Posted by : Slamet
Senin, 17 Oktober 2016
Media sosial heboh setelah Politisi Partai Demokrat Andi Arief membocorkan salah satu lembar survei Charta Politika yang pertanyaannya mengarahkan responden untuk memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Apalagi Direktur Eksekutif Charta Politika dikenal juga sebagai konsultan Ahok.
Daftar kuisoner itu, antara lain, "1. Jakarta maju karena Ahok; 2. Tidak ada figur yang lebih baik memimpin Jakarta selain Ahok; 3. Semua hal jelek yang dituduhkan kepada Ahok tidak benar; 4. Bapak/Ibu membela Ahok jika ada yang menjelekkan; 5. Bapak/Ibu memilih Ahok tidak peduli agamanya apa."
Menyikapi lembaga surveinya menjadi bahan perbincangan seperti itu, Yunarto Wijaya pun memberikan klarifikasi melalui Twitter.
Yunarto pun menjelaskan bocornya survei itu.
"Silakan liat TL @ChartaPolitika utk lihat #KlarifikasiCharta terkait postingan foto PENGGALAN kuesioner dari @AndiArief_AA :)," kata Yunarto melalui akun @yunartowijaya.
Akun @chartapolitika pun akhirnya membuat klarifikasi setelah rencana survei itu bocor ke publik. Berikut ini klarifikasinya seperti dikutip Republika.
"Sejak ramainya postingan POTONGAN FOTO kuisioner survei Charta via twitter @AndiArief_AA Berikut ini poin2 #KlarifikasiCharta."
"2.Metodologi yg digunakan stratified random sampling #KlarifikasiCharta."
"3.Survei hanya dilakukan di bbrp kecamatan terpilih & bkn merupkan survei provinsi DKI Jakarta scr menyeluruh #KlarifikasiCharta."
"4.Survei dilakukan utk kebuthan pemetaan data di kecamatan2 terpilih #KlarifikasiCharta."
"5. Keg Survei yg kami lakukan dibekali izin resmi Kemendagri Pusat & BPTSP DKI Jakarta #KlarifikasiCharta https://t.co/e8zlEBqgNt."
"6.POTONGAN FOTO kuisioner yg diposting @AndiArief_AA hsl perebutan paksa dr surveyor kami oleh Ketua RT Kel. Lebak Bulus #KlarifikasiCharta."
"7.POTONGAN FOTO oleh @AndiArief_AA jk dibaca lbh teliti tertulis, hanya ditanyakan kpd responden yg MEMILIH Basuki-Djarot #KlarifikasiCharta."
"8.Di pertanyaan selanjutnya, dilakukan pula pendalaman pertanyaan kpd responden pemilih selain Basuki-Djarot #KlarifikasiCharta."
"9.Pertanyaan seperti ini biasa dilakukan saat survey utk menggali karakteristik pemilih masing2 calon #KlarifikasiCharta."
"10.Yang membuat menjadi ramai, postingan POTONGAN FOTO oleh @AndiArief_AA tdk ditampilkan secara utuh #KlarifikasiCharta."
"11.Beberapa kali ada pihak yg ingin menjatuhkan kredibilitas survei Charta dgn mengedit data kami oleh pihak2 tertentu #KlarifikasiCharta."
"12.Hasil Survei Charta Pra Pileg 2014 & Pilkada Jakarta Maret 2016, juga pernah diedit demi kepentingan pihak tertentu #KlarifikasiCharta https://t.co/Rb0eXsuo7t."
"13.Sekian #KlarifikasiCharta terkait postingan POTONGAN FOTO kuisioner Charta Politika."
Sebelumnya, Andi Arief menyindir survei Charta Politika yang mengarahkan responden untuk memuji kinerja dan memilih Ahok. "Mantap juga ini pertanyaan survei charta politica, kita tunggu aja hasilnya. In telek tual kita."
Daftar kuisoner itu, antara lain, "1. Jakarta maju karena Ahok; 2. Tidak ada figur yang lebih baik memimpin Jakarta selain Ahok; 3. Semua hal jelek yang dituduhkan kepada Ahok tidak benar; 4. Bapak/Ibu membela Ahok jika ada yang menjelekkan; 5. Bapak/Ibu memilih Ahok tidak peduli agamanya apa."
Menyikapi lembaga surveinya menjadi bahan perbincangan seperti itu, Yunarto Wijaya pun memberikan klarifikasi melalui Twitter.
Yunarto pun menjelaskan bocornya survei itu.
"Silakan liat TL @ChartaPolitika utk lihat #KlarifikasiCharta terkait postingan foto PENGGALAN kuesioner dari @AndiArief_AA :)," kata Yunarto melalui akun @yunartowijaya.
Akun @chartapolitika pun akhirnya membuat klarifikasi setelah rencana survei itu bocor ke publik. Berikut ini klarifikasinya seperti dikutip Republika.
"Sejak ramainya postingan POTONGAN FOTO kuisioner survei Charta via twitter @AndiArief_AA Berikut ini poin2 #KlarifikasiCharta."
"2.Metodologi yg digunakan stratified random sampling #KlarifikasiCharta."
"3.Survei hanya dilakukan di bbrp kecamatan terpilih & bkn merupkan survei provinsi DKI Jakarta scr menyeluruh #KlarifikasiCharta."
"4.Survei dilakukan utk kebuthan pemetaan data di kecamatan2 terpilih #KlarifikasiCharta."
"5. Keg Survei yg kami lakukan dibekali izin resmi Kemendagri Pusat & BPTSP DKI Jakarta #KlarifikasiCharta https://t.co/e8zlEBqgNt."
"6.POTONGAN FOTO kuisioner yg diposting @AndiArief_AA hsl perebutan paksa dr surveyor kami oleh Ketua RT Kel. Lebak Bulus #KlarifikasiCharta."
"7.POTONGAN FOTO oleh @AndiArief_AA jk dibaca lbh teliti tertulis, hanya ditanyakan kpd responden yg MEMILIH Basuki-Djarot #KlarifikasiCharta."
"8.Di pertanyaan selanjutnya, dilakukan pula pendalaman pertanyaan kpd responden pemilih selain Basuki-Djarot #KlarifikasiCharta."
"9.Pertanyaan seperti ini biasa dilakukan saat survey utk menggali karakteristik pemilih masing2 calon #KlarifikasiCharta."
"10.Yang membuat menjadi ramai, postingan POTONGAN FOTO oleh @AndiArief_AA tdk ditampilkan secara utuh #KlarifikasiCharta."
"11.Beberapa kali ada pihak yg ingin menjatuhkan kredibilitas survei Charta dgn mengedit data kami oleh pihak2 tertentu #KlarifikasiCharta."
"12.Hasil Survei Charta Pra Pileg 2014 & Pilkada Jakarta Maret 2016, juga pernah diedit demi kepentingan pihak tertentu #KlarifikasiCharta https://t.co/Rb0eXsuo7t."
"13.Sekian #KlarifikasiCharta terkait postingan POTONGAN FOTO kuisioner Charta Politika."
Sebelumnya, Andi Arief menyindir survei Charta Politika yang mengarahkan responden untuk memuji kinerja dan memilih Ahok. "Mantap juga ini pertanyaan survei charta politica, kita tunggu aja hasilnya. In telek tual kita."