Archive for September 2017

Ini Teriakan Terakhir DN Aidit Sebelum Mati, Tanda Suul Khatimah?

DN Aidit pidato
DN Aidit saat kampanye 1955 (Wikipedia)




Sebagai pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI), DN Aidit dianggap sebagai orang yang paling bertanggungjawab atas pengkhianatan G30S/PKI. Tidak hanya para jenderal pahlawan revolusi, para ulama dan umat Islam juga menjadi korban pengkhianatan PKI.

Misalnya penyerangan Pondok Pesantren Al-Jauhar di Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kediri, pada 13 Januari 1965. Sekitar jam 04:30 pagi, 128 peserta pelatihan mental Pelajar Islam Indonesia sedang membaca Al-Quran dan bersiap untuk Shalat Subuh. Tiba-tiba ribuan orang massa PKI bersenjata clurit dan lainnya menyerang masjid tersebut.

Massa yang beringas itu memasukkan Mushaf Al Quran ke karung. Sebagian menginjak-injak kitab suci umat Islam tersebut.

Para peserta pelatihan kemudian diikat dan diancam senjata, serta diancam akan dibunuh. Untungya mereka tidak jadi dibunuh.

Sebelumnya, pada 1948, banyak Kyai dibunuh oleh PKI. Bahkan ada yang dikubur hidup-hidup dengan dimasukkan ke sumur tua setelah disiksa. Di antaranya adalah KH Imam Shofwan, Pengasuh Pesantren Thoriqussu'ada Rejosari, Madiun.

Tercatat banyak sumur tua yang menjadi saksi bisu kekejaman PKI, khususnya pada tahun 1948. Antara lain Sumur Tua Desa Soco Magetan, Sumur Tua Desa Bangsri, Sumur Tua Desa Cigrok, Sumur Tua Desa Kresek. Setidaknya tujuh sumur tua telah ditemukan di Magetan, seperti dirilis Nahimunkar.





Namun, DN Aidit kemudian menuliskan buku putih yang memutarbalikkan pemberontakan PKI 1948. Lalu di bawah pimpinannya, PKI kembali memberontak pada 30 September 1965 yang terkenal dengan G30S/PKI.

Gagalnya G30S/PKI membuat Aidit melarikan diri. Ia bersembunyi di Kampung Sambeng, Solo, Jawa Tengah. Namun akhirnya ditemukan dan ditangkap pada 22 November 1965.

Ketika ditangkap, Aidit sempat meminta rokok dan membawanya ke tempat eksekusi. Menjelang eksekusi, Aidit minta waktu untuk orasi. Sekitar setengah jam ia berorasi dan mengakhirinya dengan teriakan “Hidup PKI!” dan itulah teriakan terakhirnya sebelum ditembak mati.

“Di akhir pidatonya, Aidit lalu berteriak "Hidup PKI!" Seruan itu menjadi seruan Aidit yang terakhir, sebab sejurus kemudian, peluru langsung menyusup ke balik daging-dagingnya,” tulis Okezone mengisahkan akhir hidup pemimpin PKI.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengenai akhir kesudahan orang-orang yang membantai kaum mukminin:

إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ

Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar. (QS. Al Buruj: 10)

[Ibnu K/Tarbiyah.net]






DN Aidit Keturunan Rasulullah? Ini Jawaban Ketua Perkumpulan Marga Aidid di Indonesia

DN Aidit
DN Aidit saat memberikan sambutan ulang tahun Partai Sosialis Jerman, 1958 (Wikipedia)




Ilham Aidit mengatakan, nama Aidit yang disandang keluarga dan juga ayahnya, DN Aidit, adalah nama marga.

"Kakek saya (Abdullah Aidit) selalu bercerita tentang itu. Dia bilang (Aidit) ini tidak sembarangan, punya garis keturunan Rasulullah kalau diurut dari stamboom (silsilah)," kata Ilham seperti dikutip Republika, Sabtu (30/9/2017).

Benarkah nama Aidit pada DN Aidit merupakan marga Aidid yang berasal dari Yaman? Habib Alwi bin Husein Aidid, Ketua Perkumpula Marga Aidid di Indonesia, membantahnya.

Ia menjelaskan, Aidit yang disandang pentolan PKI itu tidak terkait dengan marga Aidid.

“Kalau mereka Aidit-nya hanya nama, bukan marga Aidid. Jadi enggak terkait sama sekali,” tandas Habib Alwi.





Habib Alwi menegaskan, DN Aidit bukanlah keturunan Rasulullah sebagaimana marga Aidid. Sebab namanya tidak ditemukan dalam buku silsilah marga Aidid.

Marga Aidid sendiri bermula dari Yaman. Yakni sebuah lembah di Hadramaut yang awalnya gelap gulita hingga tidak ada yang berani melewati apalagi tinggal di sana.

Hingga kemudian, seorang ulama bernama Al Imam Muhammad bin Ali Shahib Al Hauthah yang merupakan keturunan generasi ke-23 Rasulullah, memutuskan tinggal dan membangun wilayah itu pada abad kesembilan Hijriah. Namanya lantas disematkan Aidid dan darinyalah marga Aidid bermula.

Keturunan Aidid kemudian banyak berhijrah ke wilayah lain khususnya Afrika, India, dan Indonesia. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Puasa Tasu’a, Niat dan Sejarahnya

puasa tasua




Puasa tasu’a adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharram. Puasa tasu’a merupakan puasa sunnah meskipun belum pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Sejarah Puasa Tasu’a


Sejarah puasa tasu’a bermula ketika Rasulullah menjalankan puasa asyura pada tanggal 10 Muharram. Sebagian sahabat menyampaikan bahwa orang-orang Yahudi juga mengagungkan hari itu bahkan berpuasa pula di dalamnya. Rasulullah lalu bersabda akan menjalankan puasa tasu’a (yakni puasa tanggal 9 Muharram) pada tahun berikutnya.

Namun, belum lagi datang Muharram di tahun berikutnya tersebut, Rasulullah telah wafat. Jadi, meskipun secara hadits fi’liyah Rasulullah belum pernah mengerjakannya, puasa ini hukumnya sunnah karena secara qauliyah Rasulullah mengazamkannya. Maka para sahabat pun mengerjakan puasa tasu’a sepeninggal Rasulullah, lalu diteruskan para tabi’in dan generasi sesudahnya sampai pada hari ini.

حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan orang agar berpuasa padanya, mereka berkata, “Ya Rasulullah, ia adalah suatu hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika datang tahun depan, insya Allah kita berpuasa juga pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas berkata, “Maka belum lagi datang tahun berikutnya itu, Rasulullah SAW pun wafat.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)

Baca juga: puasa asyura





Niat Puasa Tasu’a


Di dalam hadits, tidak dijumpai bagaimana lafal niat puasa tasu’a. Rasulullah dan para sahabat biasa mengerjakan amal dengan niat tanpa dilafalkan.

Syaikh Wahbah dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu menjelaskan, semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafalkan niat bukanlah syarat, namun ia disunnahkan oleh jumhur ulama selain mazhab Maliki dengan maksud membantu hati dalam menghadirkan niat. Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak bersumber dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dalam mazhab Syafi’i, lafal niat puasa tasu’a sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ تَاسُوْعَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma fii yaumi taasuu’aa’ sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: saya niat puasa tasu’a sunnah karena Allah Ta’ala

Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah.net]






Jenderal Gatot Panglima TNI Terburuk? Ini Jawaban Telak Habib Nabil Almusawa untuk MetroTV

Habib Nabil Almusawa bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Habib Nabil Almusawa bersama Jenderal Gatot Nurmantyo Twitter.)




Pemimpin Majelis Rasulullah, Habib Nabil Almusawa, memiliki jawaban telak atas pemberitaan MetroTV mengenai Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Jawaban kakak kandung almarhum Habib Munzir Almusawa itu pun segera viral di media sosial.

“Gak apa-apa terburuk versi Metromini, yang penting beliau adalah Panglima TNI terbaik versi Ummat Islam.. Ummat sekarang sudah melek mana media yang abal-abal..,” kata Habib Nabil melalui akun Twitter pribadinya, @nabiel_almusawa, Senin (25/9/2017).



Hingg berita ini dimuat, ribuan pengguna Twitter meretwit dan memfavoritkan twit tersebut. Ratusan komentar pun meramaikan twit tersebut yang umumnya memberikan dukungan.

“Sangat setuju Habib,” kata @ridho_elthozo.





“Betul kata Habib..,” kata @deniwaskito.

“samikna wa atokna Bib,” kata @irfan_bach_99.

“Bener bgts Habib.. Rakyat sdh #Cerdas bs memilah mn media Abal mn yg ori. #KamiBersamaPanglimaTNI,” kata @Bungongez.

“Matoritas rakyat percaya pak gatot, karena alhamdulillah pak gatot ga berseberangan dgn ulama. Jd kami percaya pak gatot,, salim bib :*” kata @AanAfardi.

“setuju ayahandaku biar yg lain berkata seperti itu beliau tetap panglima terbaik kami,” kata @alsyarief78.

“Panglima terbaik bagi rakyat,” kata @GooDarmawan.

Sebelumnya, Metrotvnews.com pada Senin (25/9/2017) pagi merilis berita berjudul Gatot Nurmantyo Dianggap Pimpinan Terburuk TNI.

Berita itu berisi pernyataan Ketua SETARA Institute, Hendardi, yang menyebut Jenderal Gatot merupakan panglima TNI terburuk sepanjang sejarah reformasi. Ia berdalih, Jenderal Gatot membawa kembali TNI berpolitik bahkan dengan mengorbankan koeksistensi antarinstitusi negara seperti Polri, BIN, dan Kemenhan. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Video Ustadz Abdul Somad Bongkar Kebohongan Nusron Wahid

Nusron Wahid - Ustadz Abdul Somad




Sebuah video Ustadz Abdul Somad beredar luas di media sosial. Kali ini, alumni Universitas Al Azhar Mesir dan Universitas Darul Hadits Maroko itu membongkar kebohongan Nusron Wahid. Video tersebut diunggah oleh fan paga Ahlus Sunnah, Senin (25/9/2017).

“Apakah betul dulu ada pemimpin kafir yang memimpin mayoritas Islam?” tanya salah seorang jamaah melalui tulisan yang dibaca langsung oleh Ustadz Abdul Somad.

“Tak Ada. Yang diceritakan Nusron di ILC itu adalah di komunitas orang kafir. Waktu itu penyebaran Islam belum kaffah, belum sampai semua ke tempat itu. Lalu di komunitas orang kafir itu, tapi sudah tunduk kepada orang Islam, namanya kafir dzimmi. Lalu ada satu pemimpin kafir yang ditunjuk di tempat itu. Sama seperti kita. Gubernur di Papua, Bupati di Wamena. Adapun orang kafir diangkat menjadi Gubernur Basrah, Irak, maka tak pernah ada dalam sejarah Islam,” jawab Ustadz Abdul Somad.





“Jangan diplintir. Ini orang liberal suka memplintir-plintir riwayat untuk pembenaran, bukan mencari kebenaran,” tandasnya.

Dalam video ini, Ustadz Abdul Somad juga membenarkan bahwa PKI dengan dukungan RRC merupakan ancaman bagi NKRI. Ia pun memuji Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo atas langkah-langkahnya.

Ustadz Abdul Somad menegaskan TNI bersama umat Islam adalah benteng terakhir NKRI.

Berikut ini videonya:








Telak! Akui Nobar Film G30S/PKI untuk Pancing Pendukung PKI, Panglima TNI: Kami Jadi Tahu

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Jakartagreater.com)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Jakartagreater.com)




Aksi pemutaran kembali film G30S/PKI rupanya bagian dari strategi jitu TNI. Bukan hanya untuk mengingatkan sejarah agar pengkhianatan berdarah itu tidak terulang, namun juga untuk memancing agar para pendukung PKI menampakkan diri.

"Saya katakan bahwa kami punya pengalaman buruk, tiba-tiba berapa jenderal yang dihabisi, maka sistem itu bekerja di TNI sampai saat ini. Biarkan kami seperti ini, kami memancing di air keruh juga (nanti akan) muncul-muncul, kami jadi tahu dengan berbagai cara," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai menggelar acara silaturahmi bersama keluarga besar TNI di Aula Gatot Subroto Mabes Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017), seperti dikutip Okezone.





Salah satu pertimbangan pemutara film G30S/PKI, menurut Mantan KSAD itu, karena sejarah pemberontakan dan pengkhianatan PKI seakan terhapus setelah sekian tahun tidak diajarkan di sekolah-sekolah. Pemutaran fil G30S/PKI adalah salah satu cara menginformasikan kepada generasi muda tentang sejarah kelam tersebut agar tidak terulang.

"Sejak 1998 adalah pelajaran sejarah tentang bangsa ini yang kelam yaitu G30S PKI sudah tidak ada lagi. Terus kalau tidak ada lagi (bagaimana) untuk menginformasikan? Anak tumbuh dewasa dan segala macam itu yang dia diterima akhirnya tidak sadar nanti. Dan sejarah cenderung berulang, kalau berulang kasihan bangsa ini," tandasnya.

Saat ini, di koramil-koramil sedang diputar film sejarah tersebut. Di sejumlah Kodim, film G30S/PKI akan diputar serentak pada 30 September 2017.

Sebelumnya, di ILC TVOne pada Selasa (19/9/2017) lalu, Jenderal Gatot mengatakan bahwa ia melihat ada upaya penyesatan sejarah dengan dihapuskannya sejarah pemberontakan PKI di sekolah-sekolah. (Baca: Ternyata Ini yang Menggerakkan Panglima TNI Perintahkan Nobar Film G30S/PKI)

“Yang kedua, untuk sama-sama kita ketahui dan pertanyaan besar bagi saya, mengapa sejak tahun 2008 sampai dengan saat ini pelajaran sejarah tentang pemberontakan PKI di Indonesia tidak diajarkan lagi. Bukankah itu adalah upaya-upaya penyesatan, penghapusan, pembodohan tentang sejarah?” kata Jenderal Gatot.

Itu pula yang membuat pihaknya menggelar pemutaran kembali film G30S/PKI tersebut. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Panglima TNI: Ada Institusi Catut Nama Presiden untuk Datangkan 5000 Senjata Ilegal

Panglima TNI




Sebuah informasi mengejutkan datang dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Ia menyebut ada institusi yang mencatut nama Presiden untuk mendatangkan 5000 senjata ilegal.

Berita menghebohkan itu dilansir oleh Radio Elshinta.

“Panglima TNI menyebutkan ada institusi tertentu yang mencatut nama Presiden untuk mendatangkan 5 ribu senjata secara ilegal,” kata Radio Elshinta melalui akun Twitter resminya, @RadioElshinta, Jumat (22/9/2017).

Netizen pun menghubungkannya dengan peristiwa menjelang pengkhianatan G30S/PKI.

“konon kejadian ni mirip taun 65, dimana saat tu ada gratisan 100rb senpi dri china.Emg ga smua senpi masuk sik, tp kq mirip,” kata @EVALockheart.





“Ada wacana pembubaran Kodim & Koramil, ada penyelundupan senjata... serasa deja vu...,” kata @ferizandra.

“senjatanya buat tka2 yg sdh dpt kitas di indonesia ya min ? @Puspen_TNI siap2 hajar ndan, jgn ragu2...” kata @agung_ismaya.

“Kok pikiran kita sama pak. Buat Tentara Merah ini yg masuk jadi pekerja Asing.” Kata @AdityaYanuK.

Belum ada penjelasan lebih lanjut, institusi apa yang dimaksud oleh Jenderal Gatot. [Ibnu K/Tarbiyah.net]








Kubu Pro PKI Hampir Berhasil Hapus Jejak Sejarah Gestapu, Ini Buktinya

Pemutaran Film G30S PKI di Markas Kopassus
Pemutaran Film G30S PKI di Markas Kopassus, 20 Sept 2017 (Dokumen Kopassus)




Kubu pro Partai Komunis Indonesia (PKI) hampir berhasil menghapus jejak sejarah Gestapu (Gerakan September TigAPUluh) yang juga dikenal G30S/PKI.

Di antara buktinya, dipaparkan oleh Wasek LPBH PBNU Djoko Edhi Abdurrahman.

Sesaat sebelum tampil dalam dialog film G30S/PKI, seorang gadis berusia 22 tahun yang bekerja di studio Galery One, TV One di Epiwalk, bertanya kepadanya. "Pak, benar tidak sih G30S/ PKI itu?".

Pertanyaan itu membuat Djoko Edhi tercengang. Ia pun menjawab pertanyaan gadis cantik itu dengan mantap. “Ya. Benar”.

Pertanyaan karyawan Galery One itu menjadi salah satu bukti betapa kubu pro PKI hampir berhasil menghapus jejak sejarah hitam pemberontakannya. Dengan tidak diajarkannya lagi sejarah pemberontakan G30S/PKI di sekolah dan dihentikannya pemutaran film G30S/PKI, mereka (hampir) berhasil menghapus jejak sejarahnya.





“Berapa banyak prajurit yang seusia gadis itu? Berapa juta orang muda yang seusia gadis itu? Saya mengambil kesimpulan sementara, upaya kubu pro PKI succesful menghapus jejak Gestapu PKI. Setidaknya di segmen usia 22 tahun,” tandasnya dalam tulisan berjudul Pertanyaan Jujur Gadis 22 Tahun: Branding PKI Successful! Yang dipublikasikan di Republika, Jumat (22/9/2017).

Dengan pertanyaan gadis tersebut, Djoko Edhi memahami apa yang disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Bahwa pemutaran film G30S/PKI akan tetap digelar meskipun ada pihak yang keberatan.

Ia pun tak setuju jika film G30S/PKI diubah. Sebab mengubah film itu berarti mengubah sejarah. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Ternyata Ini yang Menggerakkan Panglima TNI Perintahkan Nobar Film G30S/PKI

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Jakartagreater.com)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Jakartagreater.com)




Meskipun ada pihak yang keberatan film G30S/PKI diputar ulang, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tetap keukeuh memerintahkan nobar film sejarah itu. Apa yang menggerakkan Panglima TNI memerintahkan pemutaran film tersebut? Video ini jawabannya.

“Apa yang menggerakkan Jenderal memerintahkan itu (pemutaran film G30S/PKI, red) sementara banyak pihak mengatakan keberatan film itu diputar ulang karena menurut mereka film itu tidak akurat dan banyak yang dibelokkan,” tanya Karni Ilyas kepada Jenderal Gatot pada Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne, Selasa (19/9/2017) malam.

Jenderal Gatot menegaskan, nobar film G30S/PKI di kalangan prajurit merupakan kewenangannya sebagai Panglima TNI.

Kedua, Jenderal Gatot melihat ada upaya penyesatan sejarah dengan dihapuskannya sejarah pemberontakan PKI di sekolah-sekolah.

“Yang kedua, untuk sama-sama kita ketahui dan pertanyaan besar bagi saya, mengapa sejak tahun 2008 sampai dengan saat ini pelajaran sejarah tentang pemberontakan PKI di Indonesia tidak diajarkan lagi. Bukankah itu adalah upaya-upaya penyesatan, penghapusan, pembodohan tentang sejarah?” kata Jenderal Gatot.





“Padahal sejarah sangat berguna bagi kehidupan manusia. Presiden Soekarno, presiden pertama, pernah mengatakan bahwa dengan belajar sejarah kita bisa menemukan hukum-hukum kehidupan manusia. Berdasarkan itu, dengan menonton film, tujuannya adalah upaya untuk memahami sejarah bangsa dan mengambil pelajaran dari sejarah tersebut agar peristiwa yang sangat memilukan, peristiwa hitam yang sangat keji yang merupakan tragedi tidak terulang lagi. Dan mengajak segenap bangsa terutama generasi muda dengan jernih memahami masa lalu dan sejarah bangsanya,” lanjutnya.

Lebih jauh ia menegaskan, ketika upaya memaksakan ideologi lain termasuk komunis, akan terjadi tragedi yang memilukan sebagaimana peristiwa G30S/PKI.

“Ketika ada dari bagian dari bangsa ini memikirkan dan mencoba memaksakan ideologi lain selain Pancasila, apapun itu termasuk komunis, yang akan terjadi adalah tragedi yang memilukan. Inilah yang sebenarnya ingin saya sampaikan bersama jajaran TNI untuk memperkokoh keyakinan tidak ada ideologi lain yang lebih tepat bagi bangsa yang sangat majemuk ini, bangsa yang bhinneka tunggal ika, selain Pancasila,” tandasnya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]








Video Polisi di Gedung LBH Ini Bikin Heboh Netizen Hingga Pimpinan MPR

polisi di gedung lbh




Sebuah video amatir yang merekam kondisi Gedung LBH membuat heboh publik. Tak hanya netizen biasa, unsur pimpinan MPR RI pun mempertanyakan bagaimana marwah kepolisian dengan munculnya kejadian yang diabadikan dalam video tersebut.

Video berdurasi 1 menit 13 detik itu menunjukkan seorang polisi yang akan masuk gedung LBH diperiksa oleh seorang wanita berpakaian mini. Tak hanya tangan dan kaki yang diperiksa, polisi tersebut juga membuka sepatunya.

Setelah membuka sepatu dan menunjukkannya, ia dipersilakan masuk ke dalam gedung tersebut. Namun, bukan melalui pintu melainkan lewat pagar. Ya, polisi itu akhirnya melompati pagar tersebut.



Akun Twitter @Muslim_Bersatu1 menyebut kejadian itu sebagai sejahar kelam kepolisian.





“Sejarah kelam kepolisian... Biasanya polisi yang memeriksa, tapi kali ini polisi diperiksa untuk bisa masuk Gedung LBH... #Miris #BasmiPKI,” tulisnya sembari mengunggah video tersebut.

“Penegak hukum dilecehkan oleh pro komunis, tanda #DaruratPKI tidak bisa disepelekan,” kata @FalahVerfolger.

“Yg digledah polisi beneran ko ga ada wibawanya sama sekali mau mauan diperiksa sebelum masuk terus pas masuk kaya maling aja lompat pager?,” kata @kifli127.

Video tersebut juga mengundang keprihatinan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.

“Kok mau dan bisa ya? Bagaimana marwah Kepolisian? Komisi 3 DPR layak undang untuk klarifikasi untuk jaga marwah Polisi,” tulisnya melalui akun @hnurwahid.








Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Itu Perintah Saya, Mau Apa?

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (harianterbit.com)




Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa pihaknya akan tetap menggelar pemutaran film G30S/PKI. Nobar film tersebut adalah perintahnya dan tidak ada yang bisa melarangnya memutar film sejarah itu kecuali pemerintah.

"Iya itu memang perintah saya, mau apa? Yang bisa melarang saya hanya pemerintah," tandas Jenderal Gatot seusai ziarah di Makam Bung Karno (MBK) Blitar, Senin (18/9/2017), seperti dikutip Detik.

Jenderal bintang empat itu menyatakan Mendagri sudah mengizinkannya memerintahkan seluruh anggota TNI menonton film tersebut.

Ketika ditanya mengenai materi film itu masih menjadi polemik, Jenderal Gatot mengatakan menonton film tersebut justru merupakan upaya meluruskan sejarah dan menunjukkan fakta kepada generasi muda.

“Saya hanya ingin menunjukkan fakta yang terjadi saat itu. Karena anak-anak saya, prajurit saya, masih banyak yang tidak tahu,” terangnya.





Ketegasan Jenderal Gatot untuk memutar film G30S/PKI mengundang pujian banyak netizen.

“Mantab panglima TNI... bravo TNI,” kata Wahyu Nugroho.

“Gw demen jendral kaya begini.. lanjutkan Pak..,” kata Hardiansyah.

“Betul pak, jangan lupakan/hapus sejarah. Kalo anak-anak tidak tahu para pahlawannya gimana bisa menghargai sejarah negeri ini,” kata Edho Kusuma.

“Mantap jendral Gatot. Tegas sama kedaulatan NKRI. Ganyang kalo ada yang macam-macam..,” kata Fasihal Amien.

“Demi sejarah dan demi anak bangsa, saya berharap film G30SPKI dan film sejarah lainnya diputar kembali. Agar menumbuhkan jiwa patriot dan cinta tanah air di anak muda tumbuh kembali,” kata Luthfi alfatah. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Salut! Persib Ubah Jadwal Agar Pemain dan Penonton Bisa Sholat Ashar

Persib
Persib (Sindonews)




Setelah mendapat dukungan publik karena Bobotoh menampilkan koreo Save Rohingya, Persib kini juga menuai pujian karena mengubah jadwal pertandingan agar pemain dan penonton bisa sholat Ashar.

