Posted by : Slamet Rabu, 13 Desember 2017

Arya Wedakarna vs Ustadz Abdul Somad




Dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi di TV One, baru-baru ini, presenter Tv One menyarankan Arya Wedakarna untuk minta maaf kepada Ustadz Abdul Somad.

Namun, anggota DPD RI asal Bali yang sempat menuding Ustadz Abdul Somad anti-Pancasila itu enggan minta maaf. Ia beralasan, hal itu bukan masalah benar atau salah dan bukan masalah maaf atau tidak. Dan minoritas bukan berarti harus minta maaf kepada mayoritas.

“Pak Arya, tapi kita tidak perlu melebar ke mana-mana. Ini kan kasusnya Ustadz Abdul Somad, yang terbukti ternyata cinta kebangsaan, hafal Pancasila, dan lain-lain sebagainya. Yang tadinya sempat diragukan. Adakah mungkin ya semacam permintaan maaf gitu loh, kepada Ustadz Abdul Somad dari perwakilan masyarakat Bali, begitu,” kata presenter memotong Arya yang justru melebar membicarakan kasus lain.

“Saya rasa ini bukan masalah maaf atau tidak. Karena tentunya masyarakat Bali kalau saya hitung ada lima organisasi yang keberatan. Dan organisasi ini tidak ada related atau hubungan dengan saya. Dan lima organisasi ini adalah organisasi yang sah, organisasi yang dilindungi oleh undang-undang, dan mereka punya hak berbicara. Bukan berarti ketika kami umat Hindu sebagai minoritas dan mayoritas di Bali bukan berarti kami ini harus meminta maaf kepada mayoritas. Ini bukan masalah salah dan benar,” kata Arya.





Menurutnya, permasalahannya adalah, apakah akar permasalahan ini bisa diselesaikan dengan musyawarah mufakat.

“Permasalahannya adalah, apakah akar permasalahan ini bisa diselesaikan dengan musyawarah mufakat. Dan saya menyampaikan, ini yang mungkin dikutip oleh media, dan saya terima kasih bahwa TV One memberikan saya waktu pertama kali mengklarifikasi. Bahwa kawan-kawan yang protes kedatangan UAS, jauh sebelum UAS sampai tiba di tanah pulau dewata, itu sudah ada proses media. Itu semua sudah terekam. Sudah ada aparat keamanan, TNI, Polri yang mengawal jalannya rapat-rapat itu. Keberatan ini sebenarnya sudah beberapa hari sebelum datang. Jadi yang menjadi pertanyaan, kenapa panitia lokal ngotot padahal yang perlu saya garis bawahi, Bali tidak pernah menolak safari dakwah agama apa pun,” lanjutnya.

Berikut ini videonya:







Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © SLAMET - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -