Posted by : Slamet Senin, 30 April 2018

Kisah gadis cilik Suriah




Gadis cilik di pinggir jalan itu memanggil-manggil "paman... paman." Pria yang dipanggil pun berhenti. Ia sempat mengira gadis cilik itu pengemis yang ingin minta uang.

“Maaf, aku tidak punya uang receh” katanya.

“Maaf, saya tidak minta uang,” kata gadis cilik itu.

“Jika kamu tidak minta uang, apa maumu?”

“Ijinkan saya ikut ke rumahmu, Paman”

“Apa? Kamu ikut ke rumahku?”

“Saya ingin ke rumah Paman untuk mendapatkan sehelai selimut. Jika Paman punya selimut yang tidak terpakai, Paman boleh berikan kepadaku.”

“Tetapi di mana rumahmu?”

“Saya tidak punya rumah. Saya dan adik tinggal di tenda”





“Di mana ayah dan ibumu?”

“Mereka telah meninggal dalam perang”

Pria tersebut mulai terlihat menahan tangis.

“Demi Allah, saya bukan pengemis,” Gadis cilik itu melanjutkan sembari menyeka air matanya. “Saya dan adik saya hanya ingin merasa hangat di musim dingin ini.”

“La ilaha illallah..” semakin tersayat hati pria tersebut.

“Ibu saya minta saya menjaga adik. Jika ibu tahu adik kedinginan, pasti ia sangat sedih. Saya tidak ingin membuat ibu sedih,” Gadis cilik itu melanjutkan sambil kembali menyeka air mata.

Lalu, ia mengeluarkan uang. “Saya Cuma punya uang 100 ini. Jika engkau mau, ambillah dan berilah aku selimut.”

Pria itu semakin terlihat menahan isak tangis. Sungguh siapa saja yang punya hati lembut akan tersentuh hatinya dan keluar air mata.








Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © SLAMET - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -