Posted by : Slamet
Sabtu, 29 Oktober 2016
Yang dihina Ahok di Kepulauan Seribu adalah Al Quran, demikian ditegaskan Umi Hj Irena Handono. Oleh karena itu, pendiri Irena Center ini menuliskan surat terbuka pada Presiden RI dan Kapolri, terlebih setelah memperhatikan protes keras yang merata di berbagai daerah.
Berikut ini isi surat terbuka Umi Hj Irena Handono pada Presiden dan Kapolri:
Kepada Presiden & Kapolri
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh,
Semoga Rahmat Allah Subhanahu Wata’ala terlimpah kepada Ananda dan kita semua, Aamin.
Ananda Presiden Joko Widodo dan Ananda Kapolri Tito Karnavian yang terhormat,
Perlu Ananda ketahui bahwa yang dihina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada peristiwa tanggal 27 September 2016 di Kepulauan Seribu adalah Al-Quran yang merupakan Kalam Allah, Sang Pencipta Alam Semesta dan seluruh manusia, yang memberi nafas gratis pada seluruh manusia termasuk memberi nafas Ananda Jokowi dan Ananda Tito Karnavian.
Kita semua termasuk Ananda Jokowi dan Ananda Tito Karnavian adalah Hamba Allah Subhanahu Wata’ala dan kita semua akan kembali menghadapNya. Pada akhirnya kita harus mempertanggungjawabkan semua amal perbuatan kita termasuk dengan peristiwa penistaan Al-Qur’an surah Al-Maaidah 51.
Wahai Ananda, mari diingat bahwa umat Islam Indonesia adalah umat Islam terbesar di dunia. Dengan dihinanya Al-Quran, sama artinya menyakiti hati umat Islam se-Indonesia, bahkan sedunia.
Ananda, kemarahan umat ini sudah menyebar merata ke seluruh Indonesia. Dari Aceh, Medan, Padang, Palembang, Banten, DKI, Bandung, Bogor, Bekasi, Jogja, Solo, Surabaya, Malang, Banjarmasin, Pontianak, Sampit, Mataram, Makassar.
Tidakkah Ananda ketahui bahwa meremehkan dan mengabaikan tuntutan umat Islam atas di adilinya Ahok sama dengan mempertaruhkan keamanan dan kestabilan negeri ini. Karena gelora Al-Maaidah 51 sudah menyentuh relung hati seluruh muslim.
Wahai Ananda, janganlah meremehkan dan mengabaikan Allah, Rasul dan kitab suciNya. Jangan menganggap enteng tuntutan umat Islam sehingga memancing kemarahan rakyat yang lebih besar lagi.
Saat ini massa seluruh anak negeri menyorot Ananda, berharap Ananda bisa tegas dan bijak. Jangan mempertaruhkan nyawa bangsa dan negeri ini hanya untuk melindungi seorang Ahok. Sudah saatnya sekarang Ananda Presiden dan Kapolri bertindak dengan kekuasaan yang anda miliki untuk menegakkan hukum, menangkap dan memenjarakan Ahok karena kesalahannya.
Ananda ingatlah, kita semua pengukir sejarah, anak cucu kita akan menilai siapa kita. Siapa yang mengukir sejarah emas dan siapa yang mengukir sejarah hitam. Sudah saatnya, tunjukkan prestasi Ananda yang bisa dibanggakan di dunia dan di akhirat.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Umi Hj.Irena Handono | Pendiri Irena Center
Berikut ini isi surat terbuka Umi Hj Irena Handono pada Presiden dan Kapolri:
Kepada Presiden & Kapolri
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh,
Semoga Rahmat Allah Subhanahu Wata’ala terlimpah kepada Ananda dan kita semua, Aamin.
Ananda Presiden Joko Widodo dan Ananda Kapolri Tito Karnavian yang terhormat,
Perlu Ananda ketahui bahwa yang dihina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada peristiwa tanggal 27 September 2016 di Kepulauan Seribu adalah Al-Quran yang merupakan Kalam Allah, Sang Pencipta Alam Semesta dan seluruh manusia, yang memberi nafas gratis pada seluruh manusia termasuk memberi nafas Ananda Jokowi dan Ananda Tito Karnavian.
Kita semua termasuk Ananda Jokowi dan Ananda Tito Karnavian adalah Hamba Allah Subhanahu Wata’ala dan kita semua akan kembali menghadapNya. Pada akhirnya kita harus mempertanggungjawabkan semua amal perbuatan kita termasuk dengan peristiwa penistaan Al-Qur’an surah Al-Maaidah 51.
Wahai Ananda, mari diingat bahwa umat Islam Indonesia adalah umat Islam terbesar di dunia. Dengan dihinanya Al-Quran, sama artinya menyakiti hati umat Islam se-Indonesia, bahkan sedunia.
Ananda, kemarahan umat ini sudah menyebar merata ke seluruh Indonesia. Dari Aceh, Medan, Padang, Palembang, Banten, DKI, Bandung, Bogor, Bekasi, Jogja, Solo, Surabaya, Malang, Banjarmasin, Pontianak, Sampit, Mataram, Makassar.
Tidakkah Ananda ketahui bahwa meremehkan dan mengabaikan tuntutan umat Islam atas di adilinya Ahok sama dengan mempertaruhkan keamanan dan kestabilan negeri ini. Karena gelora Al-Maaidah 51 sudah menyentuh relung hati seluruh muslim.
Wahai Ananda, janganlah meremehkan dan mengabaikan Allah, Rasul dan kitab suciNya. Jangan menganggap enteng tuntutan umat Islam sehingga memancing kemarahan rakyat yang lebih besar lagi.
Saat ini massa seluruh anak negeri menyorot Ananda, berharap Ananda bisa tegas dan bijak. Jangan mempertaruhkan nyawa bangsa dan negeri ini hanya untuk melindungi seorang Ahok. Sudah saatnya sekarang Ananda Presiden dan Kapolri bertindak dengan kekuasaan yang anda miliki untuk menegakkan hukum, menangkap dan memenjarakan Ahok karena kesalahannya.
Ananda ingatlah, kita semua pengukir sejarah, anak cucu kita akan menilai siapa kita. Siapa yang mengukir sejarah emas dan siapa yang mengukir sejarah hitam. Sudah saatnya, tunjukkan prestasi Ananda yang bisa dibanggakan di dunia dan di akhirat.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Umi Hj.Irena Handono | Pendiri Irena Center