Dulu, pertandingan digelar malam hari tepatnya setelah masuk waktu Shalat Maghrib, tepatnya pukul 18.30 WIB. Demi alasan kemananan, Polres Bandung merekomendasikan pertandingan tidak digelar malam, namun digelar sore hari.

"Sehubungan dengan pertimbangan keamanan, bersama ini mohon kepada ketua panitia pelaksana pertandingan PERSIB untuk dapat memajukan jadwal pertandingan PERSIB kontra Bali United menjadi pukul 15.00 WIB," demikian kutipan surat Polres Bandung bernomor B/1693/IX/2017/ Res Bdg.

Menyikapi rekomendasi itu, Persib menetapkan pertandingan dimulai pukul 15.30 WIB agar pemain dan penonton bisa sholat Ashar terlebih dahulu.

"Karena menghormati yang muslim kita upayakan kick-off berlangsung pukul 15.30 WIB," kata General Coordinator LOC, Budhi Bram Rachman, seperti dirilis situs resmi Persib, Persib.co.id, Jumat (15/9/2017) lalu.





Sejumlah netizen menyampaikan apresiasinya kepada Persib terkait jadwal pertandingan ini.

“Alhamdulillah... ikut senang,memang harus difikirkan hal hal seperti ini.. syiar agama secara nyata..” kata Abdul Salam.

“Salute Buat Kang Yana Umar... Semoga Allah Melindungumu.” Kata Ka Saif.

“Alhamdulillah, akhirya Persib menyadari . Sekarang tinggal PSSI nya ! . Main Bola jangan tinggalkan Sholat...apalagi membuat momen yang membuat orang untuk melalaikan Shalat. sekarang baru Persib yang melaksanakan Pancasila ,kami tunggu klub lainnya dan PSSI nya sendiri. Jangan omong doang tentang Pancasila tapi perilaku sekuler. Bravo Persib!” kata Dede Tatang. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Mengapa Tiba-Tiba Banyak Akun Serang Deddy Mizwar? Ini Jawaban Pendiri ITJ

Deddy Mizwar
Deddy Mizwar (Tempo)




Dalam beberapa hari terakhir, tiba-tiba banyak akun Twitter yang menyerang Deddy Mizwar. Tak hanya menggunakan hastag yang sama, namun juga sejumlah twitnya mirip bahkan sama.

Siapa mereka dan mengapa tiba-tiba menyerang Deddy Mizwar? Pendiri Indonesia Tanpa JIL (ITJ) Akmal Sjafril mengungkapkan jawabannya.

Penulis Buku Islam Liberal 101, Islam Liberal Ideologi Delusional dan sejumlah buku lainnya itu mengungkapkan, akun-akun yang menyerang Deddy Mizwar itu adalah Cebong Army. Serangan mereka atas Wakil Gubernur Jawa Barat yang juga Calon Gubernur Jawa Barat itu merupakan tanda bahwa dana untuk mereka sudah cair.

“Cebong army beraksi, tanda dana sudah cair,” tulis Akmal melalui akun Twitter pribadinya @malakmalakmal disertai emotikon tertawa, Rabu (13/9/2017).





Dalam twit itu, Akmal juga mengunggah screenshoot sejumlah serangan ke Deddy Mizwar yang semuanya menggunakan tagar @DeMizGagal dengan kicauan yang mirip-mirip.

“Segitu banyak? #DeMizGagal,” kicau beberapa akun.

“ya gimana mau kerjain urusan rakyat sibuk syuting mulu #DeMizGagal,” kicauan ini juga diunggah oleh beberapa kun berbeda. [Ibnu K/Tarbiyah.net]








Pertanyaan dari India tentang Muslim Rohingya Ini Bikin Musuh Islam Mati Kutu

Muslim Rohingya




Sebuah pertanyaan dari netizen asal India viral di Twitter. Pertanyaan ini singkat namun tak bisa dijawab. Bagi pihak-pihak yang memusuhi Islam, pertanyaan ini membuat mereka mati kutu.

“Buddhists killing us in Burma, Christians killing us in Afghanistan, Jews killing us in Palestine, but "Muslims" are called "Terrorists"?” Demikian twit @mohdahmedmemon, seorang netizen asal India.

Jika diterjemahkan, kurang lebih artinya “Orang-Orang Buddha membunuh kita di Myanmar, orang-orang Kristen membunuh kita di Afghanistan, orang-orang Yahudi membunuh kita di Palestina, tapi "Muslim" disebut "Teroris"?”

Hingga berita ini dimuat, twit tersebut telah diretwit 3.700 kali dan difavoritkan 2.900 pengguna Twitter.





Sedangkan komentarnya yang hanya berjumlah 65, sebagian besarnya berupaya membantah pertanyaan itu dengan alasan yang terkesan dipaksakan.

“Muslim adalah teroris, karenanya orang-orang Budha membunuhnya di Myanmar, orang-orang Kristen membunuhnya di Afghanistan, orang-orang Yahudi membunuhnya di Palestina,” kata salah seorang netizen.








Viral! Video Permintaan Pelajar SMA kepada Presiden Jokowi Soal Rohingya

pelajar SMA orasi Rohingya




Sebuah video orasi pelajar SMA viral di media sosial. Pasalnya, dalam orasi tersebut ia meminta Presiden Joko Widodo untuk bertindak tegas terkait penindasan yang dialami Muslim Rohingya.

“Dan untuk terakhir, saya menyatakan pesan kepada yang mulia Bapak Ir H Joko Widodo selaku presiden kita. Saya sebagai masyarakat terpelajar Indonesia, dengan ini mengajak Anda untuk membuka mata hati Anda, untuk mengajak Anda bertindak tegas terhadap tindakan-tindakan oleh otoritas Myanmar!,” demikian orasi pelajar SMA tersebut, disambut takbir dan tepuk tangan.

“Yang Mulia Bapak Presiden, tindakan mengecam tidaklah cukup bagi kami, tidaklah cukup bagi rakyat Rohingya. Tapi mereka membutuhkan tindakan yang tegas. Kirimkanlah bala bantuan. Kirimkanlah senjata untuk mereka karena mereka adalah korban penindasan, penjajahan di atas peri kemanusiaan,” tandasnya.

Sejumlah netizen mendukung orasi pelajar tersebut.





