Archive for Juli 2017
Kisah Ustadz Hanan Attaki: Rumah 700 Juta Terbeli dengan Shalat Ashar
Perjalanan Ustadz Hanan Attaki penuh dengan liku-liku. Sebelum banyak dikenal seperti sekarang, alumni Al Azhar itu mengalami jatuh bangun dalam bisnis.
Lulus dari Al Azhar, Ustadz Hanan Attaki keliling pesantren di Bandung untuk melamar menjadi guru. “Semua menolak...” tuturnya mengenang peristiwa itu. Mayoritas alasannya karena sedang tidak butuh guru. Bahkan jumlah guru lebih banyak daripada jumlah muridnya.
Satu bulan keliling tidak ada yang menerima menjadi guru atau dosen, maka Ustadz Hanan Attaki menterjemahkan buku berbahasa Arab. Begitu selesai, ia tawarkan ke penerbit. Ternyata ditolak. “Wah, kamu tidak survei dulu, itu sudah diterjemahkan penerbit lain.”
Ustadz Hanan Attaki tidak putus asa. Jika terjemahan tidak laku, ia pun menulis buku sendiri. “Tadabbur Al Qur’an” demikian judulnya. Sampai thypus menulis buku itu. Namun begitu selesai, nggak ada juga penerbit yang mau menerima. Ada penerbit yang mau membeli tanpa royalti namun dengan beli putus. Hanya Rp 700 ribu.
Akhirnya Ustadz Hanan Attaki menerbitkan buku sendiri. Ia membuat penerbit, mengajukan ISBN dan cover bukunya sangat sederhana karena dibuat dengan Powerpoint yang di-save as jadi image.
Dengan meminjam uang ke teman, ia cetak 3000 eksemplar. Sebagian buku dititipkan ke teman-teman alumni Al Azhar di berbagai kota, namun sebagiannya tidak balik karena mereka juga menitipkan itu pada temannya dan tidak balik.
Lantas Ustadz Hanan Attaki menjual sendiri buku itu melalui pameran. Ia bersyukur, sehari bisa laku 300 hingga 400 eksemplar. Ia angkut sendiri buku itu ke stand. Ia jaga sendiri dan ia jual sendiri.
Selain melalui pameran, ia kemudian mengadakan even. Bikin taklim, sekaligus menjual buku-bukunya.
Dari usaha penerbit buku, Ustadz Hanan Attaki naik ke bisnis pulsa. Ia sampai punya 60 cabang pulsa di Bandung. Namun setelah sekian bulan jalan, banyak cabang yang tidak bayar. Sekitar separuh. Meskipun demikian, Ustadz Hanan Attaki berusaha tidak menutup cabangnya meskipun rugi.
“Alhamdulillah dari memudahkan orang, akhirnya Allah memberikan banyak kemudahan pada bisnis yang lain.”
Bisnis berikutnya yang dijalankan Ustadz Hanan Attaki adalah jualan mobil bekas. Ia beli mobil bekas lalu diperbaiki dan dijual kembali.
Salah satu kemudahan yang dirasakan oleh Ustadz Hanan Attaki adalah mendapatkan rumah pertama di Cihanjuang. Saat itu ia ingin memiliki rumah sendiri type 36 yang ada garasi atau car port-nya. Keliling mencari tidak menemukan.
Tahun 2009 kejadiannya. Type 36 harga pasarannya sekitar Rp 300 juta. Pas di Cihanjuang, terdengar adzan Ashar. Bersama istrinya, ia pun menunaikan shalat Ashar berjamaah di masjid di situ.
Setelah shalat, seseorang menyapa. Rupanya jamaah pengajian. Ia menanyakan keperluan Ustadz Hanan. Setelah Ustadz Hanan mengatakan bahwa sedang mencari rumah, jamaah pengajian itu menyambut gembira.
“Kebetulan Ustadz. Allah yang mempertemukan kita. Kebetulan saya punya rumah mau dijual. Ada kolam renangnya.”
Karena merasa bukan type rumah yang dicarinya, Ustadz Hanan Attaki tidak langsung menerima. Ia mencari dulu keliling namun tidak menemukannya juga.
Esoknya, karena dipaksa untuk melihat, akhirnya ia datang ke rumah itu. Besar. 300 meter persegi. Kamarnya ada 8. Garasi muat tiga mobil.
“Ini ditawar orang 700 juta tidak saya berikan Ustadz. Tapi untuk Ustadz terserah Ustadz deh”
“Terserah bagaimana?”
“Ustadz punya uang berapa?”
“Anggaran saya Cuma 300 juta”
“Nggak apa-apa Ustadz, 300 juta saja.”
“Tapi saya hanya punya cash 20 juta. Selebihnya masih mau mencari pinjaman ke Bank Syariah”
“Nggak apa-apa Ustadz. 20 juta dulu. Sisanya hutang ke saya saja. Terserah sampai kapan nyicilnya. Semampu Ustadz.”
Alhamdulillah, dalam waktu dua tahun, rumah itu lunas. Hanya dengan 300 juta. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Ini Syair dan Video Tepuk Anak Sholeh yang Kini Dipersoalkan
ilustrasi tepuk anak sholeh |
Tepuk anak sholeh sebenarnya telah lama ada. Sejak puluhan tahun lalu, lagu diiringi tepuk tangan itu telah dinyanyikan oleh anak-anak TK Islam di berbagai provinsi.
Namun, saat ini tepuk itu dipersoalkan dengan alasan intoleran. Ketua Himpaudi Banyumas meminta lagu itu dihentikan atau diubah syairnya.
Seperti apa syair tepuk anak sholeh? Berikut ini teks dan videonya:
Aku anak sholeh
Rajin sholat rajin ngaji
Orangtua dihormati
Cinta Islam sampai mati
La ilaha illallah
Muhammadarrasulullah
Dalam versi yang lain, seperti di Banyumas, syair di atas ditambah dengan kalimat terakhir: “Islam yes, kafir no.” Sehingga liriknya menjadi:
Aku anak sholeh
Rajin sholat rajin ngaji
Orangtua dihormati
Cinta Islam sampai mati
La ilaha illallah
Muhammadarrasulullah
Islam yes, kafir no
Inilah yang paling dipersoalkan oleh Ketua Himpaudi Banyumas sebagai kalimat intoleran.
Bagaimana menurut Anda? [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Aisyiyah: Tepuk Anak Sholeh Sejak Puluhan Tahun Lalu, Mengapa Sekarang Dipersoalkan?
ilustrasi tepuk anak sholeh |
Munculnya tuntutan untuk menghentikan Tepuk Anak Sholeh atau mengubah syairnya mendapat tanggapan serius dari Aisyiyah. Pasalnya, lagu yang dinyanyikan anak-anak muslim itu telah ada sejak puluhan tahun lalu, mengapa sekarang dipersoalkan dengan tuduhan intoleran?
Ketua Pengurus Daerah Aisyiyah Banyumas Zakiyah mempertanyakan alasannya.
"Sejak saya masih TK, juga sudah ada lagu itu. Selama ini, juga tidak ada masalah. Kenapa kok baru dipersoalkan sekarang?" kata Zakiyah, Senin (31/7/2017), seperti dikutip Republika.
Zakiyah menambahkan, jika diteliti secara cermah, syair lagu Anak Sholeh tidak bertentangan dengan akidah Islam. Termasuk syair 'Islam Yes, Kafir No'.
