Archive for April 2018
Kisah Gadis Cilik Suriah “Demi Allah Saya Bukan Pengemis”, Bikin Menangis
Gadis cilik di pinggir jalan itu memanggil-manggil "paman... paman." Pria yang dipanggil pun berhenti. Ia sempat mengira gadis cilik itu pengemis yang ingin minta uang.
“Maaf, aku tidak punya uang receh” katanya.
“Maaf, saya tidak minta uang,” kata gadis cilik itu.
“Jika kamu tidak minta uang, apa maumu?”
“Ijinkan saya ikut ke rumahmu, Paman”
“Apa? Kamu ikut ke rumahku?”
“Saya ingin ke rumah Paman untuk mendapatkan sehelai selimut. Jika Paman punya selimut yang tidak terpakai, Paman boleh berikan kepadaku.”
“Tetapi di mana rumahmu?”
“Saya tidak punya rumah. Saya dan adik tinggal di tenda”
“Di mana ayah dan ibumu?”
“Mereka telah meninggal dalam perang”
Pria tersebut mulai terlihat menahan tangis.
“Demi Allah, saya bukan pengemis,” Gadis cilik itu melanjutkan sembari menyeka air matanya. “Saya dan adik saya hanya ingin merasa hangat di musim dingin ini.”
“La ilaha illallah..” semakin tersayat hati pria tersebut.
“Ibu saya minta saya menjaga adik. Jika ibu tahu adik kedinginan, pasti ia sangat sedih. Saya tidak ingin membuat ibu sedih,” Gadis cilik itu melanjutkan sambil kembali menyeka air mata.
Lalu, ia mengeluarkan uang. “Saya Cuma punya uang 100 ini. Jika engkau mau, ambillah dan berilah aku selimut.”
Pria itu semakin terlihat menahan isak tangis. Sungguh siapa saja yang punya hati lembut akan tersentuh hatinya dan keluar air mata.
Seword Fitnah Gubernur Anies, Tanggapan Netizen Ini Bikin Merinding
Banyak netizen geram dengan posting Seword berjudul “Menjijikkan! Kebijakan Anies, Bikin Monas Jadi Tempat Sampah!”
Netizen pun mengungkap modus fitnah pemberitaan tersebut.
“Mereka yang undang massa, mereka yang nyampah, mereka juga yang framing berita fitnah gubernur yang kasih izin tempat. Coba kalo gubernur gak kasih izin tempat, framing berita akan seperti apa? Silakan tebak sendiri” tulis Fai Fajar melalui akun Facebook pribadinya, Ahad (29/4/2018).
Sebelumnya, Seword merilis posting berjudul “Menjijikkan! Kebijakan Anies, Bikin Monas Jadi Tempat Sampah!”
Posting itu telah mencapai 18 ribu penayangan di website-nya. Di media sosial juga cukup viral.
“Bukannya mengusahakan kemajuan kota, Anies ini malah membiarkan warga boleh menginjak-injak dan duduk di atas rumput. Malah jadi tempat sampah terbesar di dunia. Ketika Monas dijadikan tempat sampah, Anies malah pesiran ke Amerika. Selamat datang di kota semrawut. Monas yang pernah dijadikan tempat fitnah Ahok, lalu jadi tempat perayaan acara Paskah, sekarang menjadi tempat sampah! Welcome to Jakarta, Anies Sandi menang, warga Jakarta merana!” tulis Seword di fan page-nya, Sabtu (28/4/2018).
Sebagian netizen yang menyadari bahwa meskipun berisi fitnah, media seperti Seword tidak mudah ditindak. Karenanya mereka menuliskan tanggapan yang membuat merinding.
“Allah Maha Tau, kita tuntut mereka di akhirat kelak,” kata Ayu Irawati.
[Video] CSR Telkom 3,5 M untuk Gereja, Nasehat Ustadz Abdul Somad Ini Perlu Dicamkan Umat
Beredarnya kabar PT Telkom membagikan CSR sebesar Rp 3,5 miliar untuk gereja dan Rp 100 juta untuk masjid menuai tanggapan banyak pihak. Mulai dari PBNU, Muhammadiyah, MUI, Wakil Ketua MPR RI mempertanyakannya.
Baca Juga: CSR Telkom 3,5 Miliar untuk Gereja dan 100 Juta untuk Masjid, Ini Respon MUI
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Cholil Nafis mempertanyakan logika apa yang dipakai oleh orang-orang Telkom. Ia pun meminta Menteri BUMN mengevaluasi Direktur Utama PT Telkom dan jajaran pengelola CSR-nya.
“Logika apa yg digunakan oleh orang2 di telkom ya. Berapa prosentasi pengguna dan jumlah umat muslim di Indonesia. Tlg Bu Menteri dievaluasi dirutnya dan jajaran pengelola CSR-nya,” kata Cholil Nafis melalui akun Twitter pribadinya, @cholilnafis, Sabtu (21/4/2018), sembari melampirkan berjudul Dana CSR Telkom 3,5 M untuk Gereja, 100 Juta untuk Masjid, Umat Islam Protes!
Logika apa yg digunakan oleh orang2 di telkom ya. Berapa prosentasi pengguna dan jumlah umat muslim di Indonesia. Tlg Bu Menteri dievaluasi dirutnya dan jajaran pengelola CSR-nya. https://t.co/8qD2B2K06R— cholil nafis (@cholilnafis) 21 April 2018
Wakil ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid juga mempermasalahkan pembagian CSR itu. Ia mengingatkan, mayoritas mutlak pelanggan Telkom adalah pengguna masjid. Ia juga meminta Menteri BUMN dan Menkominfo untuk merespon hal itu.
Baca juga: Soal CSR Telkom 3,5 M untuk Gereja, Ini Pertanyaan Hidayat Nur Wahid ke Menteri BUMN dan Menkominfo
“Setelah PBNU dan Muhammadiyah mempermasalahkan ketidakadilan dan ketidakbijakan Telkom bagikan CSRnya: 3,5M untuk Gereja dan 100 juta untuk Masjid, sekarang MUI juga mempermasalahkan. Karena memang Telkom diuntungkn oleh pelanggannya yang mayoritas mutlaknya pengguna Masjid. MenBUMN dan Menkominfo, respons anda?!” kata Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, Ahad (22/4/2018).