“Kepada Yang Mulia Bapak Ir. H. Joko Widodo, dengarkanlah pesan anak SMA yang bukan orang parpol dan tidak tergabung dalam ormas apapun ini. Jangan ditangkep ya Pak Tito, dia ini generasi penerus bangsa lhoo,” tulisa akun @sibermuslim.

“Allahuakbar, mulia hati km dek, semoga Bpk Presiden membuka mata utk saudara kt di Rohyngia,” kata Arie Doank.

“Mantap dek. Lanjutkan, semoga anda abga penerus Bangsa,” kata Santi Wunubarakati.

Namun sejumlah akun tidak sependapat dengan pelajar tersebut. Bahkan menuding pelajar tersebut dibayar.

“Di byr brpa kamu Nak utk ngomong spti itu? Sdh kamu kerjakan PR mu Nak? Belajar lbh giat lg ya Nak biar kamu berhasil dlm sklhmu dan meraih cita2 mu..” kata Sabar Tinambunan.








Mengapa Banyak Orang yang Mati Melotot? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

mati melotot




Terkadang kita mendapati orang yang meninggal matanya melotot. Dan ternyata cukup banyak orang yang mengalami demikian ketika sakaratul maut.

Mengapa? Ustadz Abdul Somad menjelaskan, kematian adalah berpisahnya ruh dari jasad. Ketika seseorang dicabut nyawanya oleh Malaikat Maut, maka ruhnya akan keluar lewat atas (kepala), sehingga ia kaget melihat keluarnya ruh tersebut. Sehingga matanya pun melotot.

“Ruh keluar berawal dari ujung kaki. Minal asfal. Asfal artinya bawah. Mengalir dia ke atas, lalu dia pun keluar dari atas, maka mata pun melihat. Makanya orang yang meninggal itu matanya melotot. Apa yang dia lihat? Ruhnya keluar,” terang alumni Universitas Al Azhar Mesir dan Universitas Darul Hadits Maroko ini.





Sakaratul maut ini sangat berat, apalagi bagi orang-orang zalim dan kufur kepada Allah.

وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ

“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat mumukul dengan tangannya, (Sambil berkata): “Keluarkan nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya” (QS. Al An’am: 93)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)

Adapun yang paling ringan, yakni bagi orang-orang mukmin, Rasulullah menggambarkan:

“Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR. Bukhari)

Wallahu a’lam bish shawab. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






Persib Bandung Disanksi Denda karena Koreo Save Rohingya? Bobotoh: Kita Iuran!

Save Rohingya




Semangat Bobotoh (supporter klub sepak bola Persib Bandung) untuk membela Rohingya patut diacungi jempol. Demi alasan kemanusiaan, mereka membuat koreo Save Rohingya menjelang pertandingan Persib Bandung vs Semen Padang, baru-baru ini. Bobotoh pun siap iuran jika Persib Bandung didenda gara-gara koreo itu.

Seperti diketahui, Sriwijaya FC telah didenda oleh PSSI gara-gara supporternya memasang spanduk yang dinilai bermotif politik saat menjamu Persipura Jayapura, Ahad (30/7/2017) lalu di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang. Manajemen SFC didenda Rp 30 juta.

Sebelumnya Persija Jakarta juga mendapat sanksi serupa usai The Jakmania membentangkan spanduk yang bertuliskan ‘Jangan Ganggu Ulama Kami Menyampaikan Kebenaran’. Spanduk yang dipasang saat Persija menjamu PS. TNI pada putaran I Liga 1, 8 Juni 2017, itu dianggap bernada SARA.

Jika Persib Bandung dikenai sanksi serupa, Bobotoh mengaku siap untuk iuran.

"Lamun ieu di sanksi Komdis krn dianggap sikap politik, kalem urang udunan we mayarna!," kata Gilang Mahesa melalui akun twitternya @Gilang_Mahesa, Sabtu (9/9/2017) malam, seperti dikutip Bobotoh.id.





Twit itu kurang lebih artinya, “Kalaupun mendapat sanksi Komdis (PSSI) karena dianggap sikap politik, kita siap iuran.”

Viking Persib Club (VPC) sebagai fasilitator koreo juga tidak peduli jika PSSI menjatuhkan sanksi. Sebab koreo itu ditujukan untuk menguggah rasa kemanusiaan Bobotoh dalam menyikapi etnis Rohingya yang ditindas penguasa Myanmar. Sama sekali bukan politik.

"Jauh dari soal Politik. Kalian Manusia? Cukup menjadi manusia seutuhnya saja, tak perlu berbicara agama #SaveRohingnya," kata akun @officialVPC.








Heboh! Video Biksu Pukul Wanita, Begini Pembalasan Warga

biksu pukul wanita




Di saat umat Islam sedang geram dengan Biksu Wirathu dan kelompoknya yang menzalimi Muslim Rohingya, beredar sebuah video yang menghebohkan lini masa. Dalam video berdurasi 1 menit 7 detik ini, seorang biksu memukul seorang wanita setelah keduanya adu mulut.

Melihat wanita dipukul biksu, seorang pria di dekatnya bergerak cepat. Ia menghajar biksu tersebut. Setelah beberapa bogem mentah mendarat di tubuh biksu, warga yang lain berusaha melerainya.

Dalam kondisi kalah, si biksu mengancam sembari menunjuk-nunjukkan tangannya kepada pria tersebut. Mereka adu mulut sebentar dan setelah itu selesai.

Menganggap perselisihan sudah selesai, pria tersebut hendak berjalan meninggalkan si biksu. Namun saat ia membalikkan badan, bisku menyerang dari belakang. Beberapa pukulan mengenai pria tersebut.

Pria berbaju putih itu pun membalas. Tak hanya dengan pukulan, kali ini ia juga mengerahkan tendangan-tendangan. Si biksu terdesak hingga mundur dan akhirnya pergi. Sejumlah warga tampak menyalahkan biksu yang memukul wanita dan menyerang dari belakang itu.





Sejumlah netizen juga demikian. Menurut mereka, biksu tersebut pengecut.

“Maen belakang lagi. Setan pengecut,” kata Uminida Rajalaitupa.

“Akakak .. udah kalah mukul dari belakang,” kata Noval Rosyadie.

“Hmmm jadi ini agama kasih!? Sama sapi sayang, yang emang merupakan rantai makanan. Sesama manusia kok ga ada sabar-sabarnya,” kata Agustina Merka.







Doa Qunut Ustadz Abdul Somad untuk Muslim Rohingya ini Bikin Jamaah Menitikkan Air Mata

Doa Qunut Ustadz Abdul Somad untuk Muslim Rohingya




Penderitaan Muslim Rohingya menjadi permasalahan bersama umat Islam di dunia. Selain pembelaan dan donasi, juga diperlukan doa dari kaum muslimin di manapun berada.

Dalam Subuh Akbar di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Kalimantan Barat, Ustadz Abdul Somad membacakan doa qunut untuk Muslim Rohingya dan seluruh umat Islam yang terzalimi di berbagai penjuru bumi.

Dalam doa qunut tersebut, Ustadz Abdul Somad memohon kepada Allah agar menolong muslim yang tertindas di Rohingya. Juga di Palestina dan berbagai belahan bumi lainnya.

Doa dari hati yang dipanjatkan sepenuh penghayatan ini sangat menyentuh. Simak dan hayatilah... larutlah dalam munajatnya... insya Allah kita juga bisa khusyu’ memohon pertolongan-Nya.








Sejarah Rohingya Ini Perlu Dibaca Bani Serbet agar Tidak Asal Fitnah

Muslim Rohingya




Di saat umat Islam bergerak untuk membela Muslim Rohingya dengan donasi, doa dan aksi, sekawanan akun yang ditengarai sebagai Bani Serbet justru nyinyir dengan menyebut Rohingya sebagai imigran gelap atau “anak kos yang minta hak waris.”

“Rohingya itu kan warga Bangladesh yang mengungsi ke Myanmar, terus minta status kewarganegaraan di Myanmar, Wajar saja ditolak Miyanmar, tidak berkontribusi bagi Miyanmar,” kata Bambang Lukito.

“Kalo ada anak kost, ikut minta jatah waris, apa itu hak nya?,” kata Wis1512.

“Imigran ilegal dari Bangladesh buat rusuh di myanmar dan ujung ujungnya bilang korban yang tertindas bawa bawa nama agama. Cocok rek. Dari dulu saya memang gak percaya media yang menulis negatif tentang pemerintah myanmar,” kata King.

“Sudah nempati tanah orang secara ilegal... buat rusuh lagi... wajarlah tuan rumah marah... anehnya lagi... kita kok mencampuri urusan negara orang... ndak tahu gimana tipikalnya orang Rohingya... malaysia aja tobat tobat nerimanya,” kata Adik007.

Benarkah tuduhan mereka? Sejarah kronologis Muslim Rohingya ini perlu dibaca:





Abad 8
Muslim pertama kali tiba di Kerajaan Arakan (sekarang Negara Bagian Rakhine).
Jika dihitung saat ini, artinya muslim Rohingya telah 13 abad berada di Arakan (Rakhine).

Abad 16-17
Pasukan Arakan melancarkan serangan ke wilayah tetangganya, Bengali. Muslim Bengali yang ditawan, dibawa ke Arakan.

1785
Kerajaan Burma menaklukkan Arakan.

1825
Inggris menaklukkan Arakan.

1825-1942
Muslim tiba dari Bengal ke Arakan.

1942
Pertempuran sengit pecah antara Muslim dan kaum Buddhis Arakan.

1948
Burma, kini disebut Myanmar, meraih kemerdekaan dari Inggris.

1982
Rohingya tidak diakui sebagai salah satu dari 135 etnis resmi di Myanmar. Pemerintah juga menolak memberi kewarganegaraan kepada orang-orang Rohingya.

1990
Sekitar 200 ribu Muslim Rohingya yang telah mengungsi ke Bangladesh dipaksa kembali ke Myanmar.

2013-2015
Menggunakan perahu-perahu kayu, puluhan ribu Muslim Rohingya melakukan eksodus ke berbagai negara seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia untuk menyelamatkan diri.

2017
Ratusan ribu Muslim Rohingnya menyelamatkan diri ke perbatasan Bangladesh-Thailand setelah pembantaian besar-besaran di wilayah mereka.

Catatan sejarah Muslim Rohingya lebih lengkap bisa dibaca di Republika.






Nasehat Ustadz Hanan Attaki tentang Muslim Rohingya Ini Bikin Meleleh

Hanan Attaki Muslim Rohingya




Muslim Rohingya sedang menghadapi genosida. Mereka yang berhasil menyelamatkan diri kemudian mengungsi, terutama ke perbatasan Myanmar-Banglades. Di pengungsian, kehidupan mereka sangat tidak layak.

Bukan hanya tidak memiliki tempat tinggal yang layak, mereka juga kesulitan mendapatkan makanan. Tidak sedikit anak-anak yang berjuang untuk tetap hidup dengan mengkonsumsi belalang dan ikan mentah yang bisa mereka dapatkan.

Belumkah tergerak diri kita untuk membantu Muslim Rohingya? Mungkin dengan menyimak nasehat Ustadz Hanan Attaki ini kita akan meneteskan air mata lalu membantu mereka.





“Kelak jika mereka masuk surga lebih dulu... karena kezaliman yang mereka hadapi dengan sabar... mereka akan mencari kita di pintu surga. ‘Di mana saudara-saudara yang dulu di dunia menolong kami dengan setiap donasi dan harta mereka’” demikian petikan nasehat Ustadz Hanan Attaki.

“Insya Allah di dunia kita menolong mereka saudara-saudaraku, nanti di akhirat, mereka yang akan menolong kita,” pungkasnya.








Perhatikan Baik-Baik Bendera Indonesia di Myanmar Ini, Ada yang Aneh?

Menlu Retno Suwardi bertemu Aung San Suu Kyi
Bendera Indonesia tidak rapi (bekas lipatan), bendera Myanmar rapi




Ada yang aneh dalam foto-foto pertemuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Aung San Suu Kyi. Coba perhatikan baik-baik bendera Indonesia dalam foto-foto pertemuan tersebut.

Tampak bendera merah putih tidak rapi, sedangkan bendera Myanmar sangat rapi.