Dengan lagu tersebut, kalangan pendidik justru berupaya menanamkan aqidah Islam pada anak-anak usia dini agar tidak kafir saat dewasa.
"Dengan pemahaman seperti ini, saya justru jadi bertanya sebenarnya salahnya di mana?" tandasnya.
Dia menegaskan, dengan menyanyikan lagu itu bukan berarti anak-anak kemudian diajarkan untuk bersikap tidak toleran.
"Tidak tolerannya yang bagaimana? Saya, yang saat masih anak-anak sering menyanyikan lagu itu, saya kira tidak kurang tolerannya. Jadi kenapa dipersoalkan?" kata dia.
Zakiyah justru khawatir saat ini ada upaya membenturkan sesama umat Islam.
Tepuk Anak Sholeh dipersoalkan oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Banyumas. Ketua Himpaudi Banyumas Khasanatul Mufidah dalam rakor pokja program pendidikan keluarga di Gedung Ki Hajar Dewantara Kompleks Dinas Pendidikan Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (28/7/2017), meminta agar kegiatan menyanyikan lagu tersebut dihentikan, atau syairnya diubah.
Mufidah menilai, tepuk Anak Sholeh yang diakhiri 'Islam Yes, Kafir No', akan mendidik anak-anak menjadi bersikap tidak toleran.
Informasi yang dihimpun Tarbiyah.net, di sejumlah daerah di Jawa Timur, tepuk anak sholeh juga banyak dilakukan oleh anak-anak PAUD Islam. Bedanya, pada beberapa sekolah tidak ada kalimat terakhir yang berbunyi “Islam yes, kafir no.”
Berikut ini bunyi lagu atau tepuk anak sholeh yang dihimpun Tarbiyah.net:
Aku anak sholeh
Rajin sholat rajin ngaji
Orangtua dihormati
Cinta Islam sampai mati
La ilaha illallah
Muhammadarrasulullah
[Ibnu K/Tarbiyah.net]
Orang Arab Lecehkan Nama Ahmad dan Muhammad, Ini “Pembalasan” Muslim Indonesia
ilustrasi (Getty Images) |
Tidak semua orang Arab melakukannya. Namun, tidak bisa dibilang hanya satu dua. Oknum-oknum itu biasa memanggil orang asing yang ‘derajatnya lebih rendah’ dengan panggilan “Ahmad” dan “Muhammad” disertai nada tinggi.
Hal itu membuat muslim Indonesia yang tinggal Arab Saudi geram. Hingga suatu hari, tibalah waktu itu. Berikut ini tulisan Azzam Mujahid Izzulhaq yang viral:
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Arab Saudi tahun 2010 lalu, sebetulnya ada beberapa hal yg kurang nyaman dan janggal. Salah satunya adalah penggunaan panggilan "Ahmad" atau "Muhammad" kepada orang lain atau orang asing yg 'derajatnya' dianggap lebih rendah.
Di hotel, seorang supervisor yg Saudi acapkali memanggil petugas Room Service anak buahnya, yg kebetulan non-Saudi dengan panggilan Ahmad atau Muhammad dengan intonasi yg membentak. Di restoran-restoran juga demikian. Orang-orang Saudi acapkali memanggil pelayan reatoran dengan panggilan Ahmad atau Muhammad, pun juga dengan intonasi yg kurang nyaman terdengar. Membentak dan lainnya.
Bukan hanya di dua sektor tadi. Penggunaan panggilan yg (bagi saya) tidak sopan ini, merebak di segala sektor.
Kenapa tidak menggunakan kata Akhi, Shadiqi, atau apalah sapaan dan oanggilan lain selain menggunakan nama Baginda Sayyidina Rasulullah Muhammad saw? Pertanyaan ini yg kadang seperti bom waktu yg ingin sekali diledakkan di depan orang-orang Saudi. Padahal, sebagian dari pemuja Saudi di Indonesia bahkan meributkan apabila menulis saya shallallahu 'alaihi wasallam dengan singkatan saw. Tak menghormati Baginda Rasul katanya. Ya salaam...
Satu waktu, terjadilah itu. Ketika itu saya mengajak rekan saya makan di salah restoran makanan khas Timur Tengah. Di sebelah saya, ada 4 orang Saudi yg hampir bersamaan datangnya.
Mereka kemudian memanggil pelayan restoran duluan untuk memesan makanan. "Ya Muhammad! Ta'al! Wahai Muhammad, sini!", kata salah seorang di antara mereka dengan intonasi yg keras. Pelayan yg dari wajahnya diketahui adalah orang Bangladesh, menghampiri dengan mimik datar. Mungkin dalam benaknya sudah biasa dia dibentak-bentak.
Mereka memesan 2 porsi makanan yg 1 porsinya cukup untuk makan 2 orang Saudi atau 4 orang Indonesia seperti saya.
"Nah, saatnya meledakkan bom waktu", gumam saya.
Saya pun kemudian memanggil pelayan. Saya tidak menggunakan panggilan biasa, apalagi panggilan seperti orang-orang Saudi.
"Ya Abdalaziz! Ta'al!" Hai Abdul Aziz, sini!", teriak saya. Sontak si pelayan kaget tapi raut mukanya tersenyum sambil menghampiri saya dan rekan saya.
Ternyata 4 orang Saudi di samping saya tadi berdiri juga menghampiri. Mereka lebih dahulu membombardir saya dengan pertanyaan dan pernyataan ketidaksukaan.
"Kenapa kamu panggil dia (pelayan ini) dengan panggilan Abdulaziz? Abdulaziz adalah kakek kami yg melahirkan kerajaan yg diberkahi Allah ini! Kamu kurang ajar orang Indonesia!", hardik dia sambil menggerakkan tangan khas orang Saudi jika berbicara.
Saya menjawab mereka, "Lalu kenapa kamu memanggil dia (pelayan ini) dengan panggilan Muhammad? Muhammad adalah Nabi dan Rasul yg mulia. Ia bukan hanya mengajarkan orang Arab tentang indahnya ber-Islam dengan keagungan akhlaknya pada sesama! Melainka ia mengajarkan dan mendakwahkan Islam bagi seluruh umat manusia. Sehingga kami yg jauh dari kota lahirnya Rasulullah yg diberkahi ini bisa keluar dari zaman kegelapan menuju cahaya Islam! Lebih kurang ajar siapa?"
Mereka masih misuh-misuh tapi intonasinya sudah mulai datar. Saya tidak memperdulikan, saya memesan makan saja kepada pelayan ini. Dia tersenyum lebar.
Selesai makan, kami (saya dan rekan serta 4 orang Saudi tadi) hampir bersamaan keluar dari restoran. Mereka masih misuh-misuh. Sayup terdengar salah seorang mereka berkata, "Sudahlah mereka orang miskin yg mencari hidup di Saudi."
Saya tidak melayaninya, saya tekan remote kunci mobil saja. Saya dan rekan saya naik. Saya buka kaca jendelanya sambil memasang kaca mata hitam. Saya lambaikan tangan kepada mereka sambil berkata, "Assalamu'alaikum. Semoga Allah memberikan rezeki padamu untuk membeli mobil baru".
Dari kaca spion saya melihat mereka terpana.
***
Mungkin mereka baru tahu ada orang asing sombong yg berani menyombongi mereka di sana.
Mungkin juga, seperti biasanya, jika saya menceritakan tentang Arab Saudi dari sisi lainnya, ada yg menyimpulkan bahwa saya adalah pembenci Saudi. Padahal, ah sudahlah. Saya sudah tahu kadar 'kelelakian' mereka.
