kota negara Indonesia yang baru. Lokasinya terletak di dua Kabupaten.
"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanaegara Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Saat membacakan pengumuman itu, Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri ATR Sofyan Djalil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Kaltim Isran Noor.
Pengumuman tersebut disampaikan Jokowi usai menerima dua kajian dari Bappenas soal hasil kajian struktur tanah dan dampak ekonomi dari pembangunan ibu kota baru.
Jokowi mengakui lokasi ibu kota yang baru membutuhkan persetujuan DPR. Karena itu ia telah mengirimkan surat ke Ketua DPR.
"Saya paham, lokasinya membutuhkan persetujuan DPR. Tadi pagi saya sudah kirim surat ke ketua DPR dengan dilampiri hasil kajian calon ibu kota negara," kata Jokowi.
Sedangkan untuk rancangan undang-undang (RUU) ibu kota, saat ini sedang disiapkan. [Ibnu K/Tarbiyah]
Luhut Minta Bantuan Cina untuk Selamatkan BPJS, Ini Komentar Pedas Rizal Ramli
ilustrasi |
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut jasa keuangan asal China, Ping An, ingin menyelamatkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dari defisit. Luhut berharap bantuan itu bisa terealisir.
Rencana penyelamatan tersebut bermula dari pertemuan Luhut dengan salah seorang pemimpin Ping An Insurance, saat ia berkunjung ke China pada Juli kemarin.
"Pada pembicaraan tersebut pihak Ping An menyampaikan beberapa saran yang bisa dilakukan oleh BPJS untuk mengatasi defisitnya yang diperkirakan mencapai Rp 28,4 triliun," kata Luhut dalam keterangannya, Ahad (25/8/2019), seperti dikutip Suara.
Meski demikian, Luhut menyebut belum ada satu pun kerja sama yang disepakati antara Ping An Insurance dan pemerintah.
Menanggapi tawaran bantuan Cina itu, Muhammad Said Didu dan Rizal Ramli melontarkan komentar pedas.
“Bagi pak Menkomaritim, sepertinya setiap masalah yg dihadapi bangsa solusinya hanya satu yaitu minta "bantuan" dari China. Kereta Api cepat, listrik, Garuda, BPJS, tenaga kerja dll semua dimintakan "bantuan" dari China oleh beliau. Sdh nyerah shg semua minta ke China?” kata Muhammad Said Didu melalui akun Twitter pribadinya, @msaid_didu
“Masak sih soal BPJS aja minta bantuan China 😀😀 Segitu tidak kreatifnya atau ada “udang di balik batu”. Ntar semua data2 kesehatan rakyat Indonesia ada di Beijing 😀😁 Kayaknya ada yg pantas dapat gelar “Dubes Kehormatan Tiongkok di Indonesia” deh 😀😀🙏,” kata Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadinya, @RamliRizal
Masak sih soal BPJS aja minta bantuan China 😀😀 Segitu tidak kreatifnya atau ada “udang di balik batu”. Ntar semua data2 kesehatan rakyat Indonesia ada di Beijing 😀😁 Kayaknya ada yg pantas dapat gelar “Dubes Kehormatan Tiongkok di Indonesia” deh 😀😀🙏 https://t.co/aOpMs6XLt0— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) August 24, 2019
Luhut Beberkan Jasa Keuangan China yang Ingin Selamatkan BPJS Kesehatan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut ada jasa keuangan asal China yang ingin menyelamatkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dari defisit.
Jasa Keuangan itu adalah Ping An Insurance. Rencana penyelamatan tersebut bermula dari pertemuan Luhut dengan salah seorang pemimpin Ping An Insurance, saat ia berkunjung ke China pada Juli kemarin.
"Pada pembicaraan tersebut pihak Ping An menyampaikan beberapa saran yang bisa dilakukan oleh BPJS untuk mengatasi defisitnya yang diperkirakan mencapai Rp 28,4 triliun," kata Luhut dalam keterangannya, Ahad (25/8/2019), seperti dikutip Suara.
Meski demikian, Luhut menyebut belum ada satu pun kerja sama yang disepakati antara Ping An Insurance dan pemerintah.
Lebih jauh Luhut mengatakan, ia saat itu menyarankan agar pihak Ping An bertemu langsung dengan pimpinan lembaga BPJS Kesehatan untuk membicarakan apa saja yang bisa diterapkan untuk efisiensi dan menekan defisit.
Grup Ping An mengelola jasa keuangan pada tiga divisi yaitu asuransi, investasi dan perbankan dengan aset mencapai 1,3 triliun dolar AS. Divisi asuransinya, Ping An Insurance adalah perusahaan asuransi terbesar di China dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 230 miliar.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memproyeksikan nilai defisit BPJS Kesehatan bisa meningkat hingga Rp28 triliun, seiring terus meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular, salah satu 'penyedot' terbesar dana badan tersebut. [Ibnu K/Tarbiyah]
Rilis Judul Ngawur Tentang Kerusuhan Papua, HNW Semprot CNN Indonesia
Wakil Ketua MPRI RI Hidayat Nur Wahid menegur CNN Indonesia. Pasalnya, media itu merilis judul berita yang dinilai ngawur dan beraroma fitnah terkait kerusuhan di Papua.
