Posted by : Slamet
Jumat, 04 November 2016
Ada yang unik dari tanggal Aksi Bela Islam yang kini sedang berlangsung di Jakarta. 4 November, yang ditulis 411, membentuk lafazh Allah. Tepatnya “Lillah” yang artinya karena Allah.
Sedangkan jika tanggal 4 November 2016 dijumlah masing-masing dua digitnya, jumlahnya sama dengan 51. Yakni nomor ayat yang dinistakan oleh Ahok.
“Aksi Bela Islam II akan digelar pada 04-11-2016. 04+11+20+16=51. Jadi aksi ini adalah pembelaan kita terhadap ayat 51 Surat Al Maidah,” demikian isi broadcast di beberapa grup WA seperti dikutip Tarbiyah.net, Senin (31/10/2016).
Jika dua hal menarik ini digabungkan, pesan yang perlu dijaga adalah bahwa aksi bela Islam ini harus Lillahi Ta'ala demi membela Al Quran khususnya Surat Al Maidah ayat 51.
Tentu tidak boleh menghubungkan angka dengan keyakinan-keyakinan tertentu terutama terkait keberuntungan atau bahaya. Sebab Islam melarang tathayyur. Yakni merasa akan sial jika ada tanda-tanda tertentu, baik burung ataupun makhluk lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak ada thiyarah/tathayyur” (HR. Bukhari)
“Tathayyur adalah syirik, tathayyur adalah syirik” (HR. Abu Daud)
Sebelumnya, Umi Hj Irena Handono menegaskan bahwa yang dilakukan Ahok di kepulauan seribu pada tanggal 27 September lalu adalah penghinaan terhadap Al Quran khususnya Surat Al Maidah ayat 51. (baca: Soal Kasus Ahok, Ini Surat Terbuka Umi Hj Irena Handono Pada Presiden Dan Kapolri)
"Perlu Ananda ketahui bahwa yang dihina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada peristiwa tanggal 27 September 2016 di Kepulauan Seribu adalah Al-Quran yang merupakan Kalam Allah, Sang Pencipta Alam Semesta dan seluruh manusia, yang memberi nafas gratis pada seluruh manusia termasuk memberi nafas Ananda Jokowi dan Ananda Tito Karnavian," tulis pendiri Irena Center itu dalam surat terbuka kepada Presiden RI dan Kapolri.
Sedangkan jika tanggal 4 November 2016 dijumlah masing-masing dua digitnya, jumlahnya sama dengan 51. Yakni nomor ayat yang dinistakan oleh Ahok.
“Aksi Bela Islam II akan digelar pada 04-11-2016. 04+11+20+16=51. Jadi aksi ini adalah pembelaan kita terhadap ayat 51 Surat Al Maidah,” demikian isi broadcast di beberapa grup WA seperti dikutip Tarbiyah.net, Senin (31/10/2016).
Jika dua hal menarik ini digabungkan, pesan yang perlu dijaga adalah bahwa aksi bela Islam ini harus Lillahi Ta'ala demi membela Al Quran khususnya Surat Al Maidah ayat 51.
Tentu tidak boleh menghubungkan angka dengan keyakinan-keyakinan tertentu terutama terkait keberuntungan atau bahaya. Sebab Islam melarang tathayyur. Yakni merasa akan sial jika ada tanda-tanda tertentu, baik burung ataupun makhluk lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَلاَ طِيَرَةَ
“Tidak ada thiyarah/tathayyur” (HR. Bukhari)
الطِّيَرَةُ شِرْكٌ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ
“Tathayyur adalah syirik, tathayyur adalah syirik” (HR. Abu Daud)
Sebelumnya, Umi Hj Irena Handono menegaskan bahwa yang dilakukan Ahok di kepulauan seribu pada tanggal 27 September lalu adalah penghinaan terhadap Al Quran khususnya Surat Al Maidah ayat 51. (baca: Soal Kasus Ahok, Ini Surat Terbuka Umi Hj Irena Handono Pada Presiden Dan Kapolri)
"Perlu Ananda ketahui bahwa yang dihina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada peristiwa tanggal 27 September 2016 di Kepulauan Seribu adalah Al-Quran yang merupakan Kalam Allah, Sang Pencipta Alam Semesta dan seluruh manusia, yang memberi nafas gratis pada seluruh manusia termasuk memberi nafas Ananda Jokowi dan Ananda Tito Karnavian," tulis pendiri Irena Center itu dalam surat terbuka kepada Presiden RI dan Kapolri.