Posted by : Slamet
Selasa, 13 Februari 2018
Netanyahu menangis (RT.com) |
Akhir November 2016 lalu, Israel dihantam kebakaran hebat yang melalap tiga kawasan dan memaksa puluhan ribu warga Zionis meninggalkan rumah, mengosongkan utara Israel.
Kini kasus besar mengguncang entitas zionis itu, dinilai lebih dahsyat dari kebakaran.
Kasus itu adalah dugaan pidana korupsi yang menjerat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Polisi Israel mempublikasikan pada Selasa (13/2/2018) malam, bahwa mereka memiliki cukup bukti untuk mendakwa Netanyahu dengan tuntutan pidana dalam dua kasus korupsi. Polisi menyatakan telah menemukan bukti adanya penerimaan suap, penipuan, dan penyalahgunaan kepercayaan.
Polisi kemudian menyerahkan bukti-bukti itu kepada Jaksa Agung dan meminta Jaksa Agung segera mendakwa Netanyahu.
Seperti dilansir CNN, Netanyahu menjadi tersangka dalam dua penyelidikan kriminal yang berbeda. Kedua kasus itu disebut dengan Kasus 1.000 dan Kasus 2.000 yang melibatkan tuduhan suap, kecurangan, dan penyalahgunaan wewenang.
Dalam Kasus 1.000, Netanyahu diduga telah menerima hadiah dari seorang pengusaha di luar negeri. Termasuk seorang miliarder Israel yang juga produser Hollywood, Arnon Milchan.
Dalam Kasus 2.000, polisi mengaku telah menyelidiki percakapan Netanyahu dengan Arnon "Noni" Mozes. Dalam pembicaraan itu, terungkap surat kabar Yedioth Ahronot akan memberitakan hal-hal baik dari Netanyahu.
Netanyahu diminta mengundurkan diri, namun ia tidak bersedia dan berdalih dirinya tidak bersalah. [Ibnu K/Tarbiyah]