““Asrama Papua di Surabaya Digeruduk Massa Beratribut FPI”, judul beritanya tak sesuai isi berita, dan tak sesuai dg fakta. Judul yg ngawur spt itu bisa timbulkan salah paham, bahkan fitnah. Tak selesaikan masalah, bisanya hadirkan kambing hitam malah,” tulis Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, Selasa (20/8/2019).
“Asrama Papua di Surabaya Digeruduk Massa Beratribut FPI”, judul beritanya tak sesuai isi berita, dan tak sesuai dg fakta. Judul yg ngawur spt itu bisa timbulkan salah paham, bahkan fitnah. Tak selesaikan masalah, bisanya hadirkan kambing hitam malah. https://t.co/0eDuymLVVv— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) August 20, 2019
Twit Hidayat Nur Wahid itu disukai ribuan pengguna Twitter. Juga diretwit ribuan kali.
“Paling tidak @CNNIndonesia klarifikasi, perbaiki redaksi judul sesuai porsinya, dan minta maaf kepada FPI. Jika itu tdk @CNNIndonesia lakukan FPI bisa sj menuntut secara hukum atas fitnah dan pencemaran nama baik,” kata @AiraAfniAmalia
“Cnn harus klarifikasi judul. Padahal di isi berita itu ada pemuda pancasila juga dan masyarakat atribut bebas,” kata @Fahri_Nezzar10
“Ada yg pake baju Grep juga. Ada yg kaos merek ini itu, ada sempak merek ini itu...kenapa yg dibaca sm mereka cm FPI???!!! Mirip dendamnya ngahoker model psiDkk! Serentaknya mirip lilin2an mrk dulu....rusuh pula,” kata @kaankahfi
Faizal Assegaf: Abu Janda Khilaf, Jadi Dimaafkan Saja
Puluhan ribu netizen meminta polisi menangkap Abu Janda karena menyebar hoax tentang kerusuhan di Papua.
Faizal Assegaf meminta netizen untuk memaafkan Abu Janda karena menurutnya, ia sedang khilaf.
“Sahabat @permadiaktivis emosi, wajar dia tergugah dgn kerusuhan rasis terjadi di Papua. Maknya begitu baca berita @CNNIndonesia, langsung tuding FPI, phal @TirtoID beritanya bertolak-belakang.
Klu FPI terlibat, saya pun akan protes, tp kali ini Abu Janda khilaf, jd dimaafkn aja,” kata Faizal Assegaf melalui akun Twitter pribadinya, @faizalassegaf, Senin (19/8/2019) malam.
Sebelumnya, Permadi Arya alias Abu Janda melontarkan kicauan tentang kerusuhan di Papua.
“Gara2 FPI geruduk asrama Papua di Surabaya.. sekarang warga Papua marah tidak terima sampai rusuh bakar2an. Jadi pertanyaannya: APA manfaat ormas FPI sebenarnya? selain geradak geruduk warung, rumah ibadah, agama & etnis minoritas picu konflik horisontal?,” kata Abu Janda melalui akun Twitter pribadinya, @permadiaktivis, Senin (19/8/2019).
Banyak netizen protes hingga dua tagar #TangkapAbuJanda dan #TangkapPermadiArya menjadi trending topic di Twitter. Bahkan tagar #TangkapPermadiArya sempat menduduki trending topic nomor 1 di Twitter untuk Indonesia, Selasa (20/8/2019) pagi.
“Tolong tunjukkan dimana FPI nya? Mari kita undang saja @permadiaktivis ke @ILCtv1 biar dia jelaskan apa maksud dia nuduh dan bikin fitnah. @karniilyas undang abu janda ke ilc. @DivHumas_Polri segera tangkap abu janda #TangkapPermadiArya #PapuaBukanMonyet,” kata @melidya_sari
“Menebar kebencian ni pak @DivHumas_Polri Padahal jelas polri sudah mengatakan tidak ada pengusiran mahasiswa papua disurabaya. #TangkapPermadiArya,” kata @md_jambi
Sebar Hoax Soal Kerusuhan Papua, Polisi Diminta Tangkap Abu Janda
Puluhan ribu netizen meminta polisi menangkap Permadi Arya. Pasalnya, pria yang menamakan dirinya Abu Janda itu telah melontarkan hoax dengan menuduh sebuah ormas Islam sebagai pemicu kerusuhan di Papua.
Ormas Islam yang dimaksud adalah FPI. Abu Janda menyebut, gara-gara FPI menggeruduk asrama Papua di Surabaya, akhirnya pecah kerusuhan.
“Gara2 FPI geruduk asrama Papua di Surabaya.. sekarang warga Papua marah tidak terima sampai rusuh bakar2an. Jadi pertanyaannya: APA manfaat ormas FPI sebenarnya? selain geradak geruduk warung, rumah ibadah, agama & etnis minoritas picu konflik horisontal?,” kata Abu Janda melalui akun Twitter pribadinya, @permadiaktivis, Senin (19/8/2019).
Tagar #TangkapPermadiArya pun menduduki trending topic nomor 1 di Twitter untuk Indonesia, Selasa (20/8/2019) pagi.
