Posted by : Slamet
Senin, 12 Agustus 2019
Mahfud MD (Finroll) |
Hal itu setelah pernyataannya soal Enzo Zens Allie viral. Mahfid mengaku, ketika diwawancarai sejumlah media, ia tak tahu berita tentang Enzo karena baru pulang dari Moskow.
Selanjutnya, lanjut Mahfud, wartawan menjelaskan bahwa Enzo diterima di Akmil TNI tapi kemudian diisukan terpapar radikalisme. Mahfud pun lantas menjawab, jika isu itu benar, mungkin saja TNI kecolongan.
Tetapi sepengetahuannya, seleksi masuk ke TNI itu sangat ketat, dilacak sampai ke keluarga, termasuk ibunya, dan kakeknya. Artinya, jika benar kecolongan, dia menyarankan dipecat saja karena prasyaratnya tak terpenuhi. Dirinya sama sekali tak pernah mengaitkan dengan berdera tauhid atau organisasi tertentu.
Usai wawancara, tak ada satu pun wartawan yang menulis bahwa Mahfud berbicara tentang bendera tauhid. Namun, hasil wawancara tersebut viral dan dibumbui hoaks di media sosial. Mahfud difitnah islamophobi dan antibendera tauhid.
"Saya hanya bilang begitu. Titik. Tak ada urusan bendera tauhid atau urusan organisasi radikal. Di bagian mana saya antibendera tauhid atau islamophobi?" kata Mahfud seperti dikutip Rakyat Merdeka, Ahad (11/8/2019) malam.
Mahfud menegaskan, dirinya tak pernah mengaitkan bendera tauhid dengan gerakan radikal di Indonesia. Menurutnya, radikalisme adalah masalah sendiri yang tak ada kaitannya dengan bendera tauhid.
"Kalau ada yang bisa menunjukkan bukti bahwa saya pernah mengaitkan bendera tauhid dengan radikalisme, maka yang bisa menunjukkan buktinya, saya beri Rp 10 juta rupiah setiap orang. Silakan cari di pernyataan pers, di televisi, di orasi atau halaqah, di pengajian, di rekaman wartawan, atau di mana saja. Kalau ada yang menemukan pernyataan saya seperti itu saya beri hadiah Rp 10 juta rupiah," tantang Mahfud.
Lebih jauh Mahfud menegaskan, dirinya berhati tauhid. Semua anaknya saat lahir, ia bisiki dengan kalimat tauhid. Di rumahnya juga ada koleksi lukisan kaligrafi dan ukiran tauhid di kain, di kayu, maupun di batu yang diukir. [Ibnu K/Tarbiyah]