Posted by : Slamet
Rabu, 11 Oktober 2017
Erdogan (al-monitor.com) |
Ketegasan dan kewibawaan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menghangatkan dunia internasional. Saat konferensi pers di depan jurnalis dalam dan luar negeri, Erdogan menyatakan negaranya tidak mengakui keberadaan Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS). Ia mengatakan, Dubes harus pergi dari Turki jika AS memutuskan pembekuan visa paspor.
Seperti dilansir Aljazeera, Rabu (11/10/2017), dalam konferensi bersama Presien Serbia Alexsandar Vucic, Erdogan mengecam krisis pembekuan visa paspor antara Turki dan AS. Jika Dubes AS di Ankara termasuk dalam polemik itu, maka ia harus meninggalkan Turki.
Erdogan juga menginstruksikan para pejabat Turki untuk tidak mengakui keberadaan Dubes AS di Ankara. Erdogan mengungkapkan, ia baru menolak saat Dubes hendak bertemu dengannya.
Lebih jauh, Erdogan menyebut Dubes AS sebagai mata-mata. Menurutnya, mata-mata seperti itu tidak mungkin dibiarkan bekerja di negara Turki.
Seperti dikutip Dakwatuna, kedutaan Turki di Washington pada Ahad (8/10/2017) lalu membekukan layanan visa paspor. Hal itu sebagai respon atas tindakan serupa yang dilakukan kedutaan AS di Ankara. Bahkan pernyataan pihak Turki sama persis dengan pernyataan pihak AS, hanya diubah nama tempatnya saja. [Ibnu K/Tarbiyah.net]