Mantan Sekretaris Ketua KPK: Polisi Tak Mau Tangkap Pelaku Penyerangan Novel yang Sudah di Depan Mata
Posted by : Slamet
Kamis, 27 Juli 2017
Novel Baswedan (AP) |
Terkatung-katungnya pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan, bukan karena kurangnya saksi dan bukti. Namun karena tidak ada kemauan dari polisi untuk mengusutnya. Demikian ditegaskan Mantan Sekretaris Ketua KPK Abraham Samad, Wiwin Suwandi.
"Polri memang tidak punya itikad baik untuk mengusut kasus ini secara profesional. Terlalu banyak yang disembunyikan Polri," tandas Wiwin seperti dikutip Republika, Kamis (27/7/2017).
Menurut aktivis Anti-Corruption Committee ini, sebenarnya Polri sudah memiliki saksi dan bukti penyerang Novel. Pelakunya pun sudah di depan mata. Namun, Polri tidak ingin melakukan penangkapan terhadap pelaku yang sudah di depan mata itu.
"Polri tidak mau menangkap pelaku yang sudah di depan mata. Lalu mendiamkan kasus ini hanya akan membuat publik meyakini ada oknum pejabat tinggi Polri yg terlibat," tambahnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada 19 Juni lalu menyatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan satu saksi penting terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Menurut Tito, saksi itu melihat secara langsung pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.
Saksi itu juga mengetahui tipologi pelaku penyiraman Novel, karakternya seperti apa, dan hal-hal lain yang terkait dengan pelaku.
Mengapa saksi tersebut baru didapatkan setelah dua bulan? Menurut Tito, karena banyak saksi yang takut dan menutup diri. Polri juga tidak bisa menyebutkan nama atau inisial saksi tersebut dengan alasan melindungi keselamatan jiwanya. [Ibnu K/Tarbiyah.net]