Setelah PBNU&Muhammadiyah permasalahkn ketidakadilan&ketidakbijakan Telkom bagikan CSRnya :3,5M unt Gereja dan 100 jt unt Masjid, skrg MUI juga mempermasalahkn. Krn memang Telkom diuntungkn olh pelanggannya yg mayoritas mutlaknya pengguna Masjid. MenBUMN&Menkominfo,respons anda?! https://t.co/Um7YZWUBjM— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) 22 April 2018
Masalah CSR dan kasus-kasus kontroversial yang terjadi belakangan ini menegaskan pentingnya kekuasaan.
Ustadz Abdul Somad menasehatkan, segenggam kekuasaan bisa menolong agama Allah. Contohnya dengan membuat peraturan yang sesuai syariat.
Pengingat lain datang dari Yusril Ihza Mahendra. Ia mengingatkan, seribu kepintaran dengan mudah akan digilas oleh segenggam kekuasaan.
Seribu kepintaran dengan mudah akan digilas oleh segenggam kekuasaan @MancurSinaga @mohmahfudmd— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) 14 April 2015
Soal CSR Telkom 3,5 M untuk Gereja, Ini Pertanyaan Hidayat Nur Wahid ke Menteri BUMN dan Menkominfo
![]() |
Hidayat Nur Wahid (mpr.go.id) |
Beredarnya kabar PT Telkom membagikan CSR sebesar Rp 3,5 miliar untuk gereja dan Rp 100 juta untuk masjid menuai tanggapan banyak pihak. Setelah PBNU, Muhammadiyah dan MUI, kini giliran Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Baca Juga: CSR Telkom 3,5 Miliar untuk Gereja dan 100 Juta untuk Masjid, Ini Respon MUI
Hidayat Nur Wahid mempermasalahkan pembagian CSR itu. Ia mengingatkan, mayoritas mutlak pelanggan Telkom adalah pengguna masjid. Ia juga meminta Menteri BUMN dan Menkominfo untuk merespon hal itu.
“Setelah PBNU dan Muhammadiyah mempermasalahkan ketidakadilan dan ketidakbijakan Telkom bagikan CSRnya: 3,5M untuk Gereja dan 100 juta untuk Masjid, sekarang MUI juga mempermasalahkan. Karena memang Telkom diuntungkn oleh pelanggannya yang mayoritas mutlaknya pengguna Masjid. MenBUMN dan Menkominfo, respons anda?!” kata Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, Ahad (22/4/2018).
Setelah PBNU&Muhammadiyah permasalahkn ketidakadilan&ketidakbijakan Telkom bagikan CSRnya :3,5M unt Gereja dan 100 jt unt Masjid, skrg MUI juga mempermasalahkn. Krn memang Telkom diuntungkn olh pelanggannya yg mayoritas mutlaknya pengguna Masjid. MenBUMN&Menkominfo,respons anda?! https://t.co/Um7YZWUBjM— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) 22 April 2018
Sebelumnya, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Cholil Nafis mempertanyakan logika apa yang dipakai oleh orang-orang Telkom. Ia pun meminta Menteri BUMN mengevaluasi Direktur Utama PT Telkom dan jajaran pengelola CSR-nya.
“Logika apa yg digunakan oleh orang2 di telkom ya. Berapa prosentasi pengguna dan jumlah umat muslim di Indonesia. Tlg Bu Menteri dievaluasi dirutnya dan jajaran pengelola CSR-nya,” kata Cholil Nafis melalui akun Twitter pribadinya, @cholilnafis, Sabtu (21/4/2018), sembari melampirkan berita berjudul Dana CSR Telkom 3,5 M untuk Gereja, 100 Juta untuk Masjid, Umat Islam Protes!
Logika apa yg digunakan oleh orang2 di telkom ya. Berapa prosentasi pengguna dan jumlah umat muslim di Indonesia. Tlg Bu Menteri dievaluasi dirutnya dan jajaran pengelola CSR-nya. https://t.co/8qD2B2K06R— cholil nafis (@cholilnafis) 21 April 2018
CSR Telkom 3,5 Miliar untuk Gereja dan 100 Juta untuk Masjid, Ini Respon MUI
![]() |
Gedung Telkom (Telkom.co.id) |
Beredarnya kabar PT Telkom membagikan CSR sebesar Rp 3,5 miliar untuk gereja dan Rp 100 juta untuk masjid menuai tanggapan banyak pihak. Setelah PBNU dan Muhammadiyah mempermasalahkan, kini giliran Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Cholil Nafis mempertanyakan logika apa yang dipakai oleh orang-orang Telkom. Ia pun meminta Menteri BUMN mengevaluasi Direktur Utama PT Telkom dan jajaran pengelola CSR-nya.
“Logika apa yg digunakan oleh orang2 di telkom ya. Berapa prosentasi pengguna dan jumlah umat muslim di Indonesia. Tlg Bu Menteri dievaluasi dirutnya dan jajaran pengelola CSR-nya,” kata Cholil Nafis melalui akun Twitter pribadinya, @cholilnafis, Sabtu (21/4/2018), sembari melampirkan berjudul Dana CSR Telkom 3,5 M untuk Gereja, 100 Juta untuk Masjid, Umat Islam Protes!
Logika apa yg digunakan oleh orang2 di telkom ya. Berapa prosentasi pengguna dan jumlah umat muslim di Indonesia. Tlg Bu Menteri dievaluasi dirutnya dan jajaran pengelola CSR-nya. https://t.co/8qD2B2K06R— cholil nafis (@cholilnafis) 21 April 2018
Twit itu pun menjadi viral. Hingga berita ini ditulis, twit tersebut telah diretwit sebanyak 1000 kali dan difavoritkan hampir 1000 pengguna Twitter.
