Posted by : Slamet
Senin, 05 Agustus 2019
KH Maimun Zubair atau Mbah Moen wafat di Mekah saat menunaikan ibadah haji. Jenazahnya akan disholatkan di Masjidil Haram.
Jenazah Mbah Moen dimandikan di kompleks Masjid Al Muhajirin, Mekah. Lalu ba'da sholat Zhuhur akan disholatkan di Masjidil Haram. (Baca juga: sholat jenazah)
Rencananya, Mbah Moen akan dimakamkan di pemakaman Al Ma'la Mekah. Administrasi terkait jenazah Mbah Moen diurus langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
"Ini merupakan permintaan beliau untuk dikuburkan di Mekah," ujar Gus Hayatullah Maki di Mekah, Selasa (6/8/2019).
Gus Hayat merupakan santri Mbah Moen yang menjadi pendamping kiai karismatik itu sejak bertolak ke Tanah Suci dari Semarang, Jawa Tengah.
Profil Singkat Mbah Moen
Mbah Moen adalah panggilan akrab KH Maimoen Zubair. Lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 28 Oktober 1928.
Kiai sepuh yang dihormati di Tanah Air ini merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Serang, Rembang, Jawa Tengah. Saat ini sudah ada dua pondok karena pada tahun 2008 didirikan Pondok Pesantren Al-Anwar 2 di Gondan Sarang Rembang.
Mbah Moen merupakan ulama ormas Islam besar NU, Mustasyar NU dan pendiri PPP. Ia menimba ilmu di Pondok Lirboyo, Jawa Timur dalam pengasuhan KH Abdul Karim, KH Mahrus Ali dan KH Marzuki. Setelah lima tahun menimba ilmu, Mbah Moen mulai mendirikan pondoknya.
Selain sebagai ulama, Mbah Moen juga seorang politisi. Mbah Moen pernah menjadi Anggota DPRD Rembang selama 7 tahun. Juga pernah menjadi Anggota MPR tiga periode.
Mbah Moen memilih bergabung dengan PPP dan hingga wafatnya merupakan Ketua Majelis Syariah PPP. Ia wafat di Mekah, Arab Saudi pada 6 Agustus 2019 subuh. Mbah Moen tutup usia 90 tahun.