Posted by : Slamet
Sabtu, 31 Agustus 2019
Tenaga Ahli Deputi IV Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin mengatakan mahasiswa Papua yang demo di depan Istana Negara tidak tahu bahwa bendera yang mereka kibarkan adalah bendera bintang kejora, simbol perlawanan kepada Republik Indonesia.
“Ada sekitar tujuh orang tidak tahu apa itu (bendera) Bintang Kejora. Mereka bilang: O, itu dilarang ya,” kata Ngabalin seperti dikutip Rmol Banten, Sabtu (31/8/2019).
Ngabalin sudah bertemu dengan perwakilan mahasiswa Papua yang sempat berdemonstrasi di depan Istana Negara itu. Pertemuan itu berlangsung di Kantor Staf Presiden.
Ngabalin juga mengatakan bahwa demonstrasi di depan Istana Merdeka itu adalah spontanitas. Karenanya ia memuji strategi Polri.
"Polisi juga memiliki strategi yang bagus. Mereka mengerti psikologi bagaimana menangani demonstrasi seperti kemarin,” puji Ngabalin.
Ditanya teriakan-teriakan “Referendum” dalam aksi tersebut, Ngabalin menjawab bahwa hal itu bisa diartikan meminta agar Jakarta dan Papua melibatkan pihak ketiga, yakni asing, untuk menyelesaikan masalah yang ada. Namun ia mengingatkan jangan ada separatis yang ikut bermain. [Ibnu K/Tarbiyah]