Posted by : Slamet
Selasa, 03 Oktober 2017
MAKALAH PENGEMBANGAN MATERI IPA DI MI/SD
KEMAGNETAN
Dosen Pengampu :
Nasyariah Siregar, M.Pd.I
Disusun Oleh Kelompok VI
Ø Slamet Subagja
Ø Rosilah
JURUSAN : PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS : ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA
SAIFUDDIN JAMBI
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah tentang kemagnetan
dengan baik. Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Pengembangan
Materi IPA di MI/SD.
Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu
pengetahuan tentang kemagnetan, benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet,
medan magnet, kutub-kutub magnet, membuat magnet serta bagaimana cara merawat
magnet.
Dalam penulisan makalah ini, penyusun tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, arahan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi
dalam menyelesaikan makalah ini.
Sebelumnya penyusun mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan
dalam penulisan makalah ini. penyusun mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun. Demikianlah makalah ini penyusun buat, mudah-mudahan dapat
bermanfaat untuk kita semua.
Jambi, 23 maret 2017
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang Masalah
1
Rumusan Masalah
1
Tujuan
1
PEMBAHASAN
2
Magnet dan benda yang ditarik magnet
2
Medan magnet dan kutub-kutub magnet
2
Membuat magnet
4
Merawat magnet
7
PENUTUPAN
8
Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
9
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang masalah
Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang bernama
magnet. Benda yang memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik
benda-benda yang mengandung unsur logam. Kita dapat menemukan magnet dimana
saja, misalnya di toko mainan, toko bangunan, bahkan di bumi yang kita pijak
ini terdapat sumber medan magnet yang sangat banyak. Pada magnet terdapat dua
kutub, yaitu kutub utara yang selalu mengarah ke utara dan kutub selatan yang
selalu mengarah ke selatan. Dan tak jarang kita juga bisa menemukan magnet di
dalam alat-alat elektronik. Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai bentuk,
contohnya magnet U (sepatu kuda), magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum
(kompas), dan lain-lain. Namun sebenarnya magnet yang ada sekarang ini, hampir
semuanya adalah magnet buatan.
Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet batang, jarum,
lingkaran, yang biasa kita lihat pada umumnya. Tetapi magnet juga bisa dibuat
dengan cara sederhana dan tidak membutuhkan bahan-bahan tertentu yang rumit
seperti pada pembuatan magnet buatan. Kita hanya membutuhkan bahan-bahan
sederhana yang ada di sekitar kita, dan cara pembuatannya pun tak serumit
magnet buatan pabrik.
B.
Rumusan
masalah
1.
Apakah
pengertian magnet dan apa-apa saja benda yangdapat di tarik magnet?
2.
Apakah
pengertian medan magnet dan bagaimanakah kutub-kutub magnet itu?
3.
Bagaimanakah
cara membuat dan merawat magnet?
C.
Tujuan
1.untuk
mengetahui pengertian magnet dan apa-apa saja benda yangdapat di tarik magnet
2. untuk
mengetahui pengertian medan magnet dan bagaimanakah kutub-kutub magnet itu
3. untuk mengetahui bagaimanakah cara membuat dan merawat magnet
PEMBAHASAN
A.
Magnet Dan Benda Yang Ditarik Magnet
Gaya magnet adalah gaya yang dapat menarik bahan-bahan tertentu.
Setiap benda yang mempunyai kemampuan menarik benda-benda tertentu disebut
magnet.[1]
Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat di
tarik magnet disebut benda magnetis. Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik
oleh magnet disebut benda tidak magnetis atau diamagnetik. Benda-benda dari
logam dikenal sebagai benda magnetik, tetapi tidak semua logam bersifat magnetik
logam yang bersifat magnetik adalah besi, baja, dan nikel. Sedangkan logam yang
bersifat diamagnetik antara lain emas, alumunium, perak, tembaga. Semua benda
dari plastic, kayu, kertas, gelas, karet dan keramik juga bersifat diamagnetik
Berdasarkan kekuatan daya tarik magnet, benda magnetis dibagi
menjadi dua macam yaitu benda yang bersifat feromagnetik dan benda yang
bersifat paramagnetic[2].
Benda feromagnetik adalah benda-benda yang dapat ditarik magnet dengan kuat.
Contohnya seperti besi, baja, nikel, dan kobalt. Sedangkan paragamnetik adalah
benda-benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah. Contohnya seperti alumunium
dan platina.
B.
Medan Magnet Dan Kutub-Kutub Magnet
Kapan keberadaan magnetism pertama kali disadari tidak diketahui.
Akan tetapi lebih dari 2000 tahun yang lalu, bangsa yunani menyadari bahwa
sejenis batuan tertentu (sekarang disebut magnetic) dapat menarik potongan
besi, dan terdapat acuan tertulis yang membuktikan penggunaan magnet untuk
navigasi yang berawal abad ke-12.[3]
Magnet mempunyai dua kutub. Kutub-kutub pada magnet diberinama
kutub utara dan kutub selatan. Pada magnet buatan, setiap kutub diberi warna
yang berbeda.
Jika kedua kutub didekatkan, maka akan terjadi tarik-menarik atau
tolak-menolak. Tarik-menarik terjadi jika kutub-kutub yang berbeda berdekatan
yaitu kutub selatan berdekatan dengan kutub utara. Sedangkan tolak-menolak
terjadi jika dua kutub senama didekatkan yaitu kutub utara didekatkan dengan
dengan kutub utara atau sebaliknya kutub selatan dengan kutub selatan.
Kutub utara dan kutub selatan magnet ditentukan oleh kutub magnet
bumi. Ujung magnet yang selalu mengarah pada kutub utara bumi disebut kutub
selatan, sedangkan ujung magnet yang selalu mengarah pad kutub selatan bumi
disebut kutub utara.
Penelitian tentang kemagnetan pertama kali dilakukan oleh Pierre de
Marricourt, seorang teknisi perancis, pada tahun 1269.[4] Ia
menemukan bahwa sebuah magnet dapat digunakan untuk menunjuk gaya utara dan
selatan. Selain itu, ia juga menemukan bahwa magnet memiliki kutub pada kedua
ujungnya. Jika kedua magnet didekatkan, keduanya dapat tarik-menarik atau
tolak-menolak bergantung pada kutub yang didekatkan.
Pengamatan ini diteliti lebih lanjut oleh Wiliam Gilbert
(1544-1603), seorang ilmuan dan dokter pribadi Ratu Elizabeth I, pada tahun
1600. Ia melaporkan beberapa sifat magnet, yaitu
1.
Dapat
menarik besi
2.
Menimbulkan
gaya satu sama lain, kadang tolak-menolak, kadang tarik menarik, dan
3.
Bumi
berlaku seperti magnet raksasa.
Kutub yang sejenis akan tolak-menolak, sedangkan yang berbeda akan
tarik menarik. Semakin dekat kedua kutub itu didekatkan maka semakin kuat gaya
yang terjadi.
Saat dua buah magnet saling didekatkan akan timbul gaya pada
kutub-kutubnya. Gaya-gaya itu akan membentuk gaya keseluruhan pada magnet
berupa gaya tarik atau gaya tolak; bergantung pada posisi kedua magnet
tersebut.
Saat dua buah magnet berdekatan dan menimbulkan gaya diantara
keduanya, atau terhadap benda lain, kita tidak dapat melihat ada apapun
diantara keduanya. Gaya yang timbul semacam ini kita kenal dengan nama gaya tak
sentuh. Kedua benda dapat melakukan gaya berkat adanya medan magnet
disekitarnya. Medan magnet adalah suatu konsep yang sangat abstrak. Medan tidak
dapat dilihat dengan mata. Adanya medan hanya dapat diketahui dengan mengamati
pengaruhnya pada benda lain. Medan magnet adalah daerah dimana pengaruh suatu
magnet masih dapat dirasakan oleh benda lain. Pengaruh tersebut dapat berupa
gaya tarik atau gaya tolak pada benda lain walaupun benda tersebut letaknya
cukup jauh dari magnet. Untuk mengetahui lebih jelas tentang medan magnet
perhatikan gambar di bawah ini.

C.
Membuat Dan Merawat Magnet
Sebuah magnet terbentuk dari serpihan-serpihan magnetic sehingga
sehingga kutub-kutubnya terdapat dibagian ujung. Mangnet yang terbentuk dengan
sendirinya disebut magnet alam. Selain magnet alam, kita juga mengenal adanya
magnet buatan. Magnet buatan diperoleh dengan mengubah suatu benda yang semula
tidak bersifat magnet hingga menjadi magnet. Magnet buatan dibedakan menjadi
dua macam yaitu, magnet tetap dan magnet sementara.
Ada tiga cara membuat magnet buatan, yaitu dengan cara induksi,
penggosokan dan menggunakan arus listrik.[5]
1.
Induksi
Dengan menempelkan atau mendekatkan benda yang terbuat dari besi ke
salah satu kutub magnet ternyata membuatnya dapat menarik bahan-bahan
feromagnetik lain di dekatnya. Hal ini menunjukkan bahwa besi itu sudah
memiliki sifat kemagnetan. Namun,sifat kemagnetan besi itu hanya sementara.
Jika magnet dijauhkan, besi akan kehilangan sifat kemagnetannya. Pembuatan
magnet sementara dengan cara ini disebut induksi magnet. Ujung besi yang
berdekatan dengan salah satu kutub magnet memiliki jenis kutub yang berlawanan
dengan kutub magnet penginduksinya.

2.
penggosokan
Sebuah bahan feromagnetik (misalnya batang besi) dapat dibuat
menjadi magnet buatan dengan cara menggosokkannya dengan magnet yang kuat
berulang kali sepanjang bahan ke satu
arah . Jika magnet digosok-gosokkan ke suatu benda dari besi atau baja, maka
benda tersebut dapat menjadi magnet. Makin banyak jumlah gosokkan, makin kuat
kemagnetannya.
Setiap kali selesai satu gosokkan, magnet harus diangkat sedikit
menjauh dari bahan yang akan dibuat magnet. Jika kamu menggosok kutub utara
magnet, maka pada tanda yang kamu buat pada besi juga akan menjadi kutub utara
sedangkan ujung yang lainnya akan menjadi kutub selatan dengan cara
penggosokkan kita kan mendapatkan manget tetap.

Jika benda yang kamu gosok bukan terbuat dari beri (misalnya
plastic), betapapun lamanya kamu menggosok tidak akan terbentuk magnet. Magnet
sebenarnya tersusun dari magnet-magnet yang berukuran sangat kecil sehingga
tidak dapat dilihat oleh mata telanjang yang disebut elementer[6].
Letak susunan magnet elementer dalam bahan magnet tidak teratur. Namun setiap
magnet elementer memiliki arah tertentu yang disebut arah kutub magnet.
Jika arah magnet elementer dalam bahan seragam, benda tersebut
bersifat magnet. Sebaliknya, jika arah magnet elementer dalam bahan acak, sifat
kemagnetan yang dimiliki benda itu
saling menghilangkan. Dengan kata lain, benda itu tidak menunjukkan sifat
magnet. Saat benda digosokkan dengan magnet sebenarnya yang terjadi adalah
usaha untuk memaksa magnet-magnet elementer yangn semula acak menjadi teratur
dan searah. Dengan demikian sifat kemagnetan yang dimiliki benda itu tidak
saling menghilangkan dan dapat memperlihatkan sifat magnet
3.
Mengalirkan
listrik
Magnet dapat dibuat dengan mengalirkan arus listrik pada besi atau
baja. Magnet yang dibuat dengan cara mengalirkan listrik disebut
elektromagnetik. Elektromagnetik hanya dapat menarik benda magnetis jika
dialiri listrik.

Elektromagnetik dibuat dengan cara melilitkan kabel listrik pada
besi atau baja kemudian dialiri arus listrik. Misalnya jika kita ingin membuat
paku menjadi electromagnet, maka paku tersebut digulung dengan kebel listrik
yang berukuran kecil. Kemudia kedua ujung kabel listrik dihubungkan dengan
sumber energy listrik kecil seperti baterai. Kedua ujung kabel dihubungkan pada
kutun positif dan kutub negative baterai. Arus listrik dari baterai akan
mengalir dari baterai kekabel listrik kemudian saat arus listrik mengalir, maka magnet akan terbentuk sehingga
paku menjadi elektromagnetik. Electromagnet dapat bersifat magnet selama ada
arus listrik yang mengalir. Jika arus listrik dihentikan maka electromagnet
akan kehilangan sifat megnetnya.
