Posted by : Slamet
Minggu, 22 April 2018
Gedung Telkom (Telkom.co.id) |
Beredarnya kabar PT Telkom membagikan CSR sebesar Rp 3,5 miliar untuk gereja dan Rp 100 juta untuk masjid menuai tanggapan banyak pihak. Setelah PBNU dan Muhammadiyah mempermasalahkan, kini giliran Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Cholil Nafis mempertanyakan logika apa yang dipakai oleh orang-orang Telkom. Ia pun meminta Menteri BUMN mengevaluasi Direktur Utama PT Telkom dan jajaran pengelola CSR-nya.
“Logika apa yg digunakan oleh orang2 di telkom ya. Berapa prosentasi pengguna dan jumlah umat muslim di Indonesia. Tlg Bu Menteri dievaluasi dirutnya dan jajaran pengelola CSR-nya,” kata Cholil Nafis melalui akun Twitter pribadinya, @cholilnafis, Sabtu (21/4/2018), sembari melampirkan berjudul Dana CSR Telkom 3,5 M untuk Gereja, 100 Juta untuk Masjid, Umat Islam Protes!
Logika apa yg digunakan oleh orang2 di telkom ya. Berapa prosentasi pengguna dan jumlah umat muslim di Indonesia. Tlg Bu Menteri dievaluasi dirutnya dan jajaran pengelola CSR-nya. https://t.co/8qD2B2K06R— cholil nafis (@cholilnafis) 21 April 2018
Twit itu pun menjadi viral. Hingga berita ini ditulis, twit tersebut telah diretwit sebanyak 1000 kali dan difavoritkan hampir 1000 pengguna Twitter.
Beragam komentar pengguna Twitter meramaikan twit tersebut. Sebagiannya menyuarakan #2019gantipresiden
“"Segudang ulama tak bermakna apa² dibandingkan dgn segenggam kekuasaan" begitulah pentingnya kekuasaan dlm islam, makanya jgn tinggalkan politik & golput. #2019GantiPresiden Contoh dana CSR Telkom: Segudang ulama, 87% pddk muslim dpt 100 Jt, segenggam kekuasaan, 13% Non dpt 3,5 M” kata @55Annur
“Ini momen yg sangat bagus utk lebih fokus tahun depan kita GANTI PRESIDEN, supaya bumn ini tidak lagi diskriminatif kepada kita. #2019GantiPresiden” kata @Hachsyid [Ibnu K/Tarbiyah.net]