*Mobil yg saya naiki Chevrolet Suburban pabrikan General Motors versi terbaru saat itu. Sementara mobil mereka sedan buatan Jepang dengan produksi tahun 7 tahun ke belakang.
#AMI
#SelamatkanDuniaIslam
#LintasanPikiran
Dihina karena Bercadar di Kick Andy, Ini Jawaban Menakjubkan Dr Ferihana
dr Ferihana saat tampil di Kick Andy (Facebook) |
Masih saja ada orang yang mencaci seseorang yang telah berbuat baik kepada semua orang. Meskipun Dokter Ferihana telah banyak menolong orang tanpa memandang SARA hingga diundang di Kick Andy, masih saja ada orang yang menghinanya hanya gara-gara cadar.
Wei Young menyebut dr Ferihana munafik dan memuakkan. Namun, jawaban dr Ferihana sungguh menakjubkan.
Berikut ini jawaban dr Ferihana:
__________________________
Selamat siang Bapak Wei Young (hadakallah)
Menanggapi komentar Bapak tentang diri saya di page Kick Andy Show, perlu saya sampaikan
Yang pertama,
Dalam agama saya, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam mengajarkan untuk senantiasa mengasihi sesama. Bahkan, Nabi menyantuni kerabat dan tetangga beliau yang bukan muslim, baik itu Yahudi dan Nasrani. Dan itu tertulis nyata dalam ayat dan hadits shahih yang tak ada keraguan akan kebenarannya. Inilah yang selalu saya terapkan dalam sikap saya bermasyarakat
Yang kedua,
Saya mengerti Bapak berbeda keyakinan dan ras dengan saya, namun saya menasihatkan untuk Bapak hendaknya belajar berkomentar yang baik dan tidak memojokkan dan merendahkan agama lain. Pakaian saya bukanlah pakaian provokasi namun demikianlah ajaran agama saya, yang ini merupakan sunnah Nabi kami yang mulia
Bapak perlu mengetahui, saya pun pernah bertugas melakukan pelayanan kesehatan di sekolah Nasrani, disana terdapat para biarawati dan semua muridnya berbeda keimanan dengan saya, namun alhamdulillah saya tetap mengedepankan pelayanan yang terbaik
Dan alhamdulillah, sudah terbukti oleh masyarakat sekitar juga dari para pasien dari tempat yang jauh, bahwa saya belum pernah dan tidak pernah membedakan pelayanan dalam agama, suku, ras, jenis kelamin dsb.
Bapak juga perlu mengetahui, bahwa apa yang saya lakukan ini diakui oleh teman-teman saya yang non muslim, dan mereka memuji dan menyayangi saya karena saya tak pernah sekalipun bersikap membedakan dengan mereka
Yang ketiga,
Saya adalah seorang dokter yang terikat dengan sumpah profesi. Sehingga kami dilarang membedakan pelayanan karena jenis kelamin, suku, agama dan ras. Selama ini saya bersyukur, bahwa yang hadir di klinik saya justru banyak dari non muslim dan etnis Tionghoa. Mereka memeluk saya dan senang menerima pelayanan dari saya dan tim. Kami justru memperlakukan yang berbeda keyakinan dengan kami, dengan pelayanan yang terbaik.
Yang ke empat,
Empati tidaklah dinilai dari pakaian, namun dari bukti nyata berupa kasihsayang dan pelayanan kita kepada masyarakat. Bapak perlu mengetahui sembako gratis yang dibagikan di klinik kami, juga kami berikan kepada mereka warga non muslim yang tidak mampu dan ini telah berjalan sekian tahun
Yang terakhir Bapak Wei Young,
Mari kita menjaga lisan dan tulisan kita. Sungguh lisan dan tulisan kita adalah cerminan dari apa yang ada dihati kita. Jika apa yang keluar melalui lisan dan tulisan adalah baik, maka itulah cerminan baiknya hati kita. Demikianlah pula sebaliknya
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Bapak
Trimakasih
Dokter Ferihana
dr. Ummu Sulaym Ferihana Zaujatu Yoebal
Tak Bisa Bayar Utang, Negara Ini Serahkan Pelabuhan ke Cina
ilustrasi ekonomi Cina (pbs.org) |
Hati-hati bila berhutang ke Cina. Jika tak bisa membayar, aset negara jadi taruhannya. Seperti yang terjadi baru-baru ini. Sebuah pelabuhan harus direlakan untuk diambil alih Cina.
Karena tak memiliki kemampuan finansial untuk membayar utang ke Cina, Pemerintah Sri Lanka menandatangani kesepakatan senilai triliunan dolar AS untuk membiarkan BUMN Cina mengambil alih pelabuhan di negara tersebut. Pengambilalihan itu ditandatangani pada Sabtu (29/7/2017) kemarin.
Pembicaraan mengenai penjualan aset Sri Lanka itu telah berlangsung lama, sejak Sri Lanka diketahui tak memiliki kemampuan finansial untuk membayar utangnya ke Cina.
Penjualan 70 persen saham senilai 1,1 triliun dolar AS di Pelabuhan Hambantota mendapat penolakan dari serikat pekerja industri. Mereka bahkan akan melakukan aksi mogok kerja mulai pekan ini untuk menentang penjualan tersebut.
Namun pemerintah Sri Lanka berdalih, pihaknya tidak memiliki alternatif lain.
"Kami telah menghadapi tekanan geopolitik," kata Menteri Perhubungan Sri Lanka Mahinda Samarasinghe pada acara penandatanganan kesepakatan di Kolombo seperti dilansir Arabnews, Ahad (30/7/2017). [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Bagaimana Cara Mengetahui Seseorang Syiah? Ini Penjelasan Imam Syafi’i
Wanita Syiah (Picofile.com) |
Taqiyah membuat seorang syiah sulit dibuka kedoknya. Ustadz Abdul Somad menceritakan, ketika seorang ustadz Syiah ditangkap, ia menolak dituduh syiah. Bahkan ia mengatakan berasal dari sebuah ormas Islam besar di Indonesia.
Alhamdulillah, ternyata ada cara yang ditunjukkan oleh Imam Syafi’i rahimahullah untuk mengetahui bahwa seseorang itu syiah.
Semula, saat ditangkap, ia mengatakan “saya dari Muhammadiyah.” Disuruh shalat, ia juga shalat dengan cara lazimnya orang Muhammadiyah shalat. Namun setelah diperiksa tasnya, ditemukan turbah karbala. Sebuah potongan tanah dari karbala sebagai alas sujud.
Akhirnya ia mengaku. “Saya syiah, tapi yang moderat” demikian taqiyah ia berikutnya.
Lalu bagaimana cara mengetahui seseorang syiah? Ustadz Abdul Somad mengutip maqalah Imam Syafi’i: “Jangan engkau shalat di belakang syiah.” Yakni syiah rafidhah atau syiah 12 imam.”
Imam Al Buwaidi murid Imam Syafi’i bertanya, “Bagaimana kami tahu kalau dia itu Syiah?”
Imam Syafi’i lantas menjelaskan: “Siapa yang mengatakan Abu Bakar dan Umar bukan khalifah namun perampas kekuasaan khalifah Ali, maka ia syiah rafidhah.”
