Posted by : Slamet
Jumat, 22 September 2017
Pemutaran Film G30S PKI di Markas Kopassus, 20 Sept 2017 (Dokumen Kopassus) |
Kubu pro Partai Komunis Indonesia (PKI) hampir berhasil menghapus jejak sejarah Gestapu (Gerakan September TigAPUluh) yang juga dikenal G30S/PKI.
Di antara buktinya, dipaparkan oleh Wasek LPBH PBNU Djoko Edhi Abdurrahman.
Sesaat sebelum tampil dalam dialog film G30S/PKI, seorang gadis berusia 22 tahun yang bekerja di studio Galery One, TV One di Epiwalk, bertanya kepadanya. "Pak, benar tidak sih G30S/ PKI itu?".
Pertanyaan itu membuat Djoko Edhi tercengang. Ia pun menjawab pertanyaan gadis cantik itu dengan mantap. “Ya. Benar”.
Pertanyaan karyawan Galery One itu menjadi salah satu bukti betapa kubu pro PKI hampir berhasil menghapus jejak sejarah hitam pemberontakannya. Dengan tidak diajarkannya lagi sejarah pemberontakan G30S/PKI di sekolah dan dihentikannya pemutaran film G30S/PKI, mereka (hampir) berhasil menghapus jejak sejarahnya.
“Berapa banyak prajurit yang seusia gadis itu? Berapa juta orang muda yang seusia gadis itu? Saya mengambil kesimpulan sementara, upaya kubu pro PKI succesful menghapus jejak Gestapu PKI. Setidaknya di segmen usia 22 tahun,” tandasnya dalam tulisan berjudul Pertanyaan Jujur Gadis 22 Tahun: Branding PKI Successful! Yang dipublikasikan di Republika, Jumat (22/9/2017).
Dengan pertanyaan gadis tersebut, Djoko Edhi memahami apa yang disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Bahwa pemutaran film G30S/PKI akan tetap digelar meskipun ada pihak yang keberatan.
Ia pun tak setuju jika film G30S/PKI diubah. Sebab mengubah film itu berarti mengubah sejarah. [Ibnu K/Tarbiyah.net]