Dalam kunjungan Presiden Indonesia ke negara lain, bendera merah putih tampak rapi serapi bendera negara tersebut. Baik saat Presiden RI ke-6 berkunjung ke Malaysia, maupun saat Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Turki.
SBY bertemu PM Singapura. Bendera Indonesia rapi
SBY bertemu PM Malaysia. Bendera Indonesia rapi
Jokowi bertemu Erdogan. Bendera Indonesia rapi







Tonton Sebelum Dihapus, Video Syaikh Nabil Menangis Saat Wawancarai Muslim Rohingya

Syaikh Nabil Menangis Saat Wawancarai Muslim Rohingya




Syaikh Nabil Al Awadhy datang ke perbatasan Myanmar untuk menyalurkan bantuan dari Lembaga Amal Qatar dan Kuwait kepada Muslim Rohingya. Namun, ia tak kuasa menahan air mata setelah melihat kondisi para pengungsi dan mendengar cerita mereka. Terutama saat seorang pemuda menceritakan apa yang dilakukan para tentara Myanmar kepada saudarinya.

“Mereka mencabik kehormatan adiknya di depan matanya sendiri,” kata para pengungsi mewakili pemuda yang tak sanggup melanjutkan ceritanya itu. Air mata terus meleleh membasahi pipinya. Tampak ia menerawang jauh, seperti trauma mengenang saat-saat mencekam itu.

“Dan sampai sekarang ia tidak tahu di mana adiknya berada. Para tentara itu membawanya.”

Pria lainnya, sembari menangis ia bercerita telah kehilangan lima anak dan tak tahu keadaan mereka sekarang.

“Kami dulunya tinggal di kampung kami sendiri lalu tiba-tiba orang-orang Myanmar bersenjata datang mengagetkan kami. Lalu kami lari untuk menyelamatkan diri, tak tahu entah ke mana dan akhirnya menemukan jalan ke tempat ini. Semua orang lari begitu juga saya,” tuturnya.





“Anakku yang tertua 18 tahun, kemudian 16 tahun, anak berikutnya 14 tahun, 12 tahun dan 10 tahun. Kami terpisah,” lanjut pria yang menempuh jalur laut untuk sampai ke tempat pengungsian tersebut.

Pria lainnya sudah cukup tua. Usianya 60 tahun. Saudara dan saudarinya dibunuh oleh teroris Myanmar. Ia mengungsi bersama 21 keluarganya menyusuri bukit. Ia sendiri merasakan kekejaman orang-orang Myanmar hingga tangannya terpotong.

Berikut ini videonya:








Presiden Chechnya: Jika Myanmar Dekat, Akan Kuhancurkan Orang-Orang yang Membantai Muslim Rohingya

Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov
Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov (arabi21.com)




Derita Muslim Rohingya menyentuh solidaritas umat Islam di seluruh dunia. Kejamnya pembantaian atas wanita dan anak-anak yang tersebar melalui foto-foto dan video membuat banyak umat Islam marah. Tak terkecuali Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov.

Selain Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ramzan Kadyrov merupakan pemimpin negara yang terang-terangan sangat tegas kepada Myanmar terkait genosida di Rohingya.

Ramzan Kadyrov bahkan turun dalam aksi bela Rohingya di Grozny, Senin (4/9/2017) kemarin. Diperkirakan, sekitar satu juta orang hadir dalam aksi besar mengutuk genosida Muslim Rohingya itu.

Dalam orasinya, Kadyrov mengecam Myanmar dan memperingatkan negara itu untuk menghentikan genosida atas Muslim Rohingya. Ia mengancam siapa saja yang berdiri bersama pembantai Muslim Rohingya, ia tak segan-segan untuk melawan mereka.





"Bahkan jika Rusia mendukung setan-setan ini, yang melakukan kejahatan ini hari ini, saya akan menentang Rusia!” tegasnya.

Lebih jauh Kadyrov mengatakan, seandainya dirinya memiliki sarana, ia akan membuat perhitungan dengan orang-orang yang membantai Muslim Rohingya.

"Jika bisa, jika saya memiliki sarana (Myanmar dekat), saya akan menghancurkan orang-orang yang membunuh anak-anak, wanita dan orang tua (di Rohingya)," tandas Kadyrov. [Ibnu K/Tarbiyah.net]








Soal Rohingya, MUI Tegaskan Berbeda dengan Pemerintah dalam Dua Hal Ini

Soal Rohingya, MUI beda dengan pemerintah
Menlu RI Retno Marsudi bertemu Aung San Suu Kyi (kiri) - Gedung kantor MUI Pusat (kanan)




Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menunjukkan ketegasannya meskipun berbeda dengan pemerintah. Dalam soal Rohingya, organisasi yang mewadahi para ulama, zu'ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia itu berbeda dengan pemerintah dalam dua hal.

“Jadi perbedaan kami dengan pemerintah yaitu dalam dua hal,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi.

“Pertama, kami meyakini adanya tindakan genosida. Yang kedua, kami meyakini adanya pembunuhan terhadap warga sipil yang tidak berdosa terutama orang-orang muslim itu,” lanjutnya seperti dirilis dalam video Republika, Rabu (6/9/2017).

Muhyiddin tidak setuju sikap pemerintah yang sampai saat ini masih mencari jalan untuk mengatakan bahwa pembantaian di Rohingya hanya konflik etnis.





“Kami yakin bahwa ada konflik agama di sana, bukan hanya konflik etnis. Tapi Anda lihat sendiri dan susah untuk dinafikan bahwa kenyataan memang seperti itu,” tandas Muhyiddin.

Seperti diketahui, pembantaian terhadap Muslim Rohingya kembali terjadi baru-baru ini. Menurut data yang diakui Pemerintah Myanmar, sekitar 400 orang tewas pada pekan lalu. Menurut PBB, pada 31 Agustus 2017 sekitar 38.000 warga etnis Rohingya telah menyeberang ke Bangladesh dari Myanmar untuk menyelamatkan diri.

Sedangkan menurut Menurut lembaga aktivis Rohingya di Eropa, European Rohingya Council (ERC), jumlah yang tewas antara 2.000 hingga 3.000 orang, jauh lebih banyak daripada yang diakui oleh Pemerintah Myanmar.

Juru bicara ERC Anita Schug mengatakan, pada Ahad (27/8/2017) lalu, hampir 1.000 Rohingya terbunuh di desa Saugpara, distrik Rathedaung saja. [Ibnu K/Tarbiyah.net]






- Copyright © SLAMET - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -