Posted by : Slamet
Senin, 07 November 2016
Kiagus Zaenal Mubarok (Youtube, TV One) |
Tampil di televisi, Koordinator Forum Komunikasi Istighotsah Jawa Barat itu mempermasalahkan Aksi Bela Islam dengan alasan mengganggu ketertiban umum. Ia berdalil dengan kaidah ushul fiqih "dar'u al mafasid muqoddamun ala jalbil masholih" (menghindarkan kerusakan harus lebih diprioritaskan dibandingkan mendatangkan kebaikan).
“Ketika kemarin kami melakukan doa bersama itu, pada dasarnya ingin merespon sesuatu yang terjadi, apakah demo itu menjadi sesuatu yang merusak kepentingan umum, misalnya kegiatan rutin masyarakat terganggu, jalan yang seharusnya dipakai masyarakat terganggu,” kata Kiagus dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang disirakan TV One, Senin (7/11/2016) malam.
Kiagus merupakan penggagas Istighosah untuk Negeri yang waktunya ditepatkan dengan Aksi Bela Islam, tanggal 4 November 2016. Istighosah yang digelar di Masjid Raya Bandung itu diikuti sekitar 1200 orang.
“Kepentingan umum itu harus menjadi prioritas utama, karena itu menjadi kerusakan di dalam pelaksanaan apa yang menjadi wacana kita,” imbuhnya.
Mendengar pernyataan Kiagus yang justru mempermalahkan demo, Ahli Hukum Pidana Teuku Nasrullah melontarkan pertanyaan untuk menguji kebenaran argumentasinya.
“Begini Pak Kyai, ini menjadi pertanyaan saya nanti karena kalimat-kalimat beliau ini akan saya ajukan pertanyaan. Bagaimana ketika dilakukan istighotsah datang orang ratusan ribu, parkir terganggu di jalan macet, apakah itu nanti kan menyampaikan doa niat baik, seharusnya kan dalam kaidah agama (seperti yang dikemukakan Kiagus, red) mencegah kesulitan lebih diutamakan. Niat baik beliau istighosah, akan macet di mana-mana, apakah tidak mengganggu ketertiban umum juga?” kata Teuku Nasrullah.
Mendapatkan pertanyaan telak seperti itu, Kiagus hanya berusaha tersenyum tanpa mengemukakan agrumennya.
Orang kemarin menyampaikan aspirasi memang ada sedikit ketertiban umum yang terganggu tetapi persoalannya Anda lihat bagaimana terjadi itu kemarin. Menurut hemat saya, persoalan ini yang kita diskusikan ini jangan lari kepada aspek demo yang jadi masalah. Jadi muncul persoalan baru sekarang. Nanti ini bahaya akan menimbulkan konflik. Jangan demo yang dijadikan masalah,” tegas Teuku Nasrullah. [Ibnu K/Tarbiyah.net]