“Tolong tunjukkan dimana FPI nya? Mari kita undang saja @permadiaktivis ke @ILCtv1 biar dia jelaskan apa maksud dia nuduh dan bikin fitnah. @karniilyas undang abu janda ke ilc. @DivHumas_Polri segera tangkap abu janda #TangkapPermadiArya #PapuaBukanMonyet,” kata @melidya_sari
“Menebar kebencian ni pak @DivHumas_Polri Padahal jelas polri sudah mengatakan tidak ada pengusiran mahasiswa papua disurabaya. #TangkapPermadiArya,” kata @md_jambi
UAS Dipolisikan, Tanggapan Mualaf Ini Bikin Netizen Salut
Sejumlah organisasi melaporkan Ustadz Abdul Somad (UAS) ke polisi. Setelah Brigade Meo NTT dan PMKRI melaporkan pada Sabtu (17/8/2019) lalu, hari ini giliran Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Pengurus Pusat GMKI melaporkan UAS ke Bareskrim Polri, Senin (19/8/2019).
Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Korneles Jalanjinjina mengaku pihaknya dirugikan dengan ceramah UAS soal simbol agama tertentu.
“Kami Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia datang dalam rangka melaporkan video yang beredar terkait dengan statement Ustaz Abdul Somad menyangkut dengan menyebut simbol agama tertentu yang mana kami merasa dirugikan,” kata Korneles.
Menurutnya, laporan GMKI ke Bareskrim adalah demi ketenangan dan ketertiban masyarakat.
Menanggapi laporan-laporan tersebut, seorang mualaf bernama Garry Oscar memperingatkan agar tidak mengganggu UAS.
“Jangan berani ganggu tuan guru kami kalo engga mau membangunkan macan tidur.... Saya mualaf, sudah sangat sering dahulu para pendeta pendeta dalam khotbah sangat sangat menghina dan merandahkan islam... But we don't care, we just concert with our faith not other...,” kata Garry Oscar melalui akun Facebook pribadinya, Senin (19/8/2019).
Ratusan pengguna Facebook menyukai pernyataan Garry tersebut.
“Garry Oscar mantap bang rapatkan barisan bersama ulama lurus,” kata Dwi Kurnia.
“Mantap...subhanallah,” kata Tuti Amrina.
“Garry Oscar siiiiiaap!” kata Sri Utami.
Ini Empat Organisasi yang Polisikan Ustadz Abdul Somad
Sejumlah organisasi melaporkan Ustadz Abdul Somad (UAS) ke polisi. Tak hanya satu, sedikitnya dikabarkan empat organisasi telah melaporkan UAS ke kepolisian.
Pertama, Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT). Brigade Meo melaporkan UAS ke Polda NTT pada Sabtu (17/8/2019) lalu.
Namun menurut Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules Abraham Abast, Ahad (18/8/2019), pihaknya belum menerima laporan tersebut.
"Sampai saat ini belum ada laporan sama sekali," ujarnya.
Kedua dan ketiga, Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere. Mereka melaporkan UAS ke Polres Sikka pada Sabtu (17/8/2019) lalu.
Keempat, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Pengurus Pusat GMKI melaporkan UAS ke Bareskrim Polri, Senin (19/8/2019).
Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Korneles Jalanjinjina mengaku pihaknya dirugikan dengan ceramah UAS soal simbol agama tertentu.
“Kami Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia datang dalam rangka melaporkan video yang beredar terkait dengan statement Ustaz Abdul Somad menyangkut dengan menyebut simbol agama tertentu yang mana kami merasa dirugikan,” kata Korneles.
Menurutnya, laporan GMKI ke Bareskrim adalah demi ketenangan dan ketertiban masyarakat. (Baca: GMKI Polisikan Ustadz Abdul Somad)
Bersama sejumlah pengurus, Kornelis datang dengan membawa barang bukti berupa potongan video dalam flashdisk yang sudah juga dibuatkan sinopsisnya. Mereka membuka ruang pertemuan tapi tetap akan menyelesaikan permasalahan tersebut secara hukum.
Terkait laporan itu, UAS menjelaskan bahwa saat itu dirinya menjawab pertanyaan jamaah. Tempatnya di dalam masjid,untuk internal umat Islam. Bukan di tempat terbuka seperti stadion, juga bukan di televisi. Kejadiannya tiga tahun yang lalu. [Ibnu K/Tarbiyah]
GMKI Polisikan Ustadz Abdul Somad
GMKI polisikan Ustadz Abdul Somad (ilustrasi) |
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) melaporkan Ustadz Abdul Somad ke Bareskrim Polri, Senin (19/8/2019).
Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Korneles Jalanjinjina mengaku pihaknya dirugikan dengan ceramah UAS soal simbol agama tertentu.
“Kami Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia datang dalam rangka melaporkan video yang beredar terkait dengan statement Ustaz Abdul Somad menyangkut dengan menyebut simbol agama tertentu yang mana kami merasa dirugikan,” kata Korneles.
Menurutnya, laporan GMKI ke Bareskrim adalah demi ketenangan dan ketertiban masyarakat.
“Ini murni untuk ketenangan dan ketertiban masyarakat. Sehingga di tengah adanya video ini masyarakat tidak gaduh. Kami harap kepolisian dengan cepat bisa mengantisipasi, mencegah lalu kemudian memanggil Ustaz Abdul Somad untuk menjelaskan secara hukum,” lanjutnya seperti dikutip BeritaSatu.
