Posted by : Slamet Rabu, 11 April 2018

neraka




Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam isra’ mi’raj, beliau tidak hanya mendapat perintah shalat lima waktu tetapi juga diperlihatkan surga dan neraka.

Beliau diperlihatkan siksa neraka bagi orang-orang yang kafir dan durhaka, para pendosa dan pelaku maksiat. Salah satunya, siksa untuk pezina.

Rasulullah diperlihatkan orang-orang yang di tangan mereka ada daging gemuk dan segar. Di sampingnya ada daging busuk dan bernanah. Anehnya, mereka memilih memakan daging yang busuk dan bernanah tersebut.

Siapa mereka yang perbuatannya demikian pedih? Mengapa ada daging segar mereka justru memakan daging busuk dan bernanah? Mereka adalah para pezina.

Sewaktu di dunia, mereka sebenarnya memiliki hubungan yang halal. Namun mereka lebih suka menikmati yang haram yang pada hakikatnya adalah busuk dan menjijikkan. Maka demikianlah nanti di neraka mereka akan disiksa.

Rasulullah juga diperlihatkan siksa yang lain. Misalnya para pemakan harta-harta anak yatim. Mereka di neraka memiliki bibir seperti bibir unta, mulut-mulut mereka dilempari dengan sepotong api dari neraka seperti batu sebesar genggaman tangan, lalu keluar dari dubur-dubur mereka.





Beliau juga diperlihatkan siksa untuk para pemakan riba. Mereka memiliki perut yang buncit. Saking buncitnya, mereka tidak bisa beranjak dari tempatnya. Lalu mereka diinjak-injak oleh penduduk neraka lainnya.

Siksa neraka yang beliau lihat sewaktu isra miraj itu lantas beliau ceritakan kepada para sahabat. Dan tidaklah para sahabat assabiqunal awwalun mendengar cerita itu melainkan semakin takut kepada Allah dan berlindung dari neraka dengan jalan menjauhi perbuatan-perbuatan haram itu sejauh-jauhnya.

Dari para sahabat, turun kepada para tabi’in lalu tabiu’t tabi’in dan seterusnya hingga para imam ahli hadits meriwayatkannya dalam kitab-kitab mereka dan para ulama tarikh menuliskan dalam Sirah Nabawiyah mereka.

Kini kita juga telah mengetahui siksa pedih untuk para penduduk neraka sesuai dengan perbuatan buruk yang mereka lakukan di dunia. Pertanyaannya, apakah kita segera bergegas seperti para sahabat untuk menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat itu sejauh-jauhnya atau membaca siksa neraka tidak membawa pengaruh apa-apa pada jiwa kita? Na’udzubillah. [Muchlisin BK/Tarbiyah]

Pembahasan isra miraj lengkap mulai dari kronologi peristiwa hingga hikmahnya bisa dibaca di artikel Isra Miraj






Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © SLAMET - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -