Posted by : Slamet
Minggu, 25 Agustus 2019
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut ada jasa keuangan asal China yang ingin menyelamatkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dari defisit.
Jasa Keuangan itu adalah Ping An Insurance. Rencana penyelamatan tersebut bermula dari pertemuan Luhut dengan salah seorang pemimpin Ping An Insurance, saat ia berkunjung ke China pada Juli kemarin.
"Pada pembicaraan tersebut pihak Ping An menyampaikan beberapa saran yang bisa dilakukan oleh BPJS untuk mengatasi defisitnya yang diperkirakan mencapai Rp 28,4 triliun," kata Luhut dalam keterangannya, Ahad (25/8/2019), seperti dikutip Suara.
Meski demikian, Luhut menyebut belum ada satu pun kerja sama yang disepakati antara Ping An Insurance dan pemerintah.
Lebih jauh Luhut mengatakan, ia saat itu menyarankan agar pihak Ping An bertemu langsung dengan pimpinan lembaga BPJS Kesehatan untuk membicarakan apa saja yang bisa diterapkan untuk efisiensi dan menekan defisit.
Grup Ping An mengelola jasa keuangan pada tiga divisi yaitu asuransi, investasi dan perbankan dengan aset mencapai 1,3 triliun dolar AS. Divisi asuransinya, Ping An Insurance adalah perusahaan asuransi terbesar di China dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 230 miliar.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memproyeksikan nilai defisit BPJS Kesehatan bisa meningkat hingga Rp28 triliun, seiring terus meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular, salah satu 'penyedot' terbesar dana badan tersebut. [Ibnu K/Tarbiyah]