Beragam komentar pengguna Twitter meramaikan twit tersebut. Sebagiannya menyuarakan #2019gantipresiden
“"Segudang ulama tak bermakna apa² dibandingkan dgn segenggam kekuasaan" begitulah pentingnya kekuasaan dlm islam, makanya jgn tinggalkan politik & golput. #2019GantiPresiden Contoh dana CSR Telkom: Segudang ulama, 87% pddk muslim dpt 100 Jt, segenggam kekuasaan, 13% Non dpt 3,5 M” kata @55Annur
“Ini momen yg sangat bagus utk lebih fokus tahun depan kita GANTI PRESIDEN, supaya bumn ini tidak lagi diskriminatif kepada kita. #2019GantiPresiden” kata @Hachsyid [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Terungkap! Ini Alasan Netizen Ucapkan Terimakasih ke Aher di Status Presiden Jokowi
ilustrasi |
Mengapa netizen membanjiri status Presiden Joko Widodo di fan page Facebook-nya dengan ucapan terima kasih kepada Ahmad Heryawan (Aher)? Rupanya karena berita tahun lalu yang menyebutkan bahwa 70 persen pembangunan Bandara Internasional Kertajati berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat.
Berita yang dilansir Okezone pada tanggal 13 Februari 2017 dengan judul Pembangunan Bandara Internasional Kertajati 70% Dananya dari APBD itu pun menjadi viral. Dari pantauan Tarbiyah.net, berita tersebut menempati posisi teratas berita terpopuler Okezone saat ini.
Saat berita ini ditulis, seluruh komentar pada berita tersebut juga berisi ucapan terima kasih kepada Aher.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah status Presiden Joko Widodo berisikan informasi Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati dibanjiri netizen dengan ucapan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).
Yang aneh, status tersebut dibanjiri komentar berisi ucapan terima kasih kepada Aher.
“Luar biasa ust. Ahmad Heryawan. Membangun jawa barat dengan prestasi yang Hebat. Barakallaah kang Aher... Semoga #2019kangAHERjadiPRESIDEN. Aamiin. Pasti Indonesia tambah BERKAH dan GEMILANG💖” kata Rissa Maleeqa.
“Terima kasih pak aher atas prestasi kerja dan karya untuk bangsa. Engkau pantas dan layak jadi RI1 di 2019” kata Kasmudi Abu Aqila.
“Mantap kang Aher, selamat atas pengabdiannya.... Jawa Barat hebat!” kata Emilva Roza.
“terimakasih pak Ahmad Heryawan, #AHERPRESIDEN2019” kata Deden Dhonovan Cahyadi.
“Syukron Kang Aher” kata Mulyana Hasbie. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Status Presiden Jokowi Ini Dibanjiri Ucapan Terimakasih Netizen kepada Aher
ilustrasi |
Ada yang kembali menyita perhatian dari akun fan page Presiden Joko Widodo. Sebuah status berisikan informasi Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati dibanjiri netizen dengan ucapan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).
“Rasanya, waktu berlalu begitu cepat. Baru dua tahun lalu dilakukan pemancangan, pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat, Kertajati di Kabupaten Majalengka, sudah hampir rampung. Bulan depan, pada tanggal 24 Mei, bandara ini sudah akan kita coba,” demikian Presiden Jokowi mengawali statusnya, Selasa (17/4/2018) kemarin.
“Hari ini saya berkunjung ke Bandara Kertajati dengan helikopter. Begitu mendarat, kemegahan bandara ini segera terlihat. Bandara yang dibangun di atas lahan seluas 1.800 hektare ini memiliki landas pacu berukuran 2.500 x 60 meter, dan akan diperpanjang menjadi 3.000 x 60 meter. Bandara dan kawasan sekitarnya juga akan dikembangkan hingga terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti kereta api, serta akan dihubungkan langsung dengan jalan tol Cipali,” lanjutnya.
“Bandara ini bisa menampung kurang lebih 5,6 juta penumpang setiap tahun dan merupakan bandara terbesar di tanah air setelah Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten. Pada musim haji tahun ini, Bandara Kertajati sudah bisa digunakan sebagai bandara embarkasi jemaah haji,” pungkas Jokowi.
Yang aneh, status tersebut dibanjiri komentar berisi ucapan terima kasih kepada Aher.
“Luar biasa ust. Ahmad Heryawan. Membangun jawa barat dengan prestasi yang Hebat. Barakallaah kang Aher... Semoga #2019kangAHERjadiPRESIDEN. Aamiin. Pasti Indonesia tambah BERKAH dan GEMILANG💖” kata Rissa Maleeqa.
“Terima kasih pak aher atas prestasi kerja dan karya untuk bangsa. Engkau pantas dan layak jadi RI1 di 2019” kata Kasmudi Abu Aqila.
“Mantap kang Aher, selamat atas pengabdiannya.... Jawa Barat hebat!” kata Emilva Roza.
“terimakasih pak Ahmad Heryawan, #AHERPRESIDEN2019” kata Deden Dhonovan Cahyadi.
“Syukron Kang Aher” kata Mulyana Hasbie. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Bisakah PDIP Menjawab Pertanyaan Wasekjen MUI Ini?
Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain melontarkan pertanyaan terkait PDIP. Pertanyaan itu menarik perhatian netizen dan sampai sekarang belum ada jawaban baik dari PDIP maupun tokoh-tokohnya meskipun sudah di-mention.
Tengku Zulkarnain menanyakan apakah buku berjudul Argumentasi PDI Perjuangan Menolak Kenaikan Harga BBM masih bisa didapatkan. Ia ingin mengetahui argumentasinya jitu atau tidak.
“Mau Tanya: "Buku Ini Bisa Didapatkan di Mana ya...?" Argumentasinya Jitu atau Tidak Kita Mau Tahu.... Mana Tahu Bagus...,” kata @ustadtengkuzul, Rabu (18/4/2018).
Mau Tanya:"Buku Ini Bisa Didapatkan di Mana ya...?"— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) 18 April 2018
Argumentasinya Jitu atau Tidak Kita Mau Tahu....
Mana Tahu Bagus... pic.twitter.com/jGVjBaMdVF
Sejumlah pengguna Twitter juga mengaku sedang mencari buku tersebut.
“Saya juga mau beli tu buku biar tau dan kasih sama keluarga dan teman sekabupaten.... “ kata @AhmadYa48177853
“Saya juga mau pak kalau ada.. Sepertinya bagus tuh buat ngernyutin dahi.. 😀😀😀” kata @AhmadMu57379995
Pengguna Twitter lainnya bahkan me-mention langsung akun @PDI_Perjuangan, @riekediahp dan @Maruarar_Sirait
Wakapolri: Jika Ditemukan Miras, Pejabat Polri di Daerah Akan Diganti
![]() |
Wakapolri Syafruddin (WartaMerdeka) |
Sebuah kabar gembira datang dari Wakapolri Komjen Pol Drs. Syafruddin, M.Si. Menjelang Ramadhan tahun ini, Polri akan memberantas peredaran minuman keras di seluruh Indonesia. Jika ditemukan peredaran minuman keras di sebuah daerah, pejabat Polri di daerah tersebut akan diganti.
Syafruddin menegaskan bahwa pihaknya bertekad akan memberantas peredaran minuman keras menjelang bulan Ramadhan 2018 ini.
"Pastinya, menjelang bulan Ramadan, peredaran minuman keras harus diberantas. Isu terkait minuman keras saja tidak diperbolehkan, apalagi sampai peredarannya. Dan jangan sampai membuat masyarakat resah saat menjalankan ibadah puasa," kata Syafruffin saat berkunjung ke Ponpes Tazakka, Batang, Jawa Tengah dalam rangka Silaturahmi Kebangsaan, Selasa (17/4/2018).
Lebih jauh ia menegaskan, pihaknya akan memberikan sanksi kepada pejabat Polri di daerah jika ditemukan peredaran miras. Sanksinya tidak main-main.
"Jika masih ditemukan peredaran minuman keras di daerah, akan kami ganti pejabat Polri yang bertugas di wilayah tersebut," tegas Wakapolri yang juga Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia itu seperti dikutip WartaMerdeka.
Pernyataan Wakapolri itu mendapat apresiasi dari DPD RI dan MPR RI.
“Keren nih,” kata anggota DPD RI Fahira Idris melalui akun Twitter pribadinya, @fahiraidris, Rabu (18/4/2018).
Lanjut&buktikan Pak Wakapolri, yg juga Waketum DMI. Selamatkn Indonesia dari darurat Miras. https://t.co/vTOaDyoAE6— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) 18 April 2018
“Lanjut&buktikan Pak Wakapolri, yg juga Waketum DMI. Selamatkn Indonesia dari darurat Miras.” kata Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, Rabu (18/4/2018). [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Sebut “Allah Bukan Orang Arab, Senang AyatNya Dibaca Gaya Hiphop” Ade Armando Jadi Tersangka
![]() |
Ade Armando (Republika) |
Dosen FISIP Universitas Indonesia, Ade Armando, telah ditetapkan sebagai tersangka. Status tersangka itu terkait dengan cuitannya di Twitter yang mengatakan "Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayat-Nya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, China, Hiphop, Blues".
Namun, meski telah berstatus tersangka, berkas kasusnya belum dilimpahkan ke kejaksaan.
"Masih dilakukan penyelidikan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, Selasa (17/4/2018), seperti dikutip Republika.
Ade dilaporkan pelapor bernama Johan Khan pada Januari 2017. Johan mendesak Ade menyampaikan permohonan maaf melalui akun Twitter, tetapi tersangka tidak memenuhinya.
Bukan kali itu saja Ade Armando dilaporkan ke polisi karena penodaan agama. Namun, sejumlah kasusnya menguap begitu saja.
Terbaru, Ade Armando dilaporkan seorang pengacara yang mewakili umat Islam, Denny Andrian Kusdayat, atas dugaan penodaan agama.
Di dalam akun Facebook Ade Armando pada 4 April 2018 lalu, dia menuliskan 'azan tidak suci', padahal di dalam bait azan jelas terdapat lafaz-lafaz suci yang mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Polisi pun diharapkan tegas menyelesaikan kasus ini hingga tuntas. Ade akan dikenakan Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 A ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 156a KUHP.
Ade Armando juga dilaporkan oleh Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Shobri Lubis pada 10 April lalu. Sebabnya, Ade pernah menulis di media sosial yang menyebut 'Polri harus menunjukkan bila FPI bukan anjing binaan mereka'. (Baca: Ketua Umum FPI Laporkan Ade Armando ke Bareskrim, Ini Masalahnya)
Pernyataan itu diposting Ade Armando di Facebook dan Twitter pada tahun 2016 lalu dan baru diketahui Sobri belakangan ini. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Bong Usul Polling Twitter #2019GantiPresiden vs #2019TetapJokowi Dibalik, Hasilnya Mengejutkan
Sering kali polling di Twitter dengan cara retwit pilihan pertama dan like pilihan kedua. Ketika digunakan cara seperti itu, #2019GantiPresiden menang telak. Rupanya, hasil itu dianggap tidak akurat karena #2019GantiPresiden diuntungkan dengan retwit. Akhirnya dilakukanlah polling terbalik.
Hal itu dituturkan oleh Nurhayati melalui akun Twitter pribadinya @NoerH4yatie, Senin (16/4/2018).
Ia pun membuat polling dengan cara terbalik. Yang memilih #2019GantiPresiden memberikan like, sedangkan yang memilih #2019TetapJokowi meretwit. Hasilnya, #2019GantiPresiden kembali menang telak.
Hingga berita ini ditulis, jumlah like (#2019GantiPresiden) sebanyak 1155 sedangkan jumlah retwit (#2019TetapJokowi) sebanyak 24.
“Bong usul pollingnya dibalik, yg tdnya RT jd Like, yg Like jd RT. Okelah kalo begitu; 1. LIKE ~ Kalau anda suka dengan kaos #2019GantiPresiden (Meski harus beli sendiri) 2. Retweet (RT) Apabila anda suka dengan kaos #2019TetapJokowi (Tidak harus beli/dikasih Gratis)” demikian polling @NoerH4yatie
Bong usul pollingnya dibalik, yg tdnya RT jd Like, yg Like jd RT.— Nurhayati (@NoerH4yatie) 16 April 2018
Okelah kalo begitu;
1. LIKE ~ Kalau anda suka dengan kaos #2019GantiPresiden (Meski harus beli sendiri)
2. Retweet (RT) Apabila anda suka dengan kaos #2019TetapJokowi (Tidak harus beli/dikasih Gratis) pic.twitter.com/YnOZ0fzubK
Sejumlah pengguna Twitter terkejut dan gembira mengetahui hasil polling tersebut.