Apakah Syiah di Indonesia juga demikian? Ustadz Abdul Somad mengungkapkan, syiah di Indonesia juga mencaci Abu Bakar dan Umar. Hal itu diketahui dari buku-buku mereka.
Buku “40 Masalah Syiah” yang ditulis oleh Emilia Renita –mantan istri Jalaludin Rakhmat- merupakan salah satunya. Dalam buku itu ditulis “Abu Bakar la” yang artinya laknatullah ‘alaih. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Jimly Asshidiqie Sarankan HTI Gabung Partai Bulan Bintang
ilustrasi |
Setelah secara resmi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dibubarkan, Ketua Umum ICMI Jimly Asshidiqie menyarankan agar organisasi itu berubah menjadi ormas biasa dan bergabung dengan Partai Bulan Bintang (PBB) pimpinan Yusril Ihza Mahendra.
"Saya anjurkan HTI bersiap diri mengubah dari organisasi politik, menjadi ormas biasa saja. Menurut saya, sebaiknya HTI memperkuat saja PBB. Partai yang dipimpin Prof Yusril," kata Jimly di Gedung Nusantara IV DPR MPR RI, Ahad (30/7/2017), seperti dikutip Republika.
Lebih jauh ia memberikan harapan kepada HTI agar tidak berputus asa. Jaringan HTI yang luas, menurut Jimly, harus dimanfaatkan. Bergabung dengan partai Islam adalah alternatif bagi HTI. Jika sementara ini PPP dan PKB yang menawarkan HTI untuk bergabung, bergabung dengan PBB merupakan pilihan yang lebih baik bagi HTI karena Yusril membela HTI di ranah hukum.
Jimly menambahkan, Perppu Ormas yang sedang dinilai oleh MK haruslah dihormati. Saat ini, Perppu tersebut sah berlaku sebagai hukum, sebelum ada putusan jika MK menyatakan Perppu itu bertentangan dengan konstitusi. Maka menurut Jimly, pembubaran HTI itu juga sah, kecuali nanti pengadilan TUN membuktikan bahwa HTI tidak melanggar Pancasila. Jika TUN memenangkan HTI, maka ormas itu harus direhabilitasi.
Sebelumnya, HTI menyatakan menolak bergabung dengan PPP. Juru bicara HTI mengungkapkan dua alasan mengapa tidak mungkin kader HTI masuk PPP. (Baca: HTI Tolak Ajakan Bergabung PPP, Ini Dua Alasannya)
Pertama, PPP mendukung penista agama Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta lalu. Kedua, partai berlambang ka’bah itu juga mendukung Perppu No. 2/2017 yang berimbas pada pembubaran HTI.
"Wong PPP itu pendukung penista Alquran. Dia juga dukung Perppu, dukung pembubaran HTI. Dari mana mereka berharap dapat dukungan dari anggota HTI?" tandasnya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Dana Haji Buat Infrastruktur Jadi Kontroversi, Jokowi: Itu Hanya Contoh
Pernahkah Anda membaca sebuah pesan WhatsApp (WA) dengan serius, tetapi terakhirnya ditambahkan kalimat “itu adalah contoh tulisan pengunduran diri dari grup WA” atau “itu contoh undangan”?
Netizen menilai, agaknya, seperti itulah wacana dana haji buat infrastruktur.
Setelah ramai diperdebatkan hingga menjadi kontroversi, Presiden Jokowi mengatakan bahwa ide yang ia lontarkan itu hanya contoh.
“Saya hanya memberi contoh loh,” kata Presiden Jokowi di Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad (30/7/2017), seperti dikutip Detik.
Menurut Jokowi, dana haji yang demikian besar harus digerakkan agar memberikan kemaslahatan banyak orang. Tidak hanya diam. Soal dipakai infrastruktur, itu hanya salah satu contoh.
"Silakan dipakai untuk sukuk, silakan ditaruh di bank syariah. Banyak sekali, macam-macam," ujarnya.
Digunakan untuk apapun dana itu, pesan Jokowi, penggunaan dana harus mengedepankan asas kehati-hatian.
“Sekali lagi, ini adalah dana umat. Perlu kalkulasi yang cermat,” tandasnya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Mengerikan! Ternyata Ini Makna Bendera Zionis Israel
Lima bulan setelah deklarasi berdirinya negara Israel, entitas zionis itu mengumumkan bendera resmi tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1948. Bendera itu berlatar belakang putih dengan dua garis horisontal bewarna biru di tepi atas dan bawah, mengapit sebuah bintang segi enam (bintang david).
Ternyata, makna bendera itu sungguh mengerikan. Khususnya bagi umat Islam yang menyadari rencana berbahaya Zionis.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, bendera Israel itu melambangkan cita-cita negara Zionis.
Dua garis horizontal berwarna biru itu, yang di atas melambangkan Sungai Nil dan yang di bawah melambangkan Sungai Eufrat.
“Garis biru di atas, Sungai Nil. Garis biru di bawah, Sungai Eufrat. Itu adalah batas kerajaan yang akan mereka dirikan. Sungai Nil di atas, Sungai Eufrat di bawah. Artinya mereka akan menguasai Asia-Afrika. Sungai Nil Afrika Utara, Mesir. Sungai Eufrat Asia, Irak. Mereka akan membuat negara Israel Raya, yang batasnya sungai Nil dan sungai Eufrat,” terang Ustadz Abdul Somad.
Karenanya, lanjut Ustadz Abdul Somad, saat Israel membuka kedutaan besar di Mesir, mereka memilih membuka di luar sungai nil, tidak di wilayah radius sungai Nil karena menganggap itu adalah batas wilayah mereka.
Lebih lanjut Ustadz Abdul Somad menerangkan, dalam pikiran zionis Israel, Mesir dan Irak adalah bagian dari wilayah mereka hanya saja masanya belum tiba. Termasuk negara-negara di antara batas itu yakni Jordania, Palestina, Suriah dan Lebanon serta sebagian Arab Saudi dan Sudan.
Pemerintah Minta Rektor Laporkan Dosen Terlibat HTI untuk Diberi Sanksi
Aktifis HTI (Jawapos.com) |
Seluruh rektor Perguruan Tinggi (PT) diminta melaporkan dosen yang terlibat dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Selanjutnya, dosen yang terbukti terlibat HTI akan mendapatkan sanksi administrasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
"Apabila mereka melakukan penyelewengan tentang hal ini, berarti melanggar pada UU dan Perppu, maka itu ada sanksi administrasi yang kita lakukan," kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir di Banjarmasin, Sabtu (30/7/2017), seperti dikutip Republika.
Lebih jauh Nasir menjelaskan, dasar-dasar penindakan dosen yang terlibat HTI sesuai dengan Perppu nomor 2 tahun 2017, Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang dosen, Undang-Undang nomor 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi, dan Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang ASN.
Menurut konstitusi tersebut, setiap pegawai negeri, pegawai ASN dan pegawai swasta yang ada di pemerintah harus taat dan setia sepenuhnya pada pancasila UUD 1945, NKRI, Bhinekka tunggal ika dan pemerintah.
Adapun tahapan sanksi administrasi, lanjut Nasir, telah diatur oleh PP 53. Yakni pemeriksaan, kemudian peringatan tertulis, peringatan 1, 2, dan 3 lalu tindak lanjut.
Ia berharap, dengan peringatan pertama, dosen terkait HTI sudah menyatakan berhenti dan kembali kepada Pancasila dan UUD 1945. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Kisah Tokoh Syiah Houthi Tewas Setelah Ancam Serang Ka’bah
Tokoh Syiah Houthi tewas setelah ancam serang kabah (ilustrasi) |
Jama’ah haji dari berbagai negara mulai berangkat menuju tanah suci Makkah. Syiah Houthi ingin memberi kejutan dengan menyerang ka’bah. Namun, rudal balistik yang diluncurkan pada Kamis (27/7/2017) tak bisa menjangkau Makkah. Pasukan udara Arab Saudi yang berbasis di Thaif berhasil mencegat rudal Houthi dan merontokkannya di udara.
Tak hanya kali ini Syiah Houthi berusaha menyerang Makkah. Pada Oktober 2016, Syiah Houthi juga meluncurkan sejumlah rudal balistik ke Makkah. Saat itu, rudal balistik Houthi bisa dihancurkan setelah melesat dan tinggal 40 dari Makkah.
Serangan ke Makkah yang dilakukan beberapa kali oleh Syiah Houthi menunjukkan bahwa mereka sangat bernafsu untuk menghancurkan ka’bah. Hal itu juga dibuktikan dengan pernyataan salah seorang tokoh Houthi, Abdul Karim al-Khiwani.
Menurut Muslim World Journal, Abdul Karim al-Khiwani pernah sesumbar akan menyerang Ka’bah.
“Kami akan mengelilingi ka’bah pada musim haji mendatang sebagai para penakluk,” katanya pada saat itu.
Rupanya, maut lebih dulu menjemputnya sebelum sempat merealisasikan ucapannya tersebut. Ia ingin menyerang ka’bah, tetapi justru ia tewas di tangan pengendara motor bersenjata. (Baca: Tokoh Syiah Houthi yang Ingin Serang Ka’bah Tewas)
Seperti dilansir oleh Times of Oman dan AFP, 18 Maret 2015, Abdul Karim al-Khiwani tewas ditembak oleh dua orang pengendara motor di ibukota Yaman. Serangan itu terjadi satu pekan sebelum operasi “Storm of Resolve” dilancarkan Arab Saudi dan Koalisi Teluk.
Jauh sebelum insiden itu, Raja Abrahah dari Yaman juga pernah mengancam menyerang Ka’bah. Bahkan, ia telah membawa pasukan besar yang sebagiannya mengendarai gajah untuk menyerbu kota Makkah dan menghancurkan ka’bah. Namun sebelum pasukan gajah tiba di Makkah, mereka hancur diserang oleh kawanan burung ababil yang melontarkan batu-batu panas ke arah mereka. Karenanya, tahun itu dikenal dengan nama tahun gajah, dan di tahun itulah Rasulullah Muhammad dilahirkan.
Allah mengabadikan kisah pasukan gajah dalam firman-Nya:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ (1) أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ (2) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ (3) تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ (4) فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (QS. Al Fil: 1-5)
[Ibnu K/Tarbiyah.net]
Mengapa Serangan Rudal ke Makkah Selalu Gagal?
ilustrasi |
Syiah Houthi kembali menuai kecaman umat Islam internasional. Pasalnya, kelompok pemberontak di Yaman itu meluncurkan rudal balistik ke arah Makkah Al Mukarramah. Untungnya, rudal itu berhasil dicegat rudal pertahanan udara Thaif.
Bukan kali ini saja Syiah Houthi berusaha menyerang Makkah, kota suci yang di dalamnya terdapat Masjidil Haram dan Ka’bah. Pada Oktober 2016, Syiah Houthi juga meluncurkan sejumlah rudal balistik ke Makkah. Saat itu, rudal balistik Houthi bisa dihancurkan setelah melesat dan tinggal 40 dari Makkah.
Mengapa serangan rudal Syiah Houthi ke Makkah selalu gagal? Sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala sang pemilik Ka’bah-lah yang melindunginya.
Jauh sebelum Syiah Houthi meluncurkan rudal dari Yaman, Raja Yaman Abrahah juga pernah berusaha menghancurkan ka’bah.
Abrahah mengerahkan pasukan bergajah untuk menghancurkan ka’bah. Namun ketika berada di padang pasir menuju Makkah, pasukan gajah yang sangat besar itu dihancurkan Allah dengan burung ababil.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabadikan kisah itu dalam firman-Nya:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ (1) أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ (2) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ (3) تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ (4) فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (QS. Al Fil: 1-5)
Pernah juga, seorang tokoh Syiah Houthi menyatakan ingin menghancurkan ka’bah. Abdul Karim al-Khiwani sesumbar akan menyerang Ka’bah. “Kami akan mengelilingi ka’bah pada musim haji mendatang sebagai para penakluk,” katanya pada saat itu.
Tak sampai setahun, sebelum musim haji itu datang, Abdul Karim al-Khiwani tewas ditembak oleh dua orang pengendara motor di ibukota Yaman. Serangan itu terjadi satu pekan sebelum operasi “Storm of Resolve” dilancarkan Arab Saudi dan Koalisi Teluk. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Bela Al Aqsha, Supporter Persela Penuhi Tribun dengan Koreo Bendera Palestina
Pemandangan menakjubkan terjadi di Stadion Surajaya Lamongan, Jumat (28/7/2017). Saat Persela Lamongan menjamu Barito Putera, LA Mania menampilkan koreografi bendera Palestina. Tak hanya satu, mereka menampilkan tiga koreografi sekaligus di tribun selatan, timur dan utara.
Puluhan orang membawa poster berwarna merah, putih, hitam dan hijau membentuk bendera Palestina. Di sampingnya, puluhan orang membawa poster merah dan putih membentuk bendera Indonesia. Secara apik, bendera Palestina dan Indonesia itu bergerak-gerak seperti bendera berkibar.
Tak hanya itu, di tengah-tengah Tribun juga terdapat spanduk panjang bertuliskan “Save Al Aqsa.”
Supporter Persela Lamongan menyajikan koreografi dan membentangkan spanduk tersebut sebagai wujud kepedulian dan dukungan terhadap Masjid Al Aqsha yang pada pekan lalu ditutup total oleh Zionis Israel, bahkan tidak boleh ditempati shalat Jumat.
Banyak netizen mengungkapkan kebanggaannya kepada Persela atas apa yang dilakukan oleh supporternya ini.
“Persela joss,” kata Andhika Setiawan melalui akun Youtube pribadinya.
“Keren Perselaku. Suporter Persela kibarkan bendera spanduk save Palestine. Sepanjang pertandingan semua tribun menampilkan koreo bendera palestine,” kata Mudhofit Idham Huri melalui akun Facebook pribadinya.
Berikut ini video koreografi bendera Palestina oleh LA Mania:
Ahok Stres di Rutan Mako Brimob, Ini Penyebabnya
Ahok sewaktu di Rutan Cipinang (Kumparan.com) |
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merasa stres setiap kali bangun pagi di Rutan Mako Brimob. Adik kandung Ahok, Basuri Tjahaja Purnama, mengaku kakaknya stres karena tidak bisa melayani masyarakat.
"Beliau kehilangan (kesempatan) melayani masyarakat," kata Basuri, Kamis (27/7/2017).
Basuri mengungkapkan, terakhir dirinya berjumpa dengan Ahok pada pekan lalu.
Menurutnya, Ahok sering melontarkan lelucon di Rutan. Saat ini, Mantan Gubernur DKI Jakarta yang mendekam di rutan lantaran terbukti menista agama itu, bisa menerima berbagai macam hadiah mulai dari kue, baju hingga buku.
Basuri menambahkan, setelah keluar dari penjara, Ahok akan menjadi motivator atau penulis buku. Sebab menurutnya tidak memungkinkan lagi terjun ke dunia politik lantaran sudah dihukum penjara. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Hari Ini, Giliran Surabaya Gelar Aksi Bela Al Aqsha
Salah satu aksi Palestina di Sumut (Hariansib.co) |
Setelah sejumlah kota, hari ini giliran Surabaya menggelar Aksi Bela Al Aqsha. Sejumlah elemen umat Islam, mulai dari ormas Islam hingga elemen mahasiswa dan lembaga kemanusiaan turun bersama untuk membela Al Aqsha dan Palestina, Jumat (28/7/2017) siang.
Diperkirakan, aksi akan membludak karena akan diikuti juga oleh umat Islam dari sejumlah kota di sekitar Surabaya seperti Gresik dan Sidoarjo.
Direncanakan, aksi digelar usai shalat Jum’at mulai dari Taman Apsari longmarch ke gedung DPRD Surabaya. Tak hanya menyuarakan dukungan, umat Islam Surabaya juga akan menggalang dana untuk warga Palestina.
Berikut ini informasi lengkap yang diterima Tarbiyah.net, Jumat (28/7/2017):
AL AQSHA MEMANGGIL KITA
Apa yang dilakukan Israel saat ini merupakan agresi mereka yang paling gila sejak 1969, yakni menutup total Masjid Al Aqsha bahkan dari aktivitas shalat Jumat. Pemuda-pemuda Palestina menjumpai syahidnya demi menjaga kemuliaan Umat Islam di garis depan. Tidakkah kita malu?
Pemimpin negara-negara Arab, yang sejatinya paling dekat untuk melindungi dan wajib mendukung saudara-saudaranya di Palestina, masih di posisi yang sama : Bungkam. Padahal dukungan moral dan materiil sangat dibutuhkan oleh warga Palestina saat ini, khususnya kaum Muslimin di sana.
Seluruh dunia Islam harus bergerak. Tidak perlu saling tunggu. Alhamdulillah berbagai elemen Umat ini, tidak terkecuali datang dari Indonesia, berbondong-bondong mengulurkan bantuan sesuai kemampuannya. Ada yang membangun rumah sakit, ada yang membagikan makanan dan dimasak di sana, ada yang mengirim obat-obatan, dan ada pula yang menyumbang dana.
Kitapun bisa melakukannya. Termasuk juga dukungan moral kepada saudara-saudara kita. Ada yang berbagi berita di media, ada pula yang aksi turun ke jalan. Tidak ada yang salah dengan semua itu. Yang penting kita memiliki kontribusi meski sekecil apapun. Dukungan Umat Islam Indonesia lewat aksi pekan lalu, diviralkan di social media dan mendapatkan apresiasi dari Umat Islam Palestina.
Lalu apakah dukungan kita berhenti sampai di sini? Dan membiarkan Israel merubuhkan Masjid Al Aqsha serta menggantinya menjadi "Solomon Temple" versi mereka? Kita jawab : TIDAK!
Undangan buat Anda semua, untuk bergabung dalam Aksi Simpatik bersama "Masyarakat Surabaya Cinta Al Aqsha" (MSCA) yang InsyaAllah diselenggarakan pada :
📅 Hari/Tanggal : Jumat, 28 Juli 2017
⏰ Jam : 13.00 - selesai (shalat Jumat di masjid DPRD, masjid RRI, atau masjid Kantor Walikota)
🏡 Lokasi : Taman APSARI (depan Grahadi) longmarch ke Gedung DPRD Kota Surabaya
👔 Drescode : putih
🕌 Acara : Aksi damai & simpatik untuk Pembebasan Masjid Al Aqsha
⚜Elemen yang ikut serta :
1. IKADI Surabaya
2. FSLDK Surabaya Raya
3. KAMMI Daerah Surabaya
4. JPRMI SUrabaya
5. ACT Cab. Surabaya
❤ Demikian Undangan ini disampaikan. Semoga menjadi hujjah di hadapan Allah Swt kelak, bahwa kita melakukan pembelaan semampu kita terhadap Masjid yang menjadi kiblat pertama Umat Islam ini.
🎉Mari kita bersuara, agar warga Surabaya dan dunia mengetahui, ada sebuah kezholiman besar yang sedang terjadi di depan mata. Atas nama kedamaian, atas nama kemanusiaan, atas nama keimanan, atas nama cinta tanah air & kemerdekaannya, .......
🇵🇸🇲🇨 Aliansi Masyarakat Surabaya Cinta Al-Aqsha (MSCA) 🇲🇨🇵🇸
Mengapa Allah Tak Musnahkan Kaum Yahudi? Jawaban Syaikh Al Azhar Ini Bikin Mahasiswa Indonesia Terhenyak
Tentara Israel kepung AlAqsa (Dokumen Abdalafo) |
Mahasiswa Al Azhar asal Indonesia berkumpul. Mereka mengundang Syaikh Prof Dr Muhammad Jibril. Dalam pertemuan itu dibahas tentang Yahudi Israel yang mencaplok Palestina.
Mahasiswa Indonesia geram. Pasalnya, Israel belum juga musnah padahal kalau Allah berkehendak, hanya dengan mengutus satu malaikat untuk berteriak, pecahlah gendang telinga orang-orang Israel itu. Atau kalau malaikat menghembuskan angin dingin, matilah mereka begitu menghirupnya.
Ustadz Abdul Somad yang saat itu masih menjadi mahasiswa kemudian bertanya.
“Wahai Syaikh, kaum Ad binasa, kau Tsamud binasa, kaum Madyan binasa, kaum Iram binasa, kaum Fir’aun binasa, kenapa Allah tidak membinasakan kaum Israel ini?”
Syaikh Muhammad Jibril tersenyum.
“Yabni (anakku)…” kata Syaikh Muhammad Jibril mengawali jawabannya. “Seandainya Allah membinasakan kaum Israel ini, lalu apa yang tersisa untukmu?”
Mendengar jawaban dosen tafsir Universitas Al Azhar itu, Ustadz Abdul Somad terdiam.
“Allah sengaja menyisakan kaum ini sebagai medan jihad kita menolong agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Bukankah segala kekacauan di dunia saat ini, jika dirunut, otaknya adalah zionis Israel? Bukankah Amerika Serikat yang disebut-sebut negara adidaya dan telah menghancurkan banyak negeri muslim juga dikendalikan oleh kelompok kecil kaum Israel yang disebut lobi yahudi? Bukankah mereka telah memproklamirkan protokol zionis untuk menguasai dunia? Sementara penguasa-penguasa zalim mayoritas adalah boneka mereka?
Allah menyisakan kaum ini agar umat Islam memiliki medan jihad. Dan kelak, akan terwujudlah nubuwat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
تُقَاتِلُونَ الْيَهُودَ حَتَّى يَخْتَبِىَ أَحَدُهُمْ وَرَاءَ الْحَجَرِ فَيَقُولُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِىٌّ وَرَائِى فَاقْتُلْهُ
Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi hingga mereka bersembunyi di belakang batu lalu batu itu memberitahu, “wahai hamba Allah, ini orang Yahudi ada di belakangku, maka bunuhlah ia” (HR. Bukhari)
Saat itu memang belum tiba. Namun bukan berarti kesempatan jihad itu tidak ada.
