Posted by : Slamet
Minggu, 23 Desember 2018
Salah satu korban Tsunami Selat Sunda adalah Irma Komala, seorang dokter sekaligus aktifis dakwah. Bersama keluarga, ia menginap di Camp Ground Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.
Rupanya, malam itu adalah malam terakhir baginya. Tsunami datang tanpa diduga.
Akun Facebook Irma pun dipenuhi dengan ucapan bela sungkawa
“Mohon dimaafkan semua salah dan khilaf... Semoga pertemanan kita selalu membawa dan membersamai dalam kebaikan...” tulis Irma melalui akun Facebooknya, 17 November lalu.
Status itu disertai meme bertuliskan: “Akan tiba saatnya.. akun ini ditutup. Dikarenakan sang pemilik akun telah berpulang dengan Rabbnya. Apabila ia menggunakannya dalam kebaikan maka beruntunglah ia. Namun apabila ia menggunakannya dalam keburukan, maka celakalah ia.”
Status itu pun dipenuhi dengan ucapan istirja’ dan doa.
“Innalillaahi wa innailayhi roji'uun... masukkan dalam mujahidahMU Yaa ALLAH... Husnul Khotimah” kata Yesi Santania.
“Semoga Allah SWT memberikan Tempat yang terbaik disurga Nya” kata Anas Ibrahim. [Ibnu K/Tarbiyah]