“Lah ttp menang pollingnya? :/” kata @ervien_r_e
“Bhahahaha...teteppp jumlahnya BANYAK polling LIKE ^ . ^” kata @adedian36
Gara-Gara Amien Rais Sebut “Partai Allah”, Kelompok Ini Terbongkar
Ada yang marah saat Amien Rais menyebut partai Allah dan partai setan. Padahal, menurut Yusril Ihza Mahendra, Amien Rais tidak menyebut nama-nama yang masuk dalam partai Allah dan partai setan.
Satu kelompok pun terbongkar akibat ucapan Amien Rais tersebut. Kelompok itu adalah akun-akun yang mempertanyakan sejak kapan ada istilah “Partai Allah.” Bahkan, mereka nyinyir meminta pasukan 212 demo dengan dalih Amien Rais telah menistakan Allah dengan istilah “partai Allah.”
“Kok Pasukan 212 gak ada Demo ya... Kan ini sama aja Menistakan ALLAH, Sejak kapan ada nama Partai ALLAH,” kata Adi Embuzt, Senin (16/4/2018).
“Baru saya dengar ada Partai Allah melawan partai setan. Seakan-akan Allah diadu dengan setan.
Setelah ayat suciNya, agamaNya, surgaNya, sekarang Allah pun dijual demi kepentingan politik dan kekuasaan. Sebusuk-busuknya sampah masyarakat lebih busuk lagi sampah Agama,” kata Bayu Winata.
Agaknya, akun-akun tersebut tidak tahu bahwa di Al Quran memang ada istilah hizbullah yang berarti partai Allah dan hizbusy syaithan yang berarti partai setan.
Istilah hizbullah disebutkan tiga kali dalam Al Quran yakni satu kali di Surat Al Maidah ayat 56 dan dua kali di Surat Al Mujadilah ayat 22.
وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ
Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. (QS. Al-Ma'idah: 56)
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آَبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. (QS. Al Mujadilah: 22)
Sedangkan istilah hizbusy syaitah disebutkan satu kali dalam Al Quran yakni di Surat Al Mujadilah ayat 19.
اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنْسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ أُولَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi. (QS. Al-Mujadilah: 19)
Ini Siksa Pezina yang Dilihat Nabi Muhammad Saat Isra' Mi'raj
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam isra’ mi’raj, beliau tidak hanya mendapat perintah shalat lima waktu tetapi juga diperlihatkan surga dan neraka.
Beliau diperlihatkan siksa neraka bagi orang-orang yang kafir dan durhaka, para pendosa dan pelaku maksiat. Salah satunya, siksa untuk pezina.
Rasulullah diperlihatkan orang-orang yang di tangan mereka ada daging gemuk dan segar. Di sampingnya ada daging busuk dan bernanah. Anehnya, mereka memilih memakan daging yang busuk dan bernanah tersebut.
Siapa mereka yang perbuatannya demikian pedih? Mengapa ada daging segar mereka justru memakan daging busuk dan bernanah? Mereka adalah para pezina.
Sewaktu di dunia, mereka sebenarnya memiliki hubungan yang halal. Namun mereka lebih suka menikmati yang haram yang pada hakikatnya adalah busuk dan menjijikkan. Maka demikianlah nanti di neraka mereka akan disiksa.
Rasulullah juga diperlihatkan siksa yang lain. Misalnya para pemakan harta-harta anak yatim. Mereka di neraka memiliki bibir seperti bibir unta, mulut-mulut mereka dilempari dengan sepotong api dari neraka seperti batu sebesar genggaman tangan, lalu keluar dari dubur-dubur mereka.
Beliau juga diperlihatkan siksa untuk para pemakan riba. Mereka memiliki perut yang buncit. Saking buncitnya, mereka tidak bisa beranjak dari tempatnya. Lalu mereka diinjak-injak oleh penduduk neraka lainnya.
Siksa neraka yang beliau lihat sewaktu isra miraj itu lantas beliau ceritakan kepada para sahabat. Dan tidaklah para sahabat assabiqunal awwalun mendengar cerita itu melainkan semakin takut kepada Allah dan berlindung dari neraka dengan jalan menjauhi perbuatan-perbuatan haram itu sejauh-jauhnya.
Dari para sahabat, turun kepada para tabi’in lalu tabiu’t tabi’in dan seterusnya hingga para imam ahli hadits meriwayatkannya dalam kitab-kitab mereka dan para ulama tarikh menuliskan dalam Sirah Nabawiyah mereka.
Kini kita juga telah mengetahui siksa pedih untuk para penduduk neraka sesuai dengan perbuatan buruk yang mereka lakukan di dunia. Pertanyaannya, apakah kita segera bergegas seperti para sahabat untuk menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat itu sejauh-jauhnya atau membaca siksa neraka tidak membawa pengaruh apa-apa pada jiwa kita? Na’udzubillah. [Muchlisin BK/Tarbiyah]
Pembahasan isra miraj lengkap mulai dari kronologi peristiwa hingga hikmahnya bisa dibaca di artikel Isra Miraj
PDIP Sebut Jokowi Seperti Umar Bin Khattab, Ini Tanggapan Telak Wasekjen MUI
ilustrasi |
Ketua DPP PDIP Bidang Kemaritiman, Rokhmin Dahuri, meyakini bahwa Jokowi akan menang di Pilpres 2019 meskipun ada gerakan #2019GantiPresiden. Menurutnya, Jokowi mirip dengan Amirul Mukminin Umar bin Khattab.
"Leadership dari kepemimpinan Pak Jokowi luar biasa karena beliau dan rakyat biasa, sangat approachable, beliau ke mana saja salaman enggak ada protokoler, beliau kayak Umar Bin Khattab dan datang ke sana kemari," kata Rokhmin di DPP PDIP, Lenteng Agung, Ahad (8/4/2018), seperti dikutip Kumparan.
Kepemimpinan Jokowi tersebut, lanjutnya, berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya yang berjarak dengan rakyat.