Bersama sejumlah pengurus, Kornelis datang dengan membawa barang bukti berupa potongan video dalam flashdisk yang sudah juga dibuatkan sinopsisnya. Mereka membuka ruang pertemuan tapi tetap akan menyelesaikan permasalahan tersebut secara hukum.
Sebelumnya, sejumlah pihak telah melaporkan UAS ke polisi. Sabtu (17/8/2019) lalu, Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan UAS ke Polda) NTT. Pada hari yang sama, Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere melaporkan UAS ke Polres Sikka. [Ibnu K/Tarbiyah]
Rumahnya ‘Diserbu’ Warga, Ini yang Dilakukan Siswa SMA Penemu Akar Bajakah
![]() |
Pemprov Kalteng akan bantu patenkan Bajakah obat kanker |
Semakin viralnya akar bajakah sebagai obat kanker yang meraih medali emas pada World Invention Creativity Olympic di Korea Selatan, membuat rumah siswa SMA 2 Palangkaranya ‘diserbu’ warga.
Banyak warga mendatangi rumah Yazid, Anggina, dan Aysa, tiga siswa SMA 2 Palangkaraya yang mengorbitkan pohon bajakah sebagai obat kanker melalui penelitian mereka. Tak hanya datang untuk bertanya, mereka juga meminta akar bajakah tersebut.
Lantas apa yang dilakukan tiga siswa SMA itu? Aysa Aurealya Maharani menuturkan, mereka menjelaskan kepada warga yang datang bahwa obat ini harus diteliti lebih lanjut untuk bisa diproduksi secara luas.
"Ya kami menjelaskan kepada mereka kalau ini baru penelitian awal, jadi belum bisa diproduksi luas. Kita kan harus meneliti untuk memastikan khasiatnya," kata Aysa di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2019).
Aysa berharap, uang pembinaan yang diberikan oleh Gubernur Kalimantan Tengah n antinya bisa mendukung penelitian akar bajakah ini lebih lanjut. (Baca: Bajakah Obat Kanker Segera Dipatenkan, Gubernur Kalteng: Agar Tak Diaku Negara Lain)
Seperti diberitakan sebelumnya, Aysa dan Anggi membawa harum nama Indonesia. Mereka berdua meraih medali emas dalam World Invention Creativity (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Mereka berhasil menyabet medali emas di ajang internasional itu berkat penelitian pohon bajakah sebagai obat kanker.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pun mengundang Aysa, Anggi dan Yazid dan memberikan bantuan dana pembinaan kepada mereka. Yazid adalah orang yang pertama kali memberikan ide kepada Aysa dan Anggi tentang penelitian akar bajakah sebagai obat kanker.
Seperti apa profil pohon bajakah, apa saja kandungannya, dan bagaimana membuat obat dari bajakah secara mudah? Baca di artikel Bajakah
Neraca Perdagangan Tekor, Jokowi Sindir Emak-Emak yang Suka Barang Impor
![]() |
Presiden Jokowi meresmikan hari belanja diskon Indonesia (Kompas) |
Neraca perdagangan Indonesia masih defisit alias tekor. Pasalnya, nilai ekspor masih kalah tinggi dibandingkan impornya.
Sepanjang Januari-Juli 2019 atau kumulatif, neraca perdagangan Indonesia tekor US$ 1,9 miliar.
Terkait tekornya neraca perdagangan itu, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri. Jokowi juga memberikan sindiran kepada ibu-ibu khususnya yang sangat gemar mengkoleksi produk impor dibandingkan lokal.
"Neraca perdagangan kita masih defisit, defisit transaksi berjalan kita masih gede. Kalau kita masih semuanya barang impor, impar, impor, impar, impor, terutama ibu-ibu senangnya megang-megang brand, tas, sepatu, apa itu. Kita juga punya yang bagus-bagus," kata Jokowi saat membuka dan meresmikan acara Hari Belanja Diskon (HB) Indonesia di Senayan City, Kamis (15/8/2019), seperti dikutip Detik.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut tekor neraca perdagangan Indonesia sebesar US$ 60 juta per Juli 2019 disebabkan oleh impor migas. Pada Juli 2019, ekspor migas sebesar US$ 1,60 miliar dan impornya sebesar US$ 1,74 miliar. Dari situ terdapat selisih US$ 142,4 juta.
Penyebab selanjutnya adalah impor minyak mentah yang sebesar US$ 485,5 juta dibandingkan ekspornya US$ 181,1 juta atau terdapat selisih US$ 304,4 juta.
Defisit perdagangan, terutama terjadi dengan China. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, defisit neraca perdagangan Indonesia dengan China sepanjang Januari-Juli 2019 sebesar US$ 11,05 miliar.
Sedangkan neraca perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) tercatat masih surplus. [Ibnu K/Tarbiyah]
Ini Jawaban Dokter untuk Pihak yang Nyinyir Kolom Agama di Form Data Pasien
![]() |
dr Koko bersama sejumlah dokter pada sebuah acara bedah buku (Twitter) |
Ada sejumlah netizen yang nyinyir dan mempersoalkan kolom agama di form data pasien. Dokter pun menjawab dengan penjelasan ilmiah, mengapa kolom agama diperlukan di form data pasien. Setidaknya ada empat alasan.
Pertama, jika diketahui agamanya, maka bisa ditentukan apa yang dimakan pasien. Kedua, obat-obatan yang digunakan. Ketiga, informent consent tindakan. Dan keempat, pendampingan keagamaan dalam mempercepat proses pemulihan.
Hal itu disampaikan dr Andi Khomeini Takdir, yang akrab dipanggil dr Koko, melalui akun Twitter pribadinya.
“Tolong diinfo ke yang nyinyir kolom agama di form data pasien: Kolom agama justru penting. Hal itu nanti bisa ikut menentukan apa yang dimakan pasien, obat-obatan yang digunakan, informed consent tindakan, juga termasuk pendampingan keagamaan dalam percepat proses pemulihan,” kata @dr_koko28, Rabu (14/8/2019).
Hingga berita ini dimuat, twit itu telah diretwit lebih dari 500 kali dan disukai 1,3 ribu pengguna Twitter.
Tolong diinfo ke yang nyinyir kolom agama di form data pasien :— dr. Andi Khomeini Takdir (@dr_koko28) August 13, 2019
Kolom agama justru penting. Hal itu nanti bisa ikut menentukan apa yang dimakan pasien, obat-obatan yang digunakan, informed consent tindakan, juga termasuk pendampingan keagamaan dalam percepat proses pemulihan.
Banyak komentar mendukung dr Andi.
“Secara perlahan kita akan dijauhkan dari agama yg merupakan identitas kita.
Kuatkan akidah islam kepada generasi penerus kita dok!,” kata @ahendri11
“Yg nyinyir ,org yg g ber agama,karena bingung dia mau cantumkan apa,,,,menyakitkan org seperti ini ada di indonesia,” kata @KunjarW
“termasuk kalau pasien nya wafat, perlakuannya harus sesuai dengan agama yang dianutnya,” kata @siberisik
Di Depan TNI dan Polri, JK Peringatkan Serangan Ekonomi China
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memperingatkan agar waspada terhadap serangan ekonomi China. Hal itu disampaikannya dalam pidato saat Pembekalan Program Kegiatan Bersama Kejuangan Sesko TNI, Sespimti Polri, Seskoad, Seskoal, dan Sespimen Polri TA 2019.
JK mengatakan bahwa berdasarkan penelitian, Indonesia hampir dapat dikatakan tidak memiliki musuh antarnegara yang bisa menimbulkan konflik serangan atau invasi. Namun demikian, ia meminta untuk tetap waspada serangan ekonomi China.
Ia menyebutkan, China tidak akan menyerang Indonesia dengan militer, namun lewat ekonomi.
"China tidak akan menyerang Indonesia, tetapi akan menyerang kita dari sisi ekonomi, bisa industri macet apabila kemampuan kita tidak terjadi," kata JK di Auditorium Yos Sudarso Seskoal, Komp. Seskoal, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2019).
Di depan 1.226 peserta dari Sesko TNI, Sespimti Polri, Seskoad, Seskoal, Seskoau dan Sespimmen itu, JK mengingatkan pentingnya seluruh elemen menyadari akan artinya kebersamaan. Dengan kebersamaan, bangsa Indonesia bisa menghadapi seluruh tantangan.
Bajakah Obat Kanker Segera Dipatenkan, Gubernur Kalteng: Agar Tak Diaku Negara Lain
![]() |
Pemprov Kalteng akan bantu patenkan Bajakah obat kanker |
Obat kanker dari pohon bajakah hasil penelitian siswa SMA 2 Palangkaraya akan segera dipatenkan. Gubernur Kalteng Sugianto Sabran memerintah jajarannya untuk segera membantu proses mematenkan temuan tersebut.
Hal itu disampaikan Sugianto saat bertemu Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri. Mereka diundang ke Istana Isen Mulang.
Dalam pertemuan tersebut, Sugianto menyatakan rasa kagumnya atas keberhasilan Aysa dan Anggi meraih medali pada ajang World Invention Creativity (WICO) di Seoul, Korea Selatan.
“Saya sudah perintahkan Sekda, Kadis Kesehatan, dan instansi terkait lainnya untuk membantu segera dipatenkan. Sehingga mereka bisa mendapatkan paten atas Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)-nya,” tegas Sugianto, Selasa (13/8/2019), seperti dikutip Jawapos.
Jika tak segera dipatenkan, Gubernur Kalteng khawatir temuan pohon bajakah sebagai obat kanker itu bisa diaku oleh negara lain.
“Yang mereka temukan ini sangat luar biasa. Bukan saja hanya dibutuhkan oleh orang Kalteng, tapi Indonesia bahkan dunia. Jadi jangan sampai nanti hasil karya intelektual ini justru malah diakui oleh orang lain, apalagi oleh negara lain. Ini harus kita lindungi,” tandas gubernur.
Pada kesempatan itu, Sugianto juga menyerahkan bantuan dana pembinaan. Masing-masing mendapat Rp 30 juta. Tidak hanya Aysa dan Anggi, Yazid, orang yang pertama kali memberikan ide kepada mereka tentang penelitian akar bajakah sebagai obat kanker pun mendapat apresiasi dana dari Pemprov Kalteng.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aysa dan Anggi membawa harum nama Indonesia. Mereka berdua meraih medali emas dalam World Invention Creativity (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Mereka berhasil menyabet medali emas di ajang internasional itu berkat penelitian pohon bajakah sebagai obat kanker.
Seperti apa profil pohon bajakah, apa saja kandungannya, dan bagaimana membuat obat dari bajakah secara mudah? Baca di artikel Bajakah
Pertahankan Enzo di Akademi Militer, Ini Jawaban Ilmiah TNI
![]() |
Panglima TNI menanyai Enzo saat sidang Pantukhir (Twitter/tni_ad) |
Tentara Nasional Indonesia (TNI) memutuskan untuk mempertahankan siswa taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie. Keputusan itu didasarkan atas langkah ilmiah yang telah ditempuh oleh TNI. Yakni dengan alat ukur ilmiah berupa tes tambahan yang melibatkan pihak lain atau eksternal TNI.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat ( KSAD) Jenderal Andika Perkasa menjelaskan, tes tambahan kepada Enzo dilaksanakan pada tanggal 10 dan 11 Agustus 2019. Hasilnya keluar sehari kemudian.
"Kami menggunakan alat ukur yang digunakan pihak lain. Tetapi kami yakinkan tim ini merupakan tim yang sudah punya pengalaman dan sangat ilmiah," kata Andika dalam konferensi pers di Kantor Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2019).
Tes tambahan itu tidak hanya dialamatkan pada Enzo seorang, melainkan untuk seluruh siswa Akmil yang jumlahnya 364 orang.
Andika memastikan alat ukur tes tambahan tersebut sudah teruji keakuratan dan validitasnya. Sebab, tes itu adalah hasil studi selama delapan tahun.
Hasil tes Enzo menunjukkan, pemuda keturunan Perancis itu mendapatkan nilai 84 persen atau 5,9 dari poin maksimal 7 dalam hal indeks moderasi bernegara.
Enzo menjadi perbincangan publik setelah beredar fotonya sedang memegang bendera tauhid. Sejumlah pihak mencurigai Enzo pendukung HTI. Bahkan ada yang menyebut TNI kecolongan. Namun tes ilmiah yang telah digelar TNI membuktikan tidak ada masalah sikap kebangsaan dan kenegaraan pada diri Enzo. [Ibnu K/Tarbiyah]
Temukan Pohon Bajakah Penyembuh Kanker, Dua Siswi SMA Ini Raih Medali Emas
![]() |
Anggina dan Aysa raih medali emas (IYSA) |
Dua siswi SMA 2 Palangkaraya berhasil meraih medali emas dalam World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Anggina Rafitri dan Aysa Aurelya Maharani meraih medali emas berkat penelitian pohon bajakah sebagai penyembuh kanker.
Pohon Bajakah merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah. Meskipun batang pohon bajakah cukup besar dan kuat, namun ia tumbuh dengan cara merambat. Tanaman dengan bentuk batang bersulur ini bisa merambat hingga ke puncak pohon yang dirambatinya.
Bajakah telah lama digunakan oleh suku Dayak secara turun temurun untuk menyembuhkan penyakit sejenis kanker. Namun belum pernah ada penelitian ilmiah yang membuktikan khasiatnya sebagai obat kanker.
Pada tahun 2018 lalu, Anggina Rafitri dan Aysa Aurelya Maharani melakukan penelitian terhadap tanaman Bajakah untuk tugas ekstrakurikuler. Pada Mei 2019, tanaman tersebut diuji di laboratorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Hasil uji resmi laboratorium menunjukkan tanaman ini mengandung banyak sekali zat penyembuh kanker.
Pada 12 Mei 2019, karya ilmiah tentang tanaman Bajakah dilombakan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, dan berhasil meraih medali emas menjadi juara nasional.
Penelitian kemudian dimajukan ke tingkat internasional World Invention Creativity Olympic di Korea Selatan pada 28 Juli 2019. Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani kembali berhasil menyabet medali emas.
Seperti apa profil pohon bajakah, apa saja kandungannya, dan bagaimana membuat obat dari bajakah secara mudah? Baca di artikel Bajakah
Mahfud MD Bikin Sayembara, Yang Bisa Buktikan Ia Anti-Bendera Tauhid Dapat 10 Juta
![]() |
Mahfud MD (Finroll) |
Hal itu setelah pernyataannya soal Enzo Zens Allie viral. Mahfid mengaku, ketika diwawancarai sejumlah media, ia tak tahu berita tentang Enzo karena baru pulang dari Moskow.
Selanjutnya, lanjut Mahfud, wartawan menjelaskan bahwa Enzo diterima di Akmil TNI tapi kemudian diisukan terpapar radikalisme. Mahfud pun lantas menjawab, jika isu itu benar, mungkin saja TNI kecolongan.
Tetapi sepengetahuannya, seleksi masuk ke TNI itu sangat ketat, dilacak sampai ke keluarga, termasuk ibunya, dan kakeknya. Artinya, jika benar kecolongan, dia menyarankan dipecat saja karena prasyaratnya tak terpenuhi. Dirinya sama sekali tak pernah mengaitkan dengan berdera tauhid atau organisasi tertentu.
