Posted by : Slamet
Minggu, 02 Desember 2018
Reuni 212 membuat dunia Islam bangga. Bagaimana tidak, jutaan umat Islam berkumpul bersama dengan damai dan tertib. Jauh dari tuduhan intoleran dan stigma negatif lainnya.
Namun, masih ada juga yang berpandangan sinis terhadap Reuni 212. Sebagiannya mempertanyakan tujuan aksi tersebut.
“izin bertanya om; tujuan reuninya untuk apa? Kumpul-kumpul doang, temu kangen, ganti presiden, show off atau...? #justasking” kicau @KiriItuTanda, Senin (3/12/2018).
izin bertanya om; tujuan reuninya untuk apa? kumpul2 doang, temu kangen, ganti presiden, show off atau...?#justasking— pada |Gunung&Lautan| (@KiriItuTanda) 2 Desember 2018
Pertanyaan yang ditujukan kepada Tifatul Sembiring itu pun dijawab tegas.
“Pesan tegasnya: Jangan sekali-kali coba melecehkan Islam...!!!” jawabnya melalui akun Twitter @tifsembiring, Senin (3/12/2018).
Pesan tegasnya: Jangan Sekali2 coba MELECEHKAN ISLAM...!!! https://t.co/ZUaacx2Ep4— Tifatul Sembiring (@tifsembiring) 2 Desember 2018
Seperti diketahui, Reuni 212 merupakan kelanjutan dari Aksi 212 yang digelar pada 2 Desember 2016 lalu. Saat itu, jutaan umat Islam hadir di Monas dalam rangka Aksi Bela Islam dan Maulid Akbar, bermunajat kepada Allah atas kasus penistaan agama oleh Ahok kemudian menyampaikan pesan aspirasi umat kepada pemerintah untuk bertindak adil.
Menurut panitia, jumlah peserta Reuni 212 lebih banyak daripada peserta Aksi 212. (Baca: Mengejutkan! Diprediksi IPW Hanya Diikuti 20 Ribu Peserta, Reuni 212 Tembus 8 Juta Peserta)
https://ift.tt/2PeEJQP
Ketua Panitia Reuni 212 Ustaz Bernard Abdul Jabar memperkirakan ada sekitar 8 juta umat Islam yang hadir pada Reuni 212 hari ini (2/12/2018). [Ibnu K/Tarbiyah]