"Kalau presiden-presiden dulu kan ada jarak ya. Jadi karena itu kalau kami ikuti wah rakyat itu mind (pikiran) dan heart (hati) sudah jatuh pada Pak Jokowi," tandasnya.
Menanggapi pernyataan ada Presiden yang seperti Umar bin Khattab, Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain melontarkan tanggapan telak.
“Sayyidina Umar Tegas pada semua kemungkaran: pelacuran, homoseksual, khamar, judi, korupsi, narkoba, dan lainnya. Adil dalam menegakkan hukum tidak pandang bulu, tegas terhadap kuffar dan munafik, taat hukum, ditakuti setan. Ayo siapa kemarin yang bilang sekarang ini ada yang seperti beliau?! #ulangi,” kata Tengku Zulkarnain melalui akun Twitter pribadinya, @ustadtengkuzul, Selasa (10/4/2018).
Sayyidina Umar Tegas pd Semua Kemungkaran:Pelacuran, Homoseksual, Khamar,Judi, Korupsi, Nakoba, dan lainnya. Adil dlm Menegakkan Hukum Tdk Pandang Bulu, Tegas Terhadap Kuffar dan Munafik, Taat Hukum, Ditakuti Setan.— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) 10 April 2018
Ayo Siapa Kemarin yg Bilang Skrg Ini Ada yg Spt Beliau?!#ulangi
Fenomena Kaos #2019GantiPresiden di MarketPlace Ini Bikin Merinding
Kaos memang tidak bisa mengganti presiden. Namun jika kaos #2019GantiPresiden ada di mana-mana hingga membanjiri marketplace ternama seperti Bukalapak, Tokopedia dan Shopee, pertanda apakah ini?
Seperti diberitakan sebelumnya, di depan relawan di Bogor, Presiden Joko Widodo menyatakan kaos tidak bisa mengganti Presiden.
“Masa kaos bisa ngganti Presiden? Yang bisa ngganti Presiden itu rakyat. Kalau rakyat itu berkehendak ya bisa. Kalau rakyat nggak mau ya nggak bisa. Yang kedua, ada kehendak dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Masa pakai kaos bisa ngganti Presiden, nggak bisa” kata Jokowi.
Baca juga: Ini Tanggapan Telak Wasekjen MUI Soal Pidato “Masa Kaos Bisa Ngganti Presiden”
Mengapa Jokowi sampai menyinggung kaos #2019GantiPresiden dengan nada tinggi dan serius di depan para relawannya?
Agaknya, persebaran kaos #2019GantiPresiden yang cukup masif menunjukkan perkembangan gerakan itu semakin serius.
Hasil pencarian Tarbiyah.net di tiga marketplace ternama menunjukkan kaos #2019GantiPresiden telah membanjiri Bukalapak, Tokopedia dan Shopee.
Berikut ini screenshoot aneka Kaos #2019GantiPresiden di Bukalapak, Tokopedia dan Shopee.
![]() |
Kaos #2019GantiPresiden di Bukalapak |
![]() |
Kaos #2019GantiPresiden di Shopee |
Ini Tanggapan Telak Wasekjen MUI Soal Pidato “Masa Kaos Bisa Ngganti Presiden”
Pidato Presiden Joko Widodo di depan relawan di Bogor, Sabtu (7/4/2018) kemarin, mendapat tanggapan banyak pihak, tidak terkecuali ulama.
Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain melontarkan tanggapan telak terkait pidato “masa kaos bisa ngganti presiden” tersebut.
“Kaos Tidak Akan Bisa Mengganti PRESIDEN, Paham....?" Kami Semua Pasti Paham.... Tapi Jika Semua Pemakai Kaos "Ganti Presiden" dan Mayoritas Rakyat Mencoblos Calon Selain "DIA", maka Dapat Dipastikan PRESIDENNYA Akan Ganti... Betul...? #marahkoksamakaos?” kata Tengku Zulkarnain melalui akun Twitter @ustadtengkuzul, Ahad (8/4/2018).
"Kaos Tidak Akan Bisa Mengganti PRESIDEN, Paham....?"— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) 8 April 2018
Kami Semua Pasti Paham....
Tapi Jika Semua Pemakai Kaos "Ganti Presiden" dan Mayoritas Rakyat Mencoblos Calon Selain "DIA", maka Dapat Dipastikan PRESIDENNYA Akan Ganti...
Betul...?#marahkoksamakaos?
Saat berita ini ditulis, twit tersebut telah diretwit lebih dari 800 kali dan difavoritkan lebih dari 2000 pengguna Twitter.
Tengku Zulkarnain juga mempertanyakan, mengapa hal-hal penting seperti narkoba yang masuk berton-ton ke Indonesia dan kasus penistaan agama tidak dikomentari, namun kaos justru dikomentari.
“Narkoba Masuk Ton Ton-nan DIAM. Ada Penista Agama, DIAM. Listrik, BBM, Gas, Naik, DIAM. Beras, Daging, Garam Diimpor Ribuan Ton, DIAM. Gaji PNS 4 Tahun Tidak Naik, DIAM. TIDAK Ada KOMENTAR... Giliran KAOS Dikomentari... Sebegitu Pentingnya Kah Pengaruh KAOS? #hidupkaos!” lanjutnya.
Narkoba Masuk Ton Ton-nan DIAM.— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) 8 April 2018
Ada Penista Agama, DIAM.
Listrik, BBM, Gas, Naik, DIAM.
Beras, Daging, Garam Diimpor Ribuan Ton, DIAM.
Gaji PNS 4 Tahun Tidak Naik, DIAM. TIDAK Ada KOMENTAR...
Giliran KAOS Dikomentari...
Sebegitu Pentingnya Kah Pengaruh KAOS?#hidupkaos!
Pun pesawat yang disablon dengan tulisan “Nasdem for Jokowi 2019” juga tidak dikomentari.
Itu Ada yg Sudah "Nyablon Pesawat Terbang" Belum Masa Kampanye, Tidak DIKOMENTARI :"Pesawat TerbangTidak Bisa Menjadikan Orang Jadi Presiden...."— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) 8 April 2018
Giliran Kaos Sablonan Murah Meriah Saja, DIKOMENTARI....
Lucu Saja Sih Hati Ini.
Lucu Nggak....?
Kaosforpresident...! pic.twitter.com/bLm3NAl7Qj
Seperti diberitakan sebelumnya, di depan relawan di Bogor, Jokowi menyatakan kaos tidak bisa mengganti Presiden.
“Masa kaos bisa ngganti Presiden? Yang bisa ngganti Presiden itu rakyat. Kalau rakyat itu berkehendak ya bisa. Kalau rakyat nggak mau ya nggak bisa. Yang kedua, ada kehendak dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Masa pakai kaos bisa ngganti Presiden, nggak bisa” kata Jokowi. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Kehendak Allah Disebut di Urutan Kedua, Netizen Protes Pidato Jokowi
![]() |
Jokowi di depan relawan (Detik) |
Pidato Presiden Joko Widodo di depan relawan di Bogor, Sabtu (7/4/2018), menuai protes netizen muslim. Pasalnya, Jokowi menyebut kehendak Allah di urutan kedua.
Hal itu terjadi saat Jokowi menyatakan bahwa kaos tidak bisa mengganti Presiden.
“Masa kaos bisa ngganti Presiden? Yang bisa ngganti Presiden itu rakyat. Kalau rakyat itu berkehendak ya bisa. Kalau rakyat nggak mau ya nggak bisa. Yang kedua, ada kehendak dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Masa pakai kaos bisa ngganti Presiden, nggak bisa” kata Jokowi.
Sejumlah netizen mengkritisi pidato tersebut karena menempatkan kehendak Allah di urutan kedua.
“Ahelah! Katanya mau ngedeketin kubu muslim. Gimana bisa wong kehendak Tuhan aja cuma diitung jadi nomer dua,” kata @awemany, Ahad (8/4/2018).
Ahelah! Katanya mau ngedeketin kubu muslim. Gimana bisa wong kehendak Tuhan aja cuma diitung jadi nomer dua. Ngga takut kena serangan jantung kayaknya. :p pic.twitter.com/WPMAd8Yr1B— Pelan-pelan, Ardi! (@awemany) 8 April 2018
“seharusnya dia ga bilang kedua..tutup saja kalimat nya dengan dan akhirnya smua kehendak Allah SWT..kalo ada kalimat yg kedua,jd macam2 opini yg timbul..#2019GantiPresiden..” kata @nadi_kul
“Yang pertama kehendak Tuhan pak @jokowi ..kun fa yakun” kata @Satrio_Prasetya [Ibnu K/Tarbiyah]
Mustofa Nahrawardaya: Nanti Ada Admin Grup #2019GantiPresiden Ditangkap Lalu...
Anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya menduga nanti akan ada admin grup WhatsApp atau admin grup Facebook yang mengatasnamakan #2019GantiPresiden ditangkap.
Lalu beritanya akan diblow up selama satu tahun. Tujuannya, agar ada kesan kuat bahwa gerakan #2019GantiPresiden ilegal.
“Dugaan saya, nanti ada admin grup WA atau admin grup FB YANG mengatasnamakan #2019GantiPresiden ditangkap aparat. Persis kasus Saracen dan MCA. Trus beritanya diblow up selama setahun, agar ada kesan kuat gerakan tersebut ILEGAL. 😀😀😀 "Silahkan disimpan tweet saya ini"” kata Mustofa melalui akun Twitter pribadinya @NetizenTofa, Ahad (8/4/2018).
Dugaan saya, nanti ada admin grup WA atau admin grup FB YANG mengatasnamakan #2019GantiPresiden ditangkap aparat. Persis kasus Saracen dan MCA.— Mustofa Nahrawardaya (@NetizenTofa) 8 April 2018
Trus beritanya diblow up selama setahun, agar ada kesan kuat gerakan tersebut ILEGAL. 😀😀😀
"Silahkan disimpan tweet saya ini"
Twit itu pun langsung viral. Hingga berita ini ditulis, twit tersebut telah diretwit lebih dari 1200 kali dan difavoritkan lebih dari 1800 pengguna Twitter.
Ratusan komentar menanggapi twit Mustofa tersebut. Sebagian besar setuju dan mendukung hipotesis aktifis Muhammadiyah itu.
“#2019GantiRaja -> ini baru makar. karena sistemnya kerajaan. #2019GantiPresiden -> ini sah2 aja. cuma otak cebong yg terlalu dungu utk hidup di negara demokrasi. dipikirnya indonesia ini dinasti” kata @logic_editor
“Eeh..., betul bingits tuch Bang...🤔🤔 Ntar yg nyablon pada jd tersangka..,yg menjual dituduh makar...,trus yg beli dianggap pasukannya..., trus yg mendistributorkan dianggap yg mendanai...🤔🤔🤔” kata @@SilentH09130287
“klo engga, tiba2 ada kasus terorisme yg juga pelakunya ternyata mendukung #2019GantiPresiden , terus ada klarifikasi dr aparat bahwa tdk ada kaitannya.. tp tetep bawa2 #2019GantiPresiden agar dikambinghitamkan masyarakat,” kata @AraafMeada
“kenapa mesti alergi dengan hashtag itu? padahal kita niatnya baik; menghindarkan Pak Dhe' dari bully, beban kerja yg berat serta....... janji2 yang tak ditepati,” kata @BasirWahyu [Ibnu K/Tarbiyah]
Sukseskan #2019GantiPresiden, PKS Belajar dari Bintang Liverpool Mohamed Salah
ilustrasi |
Agar gerakan #2019GantiPresiden sukses menjadi kenyataan, menurut Mardani, PKS belajar dari Bintang Liverpool Mohamed Salah.
Apa hubungan antara #2019GantiPresiden dengan kesuksesan Mohamed Salah?
"Hubungannya jelas, kita berusaha seelegan dan seindah mungkin menang dalam Pilpres 2019 seperti Mo Salah menaklukkan Eropa dengan prestasi dan gol-gol cantiknya. Kita bukan ingin membuat gerakan makar, gerakan hoax apalagi gerakan fitnah. Tidak!" kata Mardani, Sabtu (7/4/2018), seperti dikutip Detik.
