Posted by : Slamet
Selasa, 25 Juli 2017
Ustadz Abdul Somad (Youtube) |
Ketika berada di Mesir, Ustadz Abdul Somad membeli sebuah topi di Port Said, kawasan bebas cukai. Topi itu sangat bagus sehingga Ustadz Abdul Somad sangat menyukainya.
“Ke mana-mana saya pakai itu topi,” kata Ustadz Abdul Somad mengisahkan.
Suatu hari Ustadz Abdul Somad pergi ke suatu daerah bernama Mahalah Kubra, sekitar 150 Km dari Kairo.
Sewaktu di Masjid untuk sholat, seorang bapak tua memanggilnya. Bapak tua itu memberi isyarat dan mengatakan bahwa ia ingin melihat topi tersebut.
“Saya sangka dia mau memuji topi saya, o topi saya bagus,” lanjut Ustadz Abdul Somad.
Betapa terkejutnya mahasiswa Al Azhar itu, ketika bapat tua tersebut menyobek topinya.
“Kenapa bapak sobek topi saya?”
“Ini salib!” jawab bapat tua itu sembari menunjukkan bendera Inggris di topi tersebut.
Ustadz Abdul Somad tidak menganggap itu salib karena itu adalah lambang bendera Inggris.
“Belakangan setelah jadi Ustadz saya baru tahu, setelah saya baca-baca sejarah, mereka orang-orang Eropa membawa salib ke bendera mereka. Bendera Inggris salib. Bendera-bendera Eropa sebagian besar juga salib,” terangnya.
Ustadz Abdul Somad kemudian mensehati, kalau ada orang mengatakan jangan bawa-bawa agama dalam urusan negara atau urusan kelurahan, sesungguhnya orang-orang Eropa telah membawa agamanya dalam benderanya.
“(Jika) orang kita tak mau membawa agamanya, mereka lebih sekuler daripada orang-orang Barat,” tandas alumni Universitas Al Azhar Mesir dan Universitas Darul Hadits Maroko itu. [Ibnu K/Tarbiyah.net]