Pembuatan magnet dengan arus listrik lebih baik ketimbang dengan
cara penggosokkan karena dapat diperoleh magnet yang lebih kuat. Selain itu,
electromagnet mempunyai keuntungan lain, yaitu:
1.
Sifat kemagnetannya dapat diperkuat dengan cara
memperbanyak lilitan kawat.
2.
Kekuatan
magnetnya dapat diubah-ubah dengan mengatur besar aliran arus listrik.
3.
Sifat
kemagnetannya hanya sementara, yaitu hanya selama ada arus listrik yang
mengalir.
4.
Posisi
kedua kutubnya dapat dipertukarkan dengan cara mengubah arah aliran arus
listrik.
5.
Lebih
mudah disimpan
Sifat kemagnetan suatu benda dapat hilang jika :
1.
Magnet
dipanaskan hingga berpijar.
2.
Magnet
dipukul atau ditempa hingga bentuknya berubah.
3.
Magnet
ditempatkan dalam kumparan yang dialiri arus listrik bolak balik.

Berikut
ini adalah cara untuk menyimpan ataupun merawat magnet agar sifat kemagnetannta tidak cepat hilang
1.
Menyimpan
magnet batang secara berpasangan dengan kutub-kutub yang tidak sejenis saling
berseberangan. Kedua ujung pasangan magnet ditutup dengan besi lunak yang
berfungsi sebagai penyimpan garis-garis gaya magnet. Magnet-magnet elementer
diarahkan hingga membentuk rangkaian tertutup.
2.
Menjauhkan
magnet dari sumber kalor
3.
Menjauhkan
magnet dari medan listrik
PENUTUP
Kesimpulan
Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat di
tarik magnet disebut benda magnetis. Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik
oleh magnet disebut benda tidak magnetis atau diamagnetik. Benda-benda dari
logam dikenal sebagai benda magnetik, tetapi tidak semua logam bersifat
magnetik
Magnet mempunyai dua kutub. Kutub-kutub pada magnet diberinama
kutub utara dan kutub selatan. Pada magnet buatan, setiap kutub diberi warna
yang berbeda. Jika kedua kutub didekatkan, maka akan terjadi tarik-menarik atau
tolak-menolak. Tarik-menarik terjadi jika kutub-kutub yang berbeda berdekatan
yaitu kutub selatan berdekatan dengan kutub utara. Sedangkan tolak-menolak
terjadi jika dua kutub senama didekatkan yaitu kutub utara didekatkan dengan
dengan kutub utara atau sebaliknya kutub selatan dengan kutub selatan.
Ada tiga cara membuat magnet buatan, yaitu dengan cara1) induksi, dengan
menempelkan atau mendekatkan benda yang terbuat dari besi ke salah satu kutub
magnet ternyata membuatnya dapat menarik bahan-bahan feromagnetik lain di dekatnya.
2) penggosokan, jika magnet digosok-gosokkan ke suatu benda dari besi atau
baja, maka benda tersebut dapat menjadi magnet. Makin banyak jumlah gosokkan,
makin kuat kemagnetannya. 3) menggunakan arus listrik, Elektromagnetik dibuat
dengan cara melilitkan kabel listrik pada besi atau baja kemudian dialiri arus
listrik.
Ada beberapa cara untuk menyimpan ataupun merawat magnet agar sifat kemagnetannta tidak cepat hilang 1) menyimpan
magnet batang secara berpasangan dengan kutub-kutub yang tidak sejenis saling
berseberangan. Kedua ujung pasangan magnet ditutup dengan besi lunak yang
berfungsi sebagai penyimpan garis-garis gaya magnet. Magnet-magnet elementer
diarahkan hingga membentuk rangkaian tertutup. 2) Menjauhkan magnet dari sumber
kalor. 3)Menjauhkan magnet dari medan listrik
DAFTAR PUSTKA
Satriawan, Mirza. 2012. Fisika Dasar. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Herlanti,yanti, DKK, 2007. Ilmu pengetahuan Alam. Jakarta :
Quadra
Paul A. Tipler. Alih bahasa, bambang soegiono, 2001, Fisika. Jakarta :Erlangga