Mardani menyebutkan, Manceshter City yang punya skuad seharga Rp 8,6 trilyun dilumat habis 0-3 di leg awal perempat final Liga Champions 2018. Di Liga Inggris Liverpool sudah masuk empat besar. Salah satu rahasianya adalah Mohamed Salah yang akrab dipanggil Mo Salah, seorang pemain muslim asal Mesir yang setiap kali mencetak gol kemudian bersujud.
Dengan prestasinya mencetak 39 gol di semua kompetisi bersama Liverpool, Mo Salah bahkan top scorer untuk semua Liga Eropa mengalahkan Messi dan Christiano Ronaldo.
Bermain cantik
Seperti Mo Salah yang bermain cantik dan mencetak gol-gol terbaik, menurut Mardani, PKS berusaha seelegan dan seindah mungkin menang dalam Pilpres 2019.
Seperti Mo Salah, PKS ingin #2019GantiPresiden dengan landasan akhlaqul karimah. Bukan dengan hoax, apalagi fitnah.
“Makanya siapapun boleh mencetak kaus, membuat gelang, topi, menjual mug dan lain-lain karena gerakan ini memang tidak ada yang mendanai. Semua menggunakan prinsip 'sunduquna juyubuna': kantong kami adalah sumber dana kami,” lanjutnya.
Bagaimana agar bisa menang dengan elegan seperti Mo Salah? Berikut ini penjelasan Mardani:
1. Persiapan Matang
Mo Salah, mengikuti penjelasan pelatih Jurgen Klopp selalu hadir lebih awal dan berlatih sendiri menambah porsi latihan. Kita, Relawan Ganti Presiden, harus benar-benar mampu menyiapkan diri untuk kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas. Saat Pilkada DKI lalu, tim pemenangan selalu efisien dalam rapat, fokus dalam kerja dan tekun meniti proses.
Kadang kita persiapkan clue card (kertas2 penanda) agar Mas Anies dan Bang Sandi bisa tampil memesona saat debat kandidat. Jam 02.00 WIB dini hari baru kelar adalah hal biasa. Dan tidak ada pekerjaan besar selesai kecuali didukung semua tim yang punya dedikasi. Membangun tim penuh dedikasi juga seni tersendiri.
Jadi prestasi Mo Salah yang luar biasa dari perencanaan yang indah melibatkan banyak orang dalam suasana riang dan penuh apresiasi. Makanya Mo Salah selalu mendedikasikan kemenangan bagi timnya dan bagi mereka yang di belakang layar.
Sama seperti Gerakan #2019GantiPresiden, yang tampil mungkin saya, tapi di belakangnya ada para ustaz yang ikhlas, emak-emak yang luar biasa tekun menyiapkan perkara kecil tapi berdampak besar bagi kesuksesan gerakan ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua dengan balasan terbaik dunia dan akhirat.
2. Rendah Hati
Kedua, Mo Salah selalu rendah hati, dia katakan yang terpenting kemenangan tim, target tiga poin, bukannya rekor pribadi. Bahkan di beberapa pertandingan, Salah dalam posisi ideal mencetak gol, bola malah di-assist pada kawan setimnya untuk mencetak goal.
Karena itulah Mo Salah dicintai rekan setimnya dan dipuja para Liverpudlian, fans Liverpool yang memang fanatik seperti The Jack dan Viking disini. Bahkan ada lagu, 'Kalau Salah masukan gol lagi, aku akan ikut Salah salat dan being a moslem'. Betapa indahnya.
Kita gerakan #2019GantiPresiden harus lebih punya sikap rendah hati lebih dari Mo Salah. Karena pertandingan lebih berat, lebih mulia dan lebih banyak godaan dan cobaannya. Karena itu #2019GantiPresiden diawal ini lebih banyak kita mengokohkan akar pergerakan kedekatan kita dengan Allah SWT.
Bukan kita yang memenangkan Pilpres 2019 tetapi tegas Allah katakan dalam Surat Al Anfal ayat 10 "Waman nashru illa min indillah", Kemenangan itu datang hanya dari sisi Allah.
Mudah bagi Allah menganugerahkan kemenangan, memberikan atau mencabut kekuasaan dari seseorang untuk diberikan pada yang lain.
Jadi, rendah hati dengan selalu mengembalikan kebaikan pada Allah dan introspeksi diri jika ada kekurangan. Bukan menyalahkan yang lain.
3. Kerjasama Tim
Ketiga, pelajaran dari Mo Salah adalah kerja sama tim. Tidak ada gol tercipta, tidak ada kemenangan dan tidak ada piala tanpa semua menyadari ini pertarungan tim. Ini kerja bersama. Ini kompetisi yang melibatkan banyak orang. Jadi #2019GantiPresiden harus bersifat komunitas terbuka. Semua diundang untuk sharing knowlegde, sharing ide dan gagasan hingga sharing kontribusi.
Handphone saya di 0811904747 atau di Twitter @MardaniAliSera FB dan IG semua dapat jadi jalur untuk jembatan sharing tersebut.
Sejak awal saya selalu menegaskan pada tim Relawan Ganti Presiden bahwa tim ini akan membesar dan terus menerima relawan dan kita tidak perlu merasa tersisih, tertinggal ataupun terabaikan jika ada yang lebih pandai, lebih layak dan lebih berkualitas ketimbang kita. Karena kita memang tidak bertujuan untuk membesarkan diri apalagi mengambil keuntungan dari gerakan ini.
Kalau itu terjadi, jangankan #2109GantiPresiden, malah kita akan saling membenci dan saling melemahkan karena tujuannya bukan lagi lillahi ta'ala. Jadi, #2019GantiPresiden harus benar-benar menyiapkan diri untuk memiliki salamatus shadr (kelapangan dada) dan open mind (pikiran terbuka) dan selalu mengapresiasi tiap orang yang terlibat.
Jika Mohamed Salah bisa menaklukan Liverpudlian dan Eropa dengan akhlak dan prestasinya, Insya Allah kita relawan dan simpatisan gerakan #2019GantiPresiden juga akan sukses dengan tiga attitude (sikap mental dan prestasi kerja) seperti Mo Salah. Wallahu 'alam bishowab.