Posted by : Slamet Selasa, 06 Agustus 2019

amalan sunnah sebelum sholat idul adha
sholat idul adha (iptc)

Sholat idul adha memiliki banyak kesunnahan yang jika dilakukan, pahalanya bisa sangat maksimal. Berikut ini 10 amalan sunnah sebelum sholat idul adha yang membuat pelakunya panen pahala.






1. Mandi sholat idul adha


mandi sholat idul adha
ilustrasi mandi sholat idul adha
Disunnahkan mandi sholat idul adha sebelum berangkat ke tempat sholat idul adha.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Ibnu Majah)

2. Memakai pakaian terbaik


Disunnahkan memakai pakaian terbaik sebagaimana Rasulullah mencontohkan mengenakan pakaian terbaik ketika sholat ‘id. Beliau juga memerintahkan sahabat mengenakan pakaian terbaik. Sebagaimana hadits dari Hasan As Sibhti:

أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في العيدين أن نلبس أجود ما نجد ، وأن نتطيب بأجود ما نجد

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami agar pada hari raya mengenakan pakaian terbagus dan wangi-wangian terbaik. (HR. Hakim)

3. Memakai wewangian


Dianjurkan menggunakan wewangian, khususnya bagi pria, sebagaimana hadits di atas. Adapun bagi kaum muslimah, sebaiknya tidak menggunakan parfum yang baunya tajam karena ada hadits yang melarangnya.

4. Tidak makan sebelum sholat idul adha


Berbeda dengan Idul Fitri yang disunnahkan makan dulu sebelum berangkat sholat id, saat idul adha disunnahkan tidak makan dulu sebelum sholat idul adha.

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَطْعَمَ وَيَوْمَ النَّحْرِ لاَ يَاْكُلُ حَتَّى يَرْجِعَ فَيَاْكُلُ مِنْ نَسِيْكَتِهِ

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar pada hari Idul Fitri hingga beliau makan, sedangkan pada hari Raya Qurban beliau tidak makan hingga kembali (dari tempat sholat) lalu beliau makan dari sembelihannya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

5. Mengajak keluarga dan anak-anak


Rasulullah memerintahkan seluruh wanita untuk menghadiri sholat id. Sebagaimana hadits dari Ummu Athiyyah radhiyallahu ‘anha:

أَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَ فِيْ عِيْدَيْنِ العَوَاطِقَ وَالْحُيَّضَ لِيَشْهَدْناَ الخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَتَعْتَزِلَ الْحُيَّضُ الْمُصَلِّى

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami keluar menghadiri shalat ‘id bersama budak-budak perempuan dan perempuan-perempuan yang sedang haid untuk menyaksikan kebaikan-kebaikan dan mendengarkan khuthbah. Namun beliau menyuruh perempuan yang sedang haid menjauhi tempat shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)






6. Takbiran


Disunnahkan takbiran saat berangkat menuju tempat sholat id. Bahkan disunnahkan untuk takbiran sejak setelah Shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga Ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Takbiran Idul Adha ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak, semua disunnahkan takbiran. Bahkan untuk takbir muthlak disunnahkan sejak tanggal 1 Dzulhijjah.

Di antara lafazh takbir, boleh dua kali takbir, boleh pula tiga kali takbir.

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya

7. Berjalan kaki


jalan kaki sholat idul adha
ilustrasi jalan kaki menuju sholat idul adha
Dianjurkan berjalan kaki baik saat pergi maupun pulang. Tidak naik kendaraan kecuali ada hajat, misalnya sangat jauh. Sebagaimana hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang. (HR. Ibnu Majah)

8. Berangkat seawal mungkin


Disunnahkan untuk berangkat sholat Idul Adha seawal mungkin. Yakni setelah shalat Shubuh, atau beberapa waktu setelah itu.

9. Lewat jalan yang berbeda


Disunnahkan pula mengambil jalan berbeda saat pergi dan pulang. Sebagaimana hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘id, beliau lewat jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang. (HR. Bukhari)

10. Menyegerakan mulainya sholat idul adha


Salah satu sunnah sholat idul adha adalah menyegerakan dimulainya sholat. Hal ini dimaksudkan agar lebih banyak tersedia waktu untuk menyembelih hewan qurban. Tentu menyegerakan sholat ini otoritas panitia atau imam. Sedangkan untuk makmum, ia tinggal mengikuti.

Demikian 10 amalan sunnah sebelum sholat idul adha. Semoga kita bisa mengamalkan semuanya dan mendapat ridha serta pahala berlipat ganda dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. [Muchlisin BK/Tarbiyah]

*Tata cara dan panduan lengkap sholat idul adha bisa dibaca di artikel Niat Sholat Idul Adha









Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © SLAMET - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -