Posted by : Slamet
Sabtu, 29 Desember 2018
Saat ini, banyak akun medsos yang pekerjaannya adalah nyinyir dan mencela. Akun-akun tersebut dibayar untuk melakukan aktifitas itu.
Ustadz Haikal Hassan menjelaskan, ternyata ‘profesi’ semacam itu telah disebutkan dalam Al Quran. Semestinya mereka yang merasa segera bertaubat karena Al Quran telah memperingatkan akibat kesudahannya.
“Profesi yang mencela, nyinyir, mengumpat, menghina dan dibayar untuk melakukan itu ternyata ada dalam alQuran.... "Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitungnya" (Q.S. AlHumazah:1-2)” kata Ustadz Haikal Hassan melalui akun Twitter pribadinya, @haikal_hassan, Sabtu (29/12/2018).
Profesi yg mencela, nyinyir, mengumpat, menghina dan dibayar utk melakukan itu ternyata ada dalam alQuran....— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) 29 Desember 2018
"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitungnya" (Q.S. AlHumazah:1-2)
Seperti diketahui, saat ini banyak akun-akun yang nyinyir terhadap ulama dan umat Islam. Saat umat Islam menggelar Aksi 212 pada 2 Desember 2016 lalu, bermunculan akun-akun yang menyudutkan umat Islam. Demikian pula saat Reuni 212.
Demikian pula ketika umat Islam menunjukkan kepedulian pada Palestina, Suriah, Rohingya dan Uyghur. Bahkan saat umat Islam membantu korban bencana, tidak sedikit akun-akun yang nyinyir.
Seperti diberitakan sebelumnya, ada akun-akun yang nyinyir atas aksi FPI dan PKS membantu korban tsunami Selat Sunda. Mereka mempersoalkan keikhlasan relawan FPI dan PKS karena membantu korban bencana dengan berseragam. (Baca: Jika Ikhlas, Mengapa FPI dan PKS Berseragam Saat Bantu Korban Bencana? Ini Jawabannya)
Namun kicauan-kicauan nyinyir itu telah dijawab telak oleh netizen muslim. [Ibnu K/Tarbiyah]