Posted by : Slamet
Senin, 04 Desember 2017
Sampah berserakan usai Aksi 412 (Republika) |
Ini perbedaan nyata kualitas aksi umat Islam dengan aksi yang tak jelas. Meskipun diikuti jutaan orang, Aksi 212 hingga Reuni Akbar 212, semuanya berlangsung tertib dan damai. Monas pun kembali bersih tak lama setelah aksi selesai.
Namun, Aksi 412 yang disebut-sebut sebagai tandingan Aksi 212, sama sekali tidak sekelas. Usai aksi yang berlangsung pada tanggal 4 Desember 2016 itu, sampah berserakan di mana-mana. Taman bundaran HI pun rusak akibat diinjak-injak peserta aksi. Termasuk, tanaman di atas pembatas jalan yang berada di Pos Polisi depan Hotel Kempinski.
Banyaknya sampah terutama bekas makanan, membuat Dinas Kebersihan Jakarta Pusat perlu mengerahkan 150 personil untuk membersihkannya. Itu pun memakan waktu lama.
Apakah waktu itu jumlah peserta Aksi 412 mencapai jutaan? Tidak. Banyaknya sampah berserakan bukan karena jumlah, namun karena kesadaran.
Berbeda dengan Aksi 212 dan kini Reuni Akbar 212. Meskipun pesertanya jauh lebih banyak, aksi yang digelar umat Islam ini tidak meninggalkan sampah berserakan karena sejak acara berlangsung, para pemuda pahlawan kebersihan sudah berkeliling membawa kantung sampah. Mereka meminta peserta untuk memasukkan sampah ke kantung tersebut.
Alhasil, sebelum acara usai, sampah relatif teratasi. Begitu acara selesai, tinggal disapu dan dirapikan.
Untungnya, di tahun ini tak ada Reuni Aksi 412. Jika ada, mungkin akan kembali menyisakan masalah sampah dan kerusakan taman. [Ibnu K/Tarbiyah.net]