Bukankah saat ini zionis Israel terus menjajah Palestina? Terbaru, pekan lalu, mereka menutup Masjid Al Aqsa dan melarang umat Islam shalat di sana hingga timbullah bentrok yang memakan korban sejumlah warga Palestina. Ini juga kesempatan berjihad bagi kita; jihad dengan harta untuk membantu saudara seiman di Palestina yang dizalimi Israel, jihad dengan fisik bersama umat Islam di berbagai negara untuk turun aksi membela Al Aqsha, jihad dengan doa memohon kepada Allah agar melindungi dan memenangkan umat Islam di Palestina. [Muchlisin BK/Tarbiyah.net]
Kepengecutan Tentara Israel Sudah Diberitakan Al Quran, Ini Ayatnya
Kepengecutan tentara zionis Israel terlihat dalam beragam peristiwa. Mulai dari ketakutannya menghadapi batu-batu anak Palestina hingga memakai pampers saat berhadapan dengan pasukan Hamas.
Saat menyerang Gaza pada 2014, ramai diberitakan pasukan Zionis menggunakan popok semacam pampers karena takut keluar dari tank atau mobil baja.
Beberapa hari terakhir ini, Zionis Israel kembali berulah. Mereka menutup Masjid Al Aqsha dan melarang umat Islam shalat di masjid suci ketiga itu. Akibatnya, protes umat Islam meluas di berbagai negara.
Di Al Quds sendiri, bentrokan meletus di sekitar Masjid Al Aqsha. Sejumlah muslim Palestina yang turun aksi mendapati syahid disasar peluru tentara Zionis. Sementara di pihak Zionis, sedikitnya dua tentara tewas.
Seperti biasa, muslim Palestina hanya mengandalkan batu. Namun, tentara Zionis demikian takut hingga harus memuntahkan peluru tajam. Bahkan terkadang lari ketakutan.
Ternyata, kepengecutan tentara Israel telah dikabarkan Allah dalam Al Quran. Mereka tidak berbeda dari nenek moyangnya yakni Bani Israel yang tidak pernah berani memasuki Palestina jika orang-orang di dalamnya tidak keluar terlebih dahulu.
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ أَنْبِيَاءَ وَجَعَلَكُمْ مُلُوكًا وَآَتَاكُمْ مَا لَمْ يُؤْتِ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ (20) يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ (21) قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّ فِيهَا قَوْمًا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا حَتَّى يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنَّا دَاخِلُونَ
“Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya :”Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain. Hai kaumku, masuklah ke tanah suci yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena kamu takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. Mereka berkata :”Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka keluar daripadanya, pasti kami akan memasukinya” (QS. Al Maidah: 20-22)
Karena kepengecutan ini dan kekufuran mereka, akhirnya Bani Israel justru diharamkan Allah memasuki Palestina.
Bagaimana kepengecutan zionis Israel saat ini? Meskipun klaim bahwa mereka keturunan Bani Israel masih diperdebatkan, mereka memiliki kepengecutan yang sama. Berikut ini cuplikan videonya:
Mantan Sekretaris Ketua KPK: Polisi Tak Mau Tangkap Pelaku Penyerangan Novel yang Sudah di Depan Mata
Novel Baswedan (AP) |
Terkatung-katungnya pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan, bukan karena kurangnya saksi dan bukti. Namun karena tidak ada kemauan dari polisi untuk mengusutnya. Demikian ditegaskan Mantan Sekretaris Ketua KPK Abraham Samad, Wiwin Suwandi.
"Polri memang tidak punya itikad baik untuk mengusut kasus ini secara profesional. Terlalu banyak yang disembunyikan Polri," tandas Wiwin seperti dikutip Republika, Kamis (27/7/2017).
Menurut aktivis Anti-Corruption Committee ini, sebenarnya Polri sudah memiliki saksi dan bukti penyerang Novel. Pelakunya pun sudah di depan mata. Namun, Polri tidak ingin melakukan penangkapan terhadap pelaku yang sudah di depan mata itu.
"Polri tidak mau menangkap pelaku yang sudah di depan mata. Lalu mendiamkan kasus ini hanya akan membuat publik meyakini ada oknum pejabat tinggi Polri yg terlibat," tambahnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada 19 Juni lalu menyatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan satu saksi penting terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Menurut Tito, saksi itu melihat secara langsung pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.
Saksi itu juga mengetahui tipologi pelaku penyiraman Novel, karakternya seperti apa, dan hal-hal lain yang terkait dengan pelaku.
Mengapa saksi tersebut baru didapatkan setelah dua bulan? Menurut Tito, karena banyak saksi yang takut dan menutup diri. Polri juga tidak bisa menyebutkan nama atau inisial saksi tersebut dengan alasan melindungi keselamatan jiwanya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Seberapa Pengecut Tentara Zionis Israel? Ini Videonya
Masih ingat saat Zionis Israel menyerbu Gaza pada 2014? Saat itu ramai diberitakan pasukan Zionis menggunakan popok semacam pampers karena takut keluar dari tank atau mobil baja.
Beberapa hari terakhir ini, Zionis Israel kembali berulah. Mereka menutup Masjid Al Aqsha dan melarang umat Islam shalat di masjid suci ketiga itu. Akibatnya, protes umat Islam meluas di berbagai negara.
Di Al Quds sendiri, bentrokan meletus di sekitar Masjid Al Aqsha. Sejumlah muslim Palestina yang turun aksi mendapati syahid disasar peluru tentara Zionis. Sementara di pihak Zionis, sedikitnya dua tentara tewas.
Seperti biasa, muslim Palestina hanya mengandalkan batu. Namun, tentara Zionis demikian takut hingga harus memuntahkan peluru tajam. Bahkan terkadang lari ketakutan.
Video ini menggambarkan bagaimana pengecutnya tentara Israel dalam berbagai kesempatan. Saat berhadapan dengan batu-batu Palestina, sementara senjata api dan peluru tajam yang mereka tenteng seakan tak bisa menambah keberanian untuk berhadapan secara jantan.
Bocah Ini Ajari Adiknya Mengaji, Netizen: Ya Allah Karuniai Kami Anak-Anak Seperti Ini
Sebuah video viral di media sosial. Tak hanya mengundang decak kagum, banyak netizen yang mengaku ingin memiliki anak-anak sholih-sholihah seperti ini. Bahkan ada netizen yang menyebut mereka “anak-anak surga.”
Video berdurasi 59 detik ini diunggah oleh KH Abdullah Gymnastiar melalui akun Twitter pribadinya, @aagym, Jumat (21/7/2017) lalu. Tampak seorang bocah laki-laki berpeci sedang mengajari adiknya mengaji. Ia yang berada di depan adiknya mengeja huruf-huruf hijaiyah lalu sang adik menirukannya.
Meskipun masih sangat kecil, bocah itu cukup serius mengajari adinya mengaji. Buktinya, saat sang adik kurang konsentrasi, ia pun meninggikan nadanya. “Fa,” serunya lebih nyaring.
Video tersebut telah diretwit ribuan kali dan difavoritak ribuan pengguna Twitter. Ratusan komentar yang mayoritas isinya takjub, mendoakan dan mendukung bocah-bocah itu berdatangan.
“Masya Allah indah banget. Moga kita semua dikaruniakan keturunan yang sholeh sholehah dan hafidz qur'an amin,” kata @dwiandriyanto.
“Ternyata belajar Al quran itu mudah. Buktinya anak kecil aja yang belum ngerti apa-apa sudah bisa. Subhanallah,semoga anak-anak qt jadi hafidz n fafidzah,” kata @hendri_tong.
“Mashaallah jadi merinding dan terharu...bukti tanda orangtua nya baik mengajar anak2 nya pak ustad,” kata @Bbalqisprasetya.
“Subahanallah 3x jadi kan keturunan kami sperti mereka ya Allah,” kata @LaCokengKu.
“Alangkah Bahagia dikaruniai anak sholeh, masya Allah.. Robbi habli minassholihiin..,” kata @GusNur55002600.
“Masya Alloh...saya malu sama diri saya sendiri, krn blm sempurna niat ingin baca al qur'an...tdk seperti anak itu,” kata @Elistianasari.
“Anak anak surga..” kata @darmokusumo. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Hayooo apa yg terpikir melihat tayangan ini ? http://pic.twitter.com/LgiME3l6EQ— Abdullah Gymnastiar (@aagym) 21 Juli 2017
HTI Tolak Ajakan Bergabung PPP, Ini Dua Alasannya
Kader HTI (Jawapos.com) |
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) memastikan kader-kadernya tidak akan masuk ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah ormas pejuang khilafah itu dibubarkan. Juru bicara HTI mengungkapkan dua alasan mengapa tidak mungkin kader HTI masuk PPP.
Pertama, PPP mendukung penista agama Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta lalu.
Kedua, partai berlambang ka’bah itu juga mendukung Perppu No. 2/2017 yang berimbas pada pembubaran HTI.
"Wong PPP itu pendukung penista Alquran. Dia juga dukung Perppu, dukung pembubaran HTI. Dari mana mereka berharap dapat dukungan dari anggota HTI?" tandas Ismail seperti dikutip Republika.
Ismail Yusanto menegaskan, sikap PPP yang mendukung pembubaran HTI sama saja dengan mendukung kematian HTI.
“Tapi setelah mati minta dukungan itu kan aneh. Itu hil yang mustahal," lanjutnya.
Sebelumnya, pada Jum’at (21/7/2017) lalu, Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyatakan siap menerima mantan kader HTI dengan catatan dapat tunduk terhadap NKRI dan Pancasila. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Mengapa Ustadz Abdul Somad Sangat Keras terhadap Simbol (Mirip) Salib?
Ustadz Abdul Somad dikenal sangat toleran dalam masalah fiqih. Alumni Universitas Al Azhar Mesir dan Universitas Darul Hadits Maroko ini pun menghormati pilihan madzhab apakah mau Syafi’i, Hanafi, Maliki maupun Hanbali.
Namun dalam masalah simbol-simbol agama terutama yang mirip salib, Ustadz Abdul Somad sangat keras.
“Karena ini masalah aqidah!” tandasnya.
Ia pun menceritakan pengalamannya ketika berada di Mesir.
Saat itu, ia membeli sebuah topi di Port Said, kawasan bebas cukai. Topi itu sangat bagus sehingga sangat disukainya.
“Ke mana-mana saya pakai itu topi,” kata Ustadz Abdul Somad mengisahkan.
Suatu hari Ustadz Abdul Somad pergi ke suatu Mahalah Kubra, sebuah daerah yang berjarak sekitar 150 Km dari Kairo.
Sewaktu di Masjid untuk sholat, seorang bapak tua memanggilnya. Bapak tua itu memberi isyarat dan mengatakan bahwa ia ingin melihat topi tersebut.
“Saya sangka dia mau memuji topi saya, o topi saya bagus,” lanjut Ustadz Abdul Somad.
Betapa terkejutnya mahasiswa Al Azhar itu, ternyata bapat tua tersebut menyobek topinya.
“Kenapa bapak sobek topi saya?”
“Ini salib!” jawab bapat tua itu sembari menunjukkan bendera Inggris di topi tersebut.
Ustadz Abdul Somad tidak menganggap itu salib karena itu adalah lambang bendera Inggris.
“Belakangan setelah jadi Ustadz saya baru tahu, setelah saya baca-baca sejarah, mereka orang-orang Eropa membawa salib ke bendera mereka. Bendera Inggris salib. Bendera-bendera Eropa sebagian besar juga salib,” terangnya.
Ustadz Abdul Somad kemudian mensehati, kalau ada orang mengatakan jangan bawa-bawa agama dalam urusan negara atau urusan kelurahan, sesungguhnya orang-orang Eropa telah membawa agamanya dalam benderanya.
“(Jika) orang kita tak mau membawa agamanya, mereka lebih sekuler daripada orang-orang Barat,” tandas alumni Universitas Al Azhar Mesir dan Universitas Darul Hadits Maroko itu.
Kedua, orientalis besar telah membuat strategi simbol salib untuk mengiringi orang-orang yang meninggal.
“Sampai-sampai Alcheimer mengatakan, “kalau mereka tidak bisa engkau salibkan, jangan sampai mereka mati meninggalkan salib. Iringi mereka dengan palang salib”. Itu kemudian ditempelkan salib di belakang ambulan,” terang Ustadz Abdul Somad.
“Balik dari sini, kalau masjid kita punya ambulan, ambil pilox, pilox itu lambang salib dari ambulan, ganti dengan bulan sabit,” tegasnya.
Lebih jauh Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa Turki dan Brunei Darussalam sudah mengubah salib dengan bulan sabit. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Kisah Topi Ustadz Abdul Somad Disobek Bapak Tua
Ustadz Abdul Somad (Youtube) |
Ketika berada di Mesir, Ustadz Abdul Somad membeli sebuah topi di Port Said, kawasan bebas cukai. Topi itu sangat bagus sehingga Ustadz Abdul Somad sangat menyukainya.
“Ke mana-mana saya pakai itu topi,” kata Ustadz Abdul Somad mengisahkan.
Suatu hari Ustadz Abdul Somad pergi ke suatu daerah bernama Mahalah Kubra, sekitar 150 Km dari Kairo.
Sewaktu di Masjid untuk sholat, seorang bapak tua memanggilnya. Bapak tua itu memberi isyarat dan mengatakan bahwa ia ingin melihat topi tersebut.
“Saya sangka dia mau memuji topi saya, o topi saya bagus,” lanjut Ustadz Abdul Somad.
Betapa terkejutnya mahasiswa Al Azhar itu, ketika bapat tua tersebut menyobek topinya.
“Kenapa bapak sobek topi saya?”
“Ini salib!” jawab bapat tua itu sembari menunjukkan bendera Inggris di topi tersebut.
Ustadz Abdul Somad tidak menganggap itu salib karena itu adalah lambang bendera Inggris.
“Belakangan setelah jadi Ustadz saya baru tahu, setelah saya baca-baca sejarah, mereka orang-orang Eropa membawa salib ke bendera mereka. Bendera Inggris salib. Bendera-bendera Eropa sebagian besar juga salib,” terangnya.
Ustadz Abdul Somad kemudian mensehati, kalau ada orang mengatakan jangan bawa-bawa agama dalam urusan negara atau urusan kelurahan, sesungguhnya orang-orang Eropa telah membawa agamanya dalam benderanya.
“(Jika) orang kita tak mau membawa agamanya, mereka lebih sekuler daripada orang-orang Barat,” tandas alumni Universitas Al Azhar Mesir dan Universitas Darul Hadits Maroko itu. [Ibnu K/Tarbiyah.net]