Usai wawancara, tak ada satu pun wartawan yang menulis bahwa Mahfud berbicara tentang bendera tauhid. Namun, hasil wawancara tersebut viral dan dibumbui hoaks di media sosial. Mahfud difitnah islamophobi dan antibendera tauhid.
"Saya hanya bilang begitu. Titik. Tak ada urusan bendera tauhid atau urusan organisasi radikal. Di bagian mana saya antibendera tauhid atau islamophobi?" kata Mahfud seperti dikutip Rakyat Merdeka, Ahad (11/8/2019) malam.
Mahfud menegaskan, dirinya tak pernah mengaitkan bendera tauhid dengan gerakan radikal di Indonesia. Menurutnya, radikalisme adalah masalah sendiri yang tak ada kaitannya dengan bendera tauhid.
"Kalau ada yang bisa menunjukkan bukti bahwa saya pernah mengaitkan bendera tauhid dengan radikalisme, maka yang bisa menunjukkan buktinya, saya beri Rp 10 juta rupiah setiap orang. Silakan cari di pernyataan pers, di televisi, di orasi atau halaqah, di pengajian, di rekaman wartawan, atau di mana saja. Kalau ada yang menemukan pernyataan saya seperti itu saya beri hadiah Rp 10 juta rupiah," tantang Mahfud.
Lebih jauh Mahfud menegaskan, dirinya berhati tauhid. Semua anaknya saat lahir, ia bisiki dengan kalimat tauhid. Di rumahnya juga ada koleksi lukisan kaligrafi dan ukiran tauhid di kain, di kayu, maupun di batu yang diukir. [Ibnu K/Tarbiyah]
Alkohol Dosis Rendah Tips Lancar Berbahasa Asing? Fahira Idris Semprot Tirto
ilustrasi |
Senator DPD RI Fahira Idris menegur Tirto. Pasalnya, media itu menyebut minum alkohol dosis rendah mampu mengikis rasa cemas yang biasa dialami pembelajar bahasa asing.
“Walau pakai tanda tanya dan didasarkan atas riset yang oleh perisetnya sendiri diakui tidak sempurna, bagi saya jelas sekali nada artikel ini menjadikan minum alkohol dosis rendah sebagai tips agar lancar berbahasa asing. Sebuah tips yang aneh dan mengada-ngada,” kata Fahira Idris melalui akun Twitter pribadinya, @fahiraidris, Senin (12/8/2019).
1. Walau pakai tanda tanya dan didasarkan atas riset yang oleh perisetnya sendiri diakui tidak sempurna, bagi saya jelas sekali nada artikel ini menjadikan minum alkohol dosis rendah sebagia tips agar lancar berbahasa asing. Sebuah tips yang aneh dan mengada-ngada. https://t.co/IfOd1Cc5T6— Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) August 12, 2019
“Dear @TirtoID Banyak tips mahir berbahasa asing lain yang lebih berfaedah untuk ditulis dan dijadikan sumber informasi bagi publik,” lanjutnya.
Banyak netizen mendukung Fahira Idris.
“Harus ditegur uni @fahiraidris ini sudah termasuk penyebaran info yang salah dan menyesatkan,” kata @JepiGun23
“Masalahnya dg alkohol,... ora g tdk akan berhenti pd dosis rendah,.. pertama sedikit lama2 jd banyak,... mungkin begitu,... sama seperti rokok,... pertama satu dua batang,... tahu2 sdh berbungkus2,...” kata @Rasyeed3
Masya Allah! Sains Buktikan Menyembelih Cara Terbaik Matikan Hewan Tanpa Menyakiti
Di berbagai negara, umat Islam menyembelih hewan qurban saat idul adha. Ada sementara tuduhan bahwa menyembelih merupakan tindakan menyakiti hewan. Benarkah demikian?
Islam mensyariatkan binatang ternak seperti sapi, kambing, dan unta harus disembelih agar halal dikonsumsi. Mengapa Islam mensyariatkan penyembelihan, bukan cara lain seperti mencekik, menembak atau membiusnya terlebih dahulu? Berikut hikmahnya menurut Syaikh DR Yusuf Qardhawi dan penelitian Hannover University dengan menggunakan Electro-Encephalograph (EEG) dan Electro Cardiograph (ECG):
Rahasia Penyembelihan dan Hikmahnya
Syaikh DR Yusuf Qardhawi dalam buku Halal dan Haram dalam Islam menjelaskan rahasia penyembelihan dan hikmahnya sebagai berikut:
Rahasia penyembelihan ini, menurut yang kami ketahui, adalah untuk melepaskan nyawa binatang dengan jalan yang paling cepat dan mudah, sehingga meringankan dan tidak menyakiti. Untuk itu maka disyaratkan alat yang dipakai harus tajam supaya lebih cepat.
Di samping itu dipersyaratkan juga, bahwa penyembelihan itu harus dilakukan pada leher, karena leher merupakan tempat yang lebih dekat untuk memisahkan kehidupan dengan mudah.
Rasulullah melarang menyembelih binatang dengan gigi dan kuku, karena penyembelihan semacam itu menyakiti binatang. Pada umumnya alat-alat tersebut hanya bersifat mencekik.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menajamkan pisau dan memudahkan penyembelihan. Beliau bersabda:
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ
"Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik kepada segala sesuatu. Oleh karena itu jika kamu membunuh, maka perbaikilah cara membunuhnya. Apabila kamu menyembelih maka perbaikilah cara menyembelihnya; tajamkanlah pisaunya serta mudahkanlah sembelihannya." (HR. Muslim)
Di antara tindakan yang baik adalah seperti apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, bahwa Rasulullah memerintahkan menajamkan pisau dan tidak memperlihatkan proses penyembelihan kepada binatang-binatang lainnya yang akan disembelih. Beliau bersabda:
إِذَا ذَبَحَ أَحَدُكُمْ فَلْيُجْهِزْ
"Apabila salah seorang di antara kamu menyembelih, lakukanlah dengan cepat." (HR. Ibnu Majah)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa ada seorang laki-laki membaringkan seekor kambing sambil mengasah pisaunya, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أتريد أن تميتها موتات هلا حددت شفرتك قبل أن تضجعها
"Apakah engkau akan mematikannya beberapa kali? Mengapa tidak engkau asah pisaumu itu sebelum binatang tersebut engkau baringkan?" (HR. Hakim)
Umar Ibnul Khattab pernah juga melihat seorang laki-laki yang mengikat kaki seekor kambing dan diseretnya untuk disembelih, maka ia memperingatkan: “Celaka engkau! Giringlah dia kepada kematian dengan suatu cara yang baik.' (HR. Abdurrazzaq).
Di samping itu dipersyaratkan juga, bahwa penyembelihan itu harus dilakukan pada leher, karena leher merupakan tempat yang lebih dekat untuk memisahkan kehidupan dengan mudah.
Rasulullah melarang menyembelih binatang dengan gigi dan kuku, karena penyembelihan semacam itu menyakiti binatang. Pada umumnya alat-alat tersebut hanya bersifat mencekik.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menajamkan pisau dan memudahkan penyembelihan. Beliau bersabda:
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ
Di antara tindakan yang baik adalah seperti apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, bahwa Rasulullah memerintahkan menajamkan pisau dan tidak memperlihatkan proses penyembelihan kepada binatang-binatang lainnya yang akan disembelih. Beliau bersabda:
إِذَا ذَبَحَ أَحَدُكُمْ فَلْيُجْهِزْ
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa ada seorang laki-laki membaringkan seekor kambing sambil mengasah pisaunya, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أتريد أن تميتها موتات هلا حددت شفرتك قبل أن تضجعها
Umar Ibnul Khattab pernah juga melihat seorang laki-laki yang mengikat kaki seekor kambing dan diseretnya untuk disembelih, maka ia memperingatkan: “Celaka engkau! Giringlah dia kepada kematian dengan suatu cara yang baik.' (HR. Abdurrazzaq).
Hasil Penelitian dengan EEG-ECG
Situs resmi Universitas Airlangga, unair.ac.id, melansir hasil penelitian Hannover University dengan judul Penyembelihan Sapi dengan Stunning vs non Stunning sebagai berikut:
Disebutkan dua staf ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman, yaitu Prof Dr Schultz dan koleganya Dr Hazim memimpin penelitian mengenai manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syariat Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?
Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih.
Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih. Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu.
Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.
Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu arteri karotis dan vena jugularis.
Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof Schultz dan Dr Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Penyembelihan menurut Syariat Islam
Hasil penelitian dengan menerapkan praktik penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:
Pertama, pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.
Kedua, pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.
Ketiga, setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: "No feeling of pain at all!" (tidak ada rasa sakit sama sekali).
Keempat, karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.
Penyembelihan dengan cara Dipingsankan
Pertama, segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan roboh. Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan tampaknya tanpa mengalami rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).
Kedua, segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).
Ketiga, grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.
Keempat, karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia.
Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.
Hasil penelitian Prof Schultz dan Dr Hazim juga membuktikan pisau tajam yang mengiris leher ternyata tidaklah “menyentuh” saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi keterkejutan otot dan saraf saja yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras.
Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.
Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih.
Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih. Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu.
Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.
Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu arteri karotis dan vena jugularis.
Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof Schultz dan Dr Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Penyembelihan menurut Syariat Islam
Hasil penelitian dengan menerapkan praktik penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:
Pertama, pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.
Kedua, pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.
Ketiga, setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: "No feeling of pain at all!" (tidak ada rasa sakit sama sekali).
Keempat, karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.
Penyembelihan dengan cara Dipingsankan
Pertama, segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan roboh. Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan tampaknya tanpa mengalami rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).
Kedua, segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).
Ketiga, grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.
Keempat, karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia.
Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.
Hasil penelitian Prof Schultz dan Dr Hazim juga membuktikan pisau tajam yang mengiris leher ternyata tidaklah “menyentuh” saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi keterkejutan otot dan saraf saja yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras.
Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.
Subhanallah... demikianlah hikmah dan rahasia mengapa Islam mensyariatkan penyembelihan hewan. Wallahu a’lam bish shawab. [Ibnu K/Bersamadakwah/Tarbiyah.net]