Posted by : Slamet
Senin, 07 November 2016
Sabtu (5/11/2016) lalu, KH Abdullah Gymnastiar mengunggah foto terduga provokator yang memicu kericuhan pada Jumat (4/11/2016) malam. Polisi mengaku telah menangkap pemuda bernama Ismail Ibrahim itu.
Ismail ditangkap di sebuah rumah di kawasan Pejaten Barat, Senin (7/11/2016) malam. Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, Ismail diduga ikut melakukan penyerangan terhadap aparat.
“Yang bersangkutan melakukan penyerangan kepada petugas,” kata Hendy seperti dikutip Detik.
Menurut Hendy, Ismail merupakan mahasiswa semester 5 jurusan Sosiologi di sebuah kampus swasta di Jakarta Selatan. Ismail sekaligus menjadi Ketua Himpunan di jurusan tersebut.
Pihak Universitas Nasional (Unas) membenarkan bahwa Ismail adalah mahasiswa di kampus tersebut. Manager Marketing dan Public Relations Unas, Dian Metha Ariyanti mengatakan sejak fotonya beredar di media sosial, keberadaan Ismail mendadak hilang. Kaprodi berusaha menghubungi tetapi HP mahasiswa asal NTB itu mati.
Metha menyangsikan foto tersebut adalah Ismail. Namun jika benar, tindakan tersebut tidak boleh dikaitkan dengan Unas.
Sementara itu, PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membenarkan bahwa Ismail adalah kadernya. Seperti dirilis Republika, Ketua Bidang Komunikasi Umat PB HMI Pahmudin Kholik, Selasa (8/11/2016) dini hari mengatakan, lima kader yang diamankan di antaranya adalah Sekretaris Jenderal PB HMI Ami Jaya dan anggota HMI Ismail Ibrahim. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Ismail ditangkap di sebuah rumah di kawasan Pejaten Barat, Senin (7/11/2016) malam. Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, Ismail diduga ikut melakukan penyerangan terhadap aparat.
“Yang bersangkutan melakukan penyerangan kepada petugas,” kata Hendy seperti dikutip Detik.
Menurut Hendy, Ismail merupakan mahasiswa semester 5 jurusan Sosiologi di sebuah kampus swasta di Jakarta Selatan. Ismail sekaligus menjadi Ketua Himpunan di jurusan tersebut.
Ismail Ibrahim saat ditangkap polisi (Istimewa/Detik) |
Pihak Universitas Nasional (Unas) membenarkan bahwa Ismail adalah mahasiswa di kampus tersebut. Manager Marketing dan Public Relations Unas, Dian Metha Ariyanti mengatakan sejak fotonya beredar di media sosial, keberadaan Ismail mendadak hilang. Kaprodi berusaha menghubungi tetapi HP mahasiswa asal NTB itu mati.
Metha menyangsikan foto tersebut adalah Ismail. Namun jika benar, tindakan tersebut tidak boleh dikaitkan dengan Unas.
Sementara itu, PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membenarkan bahwa Ismail adalah kadernya. Seperti dirilis Republika, Ketua Bidang Komunikasi Umat PB HMI Pahmudin Kholik, Selasa (8/11/2016) dini hari mengatakan, lima kader yang diamankan di antaranya adalah Sekretaris Jenderal PB HMI Ami Jaya dan anggota HMI Ismail Ibrahim. [Ibnu K/Tarbiyah.net]