Posted by : Slamet
Jumat, 08 November 2019
Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan video kereta api berhenti tepat di perlintasan sebidang, disebut-sebut karena masinis membeli makanan di warung. Sejumlah akun Twitter pun berkomentar pedas.
Apa pun jabatanmu,— berteman_mari (@BertemanM) November 8, 2019
Jangan lah “Adigang, adigung, dan adiguna” (mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepandaian yang dimiliki).
Jangan Norak! pic.twitter.com/uEFitAPUh2
Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa seorang petugas turun tepat di palang pintu perlintasan kereta api dan kembali dengan membawa bungkusan?
Peristiwa itu terjadi di stasiun Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat pada 31 Oktober 2019. Dan petugas yang terlihat berjalan membawa bungkusan lalu naik ke lokomotif itu bukan masinis melainkan asisten masinis.
Menanggapi info viral tersebut, Vice President Public Relations PT KAI, Edy Kuswoyo menjelaskan, alasan kereta berhenti bukanlah karena asisten masinis sedang membeli makanan. Ia menyebut bahwa hal tersebut sudah menjadi hal normal di Stasiun Parangkuda.
“Tidak benar bahwa Penutupan tersebut dikarenakan menunggu masinis yang sedang membeli makanan,” kata Edy, Jumat (8/11/2019), seperti dikutip situs resmi KAI.
Berhentinya kereta api yang berimbas pada tertutupnya seluruh palang perlintasan kereta api itu disebabkan adanya proses menaikkan dan menurunkan para penumpang. Namun karena stasiun itu memiliki area kecil dan emplasemen kurang panjang, lokomotif kereta pun ‘offside’ menutup jalan.
Setiap kereta api yang berhenti di Stasiun Parungkuda, lokomotifnya akan menutup Jalan Parakan Salak yang tepat berada di ujung emplasemen (emplacement) stasiun.
Kereta yang viral pada video itu memiliki jadwal keberangkatan dari stasiun Sukabumi pada 15.45 WIB dan dijadwalkan tiba di Stasiun Bogor pada 17.48 WIB. Kereta tersebut terdiri dari 1 Kereta Eksekutif, 1 Kereta Pembangkit, dan 3 Kereta Ekonomi. [Ibnu K/Tarbiyah]